Anda di halaman 1dari 3

Nomor : B-844/BPS/2520/09/2019 Jakarta, 18 September 2019

Lampiran : 1 (satu) Berkas


Perihal : Penyampaian Rencana Kebutuhan
Barang Milik Negara (RKBMN) TA 2021

Kepada Yang Terhormat:


Kepala Satuan Kerja BPS
Selaku Kuasa Pengguna Barang
di –
Tempat

Menindaklanjuti Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara nomor S-1012/KN/2019


tanggal 13 Mei 2019 hal Pemberitahuan Jadwal Penyampaian Rencana Kebutuhan Barang Milik
Negara (RKBMN) untuk Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Tahun
Anggaran 2021 dan nomor S-1871/KN/2019 tanggal 15 Juli 2019 hal Pedoman Penyusunan
RKBMN Tahun Anggaran 2021, disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Dalam melakukan penyusunan RKBMN TA 2021 wajib melakukan pemutakhiran aplikasi
SIMAN Fitur Perencanaan, Pemutakhiran dan Master Aset yang dapat diunduh melalui:
http://www.djkn.kemenkeu.go.id/websiman/download/siman-pengguna-barang
2. Pemutakhiran dimaksud penting untuk dilaksanakan dengan pertimbangan bahwa dalam
aplikasi SIMAN tersebut telah dilakukan penyempurnaan antara lain:
a. Perbaikan business process pada penyusunan RKBMN Pemeliharaan yaitu penambahan
menu generate data pemeliharaan hasil telaah RKBMN Tahun Anggaran sebelumnya.
b. Penambahan pilihan pada RKBMN pengadaan yaitu opsi perluasan rumah negara,
termasuk yang berupa aset tetap renovasi.
c. Penambahan validasi pada fitur master aset, dimana kolom isian pada master aset yang
divalidasi meliputi:
1) Luas tanah untuk bangunan dan Luas Dasar Bangunan (LDB) untuk BMN berupa
Bangunan Gedung Kantor dan Rumah Negara.
2) Standar Barang dan Standar Kebutuhan (SBSK) Eksisting BMN berupa
Tanah/Bangunan Gedung Kantor dan Tanah/Bangunan Rumah Negara.
3) Foto BMN yang menjadi objek RKBMN dalam format jpg/jpeg/png/bitmap dengan
ukuran maksimum 2 MB.
Apabila validasi pada master aset tersebut belum dilengkapi, maka Satker tidak akan
dapat mencetak dokumen RKBMN dan tidak dapat mengirim dokumen RKBMN ke
tingkat/level diatasnya. Dalam hal kondisi ini terjadi, akan berakibat tidak tersusunnya
RKBMN Tahun Anggaran yang diusulkan dan tidak dapat dilakukan perubahan
RKBMN pada tahun berjalan.
3. Penyusunan RKBMN TA 2021 agar berpedoman pada Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga (Renstra-K/L) serta SBSK.
4. Rinci penjelasan tahap persiapan, penyusunan hingga penyampaian RKBMN TA 2021
sebagaimana pedoman pada Lampiran 1.
5. Agar tidak mengulangi kesalahan pada pengajuan RKBMN sebelumnya sebagaimana
daftar pada Lampiran 2.
6. Data pegawai yang digunakan dalam penyusunan RKBMN dapat mengacu sebagaimana
data pada Lampiran 3. Namun agar dicroscek kembali dengan data yang ada di Satuan
Kerja masing-masing.
Data pegawai eksisting untuk menghitung SBSK Eksisting. Sedangkan data pegawai ideal
untuk menghitung SBSK Rencana Usulan Pengadaan Gedung Kantor.
7. Agar diajukan kembali RKBMN yang sudah diajukan pada TA 2019 dan 2020 yaitu:
a. RKBMN yang sudah disetujui namun tidak dialokasikan anggarannya.
b. RKBMN yang sudah disetujui dan sudah ditampung alokasi anggarannya namun tidak
direalisasikan.
c. RKBMN yang tidak disetujui, dengan melengkapi kekurangan atau memperbaiki
kesalahan yang menjadi penyebab tidak disetujuinya RKBMN.
8. Dalam rangka mewujudkan digitalisasi dokumen, maka usulan RKBMN tingkat Kuasa
Pengguna Barang TA 2021 disampaikan melalui aplikasi SIMAN paling lambat
Jum’at, 11 Oktober 2019 berupa:
a. Dokumen asli yang telah ditandatangani pejabat berwenang dan di stempel basah yaitu:
1) Surat pengantar RKBMN.
2) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) atas kebenaran RKBMN dan
kesesuaian data/dokumen digital dengan aslinya.
3) Print out usulan RKBMN Pengadaan dari Aplikasi SIMAN.
4) Print out usulan RKBMN Pemeliharaan dari Aplikasi SIMAN.
5) Surat keterangan/pernyataan untuk Satuan Kerja BPS yang mengusulkan RKBMN
Pengadaan Revitalisasi/Pembangunan Bangunan Gedung Kantor.
6) Surat rekomendasi, notulen rapat atau surat lain hasil pembahasan dari Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atau dinas terkait untuk Satuan
Kerja yang mengusulkan RKBMN Pengadaan Rumah Negara.
7) Surat keterangan rencana atas eksisting BMN untuk Satuan Kerja yang mengusulkan
RKBMN Pengadaan.
8) Surat keterangan rencana atas eksisting BMN yang akan dihapuskan pada jarak
waktu kurang dari 2 tahun yang akan datang dalam RKBMN Pemeliharaan.
b. Dokumen Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dari Pemda/dinas terkait dalam RKBMN
Pengadaan Bangunan Gedung Kantor.
9. Usulan RKBMN tingkat Wilayah TA 2021 disampaikan melalui aplikasi SIMAN paling
lambat Jum’at, 25 Oktober 2019 berupa Surat pengantar, SPTJM atas kebenaran
RKBMN dan kesesuaian data/dokumen digital dengan aslinya, RKBMN Pengadaan dan
RKBMN Pemeliharaan Tingkat Wilayah yang telah ditandatangani pejabat berwenang dan
di stempel basah.
10. Usulan RKBMN agar dipastikan juga diajukan melalui aplikasi I-Plan BPS (SIREKA).
11. Usulan RKBMN yang disetujui oleh DJKN dan dialokasikan anggarannya oleh Biro Bina
Program tidak dapat dialihkan peruntukannya ke Satuan Kerja lain tanpa persetujuan
Sekretaris Utama BPS.
12. Dalam hal terdapat kendala atau hal kurang jelas dalam proses penyusunan, dapat
menghubungi KPKNL setempat untuk mendapat asistensi.

Demikian untuk dipedomani dan ditindaklanjuti. Atas perhatian dan kerjasamanya


diucapkan terima kasih.
SEKRETARIS UTAMA

ADI LUMAKSONO
Tembusan: NIP. 19600831 198302 1 002
1. Yth. Kepala BPS (sebagai laporan);
2. Yth. Inspektur Utama BPS;
3. Yth. Kepala Biro Bina Program BPS.
Lampiran 2 Surat Sestama BPS
Nomor : B-844/BPS/2520/09/2019
Tanggal : 18 September 2019

PERMASALAHAN PENGAJUAN RKBMN SEBELUMNYA


YANG MENGAKIBATKAN RKBMN TIDAK DISETUJUI

1. Ketidaksesuaian penginputan kode Program/Kegiatan/Output pada aplikasi SIMAN


dengan dokumen Renstra.
2. Tidak melengkapi rincian yang wajib diisi pada Master Aset Bangunan Gedung,
Tanah, Rumah Negara, Kendaraan Bermotor dan Peralatan Mesin Diatas 100 Juta.
3. Tidak melengkapi dokumen pendukung, seperti:
a. Dokumen Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dari Pemda/dinas terkait dalam
RKBMN Pengadaan Bangunan Gedung Kantor.
b. Surat rekomendasi, notulen rapat atau surat lain hasil pembahasan dari Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atau dinas terkait untuk Satuan
Kerja yang mengusulkan RKBMN Pengadaan Rumah Negara.
c. Surat keterangan rencana atas eksisting BMN untuk Satuan Kerja yang
mengusulkan RKBMN Pengadaan.
d. Surat keterangan rencana atas eksisting BMN yang akan dihapuskan pada jarak
waktu kurang dari 2 tahun yang akan datang dalam RKBMN Pemeliharaan.
4. RKBMN pengadaan Bangunan Gedung Kantor atau Bangunan Rumah Negara yang
tidak mempunyai eksisting tanah tidak diajukan bersamaan dengan RKBMN
pengadaan Tanah.
5. Tanah atau Bangunan Rumah Negara pada eksisting dan pada surat rekomendasi,
notulen rapat atau surat hasil pembahasan dengan Dinas PUPR atau dinas terkait tidak
tercatat sebagai Golongan I dan tipe Rumah Negara tidak sesuai.
6. Tidak menarik data dan tidak menghitung SBSK Bangunan Gedung Kantor eksisting.
7. Nilai Kebutuhan Riil 0 pada perhitungan SBSK dalam RKBMN Pengadaan.
8. Ketidaksesuaian jenis BMN yang diusulkan dengan SBSK.
9. Barang Tambahan yang diusulkan pada RKBMN Pemeliharaan berupa BMN yang
belum tercatat namun pasti akan dibeli ditahun berikutnya, tidak terdapat pada Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun berikutnya.
10. Luas usulan pada RKBMN Pemeliharaan bangunan atau pagar 0/1.

Anda mungkin juga menyukai