Anda di halaman 1dari 62

Hak Guna Usaha

(HGU)

Sarjita, S.H., M. Hum. Cert. MP.


081227001925/sar_djita@yahoo.co.id/
Fb: Sarjita Oke, Blog:
djitashmhum.blogspot.com
Regulasi dan Kebijakan HGU

Permen
UU Nomor 5 PP Nomor 40
ATR/BPN No.
Tahun 1960 Tahun 1996
7 Tahun 2017
Latar Belakang HGU

 Kegiatan usaha di  Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960


bidang pertanian, tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria;
perikanan atau  Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990
peternakan tentang Konservasi Sumber Daya Alam
 Mempunyai Hayati dan Ekosistemnya;
 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003
peranan penting tentang Badan Usaha Milik Negara;
untuk menunjang  Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
pertumbuhan tentang Perbendaharaan Negara;
ekonomi nasional  Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang;
berkelanjutan dan  Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2014
pembangunan tentang Pengelolaan Barang Milik
daerah dengan Negara/Daerah;
 Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008
memperhatikan tentang Penataan Ruang Nasional;
kesejahteraan  Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2014
masyarakat; tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Ekosistem Gambut
Pengertian Terkait HGU
 Hak Guna Usaha adalah hak
untuk mengusahakan tanah
yang dikuasai langsung oleh
negara untuk usaha pertanian,
perikanan atau peternakan.
PPP HGU
Pemberian: memberikan Hak Guna Usaha atas
HGU Tanah Negara.

Perpanjangan: penambahan jangka waktu


berlakunya sesuatu hak tanpa mengubah syarat-
syarat dalam pemberian hak tersebut.

Pembaruan: pemberian hak yang sama kepada


pemegang hak atas tanah yang telah dimilikinya
dengan Hak Guna Usaha sesudah jangka waktu
hak tersebut atau perpanjangannya habis.
Panitia Pemeriksaan Tanah B
 Panitia B adalah panitia yang
bertugas melaksanakan
pemeriksaan, penelitian dan
pengkajian data fisik dan data yuridis
baik di lapangan maupun di kantor
dalam rangka penyelesaian
permohonan pemberian,
perpanjangan, dan pembaruan Hak
Guna Usaha.
Peralihan dan Pemindahan, Pelepasan:
Pemeliharaan Data PT

• Peristiwa Hukum berupa Pewarisan

Peralihan/Pemi • Perbuatan Hukum dengan Akta/Risalah


PPAT- Akta, Pejabat Lelang-Risalah
ndahan HGU Lelang
• Orang/Badan Hukum-O/BH, Haknya
tetap.
• Dikenakan PPh-BPHTB

• Perbuatan hukum

Pelepasan • Kakantah, Notaris, Kepala Wilayah


Kecamatan-Camat
• Dilakukan olh Orang/BH kepada Negara
• Status Tanah Hak-Tanah Negara
Corporate Social Responsibility
CSR

 Komitmen perseroan untuk berperan


serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan
kualitas kehidupan dan lingkungan
yang bermanfaat, baik bagi perseroan
sendiri, komunitas setempat, maupun
masyarakat pada umumnya.
Subyek HGU
 Warga Negara Indonesia. Pasal 5 (1) Luas
minimum tanah yang dapat diberikan Hak Guna Usaha adalah lima hektar.
 (2) Luas maksimum tanah yang dapat diberikan Hak Guna Usaha kepada perorangan

; atau
adalah dua puluh lima hektar.;

 Badan Hukum yang didirikan menurut


hukum Indonesia dan berkedudukan di
Indonesia. Luas maksimum tanah yang dapat diberikan
dengan Hak Guna Usaha kepada Badan Hukum ditetapkan oleh
Menteri dengan memperhatikan pertimbangan dari pejabat yang
berwenang di bidang usaha yang bersangkutan, dengan mengingat
luas yang diperlukan untuk pelaksanaan suatu satuan usaha yang

saling berdayaguna di bidang yang bersangkutan .


Jangka Waktu HGU
Diberikan untuk jangka
Surat
waktu paling lama 35
Keputusan tahun
Dapat diperpanjang
untuk jangka waktu
Setelah paling lama 25 tahun
jangka Dapat diberikan
waktu HGU pembaruan HGU di atas
tanah yang sama untuk
dan jangka waktu paling
perpanjang lama 35 (tiga puluh lima)
tahun.
annya
berakhir,
Tanah Asal Perolehan HGU
a. Tanah Negara;
b. Tanah Hak;
c. Tanah Ulayat;
d. Kawasan Hutan Negara; dan
e. Hak Pengelolaan /HPL An.
Dep/Kementerian
Transmigrasi.
Cara Perolehan Tanah Negara dan Tanah Hak
Obyek Alat Bukti Objek Alat Bukti
Tanah Tanah
Tanah Surat Pernyataan Penguasaan Tanah HM Surat Pelepasan HAT
negara Bdg Tanah Perorang Harus terlebih dahulu
ttidak Dibuktikan dengan pernyataan an /Badan dilepaskan dari statusnya
terdapat penguasaan fisik dari pemohon Hukum untuk menjadi Tanah
Penguasa dengan disaksikan oleh tokoh /Kepemili Negara sesuai dengan
an oleh masyarakat dan diketahui oleh kan ketentuan peraturan
Pihak lain lurah atau kepala desa setempat Bersama perundang-undangan.
atau nama lain yang serupa Kepala Kantor
dengan itu. Pertanahan yang daerah
Tanah Surat Bukti Ganti Kerugian kerjanya meliputi letak
Negara Terlebih dahulu harus diberikan Tanah Hak yang
terdapat GR terhadap penguasaan dan dilepaskan sebagaimana
Penguasa tanam tumbuh atau benda lain dimaksud pada ayat (1),
an oleh yang ada di atasnya sesuai harus meminta tanda
Pihak lain kesepakatan kedua belah pihak, bukti haknya., atau Tanda
dan dilaksanakan sesuai dengan bukti kepemilikan lainnya
ketentuan per UU. yang sah.
Perolehan HGU dari Tanah Hak Ulayat
Masyarakat Hukum Adat
Tanah Bukti Perolehannya
Objek
Tanah Harus terlebih dahulu diperoleh persetujuan
Hak tertulis dari Masyarakat Hukum Adat yang
Ulayat bersangkutan untuk dilepaskan menjadi Tanah
Negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Dalam hal di dalam Tanah Ulayat yang telah


dilepaskan terdapat areal yang memiliki nilai
sosial budaya dan magis-religius bagi Masyarakat
Hukum Adat, areal dimaksud dikeluarkan dari
tanah yang dimohonkan Hak Guna Usaha.
Perolehan HGU dari Tanah Kawasan Hutan
Negara
 harus terlebih dahulu dilepaskan/dikeluarkan dari
statusnya sebagai kawasan hutan /Kawasan Hutan
Negara.
 KHN yg di dalamnya terdapat hak pihak lain, pemohon
Hak Guna Usaha harus menyelesaikan hak pihak lain
tersebut;
 KHN di dalamnya terdapat areal yang diperuntukkan
bagi daerah penyangga termasuk daerah konservasi,
areal dimaksud dapat diberikan Hak Guna Usaha
dengan syarat pengelolaan, pemeliharaan dan
pengawasannya menjadi tanggung jawab pemegang
Hak Guna Usaha dengan tetap mempertahankan
fungsinya.
Tanah Objek HGU Berasal dari Tanah
HPL Transmigrasi
 pemohon harus memperoleh penyerahan dari
Kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang transmigrasi, bagi tanah
yang belum diterbitkan sertipikat Hak Milik;
 harus terlebih dahulu dilepaskan haknya menjadi
Tanah Negara, bagi tanah yang telah diterbitkan
sertipikat Hak Milik; atau
 harus memperoleh persetujuan pemanfaatan tanah
dari kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang transmigrasi, bagi tanah
yang sudah diterbitkan Surat Keputusan
Pencadangan Tanah untuk Transmigrasi yang
belum ada kegiatan pelaksanaannya.
Pelepasan Tanah Hak Bersertipikat di Lks
Transmigrasi
 Pelepasan hak bagi tanah yang telah
diterbitkan sertipikat Hak Milik; hanya
dapat dilakukan setelah memenuhi
jangka waktu peralihan yang
ditetapkan dalam keputusan
pemberian Hak Milik dan
dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Permohonan HGU Perorangan
Tanah yang
dimohon Telah
Pemohon diberikan izin usaha Harus
harus Dibuktikan terkait pemanfaatan mendapat
memperoleh dengan sumber daya alam
persetujuan
dan data Fisik oleh pejabat yang
menguasai berwenang untuk dari
dan Data
tanah yang sebagian atau pemegang
Yuridis seluruh bidang
dimohon, izin usaha
tanah

a. Tanah Negara;
b. Tanah Hak,
c. Tanah Hak
Penerbitan Pemeriksaan
Tanah Olh
Ulayat,
SK HAT Pabitia B d. Tanah Kawasan
Hutan Negara,
e. Tanah HPL
Transmigrasi
Permohonan HGU Olh Badan Hukum
Harus mendapat
Pertimbangan persetujuan dari
Teknis pemegang izin usaha
Ijin Lokasi Pertanahan

Telah diberikan izin usaha


Dibuktikan data yuridis dan terkait pemanfaatan sumber
Pemohon BH harus
data fisik daya alam oleh pejabat
memperoleh dan menguasai
yang berwenang untuk
tanah yang dimohon,
sebagian atau seluruh
bidang tanah

a. Tanah Negara;
b. Tanah Hak,
Dalam hal pemohon Hak Guna
c. Tanah Hak Ulayat,
b. Tanah Hak; Usaha tidak mendapatkan
d. Tanah Kawasan Hutan pesetujuan Pemegang Ijin Usaha
Negara,
Pemanfaatan SDA peruntukan
e. Tanah Pengelolaan tanahnya ditentukan oleh Gubernur
Transmigrasi dengan memperhatikan skala
prioritas daerah setempat.
Kewajiban Pemohon HGU
 Pemohon bertanggung jawab
penuh atas keabsahan dan
kebenaran materiil dari data
permohonan, dokumen/
warkah/berkas dan/atau alas hak
yang diajukan dalam rangka
permohonan Hak Guna Usaha
Kewajiban Pemohon sebelum Perolehan Hak
Atas Tanah
 pemohon harus membuat Rekapitulasi Perolehan
Tanah dan Peta Rekapitulasi Perolehan Tanah
dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan
Kantor Pertanahan setempat;
 Pemohon Hak Guna Usaha wajib menghormati
dan memberikan akses kepada pemilik tanah,
dalam hal:
a. terdapat bidang tanah yang tidak dapat
dibebaskan; atau
b. pemilik tanah tidak bersedia menyerahkan
tanahnya.
Penggunaan Tanah HGU
 kegiatan usaha pertanian: meliputi usaha
perkebunan, tanaman pangan, khusus untuk
tanaman padi, hanya dapat dilakukan atau
diberikan dalam rangka pencetakan sawah
baru dilakukan pada tanah yang kurang atau
tidak produktif untuk dijadikan sawah yang
produktif dan/atau tanaman hortikultura.
 perikanan ; atau
 peternakan.
Penggunaan Tanah HGU
 Tanah Hak Guna Usaha dapat digunakan
untuk emplasemen, bangunan pabrik,
gudang, tempat tinggal sementara karyawan,
dan bangunan lainnya yang menunjang
kegiatan usaha.
 Tanah yang digunakan sebagai penunjang
kegiatan usaha sebagaimana dimaksud di
atas, dapat diberikan hak sesuai dengan sifat
dan fungsinya.
Penggunaan HGU terjadi Perubahan Rencana
Tata Ruang
 Dalam hal terjadi perubahan Rencana Tata
Ruang Wilayah, terhadap Hak Guna Usaha
dilakukan penyesuaian Hak dan/atau
peralihan hak paling lama 3 (tiga) tahun.
 Peralihannya dilakukan dengan pelepasan
hak oleh pemegang hak untuk dimohonkan
kembali atau dialihkan kepada pihak lain
sesuai dengan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan.
Objek Permohonan HGU terdapat
Sempadan Pantai/Bantaran Sungai
 telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah;
 sempadan pantai atau sempadan sungai tidak
dapat diberikan dengan Hak Guna Usaha;
 harus digambarkan dalam Peta Bidang Tanah dan
Surat Ukur lampiran sertipikat Hak Guna Usaha
yang bersangkutan
 Pemegang Hak Guna Usaha yang berbatasan
dengan sempadan pantai atau bantaran sungai
wajib memelihara dan mempertahankan fungsi
sempadan pantai atau bantaran sungai dimaksud.
Pemberian HGU
Pengukuran Permohonan
Perolehan Tanah, bidang tanah; hak; ke Kantah
Utk BH dgn Ijin
Lokasi -Peta Bdg Lokasi Tanah
Tanah yang dimohon

SK Pemeriksaan
Penetapan Pemeriksaan tanah;penelitian
kelengkapan data
hak;/Penolak Olh Panitia B yuridis dan data
an dan fisik; lengkap

Pendaftaran HAT
Musyawarah dan/atau Gugatan
Keberatan terhadap keputusan Ke PTUN
Dalam hal jangka waktu 30 (tiga
pemberian HHGU atau Musyawarah sebagaimana dimaksud puluh) hari berakhir dan tidak
keputusan penolakan pemberian pada ayat (1) tidak tercapai kesepakatan diajukan gugatan ke pengadilan
HGU, diselesaikan secara maka pihak yang keberatan dapat
musyawarah paling lama 60 mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata maka terhadap keputusan
Usaha Negara setempat dalam jangka
(enam puluh) hari kerja sejak waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari pemberian HGU, Kementerian
permohonan diajukan. terhitung sejak jangka waktu 60 (enam tetap dapat melakukan proses
puluh) hari berakhir.pendaftaran hak.
pendaftaran hak.
Rechtswerkking HGU
 Dalam hal HGU telah diterbitkan sertipikat sesuai
dengan ketentuan per UU dan secara nyata
dikuasai pemegang haknya, maka pihak lain yang
merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat
lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila
dalam waktu 10 (sepuluh) tahun sejak
diterbitkannya sertipikat itu tidak mengajukan
keberatan secara tertulis kepada pemegang
sertipikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang
bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan
ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau
penerbitan sertipikat tersebut.
Kewenangan /Hak Pemegang HGU
a. mendapatkan perlindungan hukum dan jaminan kepastian atas
Hak Guna Usaha yang diberikan;
b. mempergunakan tanah yang diberikan dengan Hak Guna
Usaha untuk melaksanakan usaha di bidang pertanian,
perikanan atau peternakan;
c. memanfaatkan sumber air dan sumber daya alam lainnya di
atas tanah yang diberikan dengan Hak Guna Usaha sepanjang
untuk mendukung usaha sebagaimana dimaksud dalam huruf
b, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan memperhatikan kepentingan masyarakat sekitar; dan/atau;
d. melakukan perbuatan hukum yang bermaksud melepaskan,
mengalihkan, dan mengubah penggunaannya, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan setelah
mendapatkan izin dari pejabat yang berwenang.
Kewajiban Pemegang HGU
a. melaksanakan usaha pertanian, perikanan
atau peternakan sesuai peruntukan dan
persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam
keputusan pemberian haknya;
b. mengusahakan sendiri tanah Hak Guna
Usaha dengan baik sesuai dengan kelayakan
usaha berdasarkan kriteria yang ditetapkan
oleh instansi teknis;
c. membangun dan memelihara prasarana
lingkungan dan fasilitas tanah yang ada
dalam lingkungan areal Hak Guna Usaha;
Kewajiban Pemegang HGU
d. memelihara kesuburan tanah, mencegah kerusakan sumber
daya alam dan menjaga kelestarian kemampuan lingkungan
hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. memenuhi ketentuan larangan membuka dan/atau mengolah
lahan dengan cara membakar;
f. menyediakan sarana dan prasarana pengendalian kebakaran
lahan termasuk menyediakan sumber air, melakukan tata kelola
air secara baik dan benar untuk menjaga lahan tetap basah dan
tidak mudah terbakar, melakukan tindakan pencegahan
termasuk penerapan crisis center pemadaman kebakaran
secara dini, melakukan pemadaman dan penanganan pasca
kebakaran di areal tanah yang diberikan Hak Guna Usaha
termasuk pencegahan dan penanganan kebakaran di lahan
masyarakat sekitar;
Kewajiban Pemegang HGU
g.menyampaikan laporan mengenai penggunaan dan
pemanfaatan Hak Guna Usaha kepada Kepala
Kantor Pertanahan setempat, tertulis setiap akhir
tahun;
h. memberikan keterangan atau hal lain yang
diperlukan dalam rangka pemantauan dan evaluasi
penggunaan dan pemanfaatan tanah Hak Guna
Usaha;
i. mengajukan izin terlebih dahulu apabila akan
mengalihkan dan/atau melakukan perubahan
peruntukan penggunaan tanah, baik seluruhnya
maupun sebagian;
Kewajiban Pemegang HGU
j. melaksanakan kesepakatan yang telah dibuat oleh
pemegang Hak Guna Usaha lama dengan pihak ketiga,
apabila Hak Guna Usaha diperoleh dari peralihan hak;
k. memfasilitasi pembangunan kebun masyarakat sekitar
paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari luas tanah
yang dimohon Hak Guna Usaha untuk masyarakat
sekitar dalam bentuk kemitraan (plasma) sesuai dengan
izin kegiatan usaha dari instansi teknis yang berwenang,
bagi pemegang hak berbadan hukum; dan
l. melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan
bagi pemegang hak berbadan hukum.
Persyaratan Perpanjangan HGU
a. pemegang hak masih memenuhi syarat sebagai
pemegang Hak Guna Usaha;
b. tanahnya masih dipergunakan dan diusahakan
dengan baik sesuai dengan keadaan, sifat dan tujuan
pemberian hak yang bersangkutan;
c. penggunaan tanahnya masih sesuai dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah setempat.
d. tanahnya tidak termasuk dalam database tanah
terindikasi terlantar; dan/atau
e. tanahnya tidak dalam perkara di lembaga peradilan,
dan tidak diletakkan sita atau blokir/status quo.
Kapan harus Diajukan Perpanjangan HGU
 Permohonan perpanjangan jangka waktu
Hak Guna Usaha dapat diajukan oleh
pemegang hak paling cepat dalam tenggang
waktu 5 (lima) tahun sebelum berakhirnya
jangka waktu hak.
 Dalam hal permohonan perpanjangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak
dilakukan sampai berakhirnya hak,
pemegang Hak Guna Usaha dapat
mengajukan permohonan pembaruan hak.
Pembaruan HGU
 Setelah jangka waktu Hak Guna Usaha dan
perpanjangannya berakhir kepada pemegang
hak dapat diberikan pembaruan Hak Guna
Usaha di atas bidang tanah yang sama.
 Bekas pemegang hak dapat mengajukan
permohonan pembaruan Hak Guna Usaha
paling lama 2 (dua) tahun sejak jangka waktu
Hak Guna Usaha dan/atau perpanjangannya
berakhir.
Persyaratan Pembaruan HGU
a. pemegang hak masih memenuhi syarat sebagai
pemegang Hak Guna Usaha;
b. tanahnya masih dipergunakan dan diusahakan
dengan baik untuk keperluan sesuai dengan
keadaan, sifat dan tujuan pemberian hak yang
bersangkutan;
c. penggunaan tanahnya masih sesuai dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah setempat;
d. tanahnya tidak termasuk dalam database tanah
terindikasi terlantar; dan/atau
e. tanahnya tidak dalam perkara di lembaga peradilan,
dan tidak diletakkan sita atau blokir/status quo.
Tanah Bekas HGU-TN
 Dalam hal permohonan pembaruan
tidak diajukan oleh bekas pemegang
hak dalam jangka waktu pembaruan
paling lama 2 (dua) tahun sejak
jangka waktu Hak Guna Usaha
dan/atau perpanjangannya, maka Hak
Guna Usaha hapus karena hukum
dan tanahnya menjadi tanah Negara
Kewajiban HGU terkait Kemitraan Kebun
Plasma
 Kewajiban memfasilitasi pembangunan kebun
masyarakat sekitar paling sedikit seluas 20% (dua
puluh persen) dari luas tanah yang dimohon Hak
Guna Usaha untuk masyarakat sekitar dalam
bentuk kemitraan (plasma) sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 40 huruf k, diperuntukkan bagi
Pemohon Hak Guna Usaha pertama kali dengan
luas 250 Ha (dua ratus lima puluh hektar) atau
lebih.
 Meskipun di sekitar lokasi Hak Guna Usaha tidak
terdapat masyarakat, kewajiban ini wajib
dicantumkan dalam SK Pemberian HAT nya.
Jenis HAT dari Pola Kemitraan/ Kebun Plasma
oleh BH/Perorangan
a. dalam hal masyarakat peserta plasma
tergabung dalam badan hukum,
permohonannya dalam bentuk Hak Guna
Usaha;
b. dalam hal masyarakat peserta plasma
perorangan, permohonannya dalam bentuk
Hak Milik;
c. permohonan hak atas tanah bagian kemitraan
(plasma) diajukan bersamaan dengan
permohonan Hak Guna Usaha inti.
Ijin Peralihan HGU
 Dalam rangka menjalankan fungsi
pengawasan, setiap perbuatan hukum yang
bermaksud mengalihkan dan/atau
mengubah penggunaan, perusahaan
pemegang HGU harus mendapat izin dari
pejabat yang menerbitkan keputusan
pemberian haknya setelah mendapat
rekomendasi dari instansi teknis.
Peralihan HGU terjadi karena:
a. jual beli : Akta PPAT;
b. tukar menukar: Akta PPAT;
c. penyertaan dalam modal : Akta PPAT;
d. Hibah: Akta PPAT;
e. Pewarisan: Surat Keterangan Waris
atau Surat Wasiat;
f. Pelaksanaan Lelang: Risalah
lelang/Berita Acara Lelang;
Kriteria Perbuatan Hukum Pengalihan
HGU
a. calon penerima hak harus berbadan hukum yang
bergerak di bidang pertanian, perikanan atau
peternakan sesuai dengan hak yang diberikan;
b. calon penerima hak harus mempunyai reputasi
yang baik, tidak pernah dikenakan pembatalan hak,
tidak pernah terlibat dengan kejahatan korporasi,
tidak pernah masuk dalam daftar hitam di bidang
perbankan, dan tanahnya tidak pernah termasuk
dalam database tanah terindikasi terlantar,
berdasarkan keterangan dari instansi yang
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
Lanjutan Kriteria Perbuatan Hukum
Pengalihan HGU
c. penggunaan tanahnya masih sesuai sebagaimana
tercantum dalam keputusan pemberian haknya;
d. penggunaan dan pemanfaatan tanah masih sesuai
dengan peruntukan sebagaimana tercantum dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah; dan
e. calon penerima hak wajib memfasilitasi
pembangunan kebun masyarakat sekitar paling
sedikit 20% (dua puluh persen) dari luas tanah
Hak Guna Usaha, apabila pada saat pemberian
hak belum melaksanakan kewajiban tersebut.
Tata Cara Pelepasan HGU
 Pelepasan Hak Guna Usaha kepada Negara
diketahui oleh pejabat yang berwenang dengan
menyerahkan sertipikat Hak Guna Usaha yang
bersangkutan;
 Pelepasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dicatat dalam buku tanah dan daftar umum
lainnya.
 (3) Pelepasan Hak Guna Usaha yang
merupakan aset BUMN/BUMND dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan terkait pelepasan tanah aset
BUMN/BUMD.
Tata Cara Ijin Peralihan HGU
(1) Izin peralihan Hak Guna Usaha diberikan untuk
jangka waktu 3 (tiga) bulan.
(2) Apabila dalam jangka waktu Izin peralihan Hak
Guna Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
peralihan tidak dilakukan, maka pemegang Izin
tidak dapat lagi melakukan peralihan.
(3) Pemegang Izin peralihan Hak Guna Usaha yang
telah berakhir jangka waktunya sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), dapat mengajukan
permohonan izin peralihan kembali kepada pejabat
yang menerbitkan keputusan pemberian haknya.
Konsekuensi Hukum Peralihan HGU
(1) Peralihan Hak Guna Usaha berakibat beralihnya segala
tanggung jawab dan kewajiban Pemegang Hak Guna Usaha.
(2) Sebelum mengalihkan Hak Guna Usaha, Pemegang Hak Guna
Usaha harus:
a. memberitahukan rencana peralihan Hak Guna Usaha kepada
pihak ketiga yang terkait penggunaan dan pemanfaatan tanah
Hak Guna Usaha; dan
b. memberitahukan segala perbuatan hukum yang dilakukan
terhadap tanah Hak Guna Usaha kepada calon penerima
peralihan Hak Guna Usaha.
(3) Dalam hal sebelum mengalihkan Hak Guna Usaha, Pemegang
Hak Guna Usaha telah melakukan perjanjian atau kesepakatan
dengan pihak ketiga maka Penerima peralihan Hak Guna Usaha
harus melaksanakan perjanjian atau kesepakatan dimaksud.
Tata cara Ijin Peralihan HGU yg Menjadi
Kewenangan Kantah

Data yuridis dan data fisik belum


Kepala Kantor Pertanahan atau
Permohonan Secara Tertulis lengkap, Kepala Kantor Pertanahan
pejabat yang ditunjuk memeriksa atau pejabat yang ditunjuk
diajukan Pejb yang menerbitkan
dan meneliti kelengkapan data memberitahukan kepada pemohon
SK Pemberian HGU melalui
yuridis dan data fisik berkas untuk melengkapi berkas permohonan.
Kakantah Kab/Kota dimana Hasilnya mjddasar dilanjutkan atau
permohonan izin peralihan Hak
HGU Terletak tidaknya permohonan izin peralihan Hak
Guna Usaha Guna Usaha.

Dalam hal penerbitan izin peralihan Hak


Kepala Kantor Pertanahan Guna Usaha merupakan kewenangan
menerbitkan surat izin peralihan Kepala Kantor Wilayah BPN atau
Menteri, Kepala Kantor Pertanahan
atau surat penolakan atas menyampaikan berkas permohonan izin
permohonan izin peralihan Hak peralihan Hak Guna Usaha kepada
Guna Usaha. Kepala Kantor Wilayah BPN disertai
dengan pendapat dan pertimbangan
Tata cara Ijin Peralihan HGU yg Menjadi
Kewenangan Kakanwil BPN Provinsi
Pemoh
Dalam hal penerbitan izin
peralihan Hak Guna Usaha Setelah menerima berkas on Ijin
Berkas Permohonan dari merupakan kewenangan permohonan yang disertai pendapat
Kakantah yang menjadi Menteri, Kepala Kantor Wilayah dan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 48 ayat (5),
Peralih
kewenangan Kakanwil BPN menyampaikan berkas
BPN Provinsi dengan permohonan izin peralihan Hak
Kepala Kantor Wilayah BPN atau
pejabat yang ditunjuk memeriksa
an
Guna Usaha kepada Menteri,
disertai pertimbangannya disertai pendapat dan
dan meneliti kelengkapan data
yuridis dan data HGU
pertimbangan.

Fisik.Hasil pemeriksaan Berdasarkan berkas permohonan, Dalam hal penerbitan izin


dan penelitian pendapat dan pertimbangan Kepala peralihan Hak Guna Usaha
Kantor Pertanahan serta hasil merupakan kewenangan
sebagaimana dimaksud pemeriksaan dan penelitian
pada ayat (1) dan menjadi Menteri, Kepala Kantor Wilayah
sebagaimana dimaksud pada ayat
BPN menyampaikan berkas
dasar dilanjutkan atau (2), Kepala Kantor Wilayah BPN
permohonan izin peralihan Hak
menerbitkan surat izin peralihan
tidaknya permohonan izin atau surat penolakan atas Guna Usaha kepada Menteri,
peralihan Hak Guna permohonan izin peralihan Hak disertai pendapat dan
Usaha. Guna Usaha. pertimbangan.

Setelah menerima berkas Hasil pemeriksaan dan Berdasarkan berkas permohonan,


permohonan yang disertai pendapat penelitian sebagaimana pendapat dan pertimbangan Kepala
dan pertimbangan sebagaimana Kantor Wilayah BPN serta dan hasil
dimaksud dalam Pasal 49 ayat (4), dimaksud pada ayat (1) pemeriksaan dan penelitian
Menteri memerintahkan pejabat menjadi dasar dilanjutkan sebagaimana dimaksud pada ayat
sesuai tugas dan fungsinya untuk atau tidaknya permohonan (2), Menteri menerbitkan surat izin
memeriksa dan meneliti peralihan atau surat penolakan atas
kelengkapan data yuridis dan data izin peralihan Hak Guna permohonan izin peralihan Hak
fisik Usaha. Guna Usaha.
Hapusnya HGU
a. berakhirnya jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam keputusan pemberian
atau perpanjangannya;
b. dibatalkan haknya oleh pejabat yang berwenang sebelum jangka waktunya
berakhir karena :
1) tidak terpenuhinya kewajiban-kewajiban pemegang hak dan/atau dilanggarnya
ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Pasal 13 dan/atau
Pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996.;
2) putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
c. dilepaskan secara sukarela oleh pemegang haknya sebelum jangka waktunya
berakhir;
d. dicabut berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1961;
e. ditelantarkan;
f. tanahnya musnah;
g. ketentuan Pasal 3 ayat (2).: (1) Pemegang Hak Guna Usaha yang tidak lagi
memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dalam jangka waktu satu
tahun wajib melepaskan atau mengalihkan Hak Guna Usaha itu kepada pihak lain
yang memenuhi syarat. (2) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) Hak Guna Usaha itu tidak dilepaskan atau dialihkan, Hak Guna
Usaha tersebut hapus karena hukum dan tanahnya menjadi tanah Negara.
Konsekuensi Hapusnya HGU
 Hapusnya Hak Guna Usaha mengakibatkan
tanahnya menjadi Tanah Negara.
 Apabila Hak Guna Usaha hapus dan tidak
dapat diperpanjang, bekas pemegang hak
wajib membongkar bangunan dan benda-
benda yang ada di atasnya dan
menyerahkan tanahnya kepada negara
dalam keadaan kosong paling lambat dalam
waktu 1 (satu) tahun sejak hapusnya hak.
Status Tanah dan Bangunan bekas HGU

 Dalam hal bekas pemegang hak tidak


membongkar, bangunan dan benda-benda
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tanah
beserta bangunan dan benda-benda dikuasai
langsung oleh Negara.
 Peruntukan penguasaan, pemilikan,
penggunaan, dan pemanfaatan tanah negara
bekas Hak Guna Usaha ditetapkan oleh
Menteri.
Tanah Negara Bekas HGU Milik
BUMN/BUMD
 Peruntukan penguasaan, pemilikan,
penggunaan, dan pemanfaatan tanah
negara bekas Hak Guna Usaha milik
BUMN/BUMD dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan terkait
pengelolaan tanah aset BUMN/BUMD.
Penggunaan Tanah negara Eks HGU
 dapat diberikan kepada bekas
pemegang hak atau pihak lain
atau dapat digunakan untuk:
a. Reforma Agraria;
b. Program strategis negara;
dan/atau
c. Cadangan negara lainnya.
Kewenangan Pemberian, Perpanjangan dan
Pembaruan HGU: Pasal 59
Luasan HGU Dasar Hukum Pejabat yang
berwenang Memberikan
HGU
Luas tanah sampai dengan 25 Psl 59 ayat (1) Kepala Kantor
Ha (dua puluh lima hektar); huruf a Permen Pertanahan
ATR/BPN No. 7
TAHUN 2017
Luas tanah lebih dari 25 Ha (dua Psl 59 ayat (1) Kepala Kantor Wilayah
puluh lima hektar) sampai huruf b Permen BPN
dengan 250 Ha (dua ratus lima ATR/BPN No. 7
puluh hektar); dan TAHUN 2017

Luas tanah lebih dari 250 Ha Psl 59 ayat (1) Menteri Agraria dan Tata
(dua ratus lima puluh hektar). huruf c Permen Ruang/Kepala Badan
ATR/BPN No. 7 Pertanahan Nasional
TAHUN 2017
Kewenangan Pemberian, Perpanjangan atau Pembaruan HGU
dilimpahkan kepada Kepala Kantor Pertanahan

 berkas permohonan dapat langsung disampaikan kepada Kantor


Pertanahan dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22: (2) Panitia B dibentuk dan ditetapkan
dengan: a. Keputusan Kepala Kantor Pertanahan, untuk
pemberian Hak Guna Usaha yang merupakan kewenangan Kepala
Kantor Pertanahan; (4) Dalam hal diperlukan, Kepala Kantor
Pertanahan atau Kepala Kantor Wilayah BPN dapat menunjuk
camat dan kepala desa/lurah/tetua adat/tokoh masyarakat letak
tanah yang bersangkutan sebagai Pembantu Panitia B.
 pembentukan Panitia B ditetapkan oleh Kepala Kantor Pertanahan
dengan susunan keanggotaan berasal dari lingkup Kantor
Pertanahan dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota setempat
dengan memperhatikan susunan keanggotaan yang dibentuk oleh
Kepala Kantor Wilayah BPN sebagaimana dimaksud dalam Pasal
22; dan; atau dan Pasal 23;. Tugas dan Fungsi Panitia B
Pemberian, Perpanjangan atau Pembaruan HGU
dilimpahkan kepada Kepala Kantor Pertanahan
 penetapan hak dilakukan oleh Kepala
Kantor Wilayah BPN sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26 mutatis
mutandis dengan penetapan hak
yang dilakukan oleh Kepala Kantor
Pertanahan.
Pemberian Informasi kepada Pihak Ketiga
terhadap HGU
Setiap orang yang berkepentingan berhak
mengetahui keterangan tentang data fisik dan
data yuridis tanah Hak Guna Usaha meliputi:
a. subyek pemegang Hak Guna Usaha;
b. letak dan luas tanah Hak Guna Usaha;
c. Peta Bidang Tanah Hak Guna Usaha;
dan/atau
d. Jenis penggunaan atau pemanfaatan
(komoditi) tanah Hak Guna Usaha;
Informasi tdk diperbolehkan utk Warkah
dan Dokumen HGU
 Pemberian informasi data fisik dan data
yuridis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dikecualikan bagi warkah atau dokumen
perolehan tanah Hak Guna Usaha.
 Pelayanan pemberian informasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikenakan:
a. biaya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
b. mekanisme jaminan atas perolehan
informasi.
Ketentuan Peralihan – Proses/Kegiatan
Pelayanan ATR/BPN per 3-5-2017
TMT Proses Permohonan tmt PENERAPAN Per UU
3-5-2017
3-5- Permohonan HGU yang Permen ATR/BPN 7 Tahun 2017
2017 telah diterima dan masih
dalam proses
Pendaftaran perpanjangan Pendaftarannya diajukan paling lambat 2 (dua)
jangka waktu dan tahun sebelum haknya berakhir dgn syarat:
pembaruan HGU yang a. terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh
telah diberikan sekaligus Panitia B yang hasilnya dituangkan dalam
dalam satu Surat bentuk Risalah untuk mengetahui mengenai
Keputusan berdasarkan penggunaan dan pemanfaatan tanahnya,
ketentuan PP No. 40 Tahun kesesuaian dengan RTRW setempat; dan
1996 b. Pemegang haknya masih memenuhi syarat.
Dalam hal permohonan Kantor Pertanahan wajib melakukan
pendaftaran telah pendaftaran perpanjangan jangka waktu Hak
memenuhi syarat huruf a Guna Usaha.
dan b di atas, maka:
Ketentuan Peralihan- Produk Hukum/ Kegiatan
ATR/BPN sebelum 3-5-2017
Produk hukum Status Keterangan
hukumnya
Pertimbangan Teknis tetap berlaku dan sepanjang belum
Pertanahan dan/atau Izin dapat digunakan berakhir jangka
Lokasi yang diterbitkan dalam waktunya.
sebelum berlakunya Peraturan permohonan Hak
Menteri ini, Guna Usaha,

Kegiatan perolehan tanah yang tetap sah dan


dilakukan berdasarkan Izin dapat diberikan
Lokasi sebelum berlakunya Hak Guna Usaha.
Peraturan Menteri ini,
Kewajiban bagi Pemegang HGU/ SK HGU yg terbit sebelum
berlaku Permen ATR/BPN No. 7 Thn 2017

 Pemegang Hak Guna Usaha yang memperoleh haknya


sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku, wajib
melaksanakan kewajiban untuk menyediakan sarana
dan prasarana pengendalian kebakaran lahan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Hak Guna Usaha dengan luas 250 Ha (dua ratus lima
puluh hektar) atau lebih, yang telah diberikan sebelum
Peraturan Menteri ini berlaku dan belum melaksanakan
kemitraan (lahan plasma), wajib memfasilitasi
pembangunan kebun masyarakat sekitar paling sedikit
seluas 20% (dua puluh persen) dari total luas areal yang
diusahakan oleh pemegang Hak Guna Usaha, pada saat
perpanjangan jangka waktu atau pembaruan hak.
Peraturan Per UU yang dinyatakan tetap berlaku spjg
tdk bertentangan dgn Perolehan HGU sesuai Permen
ATR/BPN No. 7 Tahun 2017: 3 Mei 2017

1. Permenag/BPN No. 9 Tahun 1999 tentang


Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak
Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan;
2. Perkaban No. 7 Tahun 2007 tentang Panitia
Pemeriksaan Tanah; dan
3. Perkaban No. 2 Tahun 2013 tentang
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak
Atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran
Tanah,ahun
Soal Ujian PPAT
 Hapusnya HGU:
a. Jangka waktunya berakhir;
b. Dicabut untuk kepentingan
umum;
c. Tanahnya dijual;
d. Jawaban a dan b benar;

Anda mungkin juga menyukai