ERLWIED MARCHEN S. 21921011 FARADILA ARDINI PUTRI 21921012 IQBAL ZAKY 21921015 KUN SALMA ALMIRA 21921019 NOPRI ADISAPUTRA 21921026 SITI ALMA NAJIHA 21921033 Pasal 1618 KUHPerdata Perseroan perdata adalah suatu persetujuan antara dua orang atau lebih, yang berjanji untuk memasukkan sesuatu ke dalam perseroan itu dengan maksud supaya keuntungan yang diperoleh dari perseroan itu dibagi di antara mereka. Hal ini dilakukan oleh PT Agro Bintang Dharma Nusantara (ABDN) sebagai badan hukum privat bersama- sama dengan Pemerintah Daerah Balikpapan, Bontang, Kutai Timur dan Paser sebagai hukum publik, sepakat untuk melakukan perjanjian kerja sama sehingga mereka membentuk persekutuan perdata (maatschaap). Sebagaimana juga diatur dalam: Pasal 21 ayat Keputusan Presiden No.54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa/Pemerintah yang dinyatakan:“Dalam hal sifat dan lingkup kegiatan Pengadaan Barang/Jasa terlalu luas, atau jenis keahlian yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan tidak dapat dilakukan oleh 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa, maka dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa diberikan kesempatan yang memungkinkan para Penyedia Barang/Jasa saling bergabung dalam suatu konsorsium atau bentuk kerja sama lain.” Perjanjian Konsorsium adalah suatu kesepakatan bersama subjek hukum untuk melakukan suatu pembiayaan, atau kesepakatan bersama antara subjek hukum untuk melakukan suatu pekerjaan bersama– sama dengan porsi-porsi pekerjaan yang sudah di tentukan dalam perjanjian. Didalam perjanjian yang telah dibuat, para pihak sepakat untuk melaksanakan pengadaan jasa pelayanan kapal cepat dengan total biaya investasi sebesar AS $4 juta (sekitar Rp 40 miliar) yang direncanakan untuk alat transportasi yang akan menghubungkan empat daerah tersebut. Apakah dapat persekutuan perdata didirikan oleh sebuah PT dan Pemda dalam kasus ini ? Persekutuan yang menjalankan profesi secara terus menerus dan setiap sekutunya bertindak atas nama sendiri serta bertanggung jawab sendiri terhadap pihak ketiga. (Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2018 Tentang Pendaftaran Persekutuan Komanditer, Persekutuan Firma dan Persekutuan Perdata). Dari Ketentuan Pasal 1618 KUHPerdata, ditarik beberapa unsur ; Bentuk-Bentuk Persekutuan (Dalam bukunya Prof. Dr. Ridwan Khairandy., SH., MH) Dalam dunia bisnis perkembangan perdata berkembang lebih jauh lagi. Tidak lagi tampil dalam bentuk konvensional justru persekutuan perdata dibentuk oleh perusahaan yang berbadan hukum, seperti PT kerjasama dalam bentuk persekutuan perdata tersebut, yang ditujukan untuk menjalankan bisnis tertentu. Apa itu tanggung jawab?
Tanggung jawab berarti kewajiban untuk
mengganti kerugian apabila perikatan yang sudah dijanjikan tidak ditunaikan, sehingga jika perikatan itu benar-benar tidak dilaksanakan, maka orang (sekutu) itu bertanggung jawab dapat atau digugat untuk memenuhi prestasinya. Pertanggungjawaban sekutu menurut pasal 1642 Pertanggungjawaban sekutu menurut pasal 1642 adalah jika seorang sekutu melakukan hubungan hukum dengan pihak ketiga tanpa surat kuasa dari sekutu yang lainnya, hanya sekutu tersebut yang bertanggungjawab. Berdasarkan pasal 1644 pertanggungjawaban sekutu baru mengikat sekutu sekutu yang lainnya apabila : - adanya surat kuasa yang mendasari perbuatan sekutu tersebut - perbuatannya atau keuntungannya telah nyata dinikmati oleh persekutuan ANALISIS Jika dihubungkan dengan pasal 1642 KUHPerdata, terhadap pertanggungjawaban kerugian persekutuan perdata, in case kerugian yang timbul dalam persekutuan perdata harus dilakukan tanggung renteng, yakni Tanggung jawab tersebut tidak dapat dibebankan kepada PT semata tapi pemda juga dapat dimintakan pertanggungjawaban. sebab perjanjian yang ada didalam nya telah disepakati oleh para pihak dan telah mendapat kuasa dari para sekutu untuk melakukan perjanjian tersebut. KESIMPULAN 1. Merujuk pada pasal 1618 KUHPer, persekutuan perdata dan dalam perkembangan dunia bisnis saat ini persekutuan perdata dapat dilaksanakan oleh orang sebagai manusia (Natuurlijk persoon) maupun orang sebagai badan hukum (Recth persoon). 2. 2. berdasarkan Pasal 1642 KUHPer, Pertanggungjawaban yang timbul dari persekutuan perdata pada dasarnya dapat ditanggung oleh salah satu sekutu saja selama tidak ada surat kuasa yang mendasari perbuatan sekutu tersebut. Tetapi apabila ada surat kuasa yang diberikan oleh sekutu maka pertanggungjawaban dilakukan dengan sama dapat diminta terhadap masing-masing sekutu meskipun pemasukan mereka masing-masing tidak sama, kecuali dalam perjanjian itu dinyatakan tegas imbangan tanggung jawab