A.
Jawab :
Badan Hukum : dalam hal ini PT merupakan subjek hukum yang dapat melakukan
perbuatan hukum. Sehingga di bebani hak dan kewajiban serta harta kekayaan yg
terpisah dari pemiliknya.
Saham : menurut pasal 60 ayat (1) UUPT adalah suatu benda bergerak yang
memberikan hak kepemilikan kepada pemegangnya dimana dengan hak
kepemilikan tsb memberikan hak kebendaan terhadap pemegangnya
2. Kapankah status Badan Hukum dari sebuah PT mulai melekat dan apa konsekwensinya
terhadap kedudukan harta kekayaan pemegang sahamnya terhadap kekayaan PT?
Jawab : Menurut Pasal 7 ayat (4) UUPT -> status badan hukum diperoleh ketika
diterbitkannya surat keputusan Menteri mengenai pengesahan badan perseroan.
Konsekwensi nya terhadap kedudukan harta kekayaa pemegang saham dijelaskan
dalam pasal Pasal 7 ayat (5) UUPT dimana setelah perseroan memperoleh status
badan hukum dan pemegang saham menjadi berkurang dari dua orang, dalam
jangka waktu paling lama 6 bulan terhitung sejak keadaan orangain atau perseroan
mengeluarkan saham baru kepada oranglain.
3. Bandingkan ketentuan yang berkaitan dengan status badan hukum PT dalam Pasal 13 dan
14 UUPT!
Jawab :
Perbuatan yang dilakukan calon pendiri Perbuatan hukum atas nama perseroan
untuk kepentingan perseroan yang yg belum memperoleh status badan
belum didirikan akan mengikat hukum hanya boleh dilakukan oleh
perseroan setelah perseroan menjadi semua anggota Direksi, pendiri, anggota
badan hukum Dewan Komusaris yg bertanggung
jawab renteng atas perbuatan hukum
tsb
4. Apabila sebuah PT bermaksud akan mengubah status PT dari PT tertutup menjadi PT
terbuka, apakah perlu melakukan perubahan Anggaran Dasar PT? Apakah perubahan
anggaran tersebut harus ditetapkan oleh RUPS?
Jawab : Iya dan harus mendapat persetujuan Menteri dan sebelumnya perubahan
tsb telah ditetapkan oleh RPUS
5. Apakah perubahan anggaran dasar dalam poin 5 cukup dilaporkan kepada Menteri
KUMHAM atau perlu mendapat pengesahan dari Menteri KUMHAM? Jelaskan!
Jawab : perlu adanya persetujuan Menteri KUMHAM mengingat pasal 21 ayat (3)
UUPT menyebutkan bahwa perubahan anggaran dasar selain sebagaimana yg
dimaksud pada pasal 21 ayat (2) UUPT cukup diberitahukan kepada Menteri.
6. Jelaskan fungsi saham dalam PT! Dalam hal fidusia saham, di pihak manakah hak untuk
memberikan suara dan memperoleh deviden? Jelaskan jawaban Sdr!
Jawab :
Fungsi saham
Dalam hal fidusia saham untuk memberikan suara tetap berada di pihak
pemberi fidusia sebagaimana yg dimaksud dalam pasal 60 ayat (4) UUPT,
sedangkan untuk hak memperoleh deviden sebagaimana yg dimaksud dalam
pasal 52 ayat (1) huruf b UUPT bisa saja beralih kepada pihak penerima
fidusia atau tetap pada pemberi fidusia, ha; ini sesuai dengan isi perjanjian
mereka memperjanjikan untuk mengalihkan hak memperoleh deviden atau
tidak
Jawab :
RUPS
Menurut pasal 75 UUPT RUPS mempunyai wewenang yg tidak diberikan
kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yg ditentukan dalam
undang-undang ini dan/atau anggaran dasar.
Keputusan atas mata acara rapat ditambahkan harus disetujui dengan suara
bulat.
Direksi
Dalam hal RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (5) UUPT tidak
menetapkan, pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan
berdasarkan keputusan Direksi
8. Sebutkan isi pasal (intinya saja) yang mencerminkan prinsip piercing the corporate veil
bagi Direksi, Komisaris, dan RUPS!
Jawab :
Direksi -> pasal 97 ayat (3) : direksi bertanggung jawab secara penuh secara
pribadi atas kerugian perseroan akibat dari kelalaian dalam menjalankan tugaskan
Pasal 104 ayat (2) : direksi bertanggung jawab untuk melunasi utang yg belum
lunas apabila terjadi kepailitan akibat kelalaiannya dan harta pailit tidak cukup
Komisaris -> pasal 114 ayat (3) : komisaris bertanggung jawab secara pribadi atas
kerugian perseroan jika hal tsb terjadi akibat dari kesalahan komisaris dalam
menjalankan tugas
RUPS -> pasal 3 ayat (2) : pemegang saham tidak bertanggung jawab terbatas
apabila syarat badan hukum tidak terpenuhi, pemegang saham memanfaatkan
perseroan untuk kepentingan pribadi, pemegang saham melakukan perbuatan
melawan hukum
1. Jawab : Paling sedikit harus ada dua orang Kreditor – dimana seorang Debitor
dinyatakan pailit apabila memiliki minimal dua atau lebih Kreditor. Syarat
mengenai keharusan ini disebut Concursus Creditorum
2. Harus adanya utan g – masalahnya pengertian tentang utang ini tidak diberikan
oleh UUK sehinga menimbulkan banyak perselisihan penddapat sbb:
- Apakah setiap kewajiban seseorang atau badan hukum untuk membayar
sejumlah uang sekalipun kewajiban tsb tiddak timbul dar perjanjian utang
piutang atau pinjam meminjam uang dapat diklasifikasikan sebagai hutan
menurut UUK?
- Apakah kewajiban untuk melakukan sesuatu sekalipun tidak merupakan
kewajiban untuk membayar sejumlah uang, tetapi tidak dipenuhinya
kewajiban itu harus dipenuhi, dapat pula diklasifikasikan sebagai utang
menurut UUK?
- Apakah setiap kewajiban untuk memberikan sesuatu atau untuk melakukan
sesuatum atau untuk tidak melakukan sesuatu, yg tidak telah menimbulkan
kerugian dapat pula diklasifikasikan sebagai uang sebagaimana yg
dimaksud dalam UUK?
Perselisihan pendapat mengenai satu hal ini saja daoat dijadikan peluang
bagi praktek korupsi dan kolusi oleh hakim dan pengacara. Tidak dapat
dipungiri yg dikhawatirkan akan terjadi pun telah banyak terjadi sehingga
banyak sekali kasus yang diputuskan oleh Pengadilan Niaga yg
menggambarkan mengenai bagaimanaa simpan siurna pendapat mengenai
pengertian utang yg berkaitan dengan UUK.
3. Utang hrus telah jatuh tempo dan dapat ditagih – Debitor dianggap lalai apabila
dalam surat somasi Debitor tsb diberikan tenggang waktu untuk melunasi
hutngnya tetapi ketika telah lewat dari waktu yg telah ditentukan Debitor tak
kunjung juga melunasinya. Maka dengan kelalaian tsb utang Debitor telah
dapat ditagih.
4. Cukup satu hutang saja yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih- dalam
kondisi ini Debitor harus telah dalam keadaan berhenti membayar kepada
Kreditor lainnya bukan masih bisa membayar kepada salah satu Kreditor.
Syarat kepailitan dan PKPU sama karena PKPU dapat diajukan ketika syarat
kepailitan terpenuhi.
Jawab :
3. Bedakan antara Kurator dan Pengurus dari aspek tugas dan kewenangan!
Jawab :
4. Bandingkan antara Kepailitan dan PKPU dari aspek: Jangka waktu, makna
perdamaian, dan akibat hukumnya!
Jawab :
KEPAILITAN PKPU
Dari segi waktu : dalam proses Dari segi waktu : dalam PKPU
kepailitan tidak ada batas waktu seluruh proses PKPU sampai
tertentu untuk menyelesaikan dengan perdamaiannya disahkan
keseluruhan oleh PN Niaga tidak boleh
melebihijangwa waktu 270 hari
terhitung sejak putusan
pengadilan thd PKPU tsb
Makna perdamaian : fungsi Makna perdamaian : dalam
perdamaian dalam kepailitan PKPU fungsi perdamaian sebagai
adalah hanya sebatas penyelesaian pembayaran utang
sebagaimana cara pemberesan termasuk persetujuan thd
dan pembagian harta pailit dilakukannya utang-utang
Debitor.
Jawab :
6. Jelaskan istilah:
1. Stay
2. Actio Pauliana
3. Verifikasi
4. Insolvensi
Jawab :