ASPEK HUKUM PERUSAHAAN

Pengaturan, Pengertian, Bentuk-bentuk perusahaan, Kepemilikan,

Perbuatan dan pertanggungjawaban perusahaan
KITAB UNDANG-UNDANG
HUKUM DAGANG (KUHD)
Pedagang adalah mereka yang melakukan perbuatan
perdagangan sebagai pekerjaannya sehari-hari
(Pasal 2 KUHD)
ISTILAH PERUSAHAAN
UU Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, Pasal 1
huruf (b), “perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang bersifat tetap
dan berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia untuk tujuan
memperoleh keuntungan dan atau laba”.
USAHA
“setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan apapun dalam bidang
perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujua
memperoleh keuntungan”. Pengusaha adalah setiap orang perseorangan
atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu jenis
perusahaan.
PENGUSAHA
Pengusaha adalah setiap orang perseorangan atau
persekutuan atau badan hukum yang menjalankan
suatu jenis perusahaan.
 Pengertian perusahaan terkandung dua unsur
utama, yakni adanya bentuk badan usaha dan
jenis usaha. AKIBATNNYA terpenuhinya unsur-
unsur lainnya, seperti terus menerus, tujuan
perusahaan dan keuntungan, karena semua
kegiatan itu jika tidak dijalankan oleh badan
usaha, maka itu bukanlah perusahaan tetapi
pekerjaan.
1. Bentuk Badan Usaha

2. Kegiatan ekonomi: perdagangan, pelayanan (jasa) dan industri;

3. Terus menerus (kontinyu) tidak terputus-putus, dan bersifat tetap;

4. Terang-terangan, artinya diketahui oleh umum dan diumumkan dalam berita negara

sebagai perusahaan yang legal (berijin)

5. Berorientasi pada keuntungan

6. Memiliki pembukuan (Pasal 6 KUHD) terkait dengan kewajiban pajak dan kebutuhan

kredit bank.

UNSUR-UNSUR PERUSAHAAN
 Ditinjau dari:
a. Jumlah pemilik: perorangan dan persekutuan
b. Status pemilik: swasta , negara dan asing
c. Bentuk hukum: Badan Hukum dan Bukan badan Hukum

BENTUK-BENTUK HUKUM
PERUSAHAAN
 Badan Hukum adalah badan yang membentuk kehendaknya
dengan perantaraan alat-alat atau organ-organ badan tersebut
misalnya anggota-anggotanya atau pengurusnya seperti
manusia yang mengucapkan kehendaknya dengan perantaraan
mulutnya atau dengan perantaraan tanganya jika kehendak itu
ditulis di atas kertas. Apa yang mereka (organen) putuskan,
adalah kehendak dari badan hukum. Dengan demikian
menurut teori orgaan badan hukum bukanlah suatu hal yang
abstrak, tetapi benar-benar ada.

TEORI ORGAN
 Badan hukum adalah suatu abtraksi. Bukan merupakan suatu
hal yang konkrit. Badan hukum semata-mata hanyalah buatan
pemerintah atau negara. Sebenarnya orang bersikap seolah-olah
ada subjek hukum yang lain, tetapi wujud yang tidak riil itu
tidak dapat melakukan perbuatan-perbuatan, sehingga yang
melakukan ialah manusia sebagai wakil-wakilnya.

TEORI FIKSI
1. Ada pemisahan harta kekayaan antara kekayaan individu dan kekayaan
badan hukum;
2. Ada organisasi
3. Ada tujuan (keuntungan)
4. Ada tanggung jawab yang terbatas
5. Ada pengesahan dari Menteri yang berwenang

SYARAT BADAN HUKUM

1. Maatschap (perseroan perdata) 1618 KUHPdt
2. Firma (Fa)
3. Commanditair Vennootshaap (CV)
4. Naamloze Vennootshaap (PT)

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

BADAN USAHA
BUKAN BADAN HUKUM

13
PERSEKUTUAN PERDATA(MAATSCHAP):

 HUBUNGAN MAATSCHAP (PERSEKUTUAN PERDATA),

FIRMA DAN CV
 DIATUR DLM PS.1618 – 1652 BW.
 SUATU PERSETUJUAN DG MANA DUA ORANG ATAU
LEBIH MENGIKATKAN DIRI UTK MEMASUKAN
SESUATU DLM PERSEKUTUAN DG MAKSUD UTK
MEMBAGI KEUNTUNGAN YG TERJADI KRN NYA.
 DIATUR DLM PS.1618 – 1652 KUH Pdt.
 SUATU PERSETUJUAN DG MANA DUA ORANG ATAU
LEBIH MENGIKATKAN DIRI UTK MEMASUKAN SESUATU
DLM PERSEKUTUAN DG MAKSUD UTK MEMBAGI
KEUNTUNGAN YG TERJADI KRN NYA.

PERSEKUTUAN PERDATA:
 Harus bersifat kebendaan.
 Harus memperoleh keuntungan.
 Keuntungan itu harus dibagi bagikan antara para anggota-
anggotanya.
 Harus mempunyai sifat yg baik dan dapat diizinkan.

MAKSUD PERSEKUTUAN
 ADANYA LEBIH DARI SATU PIHAK/SUBYEK HK.
 ADANYA KEHENDAK BERSAMA.
 UTK MENCAPAI TUJUAN TERTENTU.
 ADANYA KERJA SAMA.
 MEMASUKAN SESUATU (INBRENG).

UNSUR-UNSURNYA:
 Bagian yg hrs dimasukan oleh tiap-tiap peserta dlm perseroan.
 Cara bekerja.
 Pembagian keuntungan.
 Tujuan kerja sama.
 Lama (waktunya).
 Hal-hal lain yg dianggap perlu.

ISI PERJANJIAN PERSEKUTUAN.

 PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
 Asas Keseimbangan (ps.1623 KUHPdt) : Apabila tdk ada perjanjian
sebelumnya,maka keuntungan dibagikan berdasarkan besar kecilnya
pemasukan(Inbreng).
 Inbreng tidak selalu berbentuk uang(dapat berbentuk barang atau kerajinan/
keakhlian), Pasal 1619(2) KUH Perdata
 Thd sekutu yg memasukan kerajinan/pengetahuan/pengalaman, tenaganya,
bagian keuntungannya disamakan dg bagian sekutu yg memasukan uang atau
barang yg paling sedikit.(prinsipnya sebetulnya semua sekutu hrs memasukan
tenaga kerja(nijverheid)
 Barang(berwujud dan tidak berwujud). Dapat berupah hak tagihan, Hak milik
intelektual, bahkan goodwill
 Wujud barang: dapat kepemilikan atau hanya sekedar penggunaan.
Kepemilikan barang tidak bergerak menjadi milik bersama para sekutu
 Kepemilikan benda sekedar hak penggunaannya(Pasal 1631 BW) tetap
atas nama pemiliknya, namun risiko menjadi tanggungan persekutuan
 Untuk mencegah adanya dispute hrs sejak awal disepakati nilai dari
inbreng innatura tersebut
 Pasal 1622 BW bentuk Maatschap penuh, hal ini yang dilarang karena
menyulitkan penentuan inbreng
 Pasal 1633 BW, penuntutan pembagian untung/rugi berdasarkan keseimbangan pemasukan,
ketentuan ini”pada asasnya”. Artinya dpt ditentukan /diperjanjikan lain
 Dpt diperjanjikan keuntungan dibagi sebanding inbreng masing-masing, namun kl terdapat
kerugian akan ditanggung oleh seorang sekutu saja.
 Pasal 1635 BW melarang: kerugian ditanggung seorang sekutu tanpa sekutu ybs menikmati
keuntungan
 Dalam AD umumnya modal perseroan tidak ditentukan tetapi dapat dilihat dalam buku
persekutuan
 Kreditur hanya dpt menuntut piutangnya atas harta yg merupakan bagian dr anggota
debitur,dan tdk dpt menuntut piutangnya atas harta persekutuan.

PENUNTUTAN TERHADAP PESEKUTUAN

 Jika para anggota lainnya telah memberi kekuasaan penuh kpd angota yg
bertindak atas tanggungan perseroan.
 Jika tindakan anggota tsb memberi keuntungan utk persekutuan.
 Hal ini dirumuskan dalam Pasal 1642 dan 1644 BW
 Bandingkan dengan rumusan Pasal 18 KUH Dagang: Tiap-tiap sekutu
secara tanggung menangung bertanggung jawab. Apabila digunakan
kekayaan pribadi secata intern mengadakan perhitungan

PENUNTUTAN PIUTANG ATAS HARTA

PERSEROAN HANYA DPT DILAKUKAN:
 HUBUNGAN INTERN PARA PERSERO

 Ps.1630 KUHPdt : setiap anggota harus menanggung penggantian

kerugian kpd perseroan apabila terjadi kerugian itu terjadi krn salahnya
sendiri.
 Ps.1633 KUHPdt: keuntungan dan kerugian dibagi menurut
perbandingan besar kecilnya modal yg disetor,kecuali diperjanjikan
sebelumnya.
 Ps.1639 KHUPdt: Semua anggota boleh menyelenggarakan pemeliharaan
perseroan,kecuali sdh disepakati bahwa hanya seorang dr mereka yg
diserahi kewajiban itu.
PERSEKUTUAN FIRMA PS.16 -35 KUHD
1618 – 1652 KUH PDT

 PESERIKATAN PERDATA UTK MENJALANKAN

PERUSAHAAN DG NAMA BERSAMA DAN DLM MANA
SETIAP SEKUTU BERTANGGUNG JAWAB SECARA PRIBADI
DAN UTK SELURUHNYA BAGI PERSEKUTUAN (PS.16 & 18
KUHD).
 FORMIL :
1. MENJALANKAN PERUSAHAAN
2. MEMAKAI NAMA BERSAMA
 MATERIIL: PERTANGGUNGAN JAWAB SETIAP PESERTA SECARA PRIBADI DAN UTK
SELURUHNYA BAGI PERJANJIAN2/PERIKATAN2 PERSEKUTUAN.

KEKHUSUSAN FIRMA
 TERANG TERANGAN.
 TERUS MENERUS.
 MENCARI UNTUNG

UNSUR MENJALANKAN
PERUSAHAAN
 PERTANGGUNGAN JAWAB SECARA PRIBADI UTK KESELURUHAN ADL
KEKAYAAN PRIBADI DISAMPING UTK MEMENUHI KEWAJIBAN2 DARI
FIRMA JUGA AKIBAT DARI PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
 WALAUPUN DLM AKTE PENDIRIAN SUATU FIRMA PERTANGGUNGAN
JAWAB PRIBADI ITU DITIADAKAN,MAKA PERTANGGUNGAN JAWAB
TSB TETAP ADA,KRN MERUPAKAN UNSUR MUTLAK.
 PENDIRIAN FIRMA TDK TERIKAT OLEH SUATU BENTUK TERTENTU
ARTINYA FIRMA BOLEH DIDIRIKAN SECARA LESAN ATAU
TERTULIS,DG AKTE DIBAWAH TANGAN ATAU AKTE AUTENTIK.
 FIRMA DIANGGAP ADA DG ADANYA KONSENSUS ANTAR PENDIRI.
 AKTA AUTENTIK KEGUNAANYA ADL UTK MEMBUKTIKAN PARA
SEKUTU THD PIHAK KETIGA BHW IA SBG FIRMANT.
 FIRMA BUKAN SBG BADAN HUKUM, KARENA TDK ADA
PEMISAHAN KEKAYAAN.

STATUS HUK FIRMA

 FIRMA DPT MENGGUGAT.
 FIRMA DPT DIGUGAT, PIHAK KETIGA BOLEH MEMILIH
GUGATAN DITUJUKAN KPD FIRMA,SALAH SEORANG ATAU
BEBERAPA ORANG FIRMANT NYA.

FIRMA DIMUKA PENGADILAN

COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP (CV)
(DIATUR PS 19, 20, 21 KUHD)

 SEORANG ATAU LEBIH YG MEMPERCAYAKAN

UANG/BARANG UTK DIPERGUNAKAN DLM
PERNIAGAAN/PERUSAHAAN KPD SEORANG/LEBIH LAINYA
YG MENJALANKAN PERNIAGAAN ITU ATAS
PEMBIAYAAN BERSAMA.
MAKSUD PERSEKUTUAN :

 BEDA ANTARA PERSEKUTUAN DAN PERSEROAN

 HARUS MEMPEROLEH KEUNTUNGAN(BUKAN NON PROFIT).
 KEUNTUNGAN ITU HARUS DIBAGI BAGIKAN ANTARA PARA SEKUTUNYA.
 HARUS MEMPUNYAI SIFAT YG BAIK DAN DAPAT DIIZINKAN.
UNSUR-UNSURNYA:

 SEBAGAI SUATU PERJANJIAN ADANYA LEBIH DARI SATU

PIHAK/SUBYEK HK.
 ADANYA KEHENDAK BERSAMA.
 UTK MENCAPAI TUJUAN TERTENTU.
 ADANYA KERJA SAMA.
 MEMASUKAN SESUATU (INBRENG).
ISI PERJANJIAN PERSEKUTUAN
 SEBAGAI PERJANJIAN BERLAKU 1618-1552 BW
 BAGIAN YG HRS DIMASUKAN OLEH TIAP-TIAP
SEKUTU DLM PERSEKUTUAN.
 PRINSIPNYA BERLAKU SECARA INTERN CARA
BEKERJA.
 PEMBAGIAN KEUNTUNGAN.
 TUJUAN KERJA SAMA.
 LAMA (WAKTUNYA).
 HAL-HAL LAIN YG DIANGGAP PERLU.
 PEMBAGIAN KEUNTUNGAN

 PRINSIP HK YG MENGATUR , ASAS KESEIMBANGAN

(PS.1623 KUHPDT) : APABILA TDK ADA PERJANJIAN
SEBELUMNYA, MAKA KEUNTUNGAN DIBAGIKAN
BERDASARKAN BESAR KECILNYA
PEMASUKAN(INBRENG).
 THD SEKUTU YG MEMASUKAN
KERAJINAN/PENGETAHUAN/PENGALAMAN,
TENAGANYA , BAGIAN KEUNTUNGANNYA
DISAMAKAN DG BAGIAN SEKUTU YG MEMASUKAN
UANG ATAU BARANG YG PALING SEDIKIT.
PRINSIP HUBUNGAN INTERN (PENUNTUTAN
TERHADAP PERSEKUTUAN)

 PIHAK 3/KREDITOR HANYA DPT MENUNTUT

PIUTANGNYA ATAS HARTA YG MERUPAKAN BAGIAN
DR SEKUTU PELAKU, DAN TDK DPT MENUNTUT
PIUTANGNYA ATAS HARTA SEKUTU NON PELAKU
ATAU PERSEKUTUAN.
PRINSIP HUBUNGAN EKSTERN
(PENUNTUTAN PIUTANG ATAS HARTA
PERSEKUTUAN HANYA DPT DILAKUKAN):

 JIKA PARA SEKUTU LAINNYA TELAH MEMBERI

KEKUASAAN PENUH KPD SEKUTU PELAKU YG
BERTINDAK ATAS TANGGUNGAN PERSEKUTUAN.
 JIKA TINDAKAN SEKUTU TSB MEMBERI
KEUNTUNGAN UTK PERSEKUTUAN.
 DASARNYA PASAL 1642 JO 1644 BW
HUBUNGAN INTERN PARA SEKUTU
 PS.1630 KUHPDT : SETIAP SEKUTU HARUS MENANGGUNG
PENGGANTIAN KERUGIAN KPD PERSEKUTUAN APABILA
KERUGIAN ITU TERJADI KRN SALAHNYA SENDIRI(ULTRA
VIRES).
 PS.1633 KUHPDT: KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DIBAGI
MENURUT PERBANDINGAN BESAR KECILNYA MODAL YG
DISETOR, KECUALI DIPERJANJIKAN SEBELUMNYA(HK
MENGATUR).
 PS.1639 KHUPDT: SEMUA SEKUTU BOLEH
MENYELENGGARAKAN PEMELIHARAAN PERSEROAN,
KECUALI SDH DISEPAKATI BAHWA HANYA SEORANG DR
MEREKA YG DISERAHI KEWAJIBAN ITU.
 MENGULAS FA DAN CV TIDAK LEPAS DARI PEMBAHASAN
MAATSHAP
PERSEKUTUAN FIRMA PS.16 -35 WVK JO. 1618 – 1652 BW

 STATUS MAATSCHAP, FIRMA, DAN CV BUKAN BADAN HUKUM

 3 ALASAN BUKAN BADAN HUKUM:
1) KERUGIAN PIHAK 3 DITANGGUNG OLEH HARTA PERSEKUTUAN(KEKAYAAN YG
DIPISAHKAN), BILA TIDAK CUKUP BARU HARTA PRIBADI PARA SEKUTU
2) JIKA YG DIINBRENGKAN BERUPA BENDA TIDAK BERGERAK (TANAH), MAKA
TANAH TSB HRS DIDAFTAR A.N. PARA SEKUTU
3) GUGATAN THDP FIRMA/CV, DI SAMPING THDP PERSEKUTUAN(TDK MUTLAK,
UTK MENDAPATKAN KEKAYAANNYA), PARA SEKUTU(TIDAK MUTLAK) ATAU
BEBERAPA SEKUTU(MUTLAK)
 PESERIKATAN PERDATA YANG MENJALANKAN PERUSAHAAN DG NAMA
BERSAMA DAN DLM MANA SETIAP SEKUTU BERTANGGUNG JAWAB SECARA
TANGGUNG MENANGGUNG (RENTENG) SECARA PRIBADI UTK SELURUHNYA
BAGI PERIKATAN PERSEKUTUAN (PS.16 & 18 WvK).
KEKHUSUSAN FIRMA

 FORMIL : 1. MENJALANKAN PERUSAHAAN

2. MEMAKAI NAMA BERSAMA
 MATERIIL: PRINSIP PERTANGGUNGAN JAWAB SETIAP SEKUTU
SECARA RENTENG
 BAGAIMANA DGN KEKAYAAN PERSEKUTUAN
 PASAL 1 WVK SEJALAN DENGAN PASAL 15 WVK
 PASAL 19(2) WVK DALAM CV ADA FIRMA(LIHAT JENIS
SEKUTUNYA)
UNSUR MENJALANKAN PERUSAHAAN

 TERANG TERANGAN.
 TERUS MENERUS.
 MENCARI UNTUNG
 APABILA SEKUTU FIRMA BERTINDAK DI LUAR
KEWENANGANNYA, MAKA PERTANGGUNGAN
JAWABNYA THDP PIHAK 3 DILAKUKAN SECARA
PRIBADI UTK KESELURUHAN DARI KEKAYAAN
PRIBADI DISAMPING UTK MEMENUHI KEWAJIBAN2
DARI FIRMA JUGA AKIBAT DARI PERBUATAN
MELANGGAR HUKUM.
 WALAUPUN DLM AKTE PENDIRIAN SUATU FIRMA
PERTANGGUNGAN JAWAB PRIBADI ITU DITIADAKAN,
MAKA PERTANGGUNGAN JAWAB TSB TETAP ADA,
KRN MERUPAKAN UNSUR MUTLAK.
 PENDIRIAN FIRMA TDK TERIKAT OLEH SUATU
BENTUK TERTENTU ARTINYA FIRMA BOLEH
DIDIRIKAN SECARA LESAN ATAU TERTULIS,DG
AKTE DIBAWAH TANGAN ATAU AKTE AUTENTIK.
 FIRMA DIANGGAP ADA DG ADANYA KONSENSUS
ANTAR PENDIRI.
 AKTA AUTENTIK KEGUNAANYA ADL UTK
MEMBUKTIKAN PARA SEKUTU THD PIHAK KETIGA
BHW IA SBG FIRMANT.
FIRMA DIMUKA PENGADILAN

 FIRMA DPT MENGGUGAT.

 FIRMA DPT DIGUGAT, PIHAK KETIGA BOLEH
MEMILIH GUGATAN DITUJUKAN KPD
FIRMA(TIDAK MUTLAK), SALAH SEORANG
/BEBERAPA ORANG FIRMANT NYA(MUTLAK)
ATAU SELURUH SEKUTU(TIDAK MUTLAK).
COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP (CV)

 PENGATURAN CV ADA DLM SATU TITEL DG FIRMA, JADI KETENTUAN UTK

PENDIRIAN CV SAMA DGN FIRMA
 SEORANG ATAU LEBIH SEKUTU YG MEMPERCAYAKAN UANG/BARANG
(INBRENG)UTK DIPERGUNAKAN DLM PERNIAGAAN/PERUSAHAAN KPD
SEORANG/LEBIH LAINYA YG MENJALANKAN PERNIAGAAN ITU ATAS
PEMBIAYAAN BERSAMA.
 PASAL 22 (1)WVK CARA MENDIRIKAN FIRMA(CV) DG AKTA OTENTIK JO.AYAT(2) ?
 PASAL 23 WVK KEWAJIBAN UNTUK MENDAFTARAKAN
 PASAL 28 WVK HRS DIUMUMKAN
 PASAL 29 WVK, JIKA PENDAFTARAN DAN PENGUMUMAN TDK DILAKUKAN
MEMILIKI 3 AKIBAT HUKUM( UNTUK SEMUA URUSAN, WAKTUNYA TDK
TERTENTU, DAN TDK ADA SEKUTU YG DIKECUALIKAN)
CV MEMPUNYAI DUA SEKUTU:

1. SEKUTU KOMANDITER/PASIF
 SEKUTU YG BERKEWAJIBAN MEMASUKAN SESUATU (INBRENG) PD
PERSEKUTUAN.
 PASAL 20(2) WVK TDK BOLEH MENCAMPURI URUSAN SEKUTU
KOMPLEMENTER, MESKIPUN DG SRT KUASA (AKIBATNYA DIATUR
PASAL 21(2) WVK.
 TANGGUNG JAWAB TERBATAS PD MODAL YG DISETOR.
 BERHAK MENGAWASI JALANNYA PERUSAHAAN.

2. SEKUTU KOMPLEMENTER/AKTIF.
 AKTIF MENJALANKAN PERUSAHAAN.
 BERHUBUNGAN DAN BERTANGGUNG JAWAB KPD PIHAK KETIGA.
 TANGGUNG JAWABNYA TANGGUNG MENANGGUNG SECARA
PRIBADI UTK KESELURUHAN.
COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP (CV)
(DIATUR PS 19, 20, 21 KUHD)

 SEORANG ATAU LEBIH YG MEMPERCAYAKAN UANG/BARANG

UTK DIPERGUNAKAN DLM PERNIAGAAN/PERUSAHAAN KPD
SEORANG/LEBIH LAINYA YG MENJALANKAN PERNIAGAAN
ITU ATAS
PEMBIAYAAN BERSAMA.
1. SEKUTU KOMANDITER/PASIF
- SEKUTU YG BERKEWAJIBAN MEMASUKAN SESUATU (INBRENG) PD
PERSEKUTUAN.
- TDK BOLEH MENCAPURI URUSAN SEKUTU KOMPLEMENTER.
- TANGGUNG JAWAB TERBATAS PD MODAL YG DISETOR.
- BERHAK MENGAWASI JALANNYA PERUSAHAAN.

2. SEKUTU KOMPLEMENTER/AKTIF.
- AKTIF MENJALANKAN PERUSAHAAN.
- BERHIBUNGAN DAN BERTANGGUNG JAWAB KPD PIHAK KETIGA.
-TANGGUNG JAWABNYA PRIBADI UTK KESELURUHAN.

CV MEMPUNYAI DUA SEKUTU:

 STATUS HK CV : BUKAN SBG BADAN HUKUM.
 PENDIRIAN CV TDK MENGHARUSKAN BENTUK
TERTENTU.
 KEPAILITAN CV MERUPAKAN KEPAILITAN SEKUTU
KOMPLEMENTER.
 JENIS CV:
1. CV DIAM DIAM :PERSEKUTUAN YG NAMPAK DR LUAR
ADL FIRMA TETAPI SEBENARNYA DI DLMNYA ADA SEKUTU
KOMANDITER.
2. CV TERANG TERANGAN
3. CV DENGAN SAHAM.
 ANGGARAN DASAR(AD) SBG TOLAK UKUR TINDAKAN SEKUTU(ULTRA ATAU
INTRA VIRES)
 MAKSUD DAN TUJUAN DLM AD UNTUK MEMBATASI KEGIATAN USAHA
 MASA PENDIRIAN(DPT DITENTUKAN ATAU TANPA BATAS WAKTU)
 PRINSIP KELUARNYA/MENINGGAL SEORANG SEKUTU JO ASOSIASI ORANG
 HET VOORZETTINGBEDING PENGECUALIAN THP PRINSIP KE
LUAR/MENINGGALNYA SALAH SEORANG SEKUTU Jo. AQUIT ET DE CHARGE
 PRAKTIK PERSEKUTUAN FIRMA ATAU CV YG DIDIRIKAN SUAMI ISTRI Jo.
PERJANJIAN PEMISAHAN KEKAYAAN ATAU HARTA ASAL
 DOMISILI STATUTAIR JO. PASAL 118 HIR, PEMBUKAAN CABANG SBG
PEMBERIAN KUASA
 KEPAILITAN CV MERUPAKAN KEPAILITAN SEKUTU KOMPLEMENTER.
 JENIS CV:
1. CV DIAM DIAM :PERSEKUTUAN YG NAMPAK DR LUAR ADL
FIRMA TETAPI SEBENARNYA DI DLMNYA ADA SEKUTU
KOMANDITER.
2. CV TERANG TERANGAN
3. CV DENGAN SAHAM.

 BERAKHIRNYA FIRMA /CV MENGGUNAKAN DASAR

BERAKHIRNYA MAATSCHAP PASAL( 1646 BW) Jo. PASAL 1647