Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan yang begitu cepat pada teknologi, informasi dan komunikasi
menyebabkan manusia dengan mudah mengkases internet untuk kebutuhan sehari-
hari melalui alat elektronik seperti telepon genggam, komputer, ataupun laptop
yang sudah menjadi hal yang lumrah. Memudahkan pekerjaan sehari-hari
merupakan manfaat dari internet. Karena saat ini, internet bukan hanya untuk
membantu meringankan pekerjaan dan menambah wawasan, tapi juga sebagai
sarana hiburan, bersosialisasi, bahkan mendapatkan pekerjaan dari internet.
YouTube merupakan platfrom media sosial yang digandrungi oleh masyarakat
terutama kaum millenial dan generasi Z yang hidupnya sering berinteraksi dengan
teknologi bahkan sejak lahir. YouTube merupakan platfrom berbagi video secara
gratis. YouTube memungkinkan para penggunanya untuk menonton dan
mengunggah konten video mereka dengan berbagai jenis genre, seperti
entertainment, hobi, bisnis, life stye dan berbagai genre lainnya. Salah satu konten
yang banyak di unggah dan ditonton di YouTube adalah salah satunya
1
penggunggah membuat video yang berisikan cover lagu. Dimana penggungah
menyanyikan kembali lagu milik orang lain pada Channel YouTube mereka dan
mendapatkan keuntungan dari sana. Tapi, ada beberapa content creator yang
mengcover lagu-lagu hits milik artis dan tidak menanyakan izin terlebih dahulu
kepada pencipta atau pemegang hak cipta lagu dan di monetisasikan videonya.
Lagu adalah salah satu karya seni yang digandrungi oleh banyak kalangan dan
didengarkan dalam berbagai kesempatan sebagai sarana hiburan bahkan dijadikan
sumber pendapatan adalah karya seni yang dilindungi dalam Undang-Undang

1
Faghlaifi Naim, „Kriteria Pembatasan Hak Cipta Lagu Dalam Praktik Covering Melalui YouTube‟,
2019, 22–35.
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dalam pasal 58 huruf d.2 Salah satu
objek hak cipta adalah lagu.
Hak cipta atau Copyright adalah karya yang berasal dari hasil ciptaan budi
manusia, di dalamnya berkembang dan menciptakan suatu hak, dan hak tersebut
ada pada diri seorang pencipta atau orang lain yang berhak atas hak cipta tersebut
yang biasa disebut dengan pemegang hak cipta.3
Hak yang terdapat pada hak cipta adalah hak ekonomi dan hak moral.
Pelanggaran atas hak cipta terhadap covering lagu tanpa izin pada hak moral
karena tidak memberitahukan kepada pencipta atau pemegang hak cipta bahwa
lagu yang mereka miliki akan dicover oleh content creator, dan dari segi ekonomi
menyebabkan kerugian bagi pencipta karena uang yang dihasilkan oleh content
creator pada Channel YouTube mereka tidak ada royalti sama sekali kepada
pencipta.4
Pada ajaran islam, mengambil harta orang lain tanpa izin sangat dilarang.
Tapi mengambil keuntungan dari mengcover lagu tanpa izin masih sering
dilakukan oleh content creator.
Hak cipta dalam islam disebut Haq Al-Ibtikar, yaitu pencipta dan pemegang
hak cipta mendapatkan hak kepemilikan dari suatu karya cipta. Salah satu bagian
dari hak cipta adalah hak kepemilikan harta, maka kepemilikan tersebut akan
dilindungi sebagaimana perlindungan sebagaimana harta.5
Channel YouTube Hevi Music adalah salah satu Channel YouTube yang
berisikan cover lagu artis-artis papan atas. Akun Hevi Music memiliki subcribers
4,51 ribu berkat lagu-lagu yang di-cover oleh Vionk Bayoke, pemilik Channel

2
Swari P.Dina Amanda and I. Made Subawa, „Perlindungan Hukum Lagu Yang Diunggah Tanpa Izin
Pencipta Di Situs YouTube‟, 1516051068, 1–15.
3
Uyan Wiryadi, „Pelanggaran Hak Cipta Musik Berbentuk Cover Song Di Media Sosial‟, Reslaj :
Religion Education Social Laa Roiba Journal, 4.1 (2021), 36–48
<https://doi.org/10.47467/reslaj.v4i1.411>.
4
Desak Komang Lina Maharani and I Gusti Ngurah Prawata, „Perlindungan Hak Cipta Terhadap
Penggunaan Lagu Sebagai Suara Latar Video Di Situs YouTube‟, 2014, 1–14.
5
Agus Suryana, „Hak Cipta Persfektif Hukum Islam‟, 19, 2002, 247–74.
YouTube Hevi Music. Channel YouTube tersebut memiliki banyak pengunjung
sehingga video cover lagu tersebut memiliki jumlah penonton yang cukup banyak,
hal tersebut membuat Vionk Bayoke memonetisasikan akun YouTube nya sebagai
sumber penghasilan yang menjanjikan. Tetapi, Vionk Bayoke tidak menanyakan
izin terlebih dahulu kepada pemilik lagu asli atau pencipta lagu untuk beberapa
cover lagunya, tetapi ada juga beberapa lagu yang sudah ia mintakan izinnya
kepada pencipta lagu atau management artis tersebut, padahal untuk beberapa lagu
yang tidak ia mintakan izin kepada penciptanya sudah memiliki hak cipta.
Di dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 188 disebutkan:

              

  

Artinya: “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang


lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa
(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian
daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu
mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah : 188)6
Korelasi ayat ini pada hak cipta ialah orang lain dilarang memetik keuntungan
dari seseorang untuk dirinya sendiri tanpa ada izin dari pemilik harta tersebut.
Karena dalam ayat tersebut jelas dilarang mencatuk atau memakan harta yang
bukan miliknya secara tidak sah.
Menanggapi permasalahan terhadap cover lagu yang tidak memohon izin
kepada pencipta lagu atau pemilik lagu yang mana lagu adalah salah satu objek
dari hak cipta yang dilindungi, aktivitas tersebut dilakukan untuk mendapatkan
keuntungan pribadi, dimana pemilik Channel YouTube Hevi Music

6
Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Qur’an, Al-Qur’an Tajwid Dan Terjemahnya
(Kiaracondong Bandung: Syaamil Quran, 2015).
memonetisasikan Channel YouTube tersebut dalam syariat islam kurang sesuai,
sehingga menarik untuk penulis mengulik secara dalam untuk hal tersebut.
Dari uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengkaji penelitian dengan
judul “Tinjauan Hukum Islam Tentang Hak Cipta Terhadap Praktik Cover
Lagu (Studi Kasus Channel YouTube Hevi Music).” Praktik cover lagu di
YouTube tanpa izin dari pencipta menurut tinjauan hukum islam merupakan
pembahasan pada penelitian ini.
B. Rumusan Masalah
Masalah pada penelitian ini berdasarkan latar belakang di atas adalah:
1. Bagaimana praktik covering lagu di platfrom YouTube
2. Bagaimana tinjauan hukum islam tentang hak cipta terhadap cover lagu?
C. Fokus Penelitian
Dalam pembahasan suatu karya tulis yang fokus dan teratur, maka penulis
akan membatasi tulisannya, maka masalah yang akan dibahas berfokus pada
tinjauan hukum islam tentang hak cipta terhdapa cover lagu.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui praktik covering lagu di platform YouTube.
2. Mengetahui bagaimana tinjauan hukum islam tentang hak cipta terhadap cover
lagu.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Dari segi teoritis; untuk menambah wawasan tentang teori Hak cipta, dan
Hukum Islam tentang Haq Al-Ibtikar.
2. Dari segi praktis; menjadi sumber referensi bagi mahasiswa khususnya
mahasiswa/i Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten dan
masyarakat pada umumnya.
F. Penelitian Terdahulu yang Relevan
1. Eka Kurniawan pada tahun 2018, UIN Sunan Ampel dalam skripsi yang
berjudul “ Tinjauan Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
Tenteng Hak Cipta Terhadap Usaha Situs Free Download”.7 Pembahasan pada
penelitian ini adalah tentang situs download film ilegal yang memanfaatkan
website tersebut dengan bekerja sama dengan pengiklan dan mendapatkan
keuntungan dari iklan tersebut, padahal apa yang disediakan oleh website
tersebuat melanggar hak cipta karena menyajikan akses unduh film secara
ilegal. Hasil penelitian tersebut dapat menyimpulkan bahwa tinjauan hukum
islam dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang hak cipta terhdap
situs free download bersebrangan dengan pandangan jumhur ulama
(Syafi‟iyyah, Hanabilah, dan Malikiyyah) dan fatwa MUI Nomor 1 Tahun
2003 karena memakai harta orang lain tanpa izin guna memperkaya diri sendiri
serta bertentangan.
2. Muhammad Nazar pada tahun 2018, UIN Ar-Raniry Darussalam –Banda Aceh
dalam skipsi yang berjudul “Pengadaan Buku Oleh Pengusaha Photocopy
Tanpa Izin Pemegang Hak Cipta Dalam Persfektif Hak Ibtikar”. Pembahasan
pada penelitian ini adalah tentang maraknya penggadaan buku yang terjadi di
pusat perguruan tinggi di Aceh. Banyak tempat photocopy yang terang-
terangan melakukan kegiatan penggadaan buku untuk kalangan mahasiswa dan
dosen disana, yang mana hal tersebut dilarang karena terdapat hak cipta pada
suatu buku yang berhak untuk dilindungi sebagai proteksi terhadap kekayaan
intelektual. Hasil dari penelitian tersebut adalah terdapat unsur keterpaksaan
oleh mahasiswa karena biaya buku yang tidak sedikit dan buku merupakan hal
yang dianggap pokok untuk menunjang pengetahuan. Maka dari itu,
keterpaksaan tersebut hanya dilakukan sebatas kepentingan personal tanpa
dikomersilkan untuk mendapatkan keuntungan, sedangkan pihak photocopy

7
Eka Khurniawan, ‘Tinjauan Hukum Islam Dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak
Cipta Terhadap Usaha Situs Free Download’ (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2018).
hanya berusaha memfasilitasi untuk duplikasi agar memudahkan
8
konsumennya.
3. Moh. Zainul Huda pada tahun 2015, UIN Sunan Ampel dalam skipsi
“Tinjauan Hukum Islam dan Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang
Hak Cipta Terhadap Jual Beli Lagu Free Download di Bayu Phone Jl. Pabrik
Kulit Wonocolo Surabaya”.9 Pembahasan pada penelitian ini adalah tanpa izin
terlebih dahulu kepada pencipta lagu atau pemegang hak cipta, lagu di
download secara gratis di internet dan diperjual belikan. Hal tersebut jelas
mencederai hak moral dan hak ekonomi dari pencipta lagu. Hasil dari
penelitian tersebut adalah bathil menurut hukum islam, karena barang yang
ingin dijual harus milik sendiri dan bukan barang kepunyaan orang lain atau
hak orang lain yang berhubungan dengan barang tersebut dan hal ini membuat
rukun dan syarat jual belinya belum terpenuhi diantaranya. Tidak
diperbolehkan dalam akad jual beli bilamana dalam pelaksanaannya ada akad
yang tidak mempunyai izin atau lisensi dari pencipta lagu.
G. Kerangka Penelitian
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Hak Cipta menyatakan bahwa hak cipta merupakan kekayaan intelektual di bidang
ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang mempunyai peranan strategis dalam
mendukung pembangunan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Daasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.10
Lafadz “haq” dan “al-ibtikar” adalah dua susunan kata dari kata Haq Al-
Ibtikar. kekhususan yang dimiliki oleh perseorangan atau kelompok orang atas

8
Muhammad Nazar, „Pengadaan Buku Oleh Pengusaha Photocopy Tanpa Izin Pemegang Hak CIpta
Dalam Persfektif Hak Ibtikar‟ (Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam - Banda Aceh, 2018).
9
Moh. Zainul Huda, „Tinjauan Hukum Islam Dan Undang-Undang No 28 Tahun 2014 Tentang Hak
Cipta Terhadap Jual Beli Lagu Free Download Bayu Phone Jl. Pabrik Kulit Wonocolo Surabaya‟
(Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2015).
10
Peraturan Pemerintah RI, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak
Cipta, 2014.
sesuatu adalah “Haq”. Pada cakupan hak cipta, “haq” adalah otoritas atau
kepunyaan pada suatu karya cipta yang baru diciptakan. “Ibtikar” berarti
menciptakan. Hak khusus atas suatu ciptaan yang pertama kali diciptakan adalah
pengertia etimologi dari Haq Al-Ibtikar. Intelektual muslim berpandangan bahwa
sebuah hak kepunyaan atas suatu karya cipta yang dikuasai oleh penciptanya atau
pihak lain yang mendapatkan hak tersebut adalah hak cipta atau haq al-ibtikar.11
Memproduksikan atau menyayikan ulang suatu lagu yang sudah ada rekaman
aslinya yang dibawakan oleh penyanyi aslinya oleh orang lain. Cover lagu lahir
dari Amerika dimana musisi kulit putih menyayikan kembali lagu musisi kulit
hitam.12
YouTube berasal dari kata “You” menunjuk kepada Anda atau pengunggah
konten dan “Tube” memiliki arti sebagai tayangan yang lebih lama.13 YouTube
adalah platfrom atau website yang menyediakan penggunanya ntuk sharing video
yang mereka miliki, atau hanya melihat dan menikmati video dari berbagai genre
yang diunggah oleh pengguna YouTube lainnya.14
H. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini masuk ke dalam penelitian lapangan (field researh),
karena dalam penelitian ini data yang digunakan bersumber dan dikumpulkan
dari lapangan. Memakai penelitian kepustakaan (libraty research) yang
memerlukan literatur seperti buku, artikel, jurnal, ataupun penelitian terdahulu
juga dilakukan pada penelitian. Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini

11
Suryana.
12
Herlina Kusumaningrum and Dewanto Sukistono, ‘Analisis Proses Rekaman Musik Dengan Metode
Digital Di Cover Studio’, Journal of Music Science, Technology, and Industry, 3.2 (2020), 237–47
<https://doi.org/10.31091/jomsti.v3i2.1159>.
13
Author, „Sejarah Tube Dari Awal Tercipta Hingga Jadi Situs Video Terbesar Dunia‟,
Accesstrade.Co.Id, 2020 <https://accesstrade.co.id/sejarah-youtube-1519> [accessed 14 November
2021].
14
Hermawan Riyadi, „Pengertian Youtube Beserta Manfaat Dan Fitur-Fitur Youtube Yang Perlu Anda
Ketahui‟, Nesabamedia.Com, 2019 <https://www.nesabamedia.com/pengertian-youtube/> [accessed
14 November 2021].
adalah pendekatan kualitatif yang lebih mengutamakan pada aspek
pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah.15
2. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari data primer dan data
sekunder:
a. Data Primer
Dalam penelitian ini, data primer diambil melalui interview atau
wawancara, observasi, serta dokumentasi yang didapat langsung dari
pemilik Channel YouTube Hevi Music.
b. Data Sekunder
Pada penelitian ini, data sekunder didapatkan dari jurnal, artikel, buku,
internet dan lain-lain yang berkaitan dengan penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Wawancara
Metode wawancara dilakukan oleh penulis dalam bentuk interview
atau wawancara oleh narasumber yang bertindak sebagai pemberi
informasi data yang diperlukan untuk penelitian.16
b. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun beberapa data
yang didapatkan dari Channel YouTube Hevi Music.
c. Dokumetasi
Dokumentasi dihimpun dari beberapa data yang didapatkan dari
Channel YouTube Hevi Music baik berupa foto atau screenshot dan
literatur yang berkaitan dengan penelitian.
15
Berita Update, „Teknik Pengumpulan Data Dan Jenis-Jenisnya Untuk Penelitian‟, Kumparan.Com,
2020 <https://kumparan.com/berita-update/teknik-pengumpulan-data-dan-jenis-jenisnya-untuk-
penelitian-1usMO2uuF4O/full> [accessed 14 November 2021].
16
Salmaa, „Pendekatan Penelitian: Pengertian, Jenis-Jenis, Dan Contoh Lengkapnya‟,
Penerbitdeepublish.Com, 2021 <https://penerbitdeepublish.com/pendekatan-penelitian/> [accessed 14
November 2021].
4. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis data yang memakai teknik deskriptif
analisis dengan pola pikir deduktif yang hasilnya akan diutarakan berdasarkan
fakta-fakta bersifat khusus yang bertumpu pada teori-teori yang berkaitan
dengan permasalahan yang ada.
I. Sistematika Pembahasan
BAB I Pendahuluan, berisi pemaparan pokok permasalahan yang melatarbelakangi
penelitian, yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
kerangka pemikiran, metodelogi penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II Kajian Teori, yang terdiri dari Pengertian, dasar hukum, bentuk-bentuk,
pendapat ulama mengenai haq al-ibtikar, perlindungan haq al-ibtikar dalam
syariah islam, awal mula YouTube, tema video di YouTube, tren video cover
YouTube di masyarakat.
BAB III Kondisi Objektif, yang terdiri dari profil Channel YouTube Hevi Music,
mekanisme monetisasi cover lagu di YouTube
BAB IV Tinjauan Hukum Islam Tentang Hak Cipta Terhadap Cover Lagu yang
terdiri dari praktik cover lagu yang tidak dan izin kepada pencipta atau pemegang
hak cipta lagu di Channel YouTube Hevi Music.
BAB V Penutup, yang berisi Kesimpulan dan Saran.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur‟an, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir, Al-Qur’an Tajwid Dan
Terjemahnya (Kiaracondong Bandung: Syaamil Quran, 2015)
Amanda, Swari P.Dina, and I. Made Subawa, „Perlindungan Hukum Lagu Yang
Diunggah Tanpa Izin Pencipta Di Situs YouTube‟, 1516051068, 1–15
Author, „Sejarah Tube Dari Awal Tercipta Hingga Jadi Situs Video Terbesar Dunia‟,
Accesstrade.Co.Id, 2020 <https://accesstrade.co.id/sejarah-youtube-1519>
[accessed 14 November 2021]
Huda, Moh. Zainul, „Tinjauan Hukum Islam Dan Undang-Undang No 28 Tahun 2014
Tentang Hak Cipta Terhadap Jual Beli Lagu Free Download Bayu Phone Jl.
Pabrik Kulit Wonocolo Surabaya‟ (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel,
2015)
Khurniawan, Eka, „Tinjauan Hukum Islam Dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2014 Tentang Hak Cipta Terhadap Usaha Situs Free Download‟ (Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel, 2018)
Kusumaningrum, Herlina, and Dewanto Sukistono, „Analisis Proses Rekaman Musik
Dengan Metode Digital Di Cover Studio‟, Journal of Music Science,
Technology, and Industry, 3.2 (2020), 237–47
<https://doi.org/10.31091/jomsti.v3i2.1159>
Maharani, Desak Komang Lina, and I Gusti Ngurah Prawata, „Perlindungan Hak
Cipta Terhadap Penggunaan Lagu Sebagai Suara Latar Video Di Situs
YouTube‟, 2014, 1–14
Naim, Faghlaifi, „Kriteria Pembatasan Hak Cipta Lagu Dalam Praktik Covering
Melalui YouTube‟, 2019, 22–35
Nazar, Muhammad, „Pengadaan Buku Oleh Pengusaha Photocopy Tanpa Izin
Pemegang Hak CIpta Dalam Persfektif Hak Ibtikar‟ (Universitas Islam Negeri
Ar-Raniry Darussalam - Banda Aceh, 2018)
RI, Peraturan Pemerintah, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2014 Tentang Hak Cipta, 2014
Riyadi, Hermawan, „Pengertian Youtube Beserta Manfaat Dan Fitur-Fitur Youtube
Yang Perlu Anda Ketahui‟, Nesabamedia.Com, 2019
<https://www.nesabamedia.com/pengertian-youtube/> [accessed 14 November
2021]
Salmaa, „Pendekatan Penelitian: Pengertian, Jenis-Jenis, Dan Contoh Lengkapnya‟,
Penerbitdeepublish.Com, 2021 <https://penerbitdeepublish.com/pendekatan-
penelitian/> [accessed 14 November 2021]
Suryana, Agus, „Hak Cipta Persfektif Hukum Islam‟, 19, 2002, 247–74
Update, Berita, „Teknik Pengumpulan Data Dan Jenis-Jenisnya Untuk Penelitian‟,
Kumparan.Com, 2020 <https://kumparan.com/berita-update/teknik-
pengumpulan-data-dan-jenis-jenisnya-untuk-penelitian-1usMO2uuF4O/full>
[accessed 14 November 2021]
Wiryadi, Uyan, „Pelanggaran Hak Cipta Musik Berbentuk Cover Song Di Media
Sosial‟, Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal, 4.1 (2021), 36–
48 <https://doi.org/10.47467/reslaj.v4i1.411>

Anda mungkin juga menyukai