Anda di halaman 1dari 10

Lex Privatum, Vol.II/No.

2/April/2014

PERLINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA ATAS dengan nilai kontribusinya melalui


KARYA MUSIK DAN LAGU DALAM pembayaran Royalti. Dalam praktek di
HUBUNGAN DENGAN Indonesia pengadministrasian dan
PEMBAYARAN ROYALTI1 pemungutan serta pembayaran Royalti atas
Oleh : Rezky Lendi Maramis2 karya pencipta Musik dan Lagu dijalankan
oleh Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI),
ABSTRAK mekanismenya yaitu pencipta harus
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk lebih terlebih dahulu menjadi anggota YKCI, dan
memahami betapa pentingnya segala hak dan kewajiban serta besar
Perlindungan hukum terhadap pencipta kecilnya Royalti tergantung laporan
karya musik dan lagu termasuk cara pemakaian musik dan lagu dari pengguna
memperoleh haknya (Royalti) berdasarkan kepada YKCI. Besar kecilnya royalti
UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. tergantung dari pemakaian lagu atau musik
Untuk memperoleh pengakuan atas karya yang dibagi berdasarkan kelompok
cipta dan mempunyai hak yang timbul atas pemakaiannya.
ciptaannya, maka seseorang harus terlebih Kata kunci: Musik dan lagu, Royalti.
dahulu mendaftarkan karya ciptaannya
(Original) pada Menteri Kehakiman dan Hak PENDAHULUAN
Asasi Manusia melalui Direktorat Jenderal A. Latar Belakang Penulisan
HaKI, dan setelah mendapat keputusan di Bangsa Indonesia adalah suatu bangsa
daftar dalam Daftar Umum Ciptaan dan yang terdiri dari keberagaman latar
diumumkan dalam Tambahan Berita belakang antara lain suku, bahasa, budaya
Negara RI, Sejak saat itu pencipta dan adat istiadat. Untuk mempertahankan
mempunyai hak eksklusif dan hak-hak citra bangsa Indonesia, seiring dengan
lainnya atas karya ciptaannya dan orang kemajuan di bidang seni maka banyak
lain diwajibkan untuk menghormatinya, orang yang mulai mengembangkan
sehingga orang lain tidak dapat dengan kemampuan ketrampilan di bidang seni
seenaknya mengatasnamakan ciptaan yang pahat, seni lukis, seni tari, seni musik dan
sebenarnya bukan ciptaannya, apabila sebagainya. Menurut Gatot Soepramono,
orang lain yang tidak berhak atas karya seseorang yang menciptakan sesuatu
ciptaan dimaksud dengan sengaja merupakan hasil karya ciptaannya pada
mengkomersilkan dengan maksud umumnya selain untuk digunakan sendiri,
menguntungkan diri sendiri, maka orang juga kemudian diperbanyak untuk dapat
tersebut melanggar hukum dan dapat dimanfaatkan kepada orang lain. Sebuah
dituntut secara perdata dan pidana, dengan hasil karya cipta biasanya dapat
maksud agar ada efek jera bagi mereka diperbanyak oleh orang lain karena orang
yang melakukan pelanggaran UUHC. Pada yang menciptakan kemampuannya
saat pencipta telah memperkaya terbatas, sehingga tidak mampu dikerjakan
masyarakat pemakai (User) melalui karya sendiri dalam jumlah yang banyak sesuai
ciptaannya oleh karena itu pencipta permintaan masyarakat.3
mempunyai hak fundamental untuk Orang lain diwajibkan menghormatinya
memperoleh imbalan yang sepadan sesuai dan hal ini merupakan suatu kebutuhan
yang tidak boleh diabaikan. Orang lain
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Godlieb N. sudah pasti mengetahui sebuah karya cipta
Mamahit, SH,MH; Dr. Emma V.T. Senewe, SH,MH;
Fatmah Paparang, SH, MH.
2 3
NIM 090711128. Mahasiswa Fakultas Hukum . Gatot Supramono, Hak Cipta dan Aspek-Aspek
Universitas Sam Ratulangi Manado Hukumnya, P.T. Rineka Cipta, Jakarta, 2010, hal. 1.

116
Lex Privatum, Vol.II/No. 2/April/2014

pasti ada penciptanya, sehingga tidak dapat minta izin kepada pemiliknya atau si
dengan seenaknya mengatasnamakan pencipta yaitu pemegang hak cipta (lagu
ciptaan yang bukan ciptaanya. Orang yang atau musik) melalui perjanjian lisensi.
menciptakan (pencipta) mempunyai hak Pada saat ini permasalahan hak milik
yang timbul atas ciptaannya, untuk intelektual (intellectual property rights)
mengawasi karya ciptannya yang beredar di sangat berkaitan dengan bidang ekonomi
masyarakat. Apabila seseorang dengan dan politik misalnya masalah paten, sudah
sengaja memperbanyak (mengkomersilkan) semata-mata tidak hanya merupakan sistim
karya cipta seseorang tanpa izin si pencipta hak individu tetapi sudah meluas pada
dengan maksud menguntungkan diri sendiri masalah politik dan ekonomi. Bahwa
dan orang lain, maka orang tersebut telah perhatian terhadap Hak Milik Intelektual
melanggar hukum. Karena pihak pencipta atau sekarang lebih dikenal dengan Hak
telah merasa dirugikan atas perbuatan atas Kekayaan Intelektual dalam ruang
orang yang tidak bertanggung jawab. lingkup perdagangan Internasional terlihat
Adapun latar belakangnya adalah sangat besar, maka selama Putaran
menyangkut bidang ekonomi, karena Uruguay (perundingan yang melahirkan
sesuatu ciptaan yang diperbanyak tanpa World Trade Organization/WTO)
izin penciptanya kemudian dijual kepada berlangsung Hak Milik Intelektual menjadi
masyarakat, maka akan menguntungkan topik dari agenda perundingan. Menurut
orang lain yang memperbanyak ciptaan penjelasan UU No.7 tahun 1994 tentang
tersebut. Sedangkan pihak penciptaan akan Pengesahan Agreement Establishing The
merasa dirugikan atas perbuatan tersebut World Trade Organization. perundingan di
karena secara moril nama pencipta yang bidang ini bertujuan untuk:
dijual dan secara materil pencipta tidak 1. Meningkatkan perlindungan terhadap
memperoleh keuntungan dari ciptaan yang Hak Milik Intelektual dari produk yang
diperbanyak orang lain. 4 diperdagangkan.
Suatu karya lagu atau musik adalah 2. Menjamin prosedur pelaksanaan Hak
ciptaan yang utuh terdiri dari unsur lagu Milik Intelektual yang tidak menghambat
atau melodi syair atau lirik dan aransemen, kegiatan perdagangan.
termasuk notasinya dan merupakan suatu 3. Merumuskan aturan serta disiplin
karya cipta mampu memberikan suatu mengenai pelaksanaan perlindungan
kepuasan tersendiri terhadap penikmat terhadap Hak Milik Intelektual.
musik atau lagu yang sedang didengarkan 4. Mengembangkan prinsip, aturan dan
dalam bentuk alunan nada. Lirik yang mekanisme kerjasama internasional
disampaikan dalam musik atau lagu untuk menangani perdagangan barang-
tersebut tidak ada salahnya jika lagu barang hasil pemalsuan atau
tersebut dilantunkan kembali oleh orang pembajakan atas Hak Milik Intelektual.
atau penyanyi yang lain.5 Kesemuanya tetap memperhatikan
Dengan demikian hak cipta memberikan berbagai upaya yang telah dilakukan
hak milik eksklusif atas suatu karya si oleh World Intellectual Property
pencipta, setiap orang yang ingin Organization (WIPO).6
melakukan atau memperbanyak hasil Maraknya pelanggaran hak cipta di
ciptaan orang lain, wajib terlebih dahulu negara kita disebabkan UU Hak Cipta
sebagai hukum tertulis masih kurang
4
. Ibid, hal. 2.
5
. Hendra Tanu Admadja, Hak Cipta Musik atau Lagu,
6
Cet.1-, Program Pasca Sarjana, Fakultas Hukum, . Sudargo Gautama, Segi-Segi Hukum Hak Milik
Universitas Indonesia, Jakarta, 2003, hal. 55. Intelektual, Eresco, Bandung, 1990, hal. 46.

117
Lex Privatum, Vol.II/No. 2/April/2014

diketahui dan dimengerti masyarakat. Cipta Atas Karya Musik Dan Lagu Dalam
Kurang memasyarakatnya UU Hak Cipta Hubungan Dengan Pembayaran Royalti.
diduga disebabkan dipengaruhi oleh faktor-
faktor antara lain peraturan tertulis dibuat B. Perumusan Masalah
oleh kelompok orang, masyarakat kurang 1. Bagaimana perlindungan hukum tentang
berminat membaca peraturan dan hak cipta karya musik dan lagu?
minimnya penyuluhan hukum (Supramono, 2. Bagaimana mekanisme pembayaran
2008 :209). 7 royalti atas hak cipta karya musik dan
Lisensi adalah suatu bentuk pemberian lagu?
izin untuk memanfaatkan suatu hak atas
kekayaan intelektual yang dapat diberikan C. Metode Penulisan
oleh pemberi lisensi kepada penerima Dalam penulisan ini yang digunakan
lisensi agar penerima lisensi dapat adalah metode juridis normative sesuai
melakukan suatu bentuk kegiatan usaha, dengan disiplin ilmu hukum.
baik dalam bentuk teknologi atau Untuk mendapatkan data dalam
pengetahuan yang dapat dipergunakan penulisan ini dipakai metode kepustakaan
untuk memproduksi menghasilkan, (library research) yang dilakukan dengan
menjual, atau memasarkan barang jalan membaca buku-buku literatur,
tertentu, maupun yang akan dipergunakan Undang-Undang, Majalah, Penerbitan-
untuk melaksanakan kegiatan jasa tertentu, penerbitan lainnya yang berhubungan
dengan mempergunakan hak kekayaan dengan masalah yang dibahas. Bila dilihat
intelektual yang dilisensikan tersebut. dari sifatnya penelitian ini dikategorikan
Untuk keperluan tersebut penerima lisensi jenis penelitian deskriptif juridis normative
diwajibkan untuk memberikan kontra (deskriptif research), yaitu penelitian yang
prestasi dalam bentuk pembayaran royalti berupaya mengetahui dan memahami
yang juga dikenal dengan license fee.8 beberapa hal yang berkaitan dengan
Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI) permasalahan ini dan medeskripsikannya.
merupakan salah satu badan pengelola
performing rights (Hak Mengumumkan) PEMBAHASAN
dari pada para pencipta lagu di Indonesia. A. Perlindungan Hukum Tentang Hak Cipta
Dengan adanya badan ini, hak pencipta lagu Karya Musik dan Lagu
khususnya hak mengumumkan lagu Hak cipta berisikan hak ekonomi
tersebut dapat direalisasikan (economic right) dan hak moral (moral
pelaksanaanya. Tanpa adanya badan ini right). Hak ekonomi adalah hak untuk
tidak mungkin pencipta memperoleh hak mendapatkan manfaat ekonomi atas
ekonomi dengan mengelolanya sendiri. Ciptaan serta produk Hak terkait. Sedang
Persoalan apa saja yang menggunakan hak moral adalah hak yang melekat pada
lagunya untuk tujuan komersil dan menarik diri Pencipta atau Pelaku yang tidak dapat
royalti atas hak mengumumkan lagu dihilangkan atau dihapus tanpa alasan apa
tersebut. Bertolak dari uraian yang telah pun, walaupun Hak Cipta atau Hak Terkait
dikemukakan diatas, maka penulis tertarik telah dialihkan. Dari pengertian tersebut,
untuk mengangkat penulisan skripsi ini jelas bahwa hak ekonomi dari hak cipta
vP v iµ µo ^W Œo]v µvP v ,µlµu , l dapat beralih atau dialihkan kepada orang
lain. Dengan demikian, yang dapat beralih
7
. Gatot Supramono, Hak Cipta dan Aspek-Aspeknya atau dialihkan itu hanyalah hak ekonomi
Hukumnya, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2010 hal, 153. saja dari hak cipta, sementara hak moralnya
8
. Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis Lisensi, P.T
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001, hal, 10.

118
Lex Privatum, Vol.II/No. 2/April/2014

tidak dapat dipisahkan dari diri a) Nama, kewarganegaraan dan alamat


penciptanya.9 pencipta;
Pasal 37 UUHC 2002 menegaskan bahwa b) Nama, kewarganegaraan dan alamat
pendaftaran ciptaan dalam Daftar Umum pemegang hak cipta;
Ciptaan dilakukan atas permohonan yang c) Nama, kewarganegaraan dan alamat
diajukan oleh pencipta atau oleh pemegang kuasa;
hak cipta atau kuasa kepada Menteri d) Jenis dan judul ciptaan;
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia melalui e) Tanggal dan tempat ciptaan diumumkan
Direktorat Jederal HaKI dengan surat untuk pertamakali;
rangkap 2 (dua) yang ditulis dalam bahasa f) Uraian ciptaan dalam rangkap tiga.12
Indonesia dan disertai contoh Ciptaan atau Permohonan pendaftaran ciptaan ini
penggantinya dengan dikenai biaya. dapat diajukan melalui pos atau langsung
Terhadap permohonan pendaftaran ciptaan menghadap sendiri di Direktorat Jenderal
tersebut, Direktorat Jenderal HaKI akan HaKI, dengan melampirkan;
memberikan keputusan paling lama 9 1. Surat permohonan pendaftaran ciptaan
(sembilan) bulan terhitung sejak tanggal yang ditulis dengan lengkap dan benar
diterimanya permohonan secara lengkap.10 dalam rangkap dua;
Sebelumnya, syarat dan tata cara 2. Contoh ciptaan atau penggantinya
permohonan pendaftaran ciptaan ini telah 3. Bukti kewarganegaraan dari pencipta
diatur dalam Peraturan Menteri Kehakiman maupun pemegang hak cipta, seperti
Nomor M.01-HC.03.01 Tahun 1987 tentang fotocopy kartu tanda penduduk,
Pendaftaran Ciptaan. Berdasarkan pasport, SBKRI dan sebagainya;
ketentuan ini, permohonan pendaftaran 4. Salinan atau turunan resmi akta
ciptaan diajukan kepada Menteri pendirian badan hukum bila yang
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia melalui memohon badan hukum, berupa
Direktorat Jenderal HaKI, dengan fotocopy akta pendirian badan hukum
persyaratan sebagai berikut: yang bersangkutan yang dilegalisir oleh
a) Dengan surat rangkap dua; notaris;
b) Ditulis dalam bahasa Indonesia; 5. Bukti pemindahan hak atas ciptaan
c) Di atas kertas folio ganda; tersebut dari pencipta kepada
d) Lembar pertama dibubuhi materai pemegang hak cipta, berupa yang asli
tempel; atau salinannya yang disahkan oleh
e) Ditandatangani oleh pemohon atau pejabat yang berwenang;
pemohon-pemohon atau oleh kuasanya 6. Surat kuasa, apabila surat permohonan
yang khusus dikuasakan untuk ditandatangani oleh seorang kuasa.
mengajukan permohonan tersebut; dan Kuasa di sini harus warga negara
f) Disertai contoh ciptaan atau Indonesia dan bertempat tinggal di
11
penggantinya. dalam wilayah Republik Indonesia;
Surat permohonan pendaftaran ciptaan 7. Biaya permohonan pendaftaran suatu
tersebut hanya dapat diajukan untuk satu ciptaan sesuai dengan yang ditetapkan
ciptaan dan berisi: Pemerintah;
8. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP). Ketentuan ini dapat dijumpai
9
. Rachmadi Usman, Hukum Hak atas Kekayaan dalam Surat Edaran Menteri Kehakiman
Intelektual, P.T Alumni, Edisi Pertama, Bandung, Nomor M.02.HC.03.01 Tahun 1991
2003, hal 112.
10
. Ibid. hal 139.
11 12
. Ibid. hal 140. . Ibid. hal 140.

119
Lex Privatum, Vol.II/No. 2/April/2014

tentang Kewajiban Melampirkan NPWP Pemeriksaan substansif ini meliputi:


dalam Permohonan Pendaftaran Ciptaan 1. Pemeriksaan dalam Daftar Umum
dan Pencatatan Pemindahan Hak Cipta Ciptaan;
Terdaftar; 2. Pemeriksaan dalam Daftar Umum Merek
9. Apabila pemohonya lebih dari seorang, (terhadap permohonan Ciptaan yang
nama-nama pemohon harus ditulis berkaitan dengan merek-merek seni
semuanya dengan disertai tanda tangan lukis, gambar, atau logo;
dengan menetapkan satu alamat 3. Sumber-sumber lainya yang dapat
pemohon. 13 memberikan informasi mengenai suatu
Kepada pemohon diberikan tanda Ciptaan seseorang atau badan hukum;
terima yang berisikan nama pencipta, 4. Persyaratan materiil:
pemegang hak cipta, nama kuasa, jenis dan a. Ciptaan bidang ilmu pengetahuan,
judul ciptaan, tanggal dan jam surat seni dan sastra;
permohonan sebagai bukti penyerahan b. Ciptaan bersifat orisinal;
permohonan pendaftaran ciptaan. c. Ciptaan diwujudkan dalam suatu
Selanjutnya, Direktorat Jenderal HaKI akan bentuk yang nyata (tangible form);
melakukan pemeriksaan persyaratan d. Ciptaan yang bukan merupakan milik
administratif. Bila surat permohonan umum;
pendaftaran ciptaan tersebut tidak e. Ciptaan yang bukan tidak ada hak
memenuhi syarat administratif, Direktorat ciptanya (Rachmadi Usman, 1997:54).
Jenderal HaKI atas nama Menteri Kemudian hasil pemeriksaan substansif
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia akan tersebut disampaikan kepada Menteri
memberitahukan hal tersebut secara Kehakiman dan Hak Asasi Manusia untuk
tertulis kepada pemohonnya agar segera mendapatkan keputusan dan hasilnya akan
memenuhi persyaratan tersebut dan diberitahukan kepada pemohon. Dalam hal
pemohon wajib memenuhi dalam jangka permohonan pendaftaran ciptaan ditolak,
waktu 3 bulan sejak tanggal penerimaan pemohon dapat mengajukan permohonan
pemberitahuan tersebut. Permohonan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
pendaftaran ciptaan akan menjadi batal dengan surat gugatan yang ditanda tangani
demi hukum seandainya dalam jangka pemohon atau kuasanya agar supaya
waktu itu, pemohon tenyata tidak ciptaan yang dimohonkan pendaftaranya
memenuhi atau melengkapi persyaratan didaftarkan dalam daftar umum ciptaan
yang ditetapkan. yang terdapat di Direktorat Jederal HaKI.
Setelah pemeriksaan administratif Permohonan gugatan atau gugatan
terpenuhi, dilanjutkan lagi dengan tersebut harus diajukan dalam waktu 3
pemeriksaan substansif guna membuktikan bulan setelah diterimanya penolakan
keorisinalan ciptaan. Artinya, pemohon pendaftaran tersebut oleh pemohon atau
benar-benar sebagai pencipta atau kuasanya.15
pemegang hak atas ciptaan yang Sebaliknya, jika mendapat keputusan
dimohonkannya. Pemeriksaan substansif di didaftar, maka pendaftarannya didaftarkan
sini berfungsi untuk menentukan suatu dalam Daftar Umum Ciptaan dengan
permohonan ciptaan dapat didaftarkan menerbitkan surat pendaftaran Ciptaan
atau sebaliknya ditolak untuk di dalam rangkap dua yang ditandatangani
daftarkan.14 oleh Direktur Jenderal HaKI atau pejabat
yang ditunjuk, sebagai bukti pendaftaran.
13
. Ibid. hal 140-141.
14 15
. Ibid. hal 141. . Ibid. hal 142.

120
Lex Privatum, Vol.II/No. 2/April/2014

Dalam surat pendaftaran Ciptaan tersebut Ketentuan pidana dalam Undang-


disebutkan: Undang Hak Cipta harus dianggap lex
a) Tanggal pendaftaran; specialis, karena secara khusus mengatur
b) Jenis dan judul ciptaan yang di hak cipta (lex specialis derogat lex generali).
daftarkan; Namun demikian, kecenderungannya ialah
c) Nama, alamat dan kewarganegaraan hanya menfokuskan perhatian terhadap
pencipta; Undang-Undang Hak Cipta, tanpa
d) Nama, alamat dan kewarganegaraan menyentuh substansi ketentuan pidana
pemegang hak cipta; dalam KUHPidana. Hal ini dapat dimengerti,
e) Nama, alamat dan kewarganegaraan dengan membaca dan membandingkan
kuasa pemohon; sanksi pidana yang diancam oleh, baik
f) Nomor pendaftaran.16 KUHPidana maupun Undang-Undang Hak
Pasal 39 UUHC 2002 menyatakan, Cipta, sekalipun diancam secara alternatif,
dalam Daftar Umum Ciptaan dimuat antara jumlah pidana dendanya jauh lebih tinggi
lain: dibandingkan dengan denda yang diancam
a) Nama Pencipta dan Pemegang Hak dalam KUHPidana.18
Cipta; Bedasarkan Undang-Undang Hak Cipta
b) Tanggal penerimaan surat Permohonan; Nomor 19 Tahun 2002, bahwa hak untuk
c) Tanggal lengkapnya persyaratan mengajukan gugatan ganti rugi
menurut ketentuan Pasal 37; dan sebagaimana diatur dalam Pasal 66 ayat (1)
d) Nomor pendaftaran Ciptaan. Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun
Jangka waktu tertentu dengan tujuan 2002, tidak mengurangi hak negara untuk
tertentu seseorang dapat menikmati atau melakukan tuntutan pidana terhadap setiap
menggunakan hak milik orang lain. Caranya pelanggaran hak cipta. Negara,
dengan mengadakan perjanjian lisensi berkewajiban mengusut setiap tindakan
(license) antara pembeli lisensi (licensor) pelanggaran hak cipta yang terjadi. Hal ini
dan penerima lisensi (licensee). Atas dasar didasarkan pada kerugian yang timbulkan
itu penerima lisensi menpunyai hak untuk oleh tindakan pelanggaran hak cipta, yang
menikmati manfaat ekonomis suatu hak tidak saja diderita oleh pemilik atau
milik orang lain yang telah dilisensikan pemegang hak cipta atau hak terkait. Selain
pemberi lisensi kepadanya. Sehubungan itu, negara harus melindungi kepentingan
dengan itu, dengan undang-undang Nomor pemilik hak, agar haknya jangan sampai
12 Tahun 1997 diadakan penambahan bab dilanggar oleh pihak-pihak yang tidak
baru mengenai pelisensian suatu ciptaan di bertanggungjawab.
bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra.
Penambahan bab baru ini dimaksudkan B. Mekanisme Pemungutan dan
untuk memberikan landasan pengaturan Pembayaran Royalti atas Hak Cipta
bagi praktik pelisensian yang berlangsung di Karya Musik dan Lagu
bidang hak cipta. Ketentuan ini kemudian Terminologi royalti di bidang musik atau
tetap dipertahankan dan disempurnakan lagu, adalah suatu pembayaran yang
lebih lanjut dalam UUHC 2002. Perlisensian dilakukan oleh pengelola hak cipta,
dibidang hak cipta ini diatur dalam pasal 45 berbentuk uang kepada pemilik hak cipta
sampai dengan Pasal 47 UUHC 2002.17 atau pemegang hak cipta, atas izin yang

18
. Hendra Tanu Admadja, Hak Cipta Musik atau
Lagu, Cet.1-, Program Pasca Sarjana, Fakultas
16
. Ibid. hal 142-143. Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta, 2003, hal
17
. Ibid, hal 145. 107-108.

121
Lex Privatum, Vol.II/No. 2/April/2014

telah diberikan untuk mengeksploitasi ekonomi pencipta atau komposer memiliki


suatu karya cipta. Menurut ASIRI (Asosiasi hak untuk mengumumkan atau
Industri Rekaman Indonesia), royalti adalah memperbanyak musik atau lagu yang
honorarium yang dibayarkan produser diciptakan atau dapat juga memberi ijin
kepada artis. Para pemilik hak perbanyakan berupa lisensi kepada pihak lain untuk
~u Z v] o Œ]PZš•• o Z ^‰ v ]‰š _U mengumumkan atau memperbanyak musik
orang-orang di bawah ini adalah para atau lagunya. Penyayi mempunyai hak atas
pemilik hak perbanyakan: honor karya rekaman (Sound recording
1. Penulis, misalnya, lirik pada rekaman; Rights) dan hak reproduksi (Reproduction
2. Komposer musik; Rights) yang berhubungan dengan sound
3. Penerbit musik (publisher) dan sering recording right tersebut. Honor diberikan
pula juga sub-publisher. Publisher adalah oleh produser rekaman kepada penyayi
penerima hak dari penulis lagu dan/atau berupa flat pay atau lump sum, dan honor,
komposer melalui kontrak untuk tergantung perjanjian antara penyanyi
mengeksploitasi suatu ciptaan. dengan produser rekaman. Hak atas karya
Sedangkan sub-publisher, jika ada, rekaman (Sound Recording Right) menjadi
adalah ditunjuk/dikuasakan oleh milik produser rekaman, yang disebut
publisher dengan tugas mempublikasi sebagai Master Rekaman (Sound
ciptaan secara lokal. 19 Recording), dan hak tersebut merupakan
Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Hak sesuatu yang terkait dengan hak cipta,
Cipta Nomor 19 Tahun 2002, menyebutkan Ç ]šµU ^Neighboring Rights_U Ç vP ] šµŒ
ZÁ Ç vP ]u l•µ vP v ^Z l dalam Pasal 49 Undang-Undang Hak Cipta
l•loµ•](_ o Z Z l Ç vP • u š -mata No. 19 Tahun 2002. 20
diperuntukan bagi pemegangnya, Dalam rangka pengeksploitasian hak
sehinggah tidak ada dipihak lain yang boleh cipta, seorang pencipta tidak dapat
memanfaatkan hak tersebut tanpa izin melaksanakan sendiri secara maksimal
pemeggangnya. Hak cipta dibidang musik tanpa adanya bantuan dari organisasi
selain musik atau lagu yang dihasilkan juga profesi hak cipta yang menangani secara
diberikan karya rekaman suara. Pemilik hak khusus masalah itu, terutama untuk ciptaan
cipta di sini adalah perusahaan rekaman musik atau lagu. Para pencipta atau
suara (recording company). Hak atas karya pemegang hak cipta secara perorangan
rekaman secara teoritis disebut karya tidak mungkin mendatangi setiap
turunan (derivative work), sedangkan penyelenggara acara musik satu per satu
ciptaan musik atau lagu disebut sebagai seperti konser, televisi, radio, hotel,
karya original. Keberadaan hak cipta dalam karaoke, club malam dan lain-lain untuk
bidang musik atau lagu dimulai sejak menagih hak ekonominya. Di indonesia,
ciptaan musik atau lagu terwujud dalam tugas tersebut dijalankan oleh YKCI
bentuk yang nyata. Hak moral pencipta (Yayasan Karya Cipta Indonesia), yang
atau komposer adalah hak yang dapat melaksanakan pengadministrasian kolektif
mengklaim dirinya sebagai pencipta musik (collective administration) atas pemakaian
atau lagu yang diciptakannya, dan hak cipta dari para pencipta lagu atau
menuntut agar namanya diletakan pada musik, baik ciptaan Indonesia maupun
karya ciptannya (Pasal 24, 25, 26, 27, 28, asing. Dalam perkembangan selanjutnya
dan Pasal 33 Undang-Undang Hak Cipta sejak tahun 1996, sudah menjajaki
Nomor 19 Tahun 2002). Sedangkan hak kemungkinan melaksanakan

19 20
. Ibid, hal 293-294. . Ibid, hal 294-296.

122
Lex Privatum, Vol.II/No. 2/April/2014

pengadministrasian kolektif atas hak unit kaset yang dijual. Penanganan


memperbanyak musik atau lagu pencipta. mechanical right pencipta, setelah pencipta
Di indonesia, cara pembagian royalti yang menunjuk YKCI sebagai kolektor, kemudian
didistribusikan oleh YKCI Kepada Pencipta menandatangani perjanjian yang terpisah
Musik atau Lagu, mengikuti tahapan berikut dari perjanjian performing right. Perjanjian
ini: tersebut berisikan kesepakatan, antara lain,
Sebelum royalti dipungut dari pemakai pencipta akan memberitahu ke YKCI,
(user), untuk kemudian dibayarkan kepada tentang daftar lagu yang telah diserahkan
pencipta diperlukan data, nama-nama kepada Produser Perusahaan Rekaman
pencipta atau pemeggang hak cipta, (P3). Selanjutnya, pencipta menerima
laporan pemakaian musik atau lagu oleh royalti dari Divisi MR (Mechanical Rights)
pemakai serta beberapa kali YKCI, segera setelah lagu tersebut
pemutarannya. Data diisi oleh pemakai dinyatakan resmi diterima oleh perusahaan
berdasarkan kesadaran dan perlindungan rekaman atau P3, dalam bentuk
sendiri (self assessment). Selanjutnya user penyerahan berkas dari P3 yang dinamakan
membayar royalti kepada YKCI, Song Permision Order (SPO). Pencipta tidak
berdasarkan jumlah yang sudah ditentukan dapat menerima royalti secara langsung
olehnya. Prinsip dasar perindustrian royalti dari P3, karena dapat menyulitkan
ialah, membagikan royalti yang perhitungan royalti atas penjualan.
dikumpulkan dari user berdasarkan laporan Penunjukan YKCI sebagai kolektor melalui
pemakaian musik. perjanjian kuasa berlaku untuk jangka
Royalti didistribusikan kepada pencipta waktu tiga tahun, dan dapat diperpanjang
atau pemegang hak yang sudah menjadi untuk kurun waktu yang sama. Disamping
anggota YKCI. Besar kecilnya royalti itu, mekanisme pembayaran royalti
tergantung dari pemakaian lagu atau musik menurut memorandum kesepakatan antara
yang dibagi berdasarkan kelompok YKCI (Yayasa Karya Cipta Indonesia) dan
pemakaiannya. Jumlah royalti yang ASIRI (Asosiasi Industri Rekaman
diterima dari tiap lagu dari tempat yang Indonesia). Produser akan membayar
sama, bisa berlainan setiap tahunnya. royalti atas setiap lagu yang direkamnya
Selain mengelola performing right, YKCI yang berada di bawah pengelolaan YKCI.21
sejak tanggal 1 Januari 1999, merancang Besarnya royalti yang akan dibayar
suatu mekanisme sistem royalti untuk dicantumkan pada Bab tentang tarif. Setiap
mechanical right. Minimum royalti adalah produk yang diedarkan harus
Rp. 250.000 ( sudah dihitung pajak dan mencantumkan harga jual toko, baik untuk
komisi untuk YKCI sebesar 10%), untuk format kaset maupun compact disc, dimana
sebuah lagu yang direkam oleh perusahaan setiap perubahan atas harga, produser
rekaman pada masa edar pertama. harus segera memberitahukan YKCI, sejak
Selanjutnya, akan dihitung berdasarkan unit perencanaan awal. Untuk produk yang
yang terjual, baik yang direkam, dijual, diedarkan diluar wilayah indonesia, harga
album seleksi, maupun kompilasi, dan tarif yang digunakan adalah yang
terjemahan, rekaman ulang. Ada cara lain berlaku di negara bersangkutan. Produser
untuk menghitung royalti atau akan memberitahu nama, alamat,
penghargaan atas lagu yang lebih lazim pernyataan jumlah yang diekspor dan
dianut secara internasional. Presentase informasi lainnya dari importir di negara
(5,4%) dari harga tertentu, biasanya tujuan. Dalam hal ini YKCI dapat
dihitung dari harga distributor (Published
Price to Dealer), dikalikan dengan jumlah 21
. Ibid,314-317.

123
Lex Privatum, Vol.II/No. 2/April/2014

menggunakan jasa instansi Bea Cukai untuk berpedoman kepada kesepakatan


meneliti kaset atau compact disc yang akan organisasi profesi.
diekspor, apabila ditemukan alasan yang
kuat menduga kaset compact disc tersebut SARAN
berisikan repertoire yang belum diketahui 1. Bahwa perlu ada kesadaran dari pemakai
oleh YKCI. PAPPRI dan ASIRI, dan tiga hak cipta (performer) agar lebih
organisasi profesi hak cipta pernah memperhatikan lagu-lagu atau musik
menerbitkan SPPL (Surat Perjanjian yang dibawakan/ditampilkan secara
Pemakaian Lagu) pada tanggal 21 Februari komersil dengan membayarkan royalti
1994. SPPL ini mengatur perjanjian pada si pencipta lagu atau musik
pembelian lagu antara pencipta dan tersebut.
produser rekaman dengan sistem royalti. 2. Pemerintah lebih memperhatikan
peraturan khusus mengenai pembayaran
PENUTUP royalti, agar lembaga yang mempunyai
KESIMPULAN kewenangan dalam menagih royalti dari
1. Bahwa perlindungan karya cipta musik para pengguna hak cipta (performer).
dan lagu bisa kita lihat pada Undang- Membuat aturan khusus mengenai
Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak pembayaran royalti dimaksud agar
Cipta. Royalti adalah bentuk terdapat kejelasan dalam melakukan
pembayaran yang dilakukan dari pembayaran dan penerimaan royalti.
pemakai hak cipta (performer) kepada
pemilik hak cipta. Royalti harus dibayar Daftar Pustaka
karena lagu atau musik adalah suatu Gatot Supramono, Hak Cipta dan Aspek-
karya intelektual yang di lindungi oleh Aspek Hukumnya, P.T. Rineka Cipta,
hukum, dapat dilihat dalam Undang- Jakarta, 2010.
Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis
Cipta pada pasal 45 ditulis dengan Lisensi, P.T Raja Grafindo Persada,
perjanjian lisensi, tetapi tidak secara Jakarta, 2001.
tegas dicantumkan pelaksanaan H. OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan
pemungutan royalti. Dalam Intelektual, Cet keempat, PT Raja
pelaksanaannya YKCI adalah organisasi Grafindo Persada, Jakarta, 2004.
yang mengelola pengadministrasian Hendra Tanu Admadja, Hak Cipta Musik
kolektif khususnya di bidang lagu atau atau Lagu, Jakarta: Penerbit Pasca
musik yang sangat berperan dalam Sarjana Universitas Indonesia, 2003.
pengeksploitasian hak cipta lagu atau K. Ismail., Masalah Perlindungan Hak Milik
musik bagi pencipta, pemegang hak Intelektual t Hukum dan Ekonomi,
cipta, artis, organisasi siaran maupun Cetakan Pertama, Gramedia Pustaka
produser rekaman, terutama dalam Utama, Jakarta, 1990.
pemungutan dan pembagian royalti atas Muhammad Djumhana dan R. Djubaedillah,
hak pengumuman (performing right). Hak Milik Intelektual Sejarah Teori dan
2. Dalam rangka memberikan izin kepada Prakteknya di Indonesia, Citra Aditya
(performer)/pemakai hak cipta, diatur Bakti, Bandung, 1993.
dalam UU No 19 Tahun 2002 Pasal 45. Rachmadi Usman, Hukum Hak atas
Jumlah royalti yang wajib dibayarkan Kekayaan Intelektual, P.T Alumni,
kepada Pemegang Hak Cipta oleh Bandung, 2003.
penerima Lisensi adalah berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak dengan

124
Lex Privatum, Vol.II/No. 2/April/2014

Sudargo Gautama, Segi-Segi Hukum Hak


Milik Intelektual, Eresco, Bandung,
1990.
Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan
Intelektual, PT.Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 1995.
Suyud Margono, Aspek Hukum
Komersialisasi Aset Intelektual, CV.
Nuansa Aulia, Bandung, 2010.

Sumber-sumber lain:
http://id.wikipedia.org/wiki/Lagu.
http://www.hukumonline.comberitabacalt514ffde9
95646ykci-versus-inul-vizta-di-pengadilan-niaga.

Kitab Undang-Undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002.


Download:
http://siyanki.ui.ac.id/sites/default/files/UU_HC
_19.pdf.
Tim Pengasuh Mata Kuliah Hak atas Kekayaan
Intelektual Fakultas Hukum Unsrat, Bahan Ajar
Hak atas Kekayaan Intelektual, Unsrat, Manado,
2006.
Tyas Ika Merdekawati, Implementasi Pemungutan
Royalti Lagu Atau Musik Untuk Kepentingan
Komersialisasi, Thesis, Program Magister Ilmu
Hukum Universitas Diponegoro, Semarang, 2009.
Wahyu Andhika Putra, Perlindungan Hak Cipta Karya
Musik Independen, Skripsi, Fakultas Hukum
Sebelas Maret, Surakarta, 2009.

125

Anda mungkin juga menyukai