Anda di halaman 1dari 17

"TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA UNIMED MENGENAI

COPYRIGHT"
UNTUK MEMENUHI TUGAS MINI RISET

PENGANTAR ILMU HUKUM

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2

NAMA ANGGOTA :

FEBRY VANISA PUTRI SIHOTANG (3192411010)

PALISA AULIA DEWANTI (3192411006)

MARIA MARGARETHA MANIK (3192111001)

KEVIN GILBERT SIANTURI (3193111004)

ANDREAS KURNIAWAN MATONDANG (3193311030)

PPKN D REGULER 2019

Arief Wahyudi S.H.,M.H

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa Dan Maha Kuasa
dimana atas berkat dan ridho-nya,saya dapat dan mampu menyelesaikan tugas Mini Riset yang
berjudul "Tingkat Pemahaman Mahasisa Unimed Mengenai Copyright”sesuai dengan waktu
yang telah di tentukan.Adapun maksud penyusan RI ini adalah untuk memenuhi tugas dan serta
mencari konsepsi yang sebenarya yang terjadi di dalam kehidupan masyrakat sebagai mana
semestinya.
Rasa terima kasih Kami panjatkan banyak terima kasih kepada sanak saudara
saudari,yang telah membantu kelompok kami dalam penyelesain tugas Mini Riset yang turut
serta membantu kami,terkhusus kepada teman-teman kelompok 2 yang telah memberiakan
waktunya dalam penyelesai tugas ini.Kami ucapan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya,dan
salam hangat juga kami samapaikan,Dosen mata kuliah ‘PENGANTAR ILMU HUKUM’ Bapak
Arief Wahyudi S.H.,M.H yang selaku Dosen pengampu,dan sekaligus kepada seluruh pihak yang
telah membantu kami dan yang telah memberikan kritikan, masukan dan komentar demi
mengahsilkan karya yang terbaik pastinya. Dan yang tidak bisa Kami sebutkan satu-
persatu,dimana pun berada kami ucapakan semoga sukses menghampiri anda dalam aktifitas dan
pekerjaanya
Harapan kami hasil Mini Riset ini bermanfaat bagi para pembaca sekligus dapat
Menambah pengetahuan dan wawasanya tentang peranan lembaga masyarakat .Kami menyadari
Bahwa karya tulis ini memiliki banyak sekali kekurangan dan sangat jauh dari kata
sempurna.Maka dari itu kritikan dan masukan sangatlah saya harapkan dari saudara. Agar dapat
diperbaiki di masa Akan datang agar menjadi lebih baik.

Medan,November 2019

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4

A. Latar Belakang Masaalah......................................................................................................4

B. Pembatasan Masalah.............................................................................................................5

C. Perumusan Masalah..............................................................................................................5

D. Tujuan Penelitiaan.................................................................................................................5

BAB II KAJIAN TEORI..................................................................................................................6

BAB III PE,BAHASAN..................................................................................................................8

A. Deskriptif Hasil Penelitian....................................................................................................8

B. Pembahasan...........................................................................................................................10

1. Pengertian Hak Cipta.......................................................................................................10

2. Jangka Waktu Perlindungan Hak Cipta...........................................................................11

3. Hasil Analisis Penelitian.................................................................................................11

BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................13

A. Kesimpulan.........................................................................................................................13

B. Saran....................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14

LAMPIRAN……………………………………………………………………………………..15

3
4
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masaalah

Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata
tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. (Pasal 1 Undang-Undang No.28 tahun 2014 tentang Hak Cipta. Hak cipta berlaku
pada berbagai jenis karya seni, karya cipta atau ciptaan).
Ciptaan tersebut dapat berupa puisi, drama, film, karya-karya koreografis, komposisi
musik, rekaman suara, lukisan, gambar, patung, foto, perangkat lunak komputer dan
lain sebagainya. Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual,
namun hak cipta berbeda dengan hak kekayaan intelektual lainnya seperti paten yang
memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi sedangkan hak cipta bukan
merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu tetapi hak untuk mencegah orang
lain melakukannya.
Abad ke-21 menjadi titik awal dari munculnya berbagai pelanggaran dalam
bidang hak cipta di Indonesia yang telah meresahkan pelaku seni dan para penulis.
Pelanggaran hak cipta sangat merugikan pencipta dan ahli warisnya, kerugiannya
bukan hanya pada nominal uang yang dihasilkan dari apresiasi masyarakat, akan
tetapi kerugian non materiil yang tidak kalah besarnya dirasakan oleh para pencipta
karya seni atau yang lainnya. Menyadari hal tersebut serta desakan masyarakat luar

dan dalam negeri, pemerintah mengundangkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2014 tentang Hak Cipta, karena undang-undang yang sebelumnya dianggap sudah

tidak sesuai dengan perkembangan zaman ditambah semakin maraknya oknum yang

melanggar ketentuan hak cipta.

5
Pemegang hak cipta dalam, hal ini adalah penciptaan sebagai pemilik

hak cipta, atau orang yang menerima hak tersebut dari pencipta, atau orang
lain yang menerima labih lanjut hak dari orang tersebut, sedangkan yang dimaksud dengan
ciptaan ialah hasil setiap karya cipta pencipta dalam bentuk
khas apapun juga dalam lapangan ilmu, seni dan sastra.
B. Pembatasan Masalah
Perlindungan hak cipta meliputi ilmu, seni dan sastra, sehingga
penelitian ini diperlukan pembataasan masalah. Adapun batasan masalah
dalam penelitian ini adalah Perlindungan atas hak cipta hasil karya pengarang.
C. Perumusan Masalah
1. Bagaimana upaya dalam melindungi karya asli sang pencipta?
2. Apakah landasan umdang-undang mengenai hak cipta?
3. Apakah hukuman bagi peniru karya orang lain?
D. Tujuan Penelitiaan
1. Untuk meengetahui upaya yang dilakukan agar karya asli sang pencipta tetap terjaga.
2. Untuk mengetahui landasan yang terdapat dalam undang-undang mengenai hak cipta.
3. Untuk mengetahui hukuman bagi pelanggar hak cipta.

6
BAB II

KAJIAN TEORI
Secara garis besar, arti dari copyright adalah hak cipta. Copyright ini biasa digunakan
untuk melindungi barang yang telah dibuat oleh produsen dari penjiplakan hingga masalah-
masalah lainnya yang bisa melanda produk tersebut.
Pelanggaran hak cipta (dikenal dengan istilah pembajakan) adalah penggunaan karya
berhak cipta yang melanggar hak eksklusif pemegang hak cipta, seperti hak untuk mereproduksi,
mendistribusikan, menampilkan atau memamerkan karya berhak cipta, atau membuat karya
turunan, tanpa izin dari pemegang hak cipta, yang biasanya penerbit atau usaha lain yang
mewakili atau ditugaskan oleh pencipta karya tersebut.
(https://googleweblight.com/i?u=https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pelanggaran_hak_cipta&hl=id-
ID)
Membuat suatu karya dan menguploadnya kedalam suatu situs dan telah di baca ribuan
kali oleh pengguna internet merupakan hal yang membanggakan bagi diri sendiri,namun tak
selamanya pembaca atau pegguna internet ini bijak dalam menggunakannya. Banyak dari
pembaca ini dengan sesuka hatinya membagikan tulisan orang tanpa mencantumkan nama asli
sipenulis atau tidak mencantumkan alamat situsnya,ini sangatlah merugikan bagi seorang penulis
melihat karyanya digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
(https://googleweblight.com/i?u=https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-28-2014-hak-
cipta&hl=id-ID)

Atas permasalahan tersebut tentunya ada UU yang mengatur:


UU Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta seacra umum mengatur tentang:
A. Pelindungan Hak Cipta dilakukan dengan waktu lebih panjang sejalan dengan penerapan
aturan di berbagai negara sehingga jangka waktu pelindungan Hak Cipta di bidang tertentu
diberlakukan selama hidup pencipta ditambah 70 (tujuh puluh) tahun setelah Pencipta
meninggal dunia.
B. Pelindungan yang lebih baik terhadap hak ekonomi para Pencipta dan/atau Pemilik Hak
Terkait, termasuk membatasi pengalihan hak ekonomi dalam bentuk jual putus (sold flat).

7
C. Penyelesaian sengketa secara efektif melalui proses mediasi, arbitrase atau pengadilan, serta
penerapan delik aduan untuk tuntutan pidana.
D. Pengelola tempat perdagangan bertanggung jawab atas tempat penjualan dan/atau
pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait di pusat tempat perbelanjaan yang dikelolanya.
E. Hak Cipta sebagai benda bergerak tidak berwujud dapat dijadikan objek jaminan fidusia.
F. Menteri diberi kewenangan untuk menghapus Ciptaan yang sudah dicatatkan, apabila Ciptaan
tersebut melanggar norma agama, norma susila, ketertiban umum, pertahanan dan keamanan
negara, serta ketentuan peraturan perundang-undangan.
G. Pencipta, Pemegang Hak Cipta, pemilik Hak Terkait menjadi anggota Lembaga Manajemen
Kolektif agar dapat menarik imbalan atau Royalti.
H. Pencipta dan/atau pemilik Hak Terkait mendapat imbalan Royalti untuk Ciptaan atau produk
Hak Terkait yang dibuat dalam hubungan dinas dan digunakan secara komersial.
I. Lembaga Manajemen Kolektif yang berfungsi menghimpun dan mengelola hak ekonomi
Pencipta dan pemilik Hak Terkait wajib mengajukan permohonan izin operasional kepada
Menteri.
J. Penggunaan Hak Cipta dan Hak Terkait dalam sarana multimedia untuk merespon
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

8
BAB III

PEMBAHASAN

A. Deskriptif Hasil Penelitian


Berdasarkan pembagian 10 angket yang kami lakukan berikut hasil total yang menjawab
Ya dan total yang menjawab 'Tidak' :
1. Apakah anda mengetahui hukum tentang hak cipta?

Total Ya: 9

Total Tidak: 1

2. Apakah anda pernah menemukan orang yang melanggar hak cipta,seperti mengambil
karya orang lain?

Total Ya: 10

Total Tidak: 0

3. Pernahkah orang lain mengambil atau meniru karya anda dan mengatakan itu adalah hasil
karyanya?

Total Ya: 8

Total Tidak: 2

4. Apakah anda sendiri pernah melakukan plagiat karya orang lain?

Total Ya: 7

Total Tidak: 3

5. Pernahkah anda menuntut/dituntut tentang kasus plagiat terhadap karya orang?

Total Ya: 0

Total Tidak: 10

9
6. Menurut anda apakah seseorang yang melakukan plagiat terhadap suatu karya pantas
diberi sanksi atau hukuman?

Total Ya: 10

Total Tidak: 0

7. Pernahkah anda membaca undang-undang tentang hak cipta?

Total Ya: 4

Total Tidak: 6

8. Pernahkah seseorang yang memiliki jabatan seperti dosen ada yang memberi peringatan
tentang copyright dan sanksinya?

Total Ya: 7

Total Tidak: 3

9. Menurut anda apakah hukum tentang hak cipta sudah berjalan dengan baik?

Total Ya: 0

Total Tidak: 10

10. Apakah anda pernah menonton video bajakan yang anda unduh dari internet?

Total Ya: 10

Total Tidak: 0

11. Berikan ulasan anda tentang kasus plagiat di kampus anda dan beri saran apa yang harus
dilakukan oleh orang yang memiliki wewenang?

(Jadi rata-rata jawaban narasumber sama dimana mereka mengatakan kasus plagiat yang
kerap terjadi di kampus itu seperti dalam pengerjaan tugas ilmiah para mahasiswa sering
tinggal hanya mengcopy paste yang dari internet dan itu di kumpul sama dosen. Dansaran

10
hukumannya mereka mengatakan supaya orang yang melakukan plagiat tersebut karyanya
tidak usah diterima supaya ia jera.

B. Pembahasan

1. Pengertian Hak Cipta


Hak cipta merupakan bidang penting HKI yang mengatur perlindungan berbagai
ragam karya cipta seperti antara lain karya tulis,termasuk ilmu pengetahuan,karya
seni,drama,tari,lagu dan film atau sinematografi.
Di Indonesia,penerapan mekanisme pendaftaran Hak Cipta dilakukan semata-mata
untuk memberikan pelayanan administratif. Pendaftaran tersebut sama sekali tidak mengesahkan
isi, arti maupun jaminan legalitas hubungan kepemilikan ciptaan dengan penciptanya.
Pendaftaran ciptaan hanya digunakan sebagai bukti awal kepemilikan hak. Apabila di belakang
hari dapat dibuktikan adanya orang lain yang lebih berhak, pendaftaran ciptaan dianggap batal
demi hukum.S Pembuktiannya dilakukan melalui pengadilan. Dengan rasionalitas seperti itu,
pendaftaran ciptaan sesungguhnya hanya memiliki urgensi praktis, terutama untuk catatan
pendokumentasian ataupun untuk sekadar memudah kan administrasi pengelolaannya. Demikian
dapat disimpulkan dari ketentuan Pasal 35 sampai dengan 44 UU Hak Cipta 2002. Misalnya,
dalam rangka pencatatan pengalihannya atau perjanjian lisensi dengan pihak lain. Kepentingan
yang sama juga tampak dalam kerangka penghibahan, ataupun pewarisan, karena Hak Cipta
termasuk hak yang dapat dialihkan.
Dari segi muatan, Hak Cipta mengandung esensi monopoli atas Hak Ekonomi atau
Economic Rights dan Hak Moral atau Moral Rights. Hak Ekonomi berunsur hak untuk
mengumumkan atau performing rights dan hak untuk memperbanyak atau mechanical rights.
Keduanya memberi pencipta kewenangan untuk mengeksploitasi dan mengawasi penggunaan
ciptaannya. Hak Moral juga memberi pencipta hak untuk menjaga dan mengawasi eksploitasi
ciptaannya, terutama dari dimensi moral. Misalnya, hak untuk meminta dicantumkan namanya
dalam ciptaan atau right of paternity. Berdasarkan hak moral itu pula pencipta dapat melarang
orang lain mengubah atau mengurangi ataupun memperlakukan ciptaannya secara tidak pantas
berdasarkan nilai-nilai dan kaidah right of integrity.

11
2. Jangka Waktu Perlindungan Hak Cipta
Pada dasarnya Undang-Undang mengenal tiga ketentuan jangka waktu Perlindungan. Hal
itu diatur dalam Pasal 29 sampai dengan Pasal 34 UU Hak Cipta 2002 sebagai berikut:
Pertama, jangka waktu selama hidup pencipta ditambah 50 tahun Setelah penciptanya meninggal
dunia. Yang memperoleh perlindungan selama life time plus 5O tahun ini adalah jenis-jenis
ciptaan yang asli dan bukan karya turunan atau derivatif. Di antaranya, buku dan semua karya
tulis lain, lagu atau musik, drama atau drama musikal, tari, koreografi, lukisan dan karya seni
rupa dalam segala bentuknya. Apabila ciptaan dimaksud dimiliki oleh dua orang atau lebih, maka
Hak Cipta berlaku selama hidup pencipta yang meninggal paling akhir dan berlangsung hingga
50 tahun sesudahnya.
Kedua, jangka waktu selama 50 tahun sejak pertama kali ciptaan diumumkan. Jenis-jenis
ciptaan yang dilindungi selama 50 tahun ini meliputi program komputer, fotografi, dan beberapa
karya derivatif seperti karya sinematografi, database, dan karya hasil pengalihwujudan.
Ketentuan ini juga berlaku bagi ciptaan yang dimiliki oleh badan hukum.
Ketiga, tanpa batas waktu. Perlindungan abadi ini diberikan untuk folklore atau cerita
rakyat dan hasil kebudayaan rakyat yang menjadi milik bersama, seperti cerita, hikayat, dongeng,
legenda, babad, lagu, kerajinan tangan, koreografi, tarian, kaligrafi, dan karya seni lainnya. Hak
Cipta atas ciptaan-ciptaan seperti itu dipegang oleh negara. Perlindungan secara tanpa batas
waktu juga berlaku terhadap Hak Moral khususnya Paternity Right sebagaimana diatur dalam
Pasal 24 ayat (1).

3. Hasil Analisis Penelitian


Dari pembagian angket yang kami lakukan tampak bahwa rata-rata narasumber sudah
mengetahui tentang hukum hak cipta.Mereka juga pernah menemukan orang yang melanggar hak
cipta seperti mengambil karya orang lain. Rata-rata narasumber juga menjawab bahwa orang lain
pernah mengambil karya mereka dan mengatakan itu karyanya.
Dari hasil angket tersebut hanya tiga orang yang mengatakan tidak pernah melakukan plagiat
karya orang lain sementara tujuh orang lainnya mengatakan mereka pernah melakukan suatu
plagiat terhadap karya orang lain.
Dan mengenai kasus pernah menuntut/dituntut karna melakukan plagiat karya orang lain
semua narasumber menjawab tidak pernah. Mengenai sanksi dan hukuman yang diberikan karna

12
melakukan plagiat semua narasumber setuju terhadap pendapat tersebut. Tetapi mengenai pernah
atau tidaknya narasumber membaca undang-undang hak cipta rata-rata narasumber menjawab
tidak pernah hanya sedikit yang menjawab pernah. Narasumber rata-rata menjawab bahwasannya
dosen pernah memberi peringatan kepada mahasiswa mengenai copyright.
Tetapi menurut semua narasumber hukuman hak cipta di Indonesia itu belum berjalan
dengan baik. Dan masalah pernah atau tidaknya mengunduh film bajakan semua narasumber
mengakui bahwa mereka pernah melakukannya.

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual, tetapi hak cipta berbeda
secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya (seperti paten, yang memberikan
hak monopoli atas penggunaaninvensi), karena hak cipta bukan merupakan hak monopoli untuk
melakukan sesuatu, melainkan hak untuk mencegah orang lain yang melakukannya.
Hukum yang mengatur hak cipta biasanya hanya mencakup ciptaan yang berupa
perwujudan suatu gagasan tertentu dan tidak mencakup gagasan umum, konsep, fakta, gaya, atau
teknik yang mungkin terwujud atau terwakili di dalam ciptaan tersebut. Selain itu,
dalam hukum yang berlaku di Indonesia diatur pula "hak terkait", yang berkaitan dengan hak
cipta dan juga merupakan hak eksklusif, yang dimiliki oleh pelaku
karya seni (yaitu pemusik, aktor,penari, dan sebagainya), produser rekaman suara, dan lembaga
penyiaran untuk mengatur pemanfaatan hasil dokumentasi kegiatan seni yang dilakukan,
direkam, atau disiarkan oleh mereka masing-masing (UU 28/2014 bab III).
Hak-hak eksklusif yang tercakup dalam hak cipta tersebut dapat dialihkan, misalnya
dengan pewarisan atau perjanjian tertulis (UU 28/2014 pasal 16). Pemilik hak cipta dapat pula
mengizinkan pihak lain melakukan hak eksklusifnya tersebut dengan lisensi, dengan persyaratan
tertentu (UU 28/2014 bab XI).
Dengan adanya hak cipta, karya yang telah dihasilkan penulis menjadi terlindungi. Pihak
yang berusaha menjiplak akan dikenakan sanksi sesuai denngan peraturan yang berlaku. Dengan
begitu, pencipta karya seni akan lebih leluasa dalam menghasilkan karya tanpa perlu
mengkhawatirkan karyanya ditiru orang lain.
B. Saran
Di Indonesia peraturan mengenai pelanggaran hak cipta belum dapat teratasi dengan baik.
Oleh karena itu, pemerintah hendaknya lebih tegas dalam menanggapi masalah copyright ini.
Dan bagi para pembaca, jika mencari suatu data kemudian menyertakannya dalam sebuah
laporan, sertakan nama pemilik info tersebut atau link yang digunakan. Dengan begitu, masalah
copyright akan membaik seiring waktu.

14
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hak_cipta

https://googleweblight.com/i?u=https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pelanggaran_hak_cipta&hl=id-
ID
https://googleweblight.com/i?u=https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-28-2014-hak-
cipta&hl=id-ID

15
16
17

Anda mungkin juga menyukai