Anda di halaman 1dari 8

KONSEP DASAR PERSEKUTUAN PERDATA

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Hukum Dagang

Dosen Peengampu :

Siti Maasruruoh, M. E

Disusun Oleh :

Zulfatul Khasanah R. S

JURUSAN SYARIAH

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM BADRUS SHOLEH

PURWOASRI - KEDIRI

2023

0
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut pasal 1618 KUH, perdata persekutuan perdata didirikan atas
dasar “perjanjiannamun pasal ini tidak mengharuskan adanya syarat tertulis, maka
perjanjian dimaksud bersifatconsensus, yaitu dianggap cukup dengan adanya
persetujuan kehendak atau kesepakatan.Perjanjian itu dimulai berlaku sejak saat
ditentukan dalam perjanjian (pasal 1624 KUH,perdata).Dalam mendirikan persekutuan
perdata yang harus dipenuhi oleh pihak adalaha. Memenuhi pasal 1320 KUH,perdata,
bahwa suatu perjanjian sah apabila memenuhi empatsyarat, yaitu adanya kata
sepakat, para pihak cakap atau dewasa, objek tertentu, dan causanya halal, Tidak dilarang
oleh hokum, Tidak bertentangan oleh hokum, Tidak bertentangan dengan tata susila dan
ketertiban umum, Harus merupakan kepentingan bersama yang dikejar, yaitu keuntungan,
Adanya pemasukan (inbreg)Menurut pasal 1619 KUH,perdata bahwa “ Tiap-tiap sekutu
dari Persekutuan Perdata diwajibkan memasukkan dalam kas persekutuan perdata yang
terdiri dari :Uang, Benda-benda, Tenaga kerja
Selain itu yang termasuk harta kekayaan persekutuan perdata adalah Penagihan –
penagihan eks dalam kepada sekutu-sekutunya, yaitu bunga-bunga dari pemasukan yang
sanggup, Penagihan-penagihan keluar kepada pihak ketiga, Penggantian kerugian
kepada persekutuan dari sekutu-sekutu yang karena kesalahannya mengakibatkan
kerugian bagi sekutu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian persekutuan perdata?
2. Apa saja jenis-jenis dan bentuk-bentuk dari persekutuan perdata?
3. Apa ciri-ciri dan sifat persekutuan perdata?
4. Bagaimana syarat mendirikan persekutuan perdata?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari persekutuan perdata.
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dan bentuk-bentuk dari persekutun perdata.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dan sifat persekutuan perdata.

1
4. Untuk mengetahui syarat mendirikan persekutuan perdata.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Persekutuan Perdata (Maatschap)


Persekutuan perdata adalah kumpulan dari orang-orang yang biasanya memiliki
profesi yang sama dan berkeinginan untuk berhimpun dengan menggunakan nama
bersama entuk kerjasama mencari untung yang paling sederhana adalah persekutuan
perdata, letakkesederhanaannya ialah baik cara-cara pendiriannya maupun cara-
cara pembubarannya tidakmemerlukan persyaratan formal, tapi cukup dengan lisan.
Lazimnya pendirian suatu persekutuanperdata dilakukan dengan suatu akte (notaris) hal
ini dilakukan untuk memudahkan dalam halpembuktian jika terjadi perselisihan pendapat
diantara para anggota dikemudian hari.Ketentuan mengenai persekutuan perdata ini
diatur dalam KUH perdata buku iii. Bab 8 pasal1618 s.d 1652. 1Berdasarkan ketentuan
pasal 1618 KUH perdata bahwa yang dimaksud denganpersekutuan perdata ialah suatu
persetujuan dengan mana dua orang atau lebih mengikatkan diriuntuk mamasukkan
sesuatu dalam persekutuan dengan maksud membagi keuntungan yangterjadi
karenanya. Dari ketentuan pasal 1618 KUHPdt tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwapersekutuan perdata itu adalah merupakan persetujuan, sedangkan persetujuan
dimaksud adalahmengenai hal tertentu yaitu dalam hal menjalakna perusahaan.
Oleh sebab itu mengenaipersetujuan yang terdapat dalam persekutuan perdata
itu termasuk dalam persetujuan yang bersifat khusus.
Dalam suatu persekutuan perdata para anggotanya dalam hal membuat suatu
persetujuanuntuk menentukan sesuatu untuk kepentingann perusahaannya pemerintah
atau undang-undangtidak akan mencampuri tentang apapun yang dikehendaki oleh para
anggotanya. Pemerintah atauundang-undang dalam hal tersebut memberi keleluasaan
kepada para anggota persekutuan untukberbuat apapun yang dikehendakinya. Sepanjang
isi perbuatannya itu tidak bertentangan denganundang-undang, kepentingan umum dan
kesusilaan dalam masyarakat. Seandainya pemerintahsampai turut campur dalam
suatu persekutuan perdata tersebut hanya terbatas hal-hal yangberkaitan dengan
penyempurnaan dari pada persekutuan tersebut. Misalnya: dalam hal
1
Imran Ahsan Khan Nyazee, Islamic law Of Business Organization, Partnership( kuala lumpur, the other press,
1997), hlm. 13.

3
caramembagi keuntungan dan kerugian yang harus seimbang dengan besarnya
modal yang dimasukan dalam persekutuan, ketentuan siapa yang menjadi pengurus
persekutuan mengingatdalam persekutuan perdata itu, semua anggota mempunyai hak
yang sama.
Berdasarkan ketentuan pasal 1618 KUHPdt bahwa dalam persekutuan perdata itu
semuaanggotanya mempunyai kewajiban memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan.
Sesuatu yangdimaksudkan disini dapat berupa uang, barang, goodwilling, konsesi, cara
kerja, tenaga biasa dll.Dalam hal cara membagi keuntungan harus seimbang dengan
besarnya modal yang dimasukankedalam persekutuan. Suatu hal yang dilarang
adalah jika adanya keuntungan hanyadiperuntukkan bagi seorang anggota
persekutuan saja
B. Jenis Persekutuan Perdata
1. Persekutuan perdata umum: tidak secara tegas (tanpa perincian) dalam
menentukan jenis barangserta besarnya uang yang dimasukkan dalam
persekutuan.
2. Persekutuan perdata khusus: secara tegas ditentukan jenis barang serta
besarnya uang yangdimasukkan dalam persekutuan
C. Bentuk-bentuk Persekutuan Perdata
1. Persekutuan perdata dapat terjadi antara pribadi-pribadi yang melakukan suatu
pekerjaan bebas(profesi).Misalnya: asosiasi akuntan, dokter, pengacara dan lain-
lain. Dalam bentuk ini, asosiasinya tidakmenjalankan perusahaan tetapi
mengutamakan anggotanya dan tidak menjadikan elemen modalorganisatorisnya
sebagai unsur utama.
2. Persekutuan bertindak keluar kepada pihak ketiga secara terang-terangan dan
terus menerusuntuk mencari laba maka persekutuan perdata tersebut dikatakan
menjalankan perusahaan. Misalnya: pengusaha A dan B membentuk
persekutuan untuk melakukanusaha di bidang lain.
3. Perjanjian kerja sama dari suatu transaksi sekali segera setempat. Contoh: kerja
sama membeli barang bersama-sama kemudian dijual dengan mendapatkan laba.2
D. Ciri-Ciri Persekutuan Perdata
2
https://www.studocu.com/id/document/universitas-hasanuddin/accounting/persekutuan-perdata/7623561
diakses pada tanggal 07 juni 2023 jam 09:54

4
Dari rumusan yang ada dalam undang-undang di atas dapat diketahui ciri-ciri
persekutuanperdata itu sebagai berikut:
1. Perjanjian antara 2 (dua) oang atau lebih.
2. Memasukkan sesuatu (inbreng).
3. Tujuannya membagi keuntungan atau kemanfaatan
E. Sifat Persekutuan Perdata
1. Komersial, Bertujuan mencari keuntungan secara material untuk dibagikan
kepada anggota.
2. Tidak komersial, Bertujuan untuk membantu kelancaran kepentingan anggota
F. Syarat Mendirikan Persekutuan Perdata
1. NPWP dari para pendiri.
2. KTP para pendiri.
3. Nama persekutuan perdata yang dipilih.
4. Surat pernyataan penyetoran modal dan ditandatangani oleh para pendiri.3

BAB III
3
https://kontrakhukum.com/article/persekutuan-perdata/ diakses pada tanggal 07 juni 2023 jam 09: 47

5
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Persekutuan perdata adalah kumpulan dari orang-orang yang biasanya memiliki
profesi yang sama dan berkeinginan untuk berhimpun dengan menggunakan nama
bersama entuk kerjasama mencari untung yang paling sederhana adalah
persekutuan perdata, letakkesederhanaannya ialah baik cara-cara
pendiriannya maupun cara-cara pembubarannya tidakmemerlukan
persyaratan formal, tapi cukup dengan lisan. Lazimnya pendirian suatu
persekutuanperdata dilakukan dengan suatu akte (notaris) hal ini dilakukan untuk
memudahkan dalam halpembuktian jika terjadi perselisihan pendapat diantara
para anggota dikemudian hari.Ketentuan mengenai persekutuan perdata ini diatur
dalam KUH perdata buku iii. Bab 8 pasal1618 s.d 1652.
2. Persekutuan perdata dapat terjadi antara pribadi-pribadi yang melakukan suatu
pekerjaan bebas(profesi).Misalnya: asosiasi akuntan, dokter, pengacara dan lain-
lain. Dalam bentuk ini, asosiasinya tidakmenjalankan perusahaan tetapi
mengutamakan anggotanya dan tidak menjadikan elemen modalorganisatorisnya
sebagai unsur utama. Persekutuan bertindak keluar kepada pihak ketiga secara
terang-terangan dan terus menerusuntuk mencari laba maka persekutuan perdata
tersebut dikatakan menjalankan perusahaan. Misalnya: pengusaha A dan B
membentuk persekutuan untuk melakukanusaha di bidang lain.

DAFTAR PUSTAKA

6
Ahsan Khan Nyazee Imran, 1997. Islamic law Of Business Organization,
Partnership kuala lumpur, the other press,
https://www.studocu.com/id/document/universitas-hasanuddin/accounting/
persekutuan-perdata/7623561 diakses pada tanggal 07 juni 2023 jam 09:54

https://kontrakhukum.com/article/persekutuan-perdata/ diakses pada tanggal 07


juni 2023 jam 09: 47

Anda mungkin juga menyukai