Oleh :
Oleh
KELAS 6E
2. KOPERASI
a. Pengertian Koperasi
1) Adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan
bersama
2) Adalah badan hukum yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
yang melandaskan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan
(Pasal 1 ayat (1) UU No.25 Tahun 1992).
c. Bentuk Koperasi
Berdasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya, ada dua
bentuk Koperasi yaitu :
1. Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang
seorangan. Koperasi Primer dibentuk oleh minimal 20 (dua puluh) orang.
2. Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan
beberapa Koperasi. Koperasi Sekunder dibentuk oleh minimal 3 (tiga) Koperasi
Primer. Penggabungan (amalgamasi) dan peleburan Koperasi.
d. Pendirian Koperasi
Pembentukan Koperasi (baik Koperasi Primer maupun Koperasi Sekunder) dilakukan
dengan akta pendirian yang memuat Anggaran Dasar Koperasi (Pasal 7 UU Koperasi).
f. Pembubaran Koperasi
Pembubaran Koperasi dapat dilakukan berdasarkan :
1) Keputusan Rapat Anggota.
2) Keputusan Pemerintah.
Pemerintah dapat membubarkan Koperasi apabila :
a. Terdapat bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan
Undang-undang Koperasi.
b. Kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan atau kesusilaan.
c. Kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan.
b. Pendirian Firma
Persekutuan Firma terbentuk sejak adanya kata sepakat secara lisan atau tertulis
antara para sekutu (pendiri), baik dengan akta otentik maupun akta di bawah tangan
(Pasal 16 KUHDagang jo. Pasal 1618 KUHPerdata). Bentuk perjanjian mendirikan
Persekutuan Firma adalah perjanjian konsensuil.
d. BerakhirnyaFirma
Firma merupakan Persekutuan Perdata bentuk khusus, maka bubarnya Firma berlaku
peraturan yang sama dengan Persekutuan Perdata yang diatur dalam Bab VIII, Buku
III, KUHPerdata, mulai dari Pasal 1646 s.d. Pasal 1652 KUHPerdata, serta Pasal 31
s.d. Pasal 35 KUHDagang.
6. YAYASAN
a. Pengertian Yayasan
Adalah suatu Badan Hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan
kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota (Pasal 1 butir 1 Undang-Undang No. 16
Tahun 2001).
c. Ciri-ciri Yayasan
1) Bersifat dan bertujuan sosial, keagamaan dan kemanusiaan.
2) Tidak semata-mata mengutamakan keuntungan atau mengejar/mencari keuntungan
penghasilan yang sebesar-besarnya.
3) Tidak mempunyai anggota.
2. BANK SYARIAH
Bank syariah juga mempunyai peran sebagai lembaga perantara (intermediary)
antara satuan-satuan kelompok masyarakat atau unit-unit ekonomi yang mengalami
kelebihan dana (surplus unit) dengan unit-unit lain yang mengalami kekurangan dana
(deficit unit). Melalui bank kelebihan dana-dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-
pihak yang memerlukan dan memberikan manfaat kepada kedua belah pihak.
Hubungan antara Bank syariah dengan nasabahnya bukan hubungan antara
debitur dengan kreditur, melainkan hubungan kemitraan antara penyandang dana (shahib
al maal) dengan pengelola dana (mudharib). Oleh karena itu tingkat laba Bank Syariah
bukan saja berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil untuk para pemegang saham, tetapi
juga berpengaruh terhadap bagi-hasil yang dapat diberikan kepada nasabah menyimpan
dana.
Bank Syariah dapat menarik dana pihak ketiga atau masyarakat dalam bentuk :
1) Titipan (wadiah) simpanan yang dijamin keamanan dan pengembalian nya
(guaranteed deposit) tetepi tanpa memperoleh imbalan atau keuntungan;
2) Partisipsi modal berbagi hasil dan berbagi resiko (non guaranteed account) untuk
investasi umum (general investment account / mudharabah mutlaqah) dimana bank
akan membayar bagian keuntungan secara proporsional dengan portfolio yang didanai
dengan modal tersebut;
3) Investasi khusus (special investmen
3. KOPERASI SYARIAH
Koperasi syariah adalah bentuk koperasi yang memiliki prinsip, tujuan, dan
kegiatan usaha yang berdasarkan syariah islam, yaitu alquran dan assunah.
Secara umum, koperasi ini adalah entitas bisnis koperasi yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah. Semua unit bisnis, produk, dan operasi koperasi
dilakukan sesuai dengan fatwa dewan syariah nasional (dsn) dewan ulama indonesia.
Dengan demikian, dalam operasi koperasi ini tidak akan ada unsur riba,
masyarakat dan ghara. Selain itu, badan usaha ini juga tidak diizinkan untuk melakukan
berbagai transaksi derivatif seperti lembaga keuangan islam lainnya.
Tujuan koperasi syariah adalah untuk membantu meningkatkan anggotanya serta
kesejahteraan masyarakat pada umumnya, serta untuk mengembangkan ekonomi
Indonesia sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.