Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH HUKUM KEKAYAAN INTELEKTUAL

“PERLINDUNGAN HAK CIPTA TERHADAP PENGGUNAAN LAGU


SEBAGAI SUARA LATAR VIDEO DI SITUS YOUTUBE ”

Di buat guna memenuhi tugas mata kuliah

Dosen Pengajar :

Dr. Nurwati, SH., MH

Disusun Oleh :

Mohammad Yusuf – 1910935

PROGRAM STUDI SARJANA FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR

TA. 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Perlindungan
hak cipta terhadap penggunaan lagu sebagai suara latar vide di situ youtube ” Alhamdulillah
akhirnya kami sebagai penulis telah menyelesaikan tugas mata kuliah hukum perbankan dalam
waktu yang tepat. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini.

Maka dari itu dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dan bantuan dari berbagai pihak, maka
penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya. Semoga makalah ini dapat
dipahami bagi siapa pun yang membacanya. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Jakarta, 9 januari 2022

Mohammad Yusuf

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hak cipta

2.2 Youtube

2.3 Hak cipta di Indonesia

2.4 Pelanggaran hak cipta melalui youtube

2.5 Perlindungan hak cipta terhadap penggunan lagu sebagai suara latar di dalam
youtube

2.6 kebijakan perlindungan hak cipta di youtube

2.7 bentuk hukum yang di lakukan atas pelanggaran youtube

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kekayaan Intelektual merupakan hasil pemikiran karya intelektual manusia
yang membutuhkan pengorbanan waktu, tenaga, dan biaya. HaKI memiliki manfaat
bagi pencipta dengan dayaintelektualnya dalam menciptakan karya yang dilindungi
misalnya pada bidang Hak Cipta.
Saat ini kita telah berada dizaman Modern . Hal ini ditandai dengan
pesatnya perkembangan teknologi. Setiap hari muncul teknologi-teknologi yang
baru. Begitu juga dengan teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi yang
membantu manusia dalam berkomunikasi. Pada tahapan ini terlihat bahwa
penggunaan teknologi komunikasi yang semakin canggih membuat perubahan besar
pula bagi komunikasi manusia itu sendiri. Salah satu yang menyebabkan hal ini
terjadi adalah new media. New media merupakan sebuah istilah untuk
menggambarkan kemunculan era baru dalam berkomunikasi atau berinteraksi,
komputer, jaringan informasi dan komunikasi. Salah satu contoh dari new media
adalah Youtube.
Youtube merupakan situs internet yang menyediakan berbagai
macam konten video. Menurut data yang di lansir pada tahun 2021 persentase
penggunaan youtube sebanyak 94% dalam rrentang usia 16-64 tahun di Indonesia
yang mengakses youTube dalam satu bulan terakhir. Persentase tersebut menjadi
yang paling tinggi dibandingkan platform lainnya (Andrea Lidwina, 2021).
Dengan fenomena penggunaan yang sangat tinggi saat ini menimbulkan
pelanggaran yaitu banyak nya pengguna Youtube dalam mengunggah video
menggunakan suara latar lagu dengan tidak mencantumkan sumber lagu tersebut.
Di Indonesia terdapat perlindungan hak cipta terhadap penggunaan lagu
sebagai suara latar dalam video di situs Youtube berdasarkan Undang-Undang
Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta serta upaya hukum yang dapat dilakukan
atas pelanggaran terhadap penggunaan lagu sebagai suara latar di dalam video.

4
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu hak cipta ?
b. Apa itu youtube ?
c. bagaimana hak cipta di Indonesia?
d. Apa saja pelanggaran hak cipta yg melalui youtube?
e. Bagaimana perlindungan hak cipta terhadap penggunaan lagu sebagai suara latar di
dalam Youtube?
f. Bagaimana kebijakan perlindungan hak cipta di youtube?
g. Apa bentuk upaya hukum yang dapat dilakukan atas pelanggaran hak cipta terhadap
penggunaan lagu sebagai suara latar di dalam Youtube?

1.3 Tujuan

a. untuk mengetahui apa itu hak cipta

b. untuk mengetahui apa itu youtube

c. Untuk mengetahui bagaimana hak cipta di indonesia

d. Untuk mengetahui apa saja pelanggaran hak cipta yang melalui youtube

e. Untuk mengetahui bagaimana perlindungan hak cipta terhadap penggunaan lagu


sebagai suara latar di dalam Youtube

f. untuk mengetahui bagaimana kebijakan perlindungan hak cipta di youtube

g. Untuk mengetahui apa bentuk upaya hukum yang dapat dilakukan atas pelanggaran
hak cipta terhadap penggunaan lagu sebagai suara latar di dalam Youtube

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hak cipta


Hak cipta merupakan salah satu bagian dari hak kekayaan intelektual di bidang
ilmu pengetahuan, seni, dan sastra. Definisi hak cipta dijabarkan pada Pasal 1 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (UU Hak Cipta) yang 
menyebutkan bahwa:
“Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata
tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.”
Hak eksklusif yang dimaksud dalam pengertian di atas terdiri atas hak
moral dan hak ekonomi. Artinya, dengan memiliki hak ekonomi inilah pencipta
dapat memperoleh manfaat ekonomi dari ciptaannya. Perlu dipahami bahwa hak
eksklusif adalah hak yang diperuntukan hanya bagi pencipta atau pemegang hak
cipta yang sah, dengan begitu pihak lain tidak boleh memanfaatkan suatu ciptaan
tanpa seizin pencipta atau pemegang hak cipta. Pihak lain yang ingin menggunakan
suatu karya dapat menjadi pemegang hak cipta dengan izin pencipta melalui
perjanjian. Namun pemegang hak hanya memiliki sebagian hak eksklusif, yaitu
berupa hak ekonomi karena hak moral adalah hak yang melekat pada pencipta
secara abadi.
Setiap hasil karya di bidang pengetahuan, seni dan sastra dapat dilindungi
negara melalui hak cipta. Perlindungan ini memiliki masa berlaku yang berbeda-
beda tergantung jenis ciptaan dan jenis hak eksklusif. Untuk hak moral, maka hak
tersebut berlaku tanpa batas waktu. Sedangkan hak ekonomi memiliki batas waktu
perlindungan yang berbeda, tergantung dari jenis ciptaannya, sebagaimana diatur
pada Pasal 58-60 UU Hak Cipta.

a. Ciptaan dengan Hak Cipta Seumur Hidup ditambah 70 Tahun

6
Perlindungan atas ciptaan yang tercantum dalam Pasal 58 ayat (1) UU
Hak Cipta berlangsung selama pencipta hidup dan akan berlangsung selama 70
tahun setelah pencipta meninggal. Ciptaan tersebut diantaranya:
1. Buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lainnya;
2. Ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan sejenis lainnya;
3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
4. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
5. Drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
6. Karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran, kaligrafi,
seni pahat, patung, atau kolase;
7. Karya arsitektur;
8. Peta; dan
9. Karya seni batik atau seni motif lain

b. Ciptaan dengan Hak Cipta selama 50 Tahun

Selanjutnya Pasal 59 ayat (1) UU Hak Cipta menyebutkan jenis ciptaan


yang perlindungannya berlaku selama 50 tahun sejak pertama kali dilakukan
pengumuman, antara lain adalah:
1. Karya fotografi;
2. Potret;
3. Karya sinematografi;
4. Permainan video;
5. Program Komputer;
6. Perwajahan karya tulis;
7. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi, aransemen,
modifikasi dan karya lain dari hasil transformasi;
8. Terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi atau modifikasi ekspresi budaya
tradisional;
9. Kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca dengan
Program Komputer atau media lainnya; dan

7
10. Kompilasi ekspresi budaya tradisional
c. Ciptaan dengan Hak Cipta selama 25 Tahun
Pasal 59 Ayat 2 UU Hak Cipta menjelaskan ciptaan berupa karya seni
terapan berlaku selama 25 tahun. Di mana, perlindungan hak cipta berlaku sejak
pertama kali dilakukan pengumuman atas hak tersebut.

d. Ciptaan dengan Hak Cipta Tanpa Batas Waktu

Khusus untuk ekspresi budaya tradisional yang dipegang oleh negara,


maka perlindungan atas hak cipta akan berlaku tanpa batas waktu.
Dalam hak cipta, hak eksklusif yang dapat dialihkan kepada pihak lain
adalah berupa hak ekonomi atas ciptaan tersebut. Dengan memiliki hak ekonomi,
pencipta atau pemegang hak cipta dapat memanfaatkan ciptaan tersebut untuk
memperoleh keuntungan, antara lain dengan cara menerbitkan ciptaan,
menggandakan dan mendistribusikan ciptaan, serta melakukan pertunjukan atas
ciptaan. Berdasarkan Pasal 16 ayat (2) UU Hak Cipta, hak cipta dapat dialihkan
antara lain karena:
1. pewarisan;
2. hibah;
3. wakaf;
4. wasiat;
5. perjanjian tertulis; atau
6. sebab lain yang dibenarkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
Apabila hak ekonomi tersebut sudah dialihkan seluruhnya ke pihak lain,
maka pencipta atau pemegang hak cipta tidak dapat menggunakan hak ekonomi
tersebut lagi. Selain dapat dialihkan, hak cipta merupakan barang tidak terwujud
yang dianggap sebagai aset sehingga hak cipta juga dapat dijadikan jaminan,
misalnya digunakan sebagai jaminan utang.
Selain pengalihan hak ekonomi atas suatu ciptaan, UU Hak Cipta
memberikan skema lain bagi pihak ketiga untuk dapat melaksanakan hak ekonomi
atas suatu ciptaan tanpa mengalihkan hak tersebut dari pencipta atau pemegang hak

8
cipta. Skema ini merupakan lisensi, yang diartikan sebagai izin tertulis yang
diberikan oleh pencipta, pemegang hak cipta atau pemilik hak terkait kepada pihak
lain untuk melaksanakan hak ekonomi atas ciptaannya atau produk hak terkait
dengan syarat tertentu.
Pemberian lisensi ini dilakukan dengan perjanjian dan sebagai pemberi
lisensi, pencipta atau pemegang hak cipta dapat memperoleh imbalan yang disebut
dengan royalti. Penentuan mengenai besaran royalti dan tata cara pemberian royalti
dapat diatur dalam perjanjian lisensi antara pencipta atau pemegang hak cipta
dengan penerima lisensi.
Jadi, perbedaan utama antara pengalihan hak cipta dengan pemberian
lisensi terletak pada kepemilikan atas hak tersebut. Dalam pengalihan hak cipta,
maka pencipta atau pemegang hak cipta mengalihkan kepemilikan atas hak ekonomi
yang terdapat pada ciptaan sehingga ia tidak dapat melaksanakan haknya lagi
setelah dialihkan. Sedangkan dalam pemberian lisensi, hak ekonomi atas ciptaan
tersebut hanya dapat digunakan oleh pihak lain sebagai penerima lisensi tanpa
mengalihkan kepemilikan atas hak tersebut.

2.2 Youtube
Untuk pertama kalinya, YouTube didirikan oleh tiga mantan karyawan
PayPal yakni Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. Mereka mengembangkan
YouTube pada bulan pertama tahun 2005 dimana ide tersebut muncul ketika mereka
kesulitan saat berbagi video pesta makan malam di apartemen Chen di San
Francisco. Mereka mulai merintis perusahaan teknologi yang didanai oleh Sequoia
Capital antara bulan November dan April 2006.
YouTube adalah situs web yang memungkinkan pengguna untuk
menyimpan, menonton, dan membagikan video secara publik. YouTube menjadi
tempat/ sarana terbaik untuk berbagi video dari seluruh dunia, mulai dari video
pendek, tutorial, vlog, film pendek, trailer film, musik, edukasi, animasi, hiburan,
berita, TV, serta beragam info menarik lainnya. Pertumbuhan pengguna smartphone
dan internet yang semakin tinggi membuat video YouTube juga makin variatif.

9
Ada berbagai macam video klip yang diunggah oleh berbagai kalangan
pengguna. Mulai dari tutorial, klip musik, trailer film, video edukasi, film pendek,
film televisi, video blog, dan sebagainya. Mulai dari menyalurkan kreatifitas dan
memberikan hiburan untuk orang lain, bahkan hingga mendatangkan penghasilan
tambahan. Berbagai manfaat yang bisa kita dapatkan dari Youtube (baik untuk
pengunggah maupun penonton) adalah:
1. Berpenghasilan melalui Google AdSense
Jika kita mendaftarkan akun youtube kita ke Google Adsense, maka
Adsense akan membayar kira setiap kali ada orang yang menge-klik iklan yang ada
pada video.Tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi seperti minimal memiliki
10.000 views. Untuk mendapatkan penghasilan dari adsense video youtube, tentu
saja kita harus mendaftarkanya terlebih dahulu.
2. Mempromosikan Perusahaan atau Profil Individu
Saat ini youtube telah menjadi wadah yang menampung banyak profile
dari berbagai perusahaan atau individu agar memiliki citra yang baik. Hal ini
biasanya berkaitan dengan keperluan internet marketing.
Video profile seringkali dianggap lebih efektif untuk mempromosikan
suatu perusahaan atau individu dibandingkan media promosi yang lain.
3. Menonton Tayangan yang Terlewat
Hampir seluruh stasiun televisi yang ada di Indonesia–bahkan dunia–
memiliki official akunnya di Youtube. Tujuannya adalah untuk mendokumentasikan
berbagai acara yang telah ditayangkan. Hal ini bisa membantu penonyon untuk
mengejar ketertinggalan informasi sebab berhalangan mengakses suatu tayangan
ketika sedang ditayangkan.

2.3 Hak cipta di Indonesia


Hak Cipta merupakan salah satu bagian dari kekayaan intelektual yang
memiliki ruang lingkup objek dilindungi paling luas, karena mencakup ilmu
pengetahuan, seni dan sastra (art and literary) yang di dalamnya mencakup pula
program komputer. Perkembangan ekonomi kreatif yang menjadi salah satu

10
andalan Indonesia dan berbagai negara dan berkembang pesatnya teknologi
informasi dan komunikasi mengharuskan adanya pembaruan Undang-Undang Hak
Cipta, mengingat Hak Cipta menjadi basis terpenting dari ekonomi kreatif nasional.
Dengan Undang-Undang Hak Cipta yang memenuhi unsur pelindungan dan
pengembangan ekonomi kreatif ini maka diharapkan kontribusi sektor Hak Cipta
dan Hak Terkait bagi perekonomian negara dapat lebih optimal.
Di Indonesia hak cipta dan hak terkait sebagai bagian dari HKI, dan kini
telah mendapat tempat pengaturan dalam undang-undang No. 28 tahun 2014 tentang
hak cipta , (selanjutnya di singkat UUHC 2014). Oleh UUHC 2014 ini di berikan
perlindungan hukum hak cipta yang lebih di tingkatkan dari peraturan perundang-
undangan hak cipta sebelumnya. Maksudnya adalah untuk mewujudkan iklim lebih
baik bagi tumbuh dan berkembangnya semangat mencipta di bidang ilmu
pengetahuan, seni dan sastra di sertai peningkatan perlindungan dan jaminan
kepastian hukum bagi pencipta, pemegang hak cipta, dan pemilikhak terkait yang di
perlukan bagi pembangunan nasional.
Lahirnya undang-undang hak cipta yang baru ini tidak lepas dari
kecenderungan masyarakat dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya
untuk memberikan perlindungan hukum atas ciptaan-ciptaan berdasarkan system
hukum HKI. Bagi bangsa Indonesia perlindungan hukum HKI merupakan
perkembangan yang baru, tetapi di kalangan Negara-negara maju telah berabad-abad
lamanya di kenal sebagai mempunyai manfaat ekonomi atau nilai ekonomi
(economic value) yang cukup besar bagi pendapatan Negara.
Hal itu dapat di mengerti karena HKI pada hakikatnya dapat memberikan
manfaat ekonomi kepada pencipta atau pemegang hak cipta dan juga kepada
Negara. Di kalangan Negara-negara eropa yang tergabung dalam EU dan di
Amerika serikat, kesadaran akan manfaat ekonomi ini telah tertanam dengan kuat.
Di Negara-negara maju tersebut, beberapa studi ekonomi yang di lakukan telah
membuktikan tentang tumbuhnya dengan pesat kontribusi industry hak cipta, sering
juga di istilahkan sebagai industry budaya seperti seni, sastra, music, dan lain-lain
terhadap pendapatan Negara (Prof. Em. Dr. Eddy Damian, 2019).

11
Manfaat ekonomi yang demikian besarnya dari hak cipta menjadi kan
suatu Negara peka terhadap pelanggaran-pelanggaran hukum hak cipta yang
terutama terjadi di Negara sendiri.

2.4 Pelanggaran hak cipta melalui youtube


YouTube merupakan salah satu media sosial dengan situs web yang
menyediakan berbagai macam video mulai dari video clip sampai film, serta video-
video yang dibuat oleh pengguna YouTube itu sendiri. Pengertian lain menyebutkan
bahwa“YouTube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video) yang
populer dimana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video
secara gratis”. YouTube merupakan satu di antara beberapa “video sharing website”
yang telah terkenal luas didunia dan menjadi media yang tepat untuk mendongkrak
popularitas seorang Youtuber.
Seseorang yang memiliki akun YouTube (AdSense) bisa memperoleh
keuntungan ekonomis yaitu mendapatkan bayaran yang disebut “monetizing”dari
jumlah iklan yang dimasukan ke dalam konten video YouTube nya, yang juga
ditentukan oleh jumlah viewersatau penonton konten video tersebut. YouTube
mendapatkan izin untuk menyelipkan iklan di video yang di upload, dan pengguna
akan mendapatkan bagian 45% dari iklan, sementara 55 % sisanya untuk YouTube.
Berdasarkan penjelasan mengenai YouTube ini diketahui bahwa pemilik
akun YouTube (Ad Sense) apabila melakukan upload konten video melalui akunya
dan banyak iklan yang masuk dalam konten video tersebut serta banyak viewersnya
maka ia akan mendapatkan keuntungan ekonomi yang banyak pula. Apabila konten
video yang diuploadmerupakan hasil ciptaan dari pemilik akun sendiri maka hal ini
tidak menjadi permasalahan. Yang menjadi permasalahan apabila kontenvideo yang
diupload tersebut merupakan hasil ciptaan orang lain, hal tersebut termasuk
pelanggaran “Hak Cipta”. Pelanggaran “Hak Cipta” melalui YouTube merupakan
penggandaan ciptaan dan/atau penyebarluasan ciptaan orang lain secara tidak sah
(tanpa persetujuan pemilik) dengan maksud memperoleh keuntungan ekonomi

12
Bentuk-bentuk pelanggaran hak cipta melalui youtube ialah antara lain,
cover lagu dengan tujuan komersial dan tanpa persetujuan pemilik, live streaming di
youTube tanpa persetujuan pemilik pertunjukan, speech composing yang
dikomersialkan melalui youTube, pembajakan film yang dikomersialisasikan
melalui YouTube, dan penggunaan lagu pada suatu latar video di situs youtube
(A.A.G. Mahardhika Geriya, 2021)

2.5 Perlindungan hak cipta terhadap penggunaan lagu sebagai


suara latar di dalam Youtube

UU Hak Cipta yaitu hak pencipta untuk dicantumkan namanya dalam


ciptaan dan untuk melarang orang lain mengubah ciptaannya baik judul ataupun anak
judul ciptaan. Hak moral dibagi menjadi dua, yang pertama yaitu hak untuk diakui
sebagai pencipta lagu (authorship right atau paternity right). Dalam hal ini hak moral
mengharuskan identitas pencipta dicantumkan pada ciptaan, baik dengan nama diri
maupun samaran.

Dalam ha-hal tertentu dan atasdasar pertimbangan pencipta, pencipta dapat


meniadakan identitas dirinya (anonim). Kedua yaitu hak keutuhan karya (the right to
protect the integrity of the work), yaitu hak yang menyangkut segala bentuk sikap
dan perlakuan terkait dengan integritas atau martabat pencipta. Dalam
pelaksanaannya, hak tersebut diekspresikan dalam bentuk larangan untuk mengubah,
mengurangi, atau merusak ciptaan yang dapat menghancurkan integritas
penciptanya.

Perlindungan hak cipta menganut sistem perlindungan secara otomatis.


Dengan kata lain tanpa proses pencatatan, Pencipta otomatis mendapat kepastian
hukum atas ciptaannya pada saat karya tersebut telah berwujud karya cipta nyata
(expression work). Ciptaan yang mendapatkan perlindungan hak cipta harus
memiiliki unsur keaslian yaitu terdapat kreatifitas pencipta serta tidak merupakan
hasil tiruan dan didalamnya tercermin refleksi diri dari penciptanya.

13
Meskipun Hak Cipta tidak memerlukan pendaftaran dan bersifat otomatis,
namun demikian dianjurkan kepada pencipta maupun pemegang hak cipta untuk
mendaftarkan ciptaannya, karena Surat Pendaftaran Ciptaan tersebut dapat dijadikan
sebagai alat bukti di Pengadilan apabila timbul sengketa dikemudian hari terhadap
ciptaan tersebut.

Youtube memberikan perlindungan hak cipta terhadap lagu melalui


kerjasama dengan pengguna youtube terhadap pembuatan materi konten yang dapat
diunggah secara langsung ke basis data pihak Youtube. Dalam kerjasama ini
pengguna Youtube dapat menandai kontennya dengan beberapa lisensi. Lisensi
adalah izin tertulis yang diberikan oleh pemegang hak cipta atau pemilik hak terkait
kepada pihak lain untuk melaksanakan hak ekonomi atas ciptaannya atau produk hak
terkait dengan syarat tertentu. Sebagai imbalannya, pemberi lisensi memperoleh
royalty.

Terdapat beberapa lisensi yang dapat dilakukan oleh pengguna Youtube


yang telah bekerjasama dengan pihak Youtube antara lain yang pertama Full
Copyright, yaitu perlindungan hak cipta terhadap lagu yang apabila seseorang ingin
menggunakan lagu sebagai suara latar dalam videonya dengan lisensi wajib
memperoleh izin langsung dari pencipta. Kemudian yang kedua yaitu Creative
Commons, yaitu fasilitas enam jenis lisensi yang memugkinkan musisi memberikan
izin kepada seseorang untuk menggunakan karya cipta lagunya yang dilindungi oleh
hak cipta dengan cara atau kondisi tertentu sesuai dengan pilihan pencipta. Lisensi
ini diberikan oleh Organisasi Non Profit Creative Commons. Jenis lisensi yang
ketiga adalah Public Domain, dimana dengan lisensi ini para pembuat video dapat
menggunakan lagu sebagai suara latar dalam karya videonya untuk diunggah di
Youtube tanpa izin dari penciptanya.

Berdasarkan ketiga lisensi tersebut, pemilik konten dapat melakukan klaim


Content ID apabila terjadi pelanggaran dalam penggunaan materi yang dilindungi
oleh hak cipta. Pemilik konten dapat memblokir materi atau mengizinkan video tetap

14
ada di Youtube namun sebagai gantinya yaitu dengan pemasangan iklan pada video
tersebut.

Pemberian lisensi menunjukan bahwa hal tersebut dilakukan guna


memberikan perlindungan hukum hak cipta kepada penciptanya, sehingga pemegang
hak cipta merasa aman dan nyaman dalam berkreasi dengan mengeluarkan ide
ataupun gagasannya dalam membuat suatu karya cipta dalam bentuk nyata (Parwata,
2019).

2.6 Kebijakan perlindungan hak cipta di youtube

Pemerintah melalui UUHC Pasal 55, telah membuat suatu perlindungan


terhadap Hak Cipta, dalam Pasal a quotelah diatur mengenai “prosedur perlindungan
Hak Cipta dan Hak Terkait, yang pelanggarannya dilakukan melalui sarana
teknologi informasi, yang termasukdi dalamnya melalui YouTube.
Penjelasan mengenai prosedur perlindungan terhadap Hak Cipta dan Hak
Terkait melalui media elektronik atau teknologi informasi. Bahwa Setiap orang yang
mengetahui adanya perbuatanyang mengindikasikan pelanggaran Hak Cipta dan
Hak Terkait melalui sarana teknologi informasi, yang termasuk di dalamnya melalui
YouTube, bisa melaporkan pelanggaran tersebut kepada menteri. Menteri yang
dimaksud adalah menteri hukum dan HAM yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang hukum. Selanjutnya menteri akan melakukan verifikasi
terhadap laporan tersebut. Bila laporan tersebut tidak terbukti maka proses
dihentikan. Apabila hasil verifikasi menyatakan bahwa terbukti adanya pelanggaran
Hak Cipta dan/Hak Terkait maka Menteri Hukum melakukan rekomendasi kepada
Menteri Komunikasi dan Informatika untuk menutup sebagian atau seluruh konten
yang dilaporkan. Paling lama 14 hari setelah penutupan oleh menteri Komunikasi
dan Informatika. Menteri Hukum meminta penetapan pengadilan mengenai
penutupan sebagian atau seluruh konten tersebut.
YouTube menyediakan beberapa fitur yang dapat digunakan untuk
melaporkan adanya pelanggaran hak cipta. Pemegang hak cipta yang menemukan

15
konten yang mengandung materi dari karyanya dapat langsung melaporkan kepada
YouTube melalui formulir online yang tersedia pada laman YouTube. Apabila
terbukti terdapat pelanggaran hak cipta, maka YouTube akan menghapus konten
tersebut. Pemegang hak cipta yang karyanya sudah atau berpotensi untuk sering
disalah gunakan dan dapat memberikan data yang lebih komprehensif dapat
menggunakan fitur lain yang disediakan YouTube, yaitu Copyright Match Tool,
Program Verifikasi Konten, dan ContentID.Adapun Copyright Match Tooldapat
digunakan untuk karya yang baru akan dipublikasi.
Pemegang hak cipta dapat mengunggah file karya yang asli dan di
kemudian hari apabila YouTube menemukan kesamaan pada materi konten yang
diunggah oleh uploader lain, maka temuan tersebut segeradiberitahukan kepada
pemilikhak cipta. Selanjutnya pemilikhak cipta bisa memilih salah satu tindakan,
diantaranya: mengarsipkan untuk dilakukan tindakan lain kali, mengirim pesan
kepada channel uploader yang dihubungkan oleh YouTube, maupun mengajukan
permintaan penghapusan konten.

Pada Program Verifikasi Konten, Pemegang hak cipta harus mengisi form
dan data terkait karya yang dimiliki. Selanjutnya YouTube akan menyaring konten-
konten yang telah diunggah yang memiliki kesamaan dengan karya Pemegang hak
cipta.Selanjutnya pemegang hak cipta bisamemilih konten mana saja yang hendak
dilaporkan pada YouTube. Apabila terbukti terdapat pelanggaran hak cipta, maka
YouTube akan menghapus konten tersebut. Sementara itu, fitur ContentID
diperuntukkan bagi Pemegang hak cipta berskala besar, seperti label rekaman
musik maupun studio film, yang mengharuskan untuk mengirim database karya
secara komprehensif kepada YouTube. YouTube akan memeriksa konten yang
memiliki kemiripan dengan database dan secara berkala melaporkannyakepada
Pemilikhak cipta. Pada fitur ini, Pemilikhak cipta dapat memilih satu dari beberapa
tindakan, yaitu memblokir konten, memonetisasi baik dengan memasang iklan
maupun berbagi keuntungan dengan uploader, serta melacak statistik penyiaran
konten tersebut.

16
Setiap laporan mengenai pelanggaran terhadap Hak Cipta kepada
YouTube hanya bisadilakukan oleh Pemegang Hak Cipta dengan memperhatikan
apakah konten yang dilaporkan merupakan penggunaan wajar, seperti penggunaan
dengan maksud edukasi atau non-profitlainnya, atau bukan. Setiap
channel/uploader yang kontennya dilaporkan sebagai pelanggaran hak cipta akan
mendapat teguran dari YouTube dan diharuskan menyelesaikan suatu program
mengenai hak cipta demi membangun kesadaran uploader mengenai hak cipta dan
perlindungannya.

2.7 Upaya hukum yang dapat dilakukan atas pelanggaran hak cipta terhadap
penggunaan lagu sebagai suara latar di dalam Youtube

Ketika suatu karya cipta telah berwujud dan berbentuk nyata, maka karya
cipta tersebut sangat rentan terhadap pelanggaran. Suatu perbuatan dapat dikatakan
sebagai suatu pelanggaran hak cipta apabila perbuatan tersebut melanggar hak
khusus dari pencipta atau pemegang hak cipta. Upaya hukum yang dapat
dilakukanguna mengatasi pelanggaran suatu karya cipta lagu yakni:

1. Upaya Preventif

Upaya preventif yaitu suatu upaya pencegahan pelanggaran terhadap hak


cipta yang dapat menyebabkan kerugian. Upaya preventif bertujuan untuk
mencegah terjadinya tindakan pelanggaran terhadap karya cipta lagu. Upaya
preventif dapat dilakukan dengan melakukan pencatatan terhadap suatu karya cipta
lagu yang telah dibuat dalam bentuk nyata. Meskipun Hak Cipta tidak memerlukan
pendaftaran dan bersifat otomatis,namun demikian dianjurkan kepada pencipta
maupun pemegang hak cipta untuk mendaftarkan ciptaannya, karena Surat
Pendaftaran Ciptaan tersebut dapat dijadikan sebagai alat bukti di Pengadilan
apabila timbul sengketa dikemudian hari terhadap ciptaan tersebut. Pencatatan
dilakukan dengan mengajukan permohonan ke Direktorat Jenderal Kekayaan
Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, sebagaimana diatur dalam Pasal 64 UU

17
Hak Cipta. Bila permohonan diterima maka Menkumham akan menerbitkan surat
pencatatan ciptaan.

2. Upaya Represif

Upaya represif yaitu upaya penanggulangan terhadap pelanggaran karya


cipta lagu. Upaya hukum represif ini dapat dilakukan melalui litigasi dan non
litigasi. Adapun upaya hukum melalui litigasi atau pengadilan yang dapat dilakukan
pencipta terhadap pelanggaran atas hak ciptanya yaitu:

a. Mengajukan permohonan penetapan sementara ke Pengadilan Negeri (PN)


Niaga dengan menunjukkan bukti sebagai pemegang hak dan bukti adanya
pelanggaran. Penetapan sementara ditujukan untuk mencegah berlanjutnya
pelanggaran hak cipta, menyimpan bukti yang berkaitan dengan pelanggaran hak
cipta atau hak terkait tersebut. (Pasal 106 UU Hak Cipta)
b. Mengajukan gugatan ganti rugi atas pelanggaran hak cipta ke PN Niaga atas
pelanggaran hak ciptanya. (Pasal 99 UU Hak Cipta).
c. Melaporkan tindakan pelanggaran kepada pihak penyidik Polisi Republik
Indonesia (POLRI) dan/atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal
HK (Pasal 110 UU Hak Cipta).

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hak Cipta merupakan salah satu bagian dari kekayaan intelektual yang
memiliki ruang lingkup objek dilindungi paling luas, karena mencakup ilmu
pengetahuan, seni dan sastra (art and literary) yang di dalamnya mencakup pula
program komputer. Perkembangan ekonomi kreatif yang menjadi salah satu andalan
Indonesia dan berbagai negara dan berkembang pesatnya teknologi informasi dan
komunikasi mengharuskan adanya pembaruan Undang-Undang Hak Cipta,
mengingat Hak Cipta menjadi basis terpenting dari ekonomi kreatif nasional.
Dengan Undang-Undang Hak Cipta yang memenuhi unsur pelindungan dan
pengembangan ekonomi kreatif ini maka diharapkan kontribusi sektor Hak Cipta
dan Hak Terkait bagi perekonomian negara dapat lebih optimal.
Pemerintah melalui UUHC Pasal 55, telah membuat suatu perlindungan
terhadap Hak Cipta, dalam Pasal a quotelah diatur mengenai “prosedur perlindungan
Hak Cipta dan Hak Terkait, yang pelanggarannya dilakukan melalui sarana
teknologi informasi, yang termasukdi dalamnya melalui YouTube

19
DAFTAR PUSTAKA

A.A.G. Mahardhika Geriya. (2021). PELANGGARAN DAN KEBIJAKAN


PERLINDUNGAN HAK CIPTA DI YOUTUBE. Living Law, 133(2), 100–110.
https://ojs.unida.ac.id/livinglaw/article/view/4261/2586

Andrea Lidwina. (2021). Persentase Akses Media Sosial oleh Pengguna Internet Usia
16-64 Tahun di Indonesia. Databoks.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/02/17/94-orang-indonesia-akses-
youtube-dalam-satu-bulan-terakhir

Parwata, D. K. L. M. dan I. G. N. (2019). Perlindungan Hak Cipta Terhadap


Penggunaan Lagu Sebagai Suara Latar Video Di Situs Youtube. Jurnal Kertha
Semaya, 7(10), 1–14.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/view/51843

Prof. Em. Dr. Eddy Damian, S. H. (2019). Hukum Hak Cipta (Tim.alumni (ed.);
KELIMA). Penerbit P.T Alumni.
https://www.google.co.id/books/edition/Hukum_Hak_Cipta/KWAlEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=definisi+hak+cipta&printsec=frontcover

20

Anda mungkin juga menyukai