Anda di halaman 1dari 33

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

BADAN LAYANAN UMUM


POKOK BAHASAN

• Rencana Strategis Bisnis


• Target PNBP
• Rencana Bisnis dan Anggaran
• Revisi RBA
• DIPA BLU

2
DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006
Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
5. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 129/PMK.05/2020 tentang
Pedoman Pengelolaan Badan Layanan Umum.

3
TATA KELOLA BLU YANG BAIK (GOOD CORPORATE
GOVERNANCE)
Pengelolaan Keuangan
yang Otonom

Tata Kelola yang baik


(Good Corp. Governenace)
Lingkungan
BLU

Kinerja
(output/outcome)

Masy
Etc.
Govt. Employee
Investor
4
RENCANA STRATEGI

5
RENCANA STRATEGIS

Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi


pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun
sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi,
peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul”

*Inpres No. 7 tahun 1999

6
RENCANA STRATEGI BISNIS (RSB)

Amanat PP 23/2005 tentang PK-BLU Pasal 10:

“BLU menyusun rencana strategis bisnis lima tahunan dengan


mengacu kepada Rencana Strategis Kementerian Negara/Lembaga
(Renstra-KL)”

7
RENCANA STRATEGI BISNIS (RSB)

Amanat PP 23/2005 tentang PK-BLU Pasal 10:

Rencana Strategis Bisnis BLU yang selanjutnya disingkat


RSB adalah dokumen perencanaan lima tahunan yang
disusun oleh Pemimpin BLU dengan mengacu kepada
Rencana Strategis Kementerian Negara/Lembaga.

8
RENSTRA DALAM KERANGKA PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN NEGARA

UU SPPN
UU KN

Pedoman Dijabarka Pedoman

PEMERINTAH PUSAT
RPJPN RPJMN n
RKP RAPBN APBN

Pedoman diacu

Pedoman Pedoman Pedoman

RENSTRA RENJA RKA- RINCIAN


K/L K/L K/L APBN

RENSTRA
RBA BLU
BLU
9
ELEMEN RENCANA STRATEGI BISNIS
 keterkaitan dengan Rencana Strategis Kementerian
Negara/Lembaga
 visi, misi, program, sasaran strategis
 evaluasi pelaksanaan RSB sebelumnya
 analisis strategis bisnis BLU
 RSB yang dirinci 5 (lima) tahun dan indikator kinerja yang
terukur

10
FORMAT
RSB
• Perencanaan dan
penganggaran BLU mengikuti
siklus APBN pada umumnya
• BLU menyusun RSB 5 (lima)
tahunan dengan mengacu
kepada Rencana Strategis
Kementerian Negara/Lembaga
• RSB ditandatangani oleh
Pemimpin BLU dan Dewan
Pengawas (Dewas)
• Jika tidak punya Dewas 
pejabat yang ditunjuk oleh
Menteri/Pimpinan Lembaga.
• RSB BLU disampaikan kepada :
Menteri/Pimpinan Lembaga
dan Menteri Keuangan c.q.
Direktur Jenderal
Perbendaharaan paling lama 2
bulan sejak berakhirnya
periode RSB
11
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN

Rencana Bisnis dan Anggaran BLU yang selanjutnya disingkat


RBA adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran
yang berisi program, kegiatan, target kinerja, dan anggaran
suatu BLU.

12
KEDUDUKAN RBA

 BLU menyusun RBA tiap tahun dengan mengacu kepada RSB.


 RBA disusun berdasarkan:
a. basis kinerja dan perhitungan akuntansi biaya menurut jenis
layanannya;
Basis kinerja dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara
target kinerja yang direncanakan dan biaya yang dibutuhkan termasuk
pemenuhan pendanaannya, serta efisiensi dalam pencapaian kinerja.
Perhitungan akuntansi biaya paling sedikit menyajikan perhitungan
biaya langsung dan biaya tidak langsung berdasarkan standar biaya
yang ditetapkan oleh Pemimpin BLU.
b. kebutuhan dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan
diterima.

13
KOMPONEN RBA
RBA paling sedikit memuat :
 Program
 Kegiatan
 indikator kinerja utama
 target kinerja
 Anggaran penerimaan/pendapatan
 anggaran pengeluaran/belanja
 estimasi saldo awal kas dan estimasi saldo akhir kas BLU
 ambang batas
 prakiraan RBA tahun berikutnya.

14
ASPEK PENYUSUNAN RBA

TARGET KINERJA
• Kesesuaian dengan
RSB
• Evaluasi kinerja
• Peluang dan berjalan
• Peluang dan
tantangan
tantangan
• Faktor eksternal
• Faktor eksternal
• Faktor
internal
• Kekuatan
dan
kelemahan
OPTIMALISASI EFISIENSI
PNBP BELANJA
• Aspek legal: tarif
• Kelayakan belanja
layanan
• Penggunaan standar
• Seluruh potensi
biaya
PNBP

Anggaran K/L
15
SKEMA PENYUSUNAN RBA

RENSTRA K/L
Memuat:
 Program
 Kegiatan Penyusunan :
 IKU • Berbasis Kinerja &
 target kinerja perhitungan akuntansi
 Anggaran biaya
penerimaan/pendapata • Kebutuhan &
RENSTRA  Anggaran kemampuan
BISNIS 5 RBA
pengeluaran/belanja pendapatan yang
TAHUNAN  estimasi saldo awal kas diperkirakan akan
dan estimasi saldo akhir diterima
kas BLU • Berbasis Akrual
 ambang batas • Flexible Budget
 prakiraan RBA tahun
berikutnya.

16
P E N D A PATA N
BUDGET

BELANJA

P E N D A PATA N

BELANJA

PENDAPATAN
REALISASI

BELANJA
PENERAPAN FLEXIBLE BUDGET

FLEXIBLE

P E N D A PATA N
% Ambang Batas
DIPA
RKA-KL

17
Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)
Kementerian Keuangan c.q
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
melakukan analisis terhadap RBA

RBA ditandatangani oleh Pemimpin BLU & 3 Analisis RBA mempertimbangkan


Dewas paling sedikit meliputi aspek :
Jika tidak punya Dewas  pejabat yang 2 • Produktivitas
ditunjuk oleh Menteri/Pimpinan Lembaga 4 • Efisiensi
• Inovasi
Pemimpin BLU menyampaikan RBA • Keselarasan/Kesesuaian
kepada :
• Menteri Keuangan c.q. Direktur Dalam melakukan analisis RBA, DJPb
Jenderal Perbendaharaan; dan 1 5 dapat melibatkan Direktorat Jenderal
• Menteri/Pimpinan Lembaga c.q. Anggaran, Kementerian Negara/Lembaga,
pejabat eselon I yang ditunjuk dan BLU
Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai
pembina teknis
paling lambat akhir Desember, 2 tahun
sebelum tahun pelaksanaan RBA
SISTEMATIKA FORMAT RBA (1)
1. RINGKASAN EKSEKUTIF
Memuat uraian ringkas mengenai apa yang termuat dalam RBA (uraian singkat
mengenai rencana bisnis/kegiatan dan target pencapaian serta rencana
pendapatan dan biaya)

2. BAB I PENDAHULUAN
a. Gambaran Umum
b. Visi Badan Layanan Umum
c. Misi Badan Layanan Umum
d. Budaya Badan Layanan Umum
e. Susunan Pejabat Pengelola BLU dan Dewan Pengawas

19
SISTEMATIKA FORMAT RBA (2)

3. BAB II KINERJA TAHUN 2XX-1 DAN RBA TAHUN 20XX


a. Gambaran Kondisi BLU (kondisi internal BLU, kondisi eksternal BLU serta asumsi makro dan
mikro yang digunakan dalam penyusunan RBA).
b. Pencapaian Kinerja dan Target Kinerja BLU.
Uraian pencapaian kinerja tahun 2XX-1 dan target kinerja yang akan dicapai tahun 20XX.
Program Kerja Stratgeis sesuai dengan Renstra Bisnis. Informasi /tabel yang disajikan:
1. Rincian Pendapatan Per Unit Kerja;
2. Rincian Belanja Per Unit Kerja;
3. Pengelolaan Dana Khusus bagi satker BLU Pengelola Dana Khusus;
4. Ikhtisar Target Pendapatan menurut Program dan Kegiatan TA 20XX;
5. Ikhtisar Belanja/Pembiayaan menurut Program dan Kegiatan TA 20XX;
6. Pendapatan dan Belanja Agregat;
7. Perhitungan Biaya Layanan Per Unit Kerja;
8. Prakiraan Maju Pendapatan dan Prakiraan Maju Belanja.
c. Informasi lainnya yang perlu disampaikan (ISO, tingkat kesehatan).
d. Ambang Batas Belanja BLU.

4. BAB III PENUTUP


Kesimpulan dan Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian.

20
TARGET PNBP DAN BELANJA
Satker BLU setiap tahun menetapkan target PNBP BLU

Target PNBP disusun dengan memperhatikan rencana bisnis dan kualitas pelayanan

Target ini dibuatkan medium term revenue untuk 3 tahun ke depan dengan memperhatikan realisasi penerimaan
tahun sebelumnya

Target PNBP ini disampaikan juga ke DJA cq Direktorat PNBP

Dari Target PNBP ini ditentukan pula target penggunaannya

Dimasukkan sebagai bagian dari RBA

Perhitungan angkanya berdasarkan tarif layanan yang sudah ditetapkan

21
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
disusun
berdasarkan Basis kinerja dan perhitungan akuntansi
RBA biaya menurut jenis layanannya

Pagu belanja dan target pendapatan yang


Pendapatan dari a, b, c, d diperkirakan akan diterima
dilaporkan sebagai PNBP
K/L
Basis akrual

a. Pendapatan yg diperoleh dari


layanan kepada masyarakat
b. Hibah terikat / tidak terikat dari
masyarakat / badan lain
c. Hasil kerja sama BLU dengan contoh : bunga jasa giro
pihak lain/ hasil usaha lain
d. Penerimaan lainnya yang sah,
dan/atau
e. Penerimaan anggaran dari APBN
22
SUMBER PENDAPATAN BLU

-Belanja Pegawai, barang/jasa dan modal di APBN


-Penarikan dana dgn SPM

Alokasi APBN

Imbalan Jasa BLU


Dapat dikelola
PNBP Hasil Kerjasama langsung sesuai RBA
Dgn Pihak Lain
K/L
Hibah Terikat

Sesuai persyaratan
pemberi hibah

23
Tabel II B. 1 Rincian Pendapatan Per Unit Kerja
TA 20XX-1 TA 20XX
Uraian Unit/Kode/Program/Kegiatan/
Kode Target Realisasi % Target
Akun Pendapatan
Prognosa

I. Unit ................. (Memuat uraian unit)


xxx.xx.xx Program........... (Memuat uraian Program)
xxxx Kegiatan ............(Memuat uraian Kegiatan)

A. Pendapatan BLU (Diisi uraian pendapatan per akun)


1. Pendapatan Jasa Layanan BLU
xxxxxx ..............................
2. Pendapatan Hibah BLU
xxxxxx ..............................
3. Pendapatan Kerjasama BLU
xxxxxx ..............................
4. Pendapatan BLU Lainnya

PENDAPATAN
xxxxxx ..............................

B. Penerimaan RM/PHLN/PHDN/...
(Diisi uraian pendapatan selain PNBP BLU)
1. ...................... (Diisi uraian pendapatan per akun)
2. .......................(Diisi uraian pendapatan per akun)

Total Pendapatan Unit ……..(Berisikan uraian unit)

II. Unit ................. (Memuat uraian unit)


xxx.xx.xx Program........... (Memuat uraian Program)
xxxx Kegiatan ............(Memuat uraian Kegiatan)

A. Pendapatan BLU (Diisi uraian pendapatan per akun)


1. Pendapatan Jasa Layanan BLU
xxxxxx ..............................
2. Pendapatan Hibah BLU
xxxxxx ..............................
3. Pendapatan Kerjasama BLU
xxxxxx ..............................
4. Pendapatan BLU Lainnya
xxxxxx ..............................

B. Penerimaan RM/PHLN/PHDN/...
(Diisi uraian pendapatan selain PNBP BLU)

Total Pendapatan Unit ……..(Berisikan uraian unit)

....dst
24
TOTAL PENDAPATAN BLU
Tabel II. B. 2. Rincian Belanja Per Unit Kerja
TA 20XX-1
Uraian Unit/Program/IKU/ TA 20XX
Volume Dana
Kode Kegiatan/IKK/Output/
Realisasi/ % Realisasi/ % SD Vol. Target SD
Akun Belanja/Detil Belanja Target Target **) **)
Prognosa Prognosa Satuan
I. Unit ................. (Memuat uraian unit)
xxx.xx.xx Program......... (Memuat uraian Program)
IKU Program :
........(Memuat uraian IKU Program)
xxxx Kegiatan... (Memuat uraian Kegiatan)
Indikator Kinerja Kegiatan
........(Memuat uraian IIK)
xxxx.xx Output ... (Memuat uraian Output)
A. Belanja BLU
1. Belanja Barang
xxxxxx a. Belanja Gaji dan Tunjangan
xxxxxx b. ...
2. Belanja Modal
xxxxxx a. Belanja Modal Tanah
xxxxxx b. ...
B. Belanja RM/PHLN/PHDN/....
………. (Diisi uraian per akun)

Total Belanja Unit …...

Unit ................. (Memuat uraian unit)

RINCIAN
II.
xxx.xx.xx Program......... (Memuat uraian Program)
IKU Program :
........(Memuat uraian IKU Program)
xxxx Kegiatan... (Memuat uraian Kegiatan)

BELANJA
Indikator Kinerja Kegiatan
........(Memuat uraian IIK)
xxxx.xx Output ... (Memuat uraian Output)
C. Belanja BLU
3. Belanja Barang
xxxxxx c. Belanja Gaji dan Tunjangan
xxxxxx d. ...
4. Belanja Modal
xxxxxx c. Belanja Modal Tanah
xxxxxx d. ...
D. Belanja RM/PHLN/PHDN/....
………. (Diisi uraian per akun)

Total Belanja Unit ………...

dst....
TOTAL BELANJA BLU
Pagu
Sumber Dana
TA 20XX-1 TA 20XX
(SD) ***)
RM
RMP
PNBP
BLU
A. TA Berjalan
B. Saldo Kas
PLN
HLN
PDN
HDN
Catatan:
*) Apabila diperlukan, Output dapat dijabarkan/dirinci lebih lanjut dalam Suboutput.
**) Sumber Dana (SD) diisi sesuai dengan kebutuhan. Kode SD mengikuti ketentuan kode SD dalam penyusunan RKA K/L.
25
DIPA PETIKAN BLU

• Dokumen Pelaksanaan Anggaran Setelah RKA-KL dan Undang-undang


APBN disahkan, Pemimpin BLU menyesuaikan usulan Rencana Bisnis
dan Anggaran (RBA) menjadi RBA Definitif. Pasal 55
• RBA definitif digunakan sebagai acuan dalam menyusun DIPA BLU untuk
diajukan dan mendapat pengesahan Menteri Keuangan c.q. Direktur
Jenderal Perbendaharaan.

26
DIPA PETIKAN BLU

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Petikan BLU yang


selanjutnya disebut DIPA Petikan BLU adalah dokumen
pelaksanaan anggaran yang disusun oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran per Satker BLU yang
dicetak secara otomatis melalui sistem, yang berisi mengenai
informasi kinerja, rincian pengeluaran, rencana penarikan
dana dan perkiraan penerimaan, dan catatan, yang berfungsi
sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan Satker BLU.

27
DIPA PETIKAN BLU

DIPA Petikan BLU memuat saldo awal kas, pendapatan, belanja, pembiayaan,
saldo akhir kas, besaran Persentase Ambang Batas, proyeksi arus kas
(termasuk rencana penarikan dana yang bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara), dan jumlah serta kualitas barang dan/atau
jasa yang dihasilkan, sebagaimana ditetapkan dalam RBA Definitif

Dalam hal DIPA Petikan BLU belum disahkan oleh Menteri Keuangan, BLU dapat melakukan
pengeluaran paling tinggi sebesar angka dokumen pelaksanaan anggaran tahun lalu. DIPA
BLU yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan menjadi lampiran dari contractual
performance agreement yang ditandatangani oleh menteri/pimpinan lembaga dengan
pimpinan BLU yang bersangkutan dan sekaligus menjadi dasar penarikan dana.

28
SURPLUS & DEFISIT
Surplus anggaran BLU adalah selisih lebih antara pendapatan
dengan belanja BLU yang dihitung berdasarkan laporan keuangan
operasional berbasis akrual pada suatu periode anggaran.

Estimasi surplus dalam tahun anggaran berjalan diperhitungkan


dalam RBA tahun anggaran berikut untuk disetujui penggunaannya.

Surplus anggaran BLU dapat digunakan dalam tahun anggaran


berikutnya kecuali atas perintah Menteri Keuangan, disetorkan
sebagian atau seluruhnya ke rekening kas umum negara dengan
mempertimbangkan posisi likuiditas BLU.
29
SURPLUS & DEFISIT

• Defisit anggaran BLU adalah selisih kurang antara pendapatan


dengan belanja BLU yang dihitung berdasarkan laporan keuangan
operasional berbasis akrual pada suatu periode anggaran.
• Defisit anggaran BLU dapat diajukan pembiayaannya dalam
tahun anggaran berikutnya kepada Menteri Keuangan melalui
Menteri/Pimpinan Lembaga.
• Menteri Keuangan dapat mengajukan anggaran untuk menutup
defisit pelaksanaan anggaran BLU dalam APBN tahun anggaran
berikutnya.
30
REVISI RBA
Kewenangan pengesahan revisi RBA definitif
RBA Definitif dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
revisi dalam hal paling sedikit  Disahkan oleh Pemimpin BLU untuk belanja
meliputi: sampai dengan pagu DIPA BLU;
a. terlampauinya target
penerimaan negara bukan  Disahkan oleh Pemimpin BLU dan diketahui
pajak BLU; dewan pengawas,
b. penggunaan saldo awal kas untuk:
untuk menambah pagu belanja yang melebihi pagu DIPA BLU baik dalam
belanja; dan/atau ambang batas fleksibilitas maupun melebihi ambang
c. perubahan target kinerja batas fleksibilitas;
BLU.
penggunaan saldo awal kas

Revisi RBA Definitif disampaikan kepada :


 Menteri/Pimpinan Lembaga,dan
 Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan
31
REVISI DIPA BLU

 Revisi DIPA BLU terdiri atas revisi DIPA BLU yang


sumber dananya berasal dari PNBP dan selain PNBP.
 Revisi DIPA BLU yang sumber dananya berasal dari
PNBP diakibatkan oleh:
perubahan rincian anggaran yang disebabkan penambahan
pagu anggaran belanja diatas pagu APBN; dan/atau
perubahan atau pergeseran rincian anggaran belanja dalam
hal pagu anggaran tetap.

32
Terima Kasih

33

Anda mungkin juga menyukai