Anda di halaman 1dari 42

USULAN PENELITIAN SEKRIPSI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DATA KONSUMEN DALAM

PENGGUNA LAYANAN PINJAMAN ONLINE SELAMA PANDEMI

COVID 19

Disusun oleh :

Ahmad Bagja Waluya

E. 1810557

PROGRAM STUDI HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR

2022
i

USULAN PENELITIAN SKRIPSI

Nama : Ahmad Bagja Waluya

N.I.M : E.1810557

Program Studi/Fakultas : Hukum/Hukum

Judul : Perlindungan Hukum Terhadap Data Konsumen

Dalam Pengguna Layanan Pinjaman online selama

Pandemi Covid 19.

Pembimbing Akademik : Dr. Hj. Endeh Suhartini SH, MH


ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING AKADEMIK

Judul Skripsi : Perlindungan Hukum Terhadap Data Konsumen dalam

Pengguna Layanan Pinjaman Online selama Pandemi Covid

19.

Nama : Ahmad Bagja Waluya

NIM : E.1810557

Program Studi : Hukum

Fakultas : Hukum

Bogor, Mei 2021

Dr. Hj. Endeh Suhartini SH, MH


iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr.wb

Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya

kepadakita semua sehingga kami dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul

“PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DATA KONSUMEN DALAM

PENGGUNA LAYANAN PINJAMAN ONLINE SELAMA PANDEMI COVID

19”. Proposal Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan

skripsi pada program Strata-1 di Jurusan Hukum, Fakultas Hukum, Universitas

Djuanda Bogor.

Penulis menyadari dalam penyusunan proposal Penelitian ini tidak akan

selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bpk Dr.H. Martin Rostamy,SH.,MH. Selaku Chancellor Universitas Djuanda

Bogor, sekaligus Pembina Fakultaas Hukum Universitas Djuanda Bogor.

2. Ibu Dr. Hj. Siti Pupu Fauziah, M. Pdi. selaku Direktur Eksekutif YPSPIAI.

3. Bpk. Prof. Dr. Suhaidi, SH., MH. selaku Rektor Universitas Djuanda Bogor.

4. Bpk. Dr. H. Achmad Jaka Santos Adiwijaya, SH., LL.M, selaku Dekan

Fakultas Hukum, Universitas Djuanda Bogor.


iv

5. Ibu Dr. Nurwati, SH.,MH, selaku Wakil Dekan Akademik Fakultas Hukum,

Universitas Djuanda Bogor.

6. Ibu Dr. Ani Yumarni, SH.,M, selaku Wakil Dekan Non Akademik Fakultas

Hukum, Universitas Djuanda Bogor.

7. Bpk Mulyadi, SH.,MH, selaku Ketua Program Studi Hukum, Fakultas

Hukum, Universitas Djuanda Bogor.

8. Ibu R. Yuniar Anisa Ilyanawati, SH.,MH, selaku Sekretaris Program Studi

Hukum, Fakultas Hukum Universitas Djuanda Bogor,

9. Ibu Dr. Hj. Endeh Suhartini, SH,MH, selaku Dosen Pembimbing Akademik

Fakultas Hukum Universitas Djuanda Bogor, atas bimbingan saran dan

motivasi yang diberikan.

10. Segenap Dosen Jurusan Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Djuanda Bogor

yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

11. Rekan-rekan Jurusan Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Djuanda Bogor

atas saran dan bantuannya.

12. Orang tua, saudara-saudara kami, atas doa, bimbingan, serta kasih sayang

yang selalu tercurah selama ini.

13. Keluarga besar Jurusan Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Djuanda Bogor,

khususnya teman-teman seperjuangan kami di Jurusan Hukum, Fakultas

Hukum, Universitas Djuanda Bogor, atas semua dukungan, semangat, serta

kerjasamanya.
v

14. Seluruh civitas akademika Jurusan Hukum, Fakultas Hukum, Universitas

Djuanda Bogor, yang telah memberikan dukungan moril kepada penulis.

Skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis mengharapkan saran

dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga akhirnya proposal

penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan

dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut. Amiin.

Bogor, ...... ........ 2022

Ahmad bagja waluya


vi

DAFTAR ISI

USULAN PENELITIAN SKRIPSI.............................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING AKADEMIK...................................ii

KATA PENGANTAR................................................................................................iii

DAFTAR ISI...............................................................................................................vi

USULAN PENELITIAN SKRIPSI............................................................................1

A. Latar Belakang Penelitian...............................................................................1

B. Identifikasi Masalah.........................................................................................7

C. Tujuan Penelitian.............................................................................................8

D. Kegunaan Penelitian.........................................................................................8

E. Kerangka Pemikiran........................................................................................9

F. Metode Penelitian...........................................................................................20

G. Sistematika Penulisan....................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................26
1

USULAN PENELITIAN SKRIPSI

NAMA : AHMAD BAGJA WALUYA

NIM : E.1810557

DOSEN PEMBIMBING : Dr.. HJ, ENDEH SUHARTINI SH.MH

JUDUL SKRIPSI : PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DATA

KONSUMEN DALAM PENGGUNA LAYANAN

PINJAMAN ONLINE SELAMA PANDEMI

COVID 19

A. Latar Belakang Penelitian

Teknologi informasi telah mengubah perilaku dan pola hidup

masyarakat secara global. Perkembangan teknologi informasi telah

menyebabkan dunia menjadi tanpa batas (borderless) dan menyebabkan

perubahan sosial, budaya, ekonomi dan pola penegakan hukum yang secara

signifikan berlangsung demikian cepat, Perkembangan teknologi selalu

diikuti dengan instrumen hukum yang mendukung. Apalagi teknologi

informasi saat ini telah menjadi pedang bermata dua, Karena selain

memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan dan


2

peradaban manusia, sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan melawan

hukum.1

Semakin berkembangnya kebutuhan masyarakat di dunia, Teknologi

informasi (information technology) memegang peranan penting saat ini dan

di masa yang akan datang. Teknologi informasi diyakini membawa manfaat

dan kepentingan besar bagi negara-negara di dunia. Setidaknya ada 2 (dua)

hal yang akan membuat teknologi informasi menjadi begitu penting dan

mendorong pertumbuhan ekonomi global. Pertama, Teknologi informasi

mendorong permintaan akan produk teknologi informasi itu sendiri, seperti

komputer, modem, peralatan jaringan internet, dan sebagainya. 2

Financial technology (fintech) Merupakan suatu bentuk inovasi dari

hasil pemikiran untuk menyatukan antara kemajuan teknologi dan indsutri

jasa keuangan Produk yang dihasilkan oleh fintech berupa sistem yang

dibangun dengan tujuan untuk menjalankan suatu mekanisme transaksi

keuangan yang spesifik dan dapat diakses melalui aplikasi atau laman

website Salah satu bentuk sistem dari teknologi ini yakni fintech lending

atau fintech peer to peer lending. Sistem tersebut sebagai platform untuk

melakukan transaksi pinjam meminjam online tanpa harus bertemu secara

tatap muka dan tidak perlu adanya agunan. Sejak adanya pandemi Covid-19,

1
Ibid.
2
Agus Raharjo, Cyber Crime Pemahaman dan Upaya Pencegahan Kejahatan Berteknologi,
Citra Aditya Bakti. Bandung,2017 hlm.1
3

keberadaan fintech semakin dibutuhkan oleh masyarakat karena segala

transaksi harus dilakukan secara online dan harus meminimalisir transaksi

langsung. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga

tanggal 22 Januari 2021 terdapat 148 perusahaan yang bergerak di dunia

fintech, serta telah terdaftar dan memiliki izin beroperasi resmi dari Otoritas

Jasa Keuangan, (OJK). Dari jumlah perusahaan fintech menunjukkan bahwa

inovasi menggabungkan antara teknologi dan transaksi keuangan telah

mendapat antusias tinggi dari masyarakat sebagai konsumen sehingga dapat

terus berkembang. Selain itu, keberadaan fintech di tengahmasyarakat juga

berdampak positif terhadap kegiatan perekenomian karena dapat dengan

mudah untuk melakukan proses pinjam meminjam yang cenderung lebih

praktis dibandingkan bank. 3

3
. Stevani , Sudirman , Urgensi Perlindungan Data Pengguna Financial Technology terhadap
Aksi Kejahatan Online di Indonesia,Vol.23,no.2,tahun 2021,hlm 1.
4

Pencurian data pribadi semakin marak melanda perlindungan data pribadi

semakin penting, terutama saat pandemi ketika transaksi mulai beralih ke

online akibat adanya pembatasan mobilitas masyarakat.  4Apalagi di saat

pandemi Covid 19 ini, layanan pinjaman online (pinjol) ilegal tetap

bermunculan, bahkan cenderung naik pertumbuhannya. Pinjaman online

ilegal ini memanfaatkan kesulitan ekonomi masyarakat yang terdampak

akibat wabah Pandemi Covid 19. Dampak negatif pandemii Covid-19

terhadap perekonomian yang berdampak pada penurunan pendapatan

masyarakat menjadi salah satu faktor masyarakat untuk melakukan

pinjaman online ini. Polisi siber mencatat sebanyak 182 kasus pencurian

data dilaporkan oleh masyarakat. Angka ini meningkat 27,3% dibandingkan

dengan tahun sebelumnya yang sebanyak 143 laporan. Selama lima tahun

terakhir, peningkatan laporan pencurian data meningkat 810% . Masyarakat

juga perlu menjaga data pribadi dengan tidak menyebarkan informasi yang

bersifat pribadi dan rahasia. Selain itu, masyarakat perlu membaca

kebijakan privasi pada saat mengakses media sosial untuk menghindari

kejadian yang tidak diinginkan. Jika masyarakat tidak berhati- hati dapat

4
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/09/07/ pencurian-data-pribadi-makin-

marak-kala-pandemi, diakses 26 juli 2022


5

terbujuk menggunakan pinjol ilegal dan malah berpotensi menambah

permasalahan apalagi Ditengah desakan ekonomi di masa pandemi,

pemanfaatan IT malah kian tumbuh pesat. Kehadiran pinjaman online

menjadi salah satu angin segar bagi masyarakat untuk mendapatkan akses

pinjaman dengan mudah. Namun, hal tersebut memicu bermunculannya jasa

Pinjaman online illegal, dimana masyarakat diharapkan dapat berhati-hati. 5

Saat ini pertumbuhan pinjaman online atau yang sering disebut dengan

pinjol ini sangat cepat. Diluar dugaan banyak orang, dalam waktu singkat,

tidak sampai dua tahun ribuan perusahaan Fintech bermunculan yang

menawarkan pinjaman online. Karena Mudahnya proses transaksi pinjaman

online sehingga masyarakat banyak melakukan pinjaman online.6 Sistem

pinjaman pada Aplikasi pinjaman online dilaksanakan dengan sistem “peer

to peer lending”, yaitu 3 penyelengaraan perjanjian pinjam-meminjam yang

mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman melalui

jaringan internet. Kehadiran sistem peer to peer lending di Indonesia

tentunya dapat memberi dampak yang positif, yaitu beberapa penduduk

5
Ryan Randy Suryono, Betty Purwandari, Indra Budi. Peer to Peer (P2P) Lending Problems
and Potential Solutions: A Systematic Literature Review. The Fifth Information Systems International
Conference 2019. Procedia. Ryan Randy Suryono, Betty Purwandari, and Indra Budi, “Peer to Peer
(P2P) Lending Problems and Potential Solutions: A Systematic Literature Review,” in The Fifth
Information Systems International Conference 2019, 2019.
6
https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/publikasi/Pages/Penyelenggara-Fintech-
Terdaftardan-Berizin-di-OJK-per-7-Agustus-2019.aspx diakses pada tanggal 2 September 2019.
6

yang bertempat tinggal di daerah-daerah terpencil atau pelosok-pelosok

daerah dapat dengan mudah melaksanakan proses pinjam-meminjam uang.7

Dalam pinjaman online ini, Pelaksanaan pemberian kredit dapat

dilaksanakan dengan cepat. Pinjaman online menawarkan banyak fitur yang

menguntungkan konsumen dibandingkan perbankan. Akibatnya, dalam dua

tahun terakhir, fintech pinjaman online tumbuh sangat cepat. Dengan adanya

fintech, seseorang sekarang yang ingin mengajukan pinjaman cukup

mendownload aplikasi atau mengakses website penyedia layanan pinjaman

lalu mengisi data dan mengupload dokumen yang dibutuhkan dan dalam

waktu yang relatif cepat pinjaman uang langsung cari ke rekening

peminjam.

Namun, dampak negatif bermunculan seperti tersebarnya data pribadi

peminjam ,karena proses verifikasi pinjaman online dilakukan secara online

dan akan meminta persetujuan dari penerima pinjaman untuk mengakses

semua data hal ini sangat berisiko tinggi data pribadi penerima pinjaman

untuk disalahgunakan.8 Namun, dalam praktik bisnisnya memberikan risiko

besar kepada setiap pihak yang terlibat karena fintech dimanfaatkan sebagai

media untuk melakukan aksi kejahatan seperti cybercrime, pencurian data

pribadi, penyalahgunaan, penyadapan, penipuan, atau pembobolan.

7
Alfhica Rezita Sari, 2018, “Perlindungan Hukum Bagi Pemberi Pinjaman Dalam
Penyelenggaraan Financial Technology Berbasis Peer To Peer Lending Di Indonesia”
8
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia,
Jakarta, 2001, hlm 10
7

Maraknya kejadian dan kasus kejahatan online di teknologi finansial

menimbulkan keraguan dan kekhawatiran para pengguna untuk tetap

bertahan dalam dunia fintech. Oleh sebab itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

mengesahkan “Peraturan Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam

Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi” yang berisi berbagai hal

seperti penyelenggara layanan pinjam meminjam, kegiatan usaha, batasan

pemberian pinjaman, pendaftaran dan perizinan, perjanjian, tata kelola,

hingga mitigasi risiko. Meskipun, peraturan tersebut telah secara khusus

mengatur tentang layanan fintech, tidak menutup kemungkinan akan muncul

berbagai oknum ilegal yang melakukan aksi kejahatan.9

Beredarnya aksi kejahatan online berawal dari

penunggakan pembayaran wanprestasi oleh pengguna fintech sehingga

pihak penyelenggara pinjaman baik itu legal ataupun ilegal bertindak

dengan cara mengakses semua data pribadi pengguna yang kemudian

mengintimidasi, mengancam, dan menghubungi pihak ketiga yang tidak ada

sangkut pautnya dengan pinjaman. Bahkan, ada juga fintech yang dengan

sengaja memperjualbelikan data pribadi tersebut demi kepentingan promosi

atau untuk keuntungan sendiri . Timbulnya bermacam perilaku melawan

hukum yang dilakukan oleh pihak penyelenggara pinjaman mencerminkan

9
Peraturan Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis
Teknologi Informasi”
8

bahwa pemerintah kurang tegas dalam melakukan perlindungan data pribadi

sehingga akan berakibat buruk terhadap pengguna fintech.10

Penyerbarluasan dan penyalahgunaan data pribadi milik

konsumen oleh pihak penyelenggara pinjaman tanpa izin, menyebabkan

kasus aksi kejahatan online oleh oknum tidak bertanggung jawab semakin

meningkat. Sehingga, ancaman aksi kejahatan online yang timbul seketika

dari melakukan transaksi fintech akan berimbas pada prediket nilai

perkembangannya, Oleh karena itu, diperlukan regulasi yang benar-benar

mengutamakan legal protection dibandingkan dengan regulasi yang hanya

mengatur berbagai ketentuan semata. Kemudian, muncul pemikiran apakah

dari sekian banyak regulasi yang telah disahkan oleh pemerintah sudah

cukup efektif untuk di implementasikan karena zaman semakin canggih dan

perlindungan data pengguna teknologi di bidang industri jasa keuangan

merupakan suatu urgensi yang harus diutamakan Oleh karena itu, perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai seberapa efektif dan praktis

regulasi perlindungan data pribadi di Indonesia.11

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian yang dibuat di atas pada latar belakang masalah, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut:


10
Stevani , Sudirman , Urgensi Perlindungan Data Pengguna Financial Technology terhadap
Aksi Kejahatan Online di Indonesia,Vol.23,no.2,tahun 2021,hlm 3
11
Ibid. Hlm 7.
9

1. Bagaimana perlindungan hukum terhadap data pribadi peminjam dalam

layanan aplikasi pinjaman online ?

2. Bagaimana pengaruh covid-19 terhadap peningkatan pelanggaran data

pribadi oleh konsumen ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang harapkan tercapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk Mengetahui perlindungan hukum terhadap data pribadi peminjam

dalam layanan aplikasi pinjaman online.

2. Untuk mengetahui Dan memahami upaya yang dapat dilakukan konsumen

apabila terjadi kebocoran data akibat layanan aplikasi pinjaman online.

D. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini akan digunakan bagi perkembangan ilmu

pengetahuan khususnya di biang hukum perlindungan data konsumen

dalam pinjaman online dan juga untuk menambah wawasan penulis dan

pembaca tentang bagaimana perlindungan hukum terhadap data konsumen

dalam pengguna layanan pinjaman online selama pandemi covid 19.

2. Kegunaan Praktis
10

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat berguna bagi masyarakat umum

khususnya pihak yang melakukan pinjaman online yakni pihak konsumen

dan juga masyarakat agar lebih berhati-hati dan lebih memahami lagi

dalam melakukan pinjaman online supaya data tidak tersebar Selain itu

juga diharapkan dapat memberi edukasi bigi masyarakat tentang

pentingnya perlindungan data konsumen apa bila melakukan pinjaman

online.

E. Kerangka Pemikiran

Dari pemaparan diatas , untuk memberikan arah dan petunjuk serta

menjelaskan pembahasan dalam penelitian ini, penulis menggunakan

beberapa teori, yaitu :

1. Negara Hukum (Grand Theory)

Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyebutkan bahwa “Negara

Indonesia adalah Negara Hukum”. Pasal ini dengan jelas menyatakan

bahwa Indonesia adalah negara hukum ( rechstaat ) dan bukan negara

kekuasaan ( machstaat ) yang mana seluruh tindakan dan perbuatan rakyat

dan pemerintah harus mematuhi hukum, itu karena Indonesia bukan

negara kekuasaan yang menjadi milik orang tertentu karena kekuatannya


11

yang tidak terbatas. Namun, kekuasaan yang diamanatkan harus dipegang

sesuai dengan hukum dan tidak boleh digunakan secara tidak tepat.12

Indoensia merupakan negara hukum yang berpedoman pada sistem civil

law. Indonesia memiliki Undang-Undang Dasar yang dijadikan sebagai

dasar negara atau konstitusi. Didalam konstitusi yang berperan sebagai

hukum tertinggi di Indonesia, terdapat ideologi dasar dalam kehidupan

bernegara, yaitu Pancasila. Pancasila kemudian dapat disebut sebagai

norma dasar (grundnorm) yang dijadikan sebagai dasar pedoman bagi

segala hukum di Indonesia. Kosenkuensinya adalah bahwa hukum

mengikat setiap tindakan yang dilakukan oleh warga negara Indonesia.

Sebagaimana telah disampaikan di atas bahwa pengertian negara hukum

menyebutkan bahwa kekuasaan negara dibatasi oleh hukum, dalam arti

segala sikap, tingkah laku dan perbuatan baik yang dilakukan oleh para

pengusaha negara maupun yang dilakukan para warga negaranya harus

didasarkan atas hukum harus bersifat adil.13 Hukum adalah seperangkat

aturan dan ketentuan yang mengatur tatatertib kehidupan,masyarakat,dan

bernegara,yang bersumber dari masayarakat dan negara dengan untuk

mencapai keadilan,ketertiban,perdamaina dan kesejahtraan.14 Pasal 1 ayat

(3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara


12
Endeh Suhartini, Legal Perspective Of Medical Care System For Prisoners, International
Journal Of Civil Engineering And Technologi (IJCIET), Vol.8 Issue 9, 2017, Hlm.406.
13
Lintje Anan Marpaung, Hukum Tata Negara Indonesia Edisi Revisi,CV. Andi Offset,
Yogyakarta, 2016, Hlm. 3.
14
Martin roestamay dan Aal Lukman Hakim ,materi kuliah ,Pengantar ilmu Hukum,Fakultas
Hukum,Universitas Djuanda Bogor,2018.
12

tegas menyatakan bahwa “Negara Indonesia adalah negara hukum”.

Sebagai Negara hukum maka seluruh aspek dalam bidang

kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan termasuk pemerintahan

harus senanatiasa berdasarkan atas hukum.15

2. Teori Kepastian Hukum (Middle Theory)

Pengertian penegakan hukum itu dapat pula ditinjau dari sudut obyeknya,

yaitu dari segi hukumnya. Hans Kelsen berpendapat bahwa hukum adalah

suatu perintah yang memaksa manusia untuk bertingkah laku, dan dengan

adanya sanksi akan terbentuk suatu penegakan hukum. Dalam arti luas,

penegakan hukum itu mencakup pada nilai-nilai keadilan yang terkandung

didalamnya bunyi aturan formal maupun nilai-nilai keadilan yang hidup

dalam masyarakat. Tetapi dalam arti sempit, penegakan hukum itu hanya

menyangkut penegakan peraturan yang formal dan tertulis saja. 16 Undang-

Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

(Undang-Undang Perlindungan Konsumen) yang telah berlaku sejak

tanggal 20 April 2000, merupakan piranti hukum yang berfungsi

sebagai landasan untuk menjamin adanya kepastian hukum dan

memberi perlindungan kepada konsumen.17 Di Indonesia Berlaku tiga

15
JCT Simorangkir, Hukum dan Konstitusi Indonesia, Jakarta: Gunung Agung, 2012, hlm. 36
16
Hans Kelsen, Penegakan Hukum Menurut Teori Hukum Alam, www.solusihukum.com,
diakses diakses 14 maret 2022.
17
Roni ismail, Endeh Suhartini, PREPEKTIF BANTUAN HUKUM DI KOTA BOGOR DI
HUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMER 16 TAHUN 2011 TENTANG
BANTUAN HUKUM , jurnal Living Law , Vol,12,No,1 2020, hlm.74-86.
13

tujuan Hukum yang di tuangkan dalam teori prioritas yaitu keadilan,

kemanfaatan dan kepastian Hukum. Indonesia adalah negara yang

berdaulat, negara yang berdaulat adalah negara yang mempunyai

kekuasaan penuh untuk mengatur pemerintahannya.

a. Pengakuan, penghormatan dan perlindungan hak asasi manusia

1) Asas kepastian hukum

Rule of law bertujuan untuk mewujudkan kepastian hukum

dalam masyarakat, hak untuk mewujudkan kepastian hukum

dalam hubungan dengan masyarakat yaitu menjamin kepastian

hukum dan juga mencegah diterapkannya hak-hak yang terkuat,

berbagai asas yang terkandung dalam kepastian asas hukum

tersebut adalah:

a) Asas Legalitas

Prinsip dasarnya adalah tidak seorang pun dapat dihukum,

kecuali ada aturan atau undang-undang yang menentukan

sebelumnya.

b) Negara hukum menetapkan beberapa perangkat aturan yang

mengatur cara pemerintah dan pejabatnya melaksanakan

tindakan pemerintah

c) Prinsip non-retrospektif Asas yang melarang berlakunya

hukum yang berlaku surut.


14

d) Asas keadilan yang bebas, tidak memihak dan adil adalah

manusiawi

e) Prinsip Non-Liquet

Pengadilan tidak dapat menolak suatu perkara yang diajukan

kepadanya dengan alasan bahwa undang-undangnya tidak

jelas atau tidak ada.

f) Hak asasi manusia diabadikan dalam konstitusi18

2) Asas similia similibus (asas persamaan)

Dalam negara hukum, negara tidak boleh mengistimewakan orang-

orang tertentu, aturan hukum harus berlaku sama bagi setiap

orang.19

3. Teori Perlindungan Hukum (Applied Theory)

Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada

subyek hukum ke dalam bentuk perangkat baik yang bersifat Preventif

maupun yang bersifat represif, baik yang lisan maupun yang tertulis.

Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa perlindungan hukum sebagai

suatu gambaran tersendiri dari fungsi hukum itu sendiri, yang memiliki

konsep bahwa hukum memberikan suatu keadilan, ketertiban, kepastian,

kemanfaatan dan kedamaian.20 Menurut Satjipto Raharjo mendefinisikan

18
Ibid
19
Arief Sidharta, Kajian Kefilsafatan tentang Negara Hukum, Jurnal Lentera, November, 2018,
hlm, 124.
20
https://tesishukum.com/pengertian-perlindungan-hukum-menurut-para-ahli/,diakses pada
tanggal 29 maret 2022,pukul 23.49 WIB.
15

Perlindungan Hukum adalah  memberikan pengayoman kepada hak asasi

manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan

kepada masyarakat agar mereka dapat menikmati semua hak-hak yang

diberikan oleh hukum.21 hal ini hanya perlindungan oleh hukum saja.

Menurut CST Kansil, perlindungan yang diberikan oleh hukum, terkait

pula dengan adanya hak dan kewajiban, dalam hal ini yang dimiliki oleh

manusia sebagai subyek hukum dalam interaksinya dengan sesama

manusia serta lingkungannya. Sebagai subyek hukum manusia memiliki

hak dan kewajiban untuk melakukan suatu tindakan hukum.22

a. Prinsip perlindungan hukum

Asas perlindungan hukum terhadap tindakan pemerintah berdasarkan

dan diturunkan dari konsep pengakuan dan perlindungan HAM,

karena menurut cerita dari Barat lahirnya konsep pengakuan dan

perlindungan Hak asasi manusia difokuskan pada keterbatasan dan

Membangun komitmen masyarakat dan pemerintah.23Aspek Dominan

dari Konsep Barat tentang Hak Asasi Manusia “menekankan adanya

hak dan kebebasan yang melekat” sifat dan status manusia sebagai

individu, hak-hak ini berada di atas negara dan di atas semua

21
ibid
22
CST Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka. 2015) hlm. 103

23
Tri hidayat,perlindungan hukum unsur esensial dalam suatu Negara hukum,
http://fitrihidayatub.blogspot.com/2013/07/perlindungan-hukum-unsur-esensial-dalam.html, diakses
tanggal 11 april 2022, pukul 00.35, WIB.
16

organisasi politik dan karena itu mutlak tidak dapat diganggu gugat."

Berkali-kali karena konsep ini mengkritik bahwa "konsep Barat

tentang hak asasi manusia" adalah konsep individualistis. Kemudian

dengan pencatatan hak-hak sosial ekonomi dan hak budaya ada

kecenderungan sifat individualistis dari konsep barat mulai memudar.

Dalam merumuskan prinsip-prinsip perlindungan hukum di

Indonesia, dasar Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara.

Gagasan perlindungan hukum bagi orang-orang di Barat kembali

kepada istilah "konstitusi" dan "aturan hukum".24

b. Bentuk Perlindungan Hukum

Menurut Phillipus M. Hadjon bahwa perlindungan hukum bagi rakyat

dikenal dengan dua bentuk, yaitu perlindungan yang bersifat preventif

dan perlindungan yang bersifat represif. 25yaitu

1) Sarana Perlindungan Hukum Preventif

Pada perlindungan hukum preventif ini, subyek hukum diberikan

kesempatan untuk mengajukan keberatan atau pendapatnya

sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat bentuk yang

definitif. Tujuannya adalah mencegah terjadinya sengketa.

Perlindungan hukum preventif sangat besar artinya bagi tindak

24
Ibid
25
Phillipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum bagi Rakyat Indonesia. (Surabaya : PT. Bina
Ilmu.1987), hlm. 2
17

pemerintahan yang didasarkan pada kebebasan bertindak karena

dengan adanya perlindungan hukum yang preventif pemerintah

terdorong untuk bersifat hati-hati dalam mengambil keputusan

yang didasarkan pada diskresi. Di indonesia belum ada

pengaturan khusus mengenai perlindungan hukum preventif. 26

2) Sarana Perlindungan Hukum Represif

Perlindungan hukum yang represif bertujuan untuk

menyelesaikan sengketa. Penanganan perlindungan hukum oleh

Pengadilan Umum dan Pengadilan Administrasi di Indonesia

termasuk kategori perlindungan hukum ini. Prinsip perlindungan

hukum terhadap tindakan pemerintah bertumpu dan bersumber

dari konsep tentang pengakuan dan perlindungan terhadap hak-

hak asasi manusia karena menurut sejarah dari barat, lahirnya

konsep-konsep tentang pengakuan dan perlindungan terhadap

hak-hak asasi manusia diarahkan kepada pembatasanpembatasan

dan peletakan kewajiban masyarakat dan pemerintah. Prinsip

kedua yang mendasari perlindungan hukum terhadap tindak

pemerintahan adalah prinsip negara hukum. Dikaitkan dengan

pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia,

pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia

26
Philipus M. Hadjon, Op Cit, hlm.30
18

mendapat tempat utama dan dapat dikaitkan dengan tujuan dari

negara hukum.27

Secara otentik telah dirumuskan di dalam Undangundang Perlindungan

Konsumen Pasal 1 angka 2 undang-undang No. 8 Tahun 1999. Dalam

undang-undang ini yang dimaksud dengan perlindungan konsumen adalah

segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberikan

perlindungan kepada konsumen. Dengan pemahaman bahwa perlindungan

konsumen mempersoalkan perlindungan (hukum) yang diberikan kepada

konsumen dalam usahanya untuk memperoleh barang dan jasa dari

kemungkinan timbulnya kerugian karena penggunaannya, maka hukum

perlindungan konsumen dapat dikatakan sebagai hukum yang mengatur

tentang pemberian perlindungan kepada konsumen dalam rangka pemenuhan

kebutuhannya sebagai konsumen. Dengan demikian, hukum perlindungan

konsumen mengatur hak dan kewajiban produsen, serta cara-cara

mempertahankan hak dan kewajiban itu.28

Seiring dengan perkembangan teknologi dalam masyarakat dan

pembangunan ekonomi tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan dilapangan

untuk memenuhi kehidupan yang layak tapi pelaksanaannya tidak sesuai

sehingga mengakibatkan masyarakat29 menggunakan pinjaman online untuk


27
Ibid

28
Janus Sidabolok, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, (Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 2010) hlm. 45.
29
EndehSuhartini, Legal Politics and Policy Setting of Wage Systems for Creating Social
Justice of Workers, Journal of Legal and Regulatory Issues, Vol 22, No 6, Tahun 2019, Hlm 5.
19

memenuhi kebutuhan hidupnya , pinjaman online sudah tidak asing lagi dan

menjadi salah satu solusi dan kebutuhan untuk kita terkait dalam Teori ini

perlunya kepastian dan perlindungan hukum terhadap data konsumen dalam

aplikasi Pinjaman Online ini, dimana terkadang Masyarakat terjerumus

terhadapa pinjaman online yang illegal yang dimana sewakti-waktu konsumen

tidak bisa membayar tagihannya dari pihak aplikasi pinjaman online tersebut

dapat menyebarkan data pribadi tanpa izin, maka dari itu sangat penting

adanya perlindungan hukum, dimana data pribadi dalam media elektronik

yang menimbulakan kerugian dapat diajaukan dan digugat atau sanksi perdata

dimana telah diatur berdasarkan Pasal 26 UU ITE dan UU No 8 Tahun 1999

UUPK pasal 1 merumuskan sebagai berikut: “Konsumen adalah setiap orang

pemakai barang dan / atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi

kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan

tidak untuk diperdagangkan.30

F. Metode Penelitian

Dalam Penelitian ini metode penelitian sebagai berikut :

1. Pendekatan penelitian Penelitian ini menggunakan metode yuridis

normatif, yaitu penelitian yang hanya menggunakan dan mengolah data

sekunder atau disebut juga dengan penelitian kepustakaan atau studi pustaka
30
Miru Ahmadi dan Yodo Sutarman, Hukum Perlindungan Konsumen, (akarta, Raja
Gratindo Persada,2008) hlm 1
20

(library research) yang dikonsepsikan dan dikembangkan dengan kajian-

kajian hukum.31 Pendekatan yang dipakai dalam penelitian hukum ini

menggunakan pendekatan konseptual dan pendekatan undang-undang .

Pendekatan undang-undang dilakukan dengan menelaah semua undang-

undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang

diketengahkan.32 Terkait dengan pentingnya perlindungan data pribadi

konsumen yang menjadi topik bahasan, maka digunakan pendekatan

perundang-undangan perlindungan hukum bagi penggunanya serta

digunakan pendekatan peraturan perundang-undangan (statute approach)

terutama pengaturan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Informasi dan Transaksi Elektronik. yang diharapkan mampu menjawab isu

hukum tersebut. Setelah dilakukan telaah terhadap regulasi-regulasi terkait

isu hukum tersebut, Selain dari pendekatan perundang-undangan konsep

hukum yang dapat menjawab isu hukum lainnya yaitu dengan menggunakan

pendekatan konseptual. Guna dapat menjawab isu hukum yang menjadi

pokok permasalahan, maka pendekatan konseptual digunakan untuk

memahami lebih mendalam terkait dengan prinsip prinsip, baik melalui

doktrin-doktrin hukum maupun pandangan-pandangan hukum. Konsep-

konsep yang berkaitan dengan perlindungan konsumen terhadap data yang

31
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta ;UI-Press, 1986, hlm 43.
32
Dyah Ochtorina Susanti dan A’an Efendi, 2013, Penelitian Hukum (Legal Research),
Jakarta:Sinar Grafika, hlm. 110
21

digunakan saat pengajuan pinjaman melalui aplikasi kredit online akan

mampu membatu menjawab isu hukum yang menjadi topik permasalahan.33

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian hukum ini

menggunakan analisis kualitatif dengan pola pikir untuk menarik

kesimpulan dari kasus individu yang nyata ke kesimpulan umum. Analisis

kualitatif adalah analisis berdasarkan paradigma hubungan dinamis antara

teori, konsep dan data, yang merupakan umpan balik konstan atau

modifikasi teori dan konsep berdasarkan data yang dikumpulkan. Analisis

data ini berkaitan dengan Perlindungan data pribadi konsumen dalam

melakukan transaksi pinjaman online berdasarkan aspek hukum

konsumen. Dalam penelitian hukum jenis normatif ini, pengolahan dan

analisis bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum

tersier, tidak terlepas dari berbagai penafsiran yang dikenal dalam ilmu

hukum, diperoleh dengan membawa, mengkaji dan mempelajari bahan

pustaka berupa Undang-undang dan Peraturan Mengundang artikel dari

web, tesis nasional, makalah jurnal dan data lain yang terkait dengan data

penelitian ini.

3. Bahan Penelitian
33
Ibid, hlm. 115
22

Dalam penelitian ini yang digunakan merupakan bahan dan data yang

terdiri dari:

a. Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara:

1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembar Negara Republik

Indonesia Nomor 3821)

2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembar Negara Republik

Indonesia Nomor 3821 Peraturan Pemerintah Nomer 82 Tahun

2012 Tentang Penyelenggaraan Sistem Dan Transaksi Elektronik

3821 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 189, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5348)

3) Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5253)

4) POJK No. 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam

Uang Berbasis Teknologi Informasi(Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 324);


23

5) POJK RI Nomor 13 /Pojk.02/2018 Tentang Inovasi Keuangan

Digital Di Sektor Jasa Keuangan

b. Bahan hukum sekunder

Bahan hukum sekunder meliputi buku-buku hukum yang ditulis oleh

para ahli hukum , kamus hukum, ensiklopedia hukum, jurnal-jurnal

hukum, disertasi hukum, tesis hukum, skripsi hukum, komentar

undang-undang dan komentar putusan pengadilan, dan lain

sebagainya. Bahan hukum sekunder yang penulis gunakan dalam

melakukan penelitian ini meliputi buku-buku literature hukum,

tulisan-tulisan hukum, maupun jurnal hukum yang relevan dengan

permasalahan yang penulis teliti.


24

G. Sistematika Penulisan

Secara sistematis hasil penulisan ini berisi uraian-uraian yang terdiri

dari 5 (lima) bab, dan masing-masing bab menguraikan beberapa materi

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bagian ini dibagi menjadi tujuh sub yang terdiri dari latar belakang

penelitian yang menguraikan alasan permasalahan yang mendasar

sehingga menjadi dorongan gagasan dilakukan penelitian ini,

A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Kegunaan Penelitian

E. Kerangka Pemikiran

F. Metode Penelitian

BAB II TINJAUAN UMUM KEPASTAIN HUKUM DALAM

PEMINJAMAN LEWAT APLIKASI ONLINE

Bab ini berisi tentang tinjauan umum tentang perlindungan hak

privasi, pengaturan hak privasi dalam sistem hukum Indonesia,

bentuk pelanggaran privasi dan tinjauan umum tentang pinjaman

online.

A. Ketentuan Umum Tentang Teknologi Finansial Aplikasi Pinjol.


25

B. Definisi Pinjaman Legal dan Ilegal.

BAB III REGULASI DAN PELAYANAN DALAM APLIKASI PINJAMAN

ONLINE DI INDONESIA

A. Mekanisme Dalam Peminjaman di Aplikasi Pinjaman Online.

B. Transaksi Dalam Aplikasi Pinjaman Online.

BAB IV ANALISIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DATA

KONSUMEN DALAM PENGGUNA LAYANAN PINJAMAN ONLINE

SELAMA PANDEMI COVID 19

A. Perlindungan hukum terhadap data pribadi peminjam dalam

layanan aplikasi pinjaman online.

B. Sanksi terhadap pelanggaran data pribadi Menurut UU

Perlindungan Konsumen.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran
26

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Agus Raharjo. Cyber Crime Pemahaman dan Upaya Pencegahan

Kejahatan Berteknologi. Bandung, Citra Aditya Bakti.2017

Alfhica Rezita Sari “Perlindungan Hukum Bagi Pemberi Pinjaman Dalam

Penyelenggaraan Financial Technology Berbasis Peer To Peer

Lending Di Indonesia. Jakarta. 2018

CST Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka.2015

Dyah Ochtorina Susanti dan A’an Efendi, Penelitian Hukum (Legal

Research).Jakarta:Sinar Grafika. 2013

JCT Simorangkir, Hukum dan Konstitusi Indonesia, Jakarta: Gunung

Agung, 2012

Janus Sidabolok, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia,

Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2010

Lintje Anan Marpaung, Hukum Tata Negara Indonesia Edisi Revisi,CV.

Andi Offset, Yogyakarta, 2016

Martin Roestamy. 2020. Metode, Penelitian, Laporan dan penulisan karya

ilmiah Hukum pada Fakultas Hukum. Bogor: Fakultas Hukum

Universitas Djuanda.
27

Miru Ahmadi dan Yodo Sutarman, Hukum Perlindungan Konsumen,

Jakarta, Raja Gratindo Persada,2008.

Phillipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum bagi Rakyat Indonesia.

Surabaya : PT. Bina Ilmu.1987.

Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri,

Ghalia Indonesia, Jakarta, 2001.

Sumber Undang- Undang

Undang- Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

Peraturan Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam

Uang Berbasis Teknologi Informasi

Undang-Undang Nomer 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,

Lembaran Negara Republlik Indnesia Tahun 1999 Nomer 22

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik.

Sumber Jurnal dan Artikel


28

EndehSuhartini, Legal Politics and Policy Setting of Wage Systems for

Creating Social Justice of Workers, Journal of Legal and Regulatory

Issues, Vol 22, No 6, Tahun 2019, Hlm 5.

Martin Roestamy,et,el al , Metode Penelitian Laporan dan penulisan

Karya ilmiah Hukum pada Fakultas Hukum, Fakultas Hukum

Universitas Djuanda Bogor, Bogor,2010,hlm 42.

Stevani , Sudirman , Urgensi Perlindungan Data Pengguna Financial

Technology terhadap Aksi Kejahatan Online di Indonesia,Vol.23.

Endeh Suhartini, Legal Perspective Of Medical Care System For

Prisoners, International Journal Of Civil Engineering And Technologi

(IJCIET), Vol.8 Issue 9, 2017.

Roni ismail, Endeh Suhartini, PREPEKTIF BANTUAN HUKUM DI

KOTA BOGOR DI HUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG

NOMER 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM , jurnal

Living Law , Vol,12,No,1 2020.

Martin roestamay dan Aal Lukman Hakim ,materi kuliah ,Pengantar ilmu

Hukum,Fakultas Hukum,Universitas Djuanda Bogor,2018.


29

Jacobus Jopie Gilalo, Nurwati , PERLINDUNGAN KONSUMEN

DALAM TRANSAKSI BERBENTUK KLAUSULA BAKU , Jurnal

Sosial Humaniora, Vol, 8, No, 1 , 2017.

Ryan Randy Suryono, Betty Purwandari, Indra Budi. Peer to Peer (P2P)

Lending Problems and Potential Solutions: A Systematic Literature

Review. The Fifth Information Systems International Conference

2019. Procedia. Ryan Randy Suryono, Betty Purwandari, and Indra

Budi, “Peer to Peer (P2P) Lending Problems and Potential

Solut,ions: A Systematic Literature Review,” in The Fifth Information

Systems International Conference 2019, 2019.

Stevani , Sudirman , Urgensi Perlindungan Data Pengguna Financial

Technology terhadap Aksi Kejahatan Online di Indonesia,Vol.23.

Arief Sidharta, Kajian Kefilsafatan tentang Negara Hukum, Jurnal

Lentera, November, 2004,Vol.123.

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta ;UI-Press, 1986.

Sumber Digital

https://www.gramedia.com/literasi/teori-kepastian-hukum/, diakses pada

tanggal 29 maret 2022,pukul 23:01 WIB.


30

https://tesishukum.com/pengertian-perlindungan-hukum-menurut-para-

ahli/,diakses pada tanggal 29 maret 2022,pukul 23.49 WIB.

Tri hidayat,perlindungan hukum unsur esensial dalam suatu Negara

hukum, http://fitrihidayatub.blogspot.com/2013/07/perlindungan-

hukum-unsur-esensial-dalam.html, diakses tanggal 11 april 2022,

pukul 00.35, WIB.

Hans Kelsen, Penegakan Hukum Menurut Teori Hukum Alam,

www.solusihukum.com, diakses 14 maret 2022.

https://www.ojk.go.id/id/berita-dan kegiatan/publikasi/Pages/

Penyelenggara-Fintech-Terdaftardan-Berizin-di-OJK-per-7-Agustus-

2019.aspx diakses pada tanggal 29 maret 2022.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/09/07/

pencurian-data-pribadi-makin-marak-kala-pandemi, diakses 26 juli

2022
31

MATRIK

REVSI USULAN PENELITIAN SKRIPSI

Penguji: Dr. Hj. Endeh Suhartini, SH.,MH.

NO Saran Perbaikan Hasil Perbaikan Keterangan

1 Sistematika Penulisan Sudah di perbaiki Lihat Halaman 20

2 Penambahan bagan kebocoran Sudah di perbaiki Lihat halaman 3

data pribadi

Dosen Penguji
32

Dr. Hj. Endeh Suhartini, SH.,MH.


33

MATRIK

REVSI USULAN PENELITIAN SKRIPSI

Penguji: Dr. Hj. Ahmad Jaka Santos, LLM.,MH.

NO Saran Perbaikan Hasil Perbaikan Keterangan

1 Penulisan identifikasi masalah Sudah di perbaiki Lihat halaman 9

Dosen Penguji

Dr. Hj. Ahmad Jaka Santos, LLM.,MH.


34

MATRIK

REVSI USULAN PENELITIAN SKRIPSI

Penguji: Dr.cand Jacobus Jopie Gilalo, SHI., MH.

NO Saran Perbaikan Hasil Perbaikan Keterangan

1 Pnambahan Undang-Undang Sudah Diperbaiki Lihat Halaman 20

Dosen Penguji

Dr.(Cand), Jacobus Jopie Gilalo SHI., MH.


35

MATRIK

REVSI USULAN PENELITIAN SKRIPSI

Penguji: Noerwati SH.,MH.

NO Saran Perbaikan Hasil Perbaikan Keterangan

1 Penambahan Undang -Undang Sudah Diperbaiki Lihat Halaman 20

Dosen Penguji

Dr, Noerwati SH.,MH.

Anda mungkin juga menyukai