Hak Cipta
Disusun Oleh:
Nama : Muhamad Sirojudin
NIM : 2255201241
Kelas : D1-Informatika
Alhamdulillah puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat Rahmat dan
KaruniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Sholawat serta
salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita yakni Nabi Muhamad Saw semoga
Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pembimbing yaitu Bapak. Alim
Herdiansyah S.T., M.Kom yang telah memberikan tugas. Adapun pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi Tugas mata kuliah Etika dan Profesi semester gasal, dengan judul
MuhamadSirojudin
NIM. 2255201241
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI ................................................................................................................................3
BAB I ...........................................................................................................................................4
PENDAHULAN ..........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................4
1.3 Tujuan ................................................................................................................................5
BAB II..........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN ..........................................................................................................................6
2.1 Pendekatan Mengenai Hak Cipta.......................................................................................6
2.1.1 Tujuan Hak Cipta ............................................................................................................6
2.2 Jenis Karya yang dilindungi Hak Cipta .............................................................................7
2.3 Proses Mendapatkan Hak Cipta .........................................................................................8
2.4 Hak-Hak Ekslusif Pemilik Hak Cipta ................................................................................9
2.5 Hak Cipta Terhadap Penyalahgunaan Online .................................................................. 11
2.6 Hak Cipta Dalam Karya Seni............................................................................................6
2.7 Hak Cipta Dalam Hak Kekayaan Intelektual .....................................................................7
2.8 Peran Hukum Hak Cipta dan Perundang-undangannya.....................................................8
2.9 Dampak Sosial Dari Adanya Hak Cipta.............................................................................9
BAB III ......................................................................................................................................12
PENUTUP..................................................................................................................................12
3.0 Kesimpulan ......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang
Hak cipta adalah hak hukum yang diberikan kepada pencipta karya intelektual untuk
melindungi karya-karya mereka dari penggunaan, penyalinan, distribusi, dan modifikasi yang
tidak sah. Latar belakang hak cipta melibatkan sejarah dan tujuan hak cipta, serta
perkembangan hukum hak cipta seiring waktu. Hak cipta telah ada selama berabad-abad,
walaupun konsepnya telah mengalami perkembangan seiring waktu. Hak cipta pertama kali
diterapkan pada buku-buku dan naskah di Eropa pada abad ke-15 dengan izin penerbitan dan
cenzor, namun hak cipta modern memiliki akar dalam UU Hak Cipta Statute of Anne yang
diberlakukan di Inggris pada tahun 1710.
Hukum hak cipta telah berkembang pesat seiring perkembangan teknologi dan
globalisasi. Perkembangan penting termasuk penyesuaian dengan revolusi industri seperti
pencetakan, radio, film, dan teknologi digital. Organisasi internasional seperti World
Intellectual Property Organization (WIPO) telah membantu mengkoordinasikan dan
mengharmonisasi hukum hak cipta di seluruh dunia. Hak cipta tidak bersifat mutlak. Terdapat
batasan dan pengecualian yang memungkinkan penggunaan karya tanpa izin dari pemegang
hak cipta dalam konteks pendidikan, penelitian, kritik, dan liputan berita. Juga, hak cipta
memiliki masa berlaku yang terbatas, setelah itu karya tersebut menjadi domain publik.
1. Bagaimana hak cipta didefinisikan dan apa prinsip-prinsip dasar yang mendasari
konsep hak cipta?
2. Apa saja jenis karya yang dapat dilindungi oleh hak cipta, dan bagaimana
batasanbatasan tersebut didefinisikan dalam hukum?
3. Bagaimana proses pemberian hak cipta kepada pemegang hak dan berapa lama masa
berlaku hak cipta?
4. Apa saja hak-hak eksklusif yang dimiliki oleh pemegang hak cipta, dan bagaimana
hakhak ini diimplementasikan dalam praktik?
5. Bagaimana hak cipta berlaku dalam konteks digital dan internet, termasuk isu-isu
seperti pelanggaran hak cipta online, perlindungan DRM, dan domain publik digital?
6. Bagaimana hak cipta memengaruhi penggunaan karya-karya seni, musik, film, dan
literatur, termasuk isu-isu fair use dan fair dealing?
7. Bagaimana hak cipta berperan dalam perlindungan hak kekayaan intelektual dalam
industri kreatif dan hiburan?
8. Bagaimana kerja sama internasional mempengaruhi hukum hak cipta, termasuk peran
organisasi seperti WIPO?
9. Apa dampak sosial dan ekonomi dari kebijakan hak cipta, termasuk isu akses ke
pengetahuan dan budaya?
10. Bagaimana perkembangan teknologi, seperti kecerdasan buatan dan blockchain,
memengaruhi implementasi hak cipta?
1.3 Tujuan
Tujuan hak cipta ini bertujuan untuk menciptakan sistem yang mendukung inovasi,
kreativitas, dan pembagian pengetahuan, sambil melindungi hak-hak pencipta dan pemegang
hak cipta.
Hak-hak eksklusif ini memungkinkan pemegang hak cipta untuk mengontrol cara karya
mereka digunakan dan memanfaatkan karya-karya tersebut ekonomis. Dalam praktiknya,
implementasi hak-hak ini dapat berbeda-beda, tergantung pada pemegang hak cipta dan karya
yang bersangkutan. Beberapa pemegang hak cipta mungkin memutuskan untuk menjual lisensi
penggunaan karya mereka kepada pihak ketiga, sementara yang lain mungkin memilih untuk
menjaga kendali penuh atas penggunaan karya mereka (Perdana et al., 2022).
Selain itu, hak-hak eksklusif ini juga dapat melibatkan perjanjian lisensi yang mengatur
cara karya-karya digunakan oleh pihak lain. Misalnya, perjanjian lisensi dapat mengizinkan
penggunaan tertentu dengan imbalan royalti atau mengatur penggunaan karya dalam situasi
tertentu, seperti hak siar atau penggunaan dalam proyek komersial.
Pengaturan hukum hak cipta telah berkembang untuk mencoba mengatasi isu-isu ini
dalam lingkungan digital. Namun, masalah ini masih menjadi sumber perdebatan, dan
perubahan konstan dalam teknologi dan perilaku online terus memengaruhi cara hak cipta
dikelola dan diterapkan.
2.6 Hak Cipta Dalam Karya Seni
Hak cipta memiliki dampak yang signifikan pada penggunaan karya seni, musik, film,
dan literatur, dan isu-isu fair use (di Amerika Serikat) dan fair dealing (di beberapa negara lain)
memainkan peran penting dalam mengatur sejauh mana karya-karya ini dapat digunakan tanpa
izin pemegang hak cipta (Suwarni, 2021). Berikut adalah cara hak cipta memengaruhi
penggunaan karya-karya tersebut:
1. Pembatasan Penggunaan Karya: Hak cipta memberikan pemegang hak eksklusif untuk
mengendalikan penggunaan karya mereka, termasuk pembatasan penyalinan, distribusi,
dan karya turunan. Ini dapat membatasi cara orang menggunakan karyakarya tersebut,
terutama dalam konteks komersial.
2. Penggunaan yang Sah: Isu fair use (di Amerika Serikat) dan fair dealing (di beberapa
negara lain) mengakui bahwa terdapat situasi-situasi di mana penggunaan karya-karya
tersebut tanpa izin pemegang hak cipta dapat dianggap sah. Misalnya, penggunaan
untuk tujuan pendidikan, penelitian, kritik, berita, atau parodi biasanya dianggap sah
dalam kerangka hukum tertentu.
3. Penggunaan yang Tidak Sah: Penggunaan karya-karya tersebut yang tidak memenuhi
kriteria fair use atau fair dealing dapat dianggap pelanggaran hak cipta dan dapat
mengakibatkan tindakan hukum oleh pemegang hak cipta.
4. Royalti dan Lisensi: Penggunaan komersial karya seni, musik, film, dan literatur
seringkali melibatkan pembayaran royalti kepada pemegang hak cipta. Perusahaan
produksi, penulis lagu, dan pemilik hak film sering mendapatkan penghasilan dari
lisensi karya mereka kepada pihak lain.
5. Domain Publik: Setelah hak cipta berakhir (yang biasanya berlangsung selama
beberapa puluh tahun setelah kematian pencipta), karya tersebut memasuki domain
publik dan dapat digunakan tanpa batasan. Ini memungkinkan karya-karya tersebut
menjadi bagian dari warisan budaya yang dapat diakses oleh masyarakat secara bebas.
6. Teknologi Digital dan DRM: Di era digital, teknologi DRM digunakan untuk
mengontrol penggunaan karya digital. Ini bisa membatasi bagaimana orang dapat
berbagi atau mendistribusikan konten digital.
7. Lisensi Creative Commons: Beberapa pencipta memilih untuk menggunakan lisensi
Creative Commons yang memungkinkan mereka untuk memberikan izin tertentu
kepada orang lain untuk menggunakan karya mereka dengan cara tertentu, seperti
berbagi karya dengan atribusi atau hanya untuk tujuan non-komersial.
Standar fair use dan fair dealing bervariasi di berbagai yurisdiksi, dan kriteria yang
digunakan untuk menilai apakah penggunaan karya cipta adalah sah atau tidak juga dapat
berbeda. Ini adalah area hukum yang kompleks dan sering kali melibatkan pertimbangan
konteks, jumlah yang digunakan, tujuan penggunaan, dan dampak potensial pada nilai
komersial karya tersebut.
Dalam penggunaan karya-karya seni, musik, film, dan literatur, pemahaman tentang hak
cipta dan isu-isu fair use atau fair dealing penting untuk memastikan bahwa penggunaan
karya tersebut sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
2.7 Hak Cipta Dalam Hak Kekayaan Intelektual
Hak cipta memiliki peran yang sangat penting dalam perlindungan hak kekayaan
intelektual dalam industri kreatif dan hiburan. Ini karena banyak karya di industri ini terkait
erat dengan penciptaan intelektual, dan hak cipta memberikan kerangka kerja hukum yang
mengatur penggunaan, distribusi, dan pemanfaatan karya-karya tersebut. Berikut adalah
beberapa cara di mana hak cipta berperan dalam perlindungan hak kekayaan intelektual di
industri kreatif dan hiburan:
1. Mendorong Kreativitas dan Inovasi: Hak cipta memberikan insentif kepada pencipta,
seperti penulis, seniman, musisi, sutradara, dan pembuat konten lainnya, untuk terus
menciptakan karya-karya baru. Dengan memberikan hak eksklusif atas karya-karya
mereka, hak cipta memungkinkan pencipta untuk memanfaatkan karya-karya tersebut
secara ekonomis, yang dapat memotivasi mereka untuk berinovasi dan menciptakan
karya yang lebih baik.
2. Perlindungan Terhadap Pelanggaran Hak Cipta: Hak cipta memberikan perlindungan
hukum terhadap penggunaan yang tidak sah atau pelanggaran hak cipta. Ini
memungkinkan pemegang hak untuk mengejar tindakan hukum terhadap siapa pun
yang mencoba menggunakan karya mereka tanpa izin atau melanggar hak eksklusif
mereka.
3. Penghasilan dan Penghargaan: Pemegang hak cipta mendapatkan penghasilan dari
karya-karya mereka melalui royalti dan lisensi. Ini memberikan sumber penghasilan
yang penting bagi banyak individu dan perusahaan di industri kreatif dan hiburan.
4. Kontrol Penggunaan Karya: Hak cipta memberikan pemegang hak kontrol atas
bagaimana karya-karya mereka digunakan. Ini memungkinkan mereka untuk
menentukan cara karya tersebut didistribusikan, disajikan, dan dimanfaatkan oleh pihak
lain.
5. Perlindungan Merek dan Identitas: Hak cipta juga dapat melibatkan elemen-elemen
karya seperti logo, karakter, dan simbol yang berkaitan dengan merek dan identitas
perusahaan. Ini membantu melindungi merek dan citra perusahaan di industri kreatif
dan hiburan.
6. Perlindungan Terhadap Pemalsuan dan Pembajakan: Hak cipta memainkan peran
penting dalam melindungi karya dari pemalsuan dan pembajakan. Ini memungkinkan
perusahaan untuk melindungi hak cipta mereka dan menjaga integritas produk dan
merek mereka.
7. Pengakuan Karya dan Penghargaan Kepada Pencipta: Hak cipta memberikan
penghargaan kepada pencipta dengan mengakui karya mereka sebagai milik mereka.
Ini juga dapat memberikan penghargaan finansial dan pujian atas kontribusi mereka
dalam industri kreatif dan hiburan.
8. Perlindungan Terhadap Karya Ciptaan yang Ada: Hak cipta memberikan perlindungan
hukum kepada karya ciptaan yang ada, sehingga mencegah orang lain untuk mengambil
karya tersebut tanpa izin atau tanpa memberikan penghargaan kepada penciptanya.
Dalam industri kreatif dan hiburan, perlindungan hak cipta adalah salah satu aspek kunci
dalam menjaga hak kekayaan intelektual dan mendorong kelangsungan bisnis dan inovasi.
Meskipun hak cipta memiliki dampak positif yang signifikan, juga ada tantangan, terutama
dalam era digital di mana distribusi dan berbagi karya cenderung lebih mudah. Oleh karena itu,
pemegang hak cipta dan pembuat kebijakan terus berupaya menyesuaikan hukum dan praktik
dengan perkembangan teknologi dan perubahan dalam perilaku konsumen.
2.8 Peran Hukum Hak Cipta dan Perundang-undangannya
Kerja sama internasional memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan dan
harmonisasi hukum hak cipta di berbagai negara. Beberapa organisasi internasional, seperti
World Intellectual Property Organization (WIPO) atau Organisasi Perdagangan Dunia (World
Trade Organization, WTO), memainkan peran penting dalam memfasilitasi kerja sama ini.
Berikut adalah beberapa cara kerja sama internasional mempengaruhi hukum hak cipta:
1. WIPO (World Intellectual Property Organization): WIPO adalah badan Perserikatan
Bangsa-Bangsa yang didirikan untuk mempromosikan dan mengkoordinasikan
perlindungan kekayaan intelektual di tingkat internasional. WIPO mengadakan
perjanjian dan konvensi internasional, seperti Perjanjian Hak Cipta Bern (Berne
Convention) dan Perjanjian TRIPS (Trade-Related Aspects of Intellectual Property
Rights) di bawah WTO, yang menciptakan kerangka kerja hukum hak cipta yang
seragam di berbagai negara. Negara-negara anggota WIPO berkumpul untuk membahas
isu-isu hak cipta, pertukaran informasi, dan merumuskan pedoman internasional.
2. Perjanjian Internasional Hak Cipta: Banyak negara menjadi anggota perjanjian hak
cipta internasional, seperti Perjanjian Berne, yang mengharuskan negara-negara
anggota untuk memberikan perlindungan hak cipta kepada karya warganegara
negaranegara lain sesuai dengan standar tertentu. Ini membantu menciptakan kerangka
kerja yang relatif seragam untuk hak cipta di tingkat internasional.
3. Perlindungan Lintas Batas: Kerja sama internasional memungkinkan pemegang hak
cipta untuk melindungi karya mereka di negara lain. Dengan mematuhi perjanjian
internasional, pemegang hak cipta dapat memastikan bahwa hak cipta mereka diakui
dan dilindungi di berbagai negara.
4. Standar Perlindungan yang Harmonis: Kerja sama internasional melalui WIPO dan
perjanjian hak cipta internasional telah berkontribusi pada harmonisasi standar
perlindungan hak cipta, yang mempermudah pemahaman dan penegakan hak cipta di
seluruh dunia.
5. Penanganan Masalah Teknologi dan Perdagangan: Organisasi internasional, seperti
WTO, juga memainkan peran dalam menangani isu-isu hak cipta dalam konteks
perdagangan dan teknologi. Perjanjian TRIPS di bawah WTO, misalnya, mengatur
aspek hak cipta yang berkaitan dengan perdagangan internasional.
6. Pemberdayaan Negara Berkembang: Kerja sama internasional dapat membantu
negaranegara berkembang mengembangkan kerangka kerja hukum hak cipta yang
sesuai dengan kebutuhan mereka dan mendapatkan akses ke pengetahuan dan sumber
daya yang mendukung pengembangan kreativitas dan inovasi mereka.
Kerja sama internasional dalam hal hak cipta adalah penting karena karya cipta seringkali
melintasi batas negara dan teknologi digital memungkinkan akses global. Oleh karena itu,
peraturan dan perlindungan hak cipta harus mengakomodasi aspek internasional. WIPO dan
organisasi internasional lainnya memfasilitasi dialog dan negosiasi di antara negara-negara
untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak dan mempromosikan
penghargaan terhadap hak kekayaan intelektual.
• Dampak Sosial:
1. Akses Terhadap Pengetahuan dan Budaya: Hak cipta dapat membatasi akses
masyarakat terhadap karya-karya seni, musik, literatur, dan sumber pengetahuan. Ini
dapat menjadi kendala bagi pendidikan, penelitian, dan kekayaan budaya yang dapat
diakses oleh masyarakat.
2. Inovasi dan Kreativitas: Beberapa melihat hak cipta sebagai penghalang terhadap
inovasi dan kreativitas, terutama ketika hak cipta yang kuat menghambat orang lain
untuk memanfaatkan, memodifikasi, atau membangun karya-karya baru berdasarkan
karya yang ada.
3. Penghargaan Pencipta: Hak cipta memberikan penghargaan kepada pencipta, yang
dapat menjadi sumber penghasilan bagi mereka. Ini memotivasi mereka untuk terus
menciptakan karya-karya baru.
4. Perlindungan Terhadap Pemalsuan: Hak cipta memberikan perlindungan hukum
terhadap pemalsuan dan pembajakan karya, yang dapat melindungi merek dan integritas
karya tersebut.
• Dampak Ekonomi:
1. Penghasilan bagi Industri Kreatif: Hak cipta merupakan sumber penghasilan yang
signifikan bagi industri kreatif, termasuk penerbitan, musik, film, dan hiburan.
Perusahaan dan individu dalam industri ini mendapatkan royalti dan pendapatan dari
penjualan dan lisensi karya mereka.
2. Investasi dalam Produksi Karya: Hak cipta memberikan insentif bagi perusahaan dan
individu untuk menginvestasikan waktu, sumber daya, dan kreativitas dalam produksi
karya-karya baru. Mereka memiliki harapan untuk mendapatkan keuntungan dari hasil
investasi mereka.
3. Pembentukan Pasar Digital: Industri digital, seperti perangkat lunak, konten digital, dan
layanan streaming, berkembang pesat berkat hak cipta. Hak cipta memungkinkan
perusahaan untuk menjual produk digital dan menciptakan pasar untuk konten online.
4. Ekonomi Kreatif: Hak cipta adalah bagian dari ekonomi kreatif, yang mencakup
sektorsektor seperti seni, budaya, mode, desain, dan hiburan. Ekonomi kreatif dapat
menjadi mesin pertumbuhan ekonomi di berbagai negara.
Keseimbangan yang tepat antara perlindungan hak cipta yang kuat dan akses terbuka
terhadap pengetahuan dan budaya. Di era digital, isu-isu seperti hak cipta di dunia maya, akses
terhadap sumber daya edukasi, dan pembagian keuntungan adil antara pencipta dan pemegang
hak cipta semakin menjadi fokus. Banyak perdebatan dan inisiatif berusaha untuk mengatasi
isu-isu ini dan memastikan bahwa manfaat hak cipta merata dan dapat dinikmati oleh semua
pihak.
Pengaruh kecerdasan buatan (AI) kepada hak cipta:
Perkembangan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI) dan blockchain, telah memiliki
dampak signifikan pada implementasi hak cipta. Berikut adalah cara teknologi ini
memengaruhi hak cipta:
Penggunaan AI dalam Manajemen Hak Cipta:
Teknologi AI digunakan untuk mendeteksi dan mencegah pelanggaran hak cipta dalam
konten audio dan video dengan mengidentifikasi tanda air digital atau tanda pengenal wajah
yang menyiratkan pemilik hak cipta. AI digunakan untuk mengidentifikasi dan memantau teks
yang mungkin melanggar hak cipta dalam dokumen atau situs web. AI membantu dalam
pemantauan konten online untuk mendeteksi pelanggaran hak cipta, termasuk pengunggahan
konten tanpa izin.
Farahin Mazlan, M., Mohd, &, & Muda, Z. (2020). Tinjauan Literatur Kedudukan Hak Cipta
sebagai Harta Sepencarian [Literature Review on The position of the Copyright as
Matrimonial Property]. In BITARA International Journal of Civilizational Studies and
Human Sciences (Vol. 3, Issue 2). http://www.bitarajournal.com
Jaya, B. P. M., Fasyehhudin, M., Naddifah, D. W., Prasetya, B., Jaya, M., Fasyehhudin, M.,
& Naddifah, W. (2022). KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG MEREK DALAM
MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP UMKM. Jurnal Ilmiah
"Advokasi, 10(02). http://www.kemenperin.g
Perdana, P., Utami, A. F., Pembangunan, U., Veteran, N. ", & Timur, J. (2022). Ar Rehla:
Journal of Islamic Tourism, Halal Food, Islamic Traveling, and Creative Economy
STUDI KOMPARATIF EKONOMI KREATIF DI DUNIA (Komparasi antara Cool Wave
(Jepang), Korean Wave “Hallyu” (Korea Selatan), dan Creative Europe (Uni Eropa)).
2(1), 2776–7434. https://doi.org/10.21274
Permatasuri, I., & Judge, Z. (2023). JURNAL HUKUM INDONESIA (cetak)
https://jhi.rivierapublishing.id/index.php/rp Kedudukan Hukum Pencipta Dan
Pemegang Hak Cipta Terhadap Akuisisi Perusahaan Penerbit.
https://doi.org/10.58344/jhi.v2i2.47
Suwarni, W, (2021). KAJIAN LITERATUR PERLINDUNGAN HUKUM HAK KEKAYAAN
INTELEKTUAL DALAM INDUSTRI KREATIF. Jurnal Kajian dan
Terapan Media, Bahasa, Komunikasi. 2(1), 69-78.