Anda di halaman 1dari 3

TANYA JAWAB MENGENAI HUKUM PERUSAHAAN

Tulisan Ini Dibuat Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah


Hukum Dagang

Dosen : Herril Fahmi, SH., MH.

Disusun Oleh :

SURYANA I. SUGANDA
NIM : ____________

PROGRAM STRATA SATU ILMU HUKUM


SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM “IBLAM”
JAKARTA
2011
TANYA JAWAB MENGENAI HUKUM PERUSAHAAN

Sumber Bacaan:
Halaman 22 S/D 30 Buku Ajar Hukum Dagang

1. Pertanyaan:

Sebagaimana diketahui, bentuk-bentuk usaha persekutuan terdiri dari tiga, yaitu Persekutuan
Perdata Umum, Persekutuan Firma, dan Persekutuan Komanditer. Secara yuridis di manakah
bentuk-bentuk usaha tersebut diatur?

Jawaban:

a. Persekutuan Perdata Umum (Maatschap)

Persekutuan Perdata Umum (Maatschap) adalah suatu bentuk perusahaan yang diatur dalam KUH
Perdata Kitab III Pasal 1618 s/d Pasal 1652. Menurut Pasal 1618 KUH Perdata, persekutuan
(maatschap) adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk
memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan yang
terjadi karenanya.

b. Persekutuan Firma (Vennootschap Onder Firma)

Persekutuan Firma (Vennootschap Onder Firma) adalah suatu bentuk perusahaan yang diatur
secara bersama-sama dengan Persekutuan Komanditer dalam Bagian II dari Bab III Kitab I
KUHD dari Pasal 16 s/d Pasal 35. Menurut Pasal 16 dan Pasal 18 KUHD, yang dimaksud dengan
persekutuan firma ialah tiap-tiap persekutuan (maatschap) yang didirikan untuk menjalankan
sesuatu perusahaan di bawah suatu nama bersama, di mana anggota-anggotanya langsung dan
sendiri-sendiri bertanggungjawab sepenuhnya terhadap orang-orang pihak ketiga.

c. Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap)

Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap) adalah suatu bentuk perusahaan yang


diatur secara bersama-sama dengan Persekutuan Firma di dalam KUHD. Dalam pasal 19 KUHD
disebutkan bahwa persekutuan komanditer atau CV (Commanditaire Vennootschap) adalah suatu
persekutuan untuk menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk antara satu orang atau beberapa
orang sekutu yang secara tanggung-menanggung bertanggungjawab untuk seluruhnya
(tanggungjawab solider) pada satu pihak, dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang
(geldschieter) pada pihak yang lain.

2. Pertanyaan:

Apa saja yang sekurang-kurangnya harus tercantum dalam akta pendirian sebuah Persekutuan
Firma?
Jawaban:

Sesuia Pasal 26 KUHD, akta pendirian persekutuan firma harus memuat sekurang-kurangnya:

a) Nama, nama depan/kecil, pekerjaan, dan tempat tinggal para sekutu firma;
b) Penyebutan firma mereka dengan keterangan apakah persekutuan itu untuk umum, atau hanya
terbatas pada suatu bidang usaha yang khusus dan dalam hal yang belakangan ini, dengan
menyebutkan bidang usaha khusus itu;
c) Penunjukan sekutu-sekutu yang dikecualikan dari hak menandatangani untuk firma;
d) Saat mulai berlakunya dan berakhirnya persekutuan firma.

Selanjutnya (dan pada umumnya) bagian-bgian lainnya dari perjanjian-perjanjian (mendirikan


persekutuan firma) yang perlu guna menentukan hak-hak pihak ketiga terhadap persekutuan.

3. Pertanyaan:

Kapan ketiga bentuk usaha persekutuan berakhir?

Jawaban:

Ketiga bentuk persekutuan tersebut (Persekutuan Perdata, Persekutuan Firma, Persekutuan


Komanditer) dapat berakhir karena: (1) jangkawaktunya telah berakhir, (2) musnahnya obyek
(kontribusi) yang diperjanjikan atau diselesaikannya perbuatan yang menjadi pokok perjanjian,
(3) dibubarkan oleh para sekutunya, (4) sekutu meninggal dunia, kecuali diperjanjikan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai