Anda di halaman 1dari 12

PENGELOLAAN ROYALTI HAK CIPTA LAGU mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya

DAN/ATAU MUSIK MENURUT PERATURAN atau memberikan izin untuk itu dengan tidak
PEMERINTAH NOMOR 56 TAHUN 2021 mengurangi pembatasan-pembatasan menurut
TENTANG PENGELOLAAN ROYALTI HAK CIPTA peraturan perundang-undangan yang berlaku.5
LAGU DAN/ATAU MUSIK1 Berkaitan dengan hak cipta yang merupakan hasil
Oleh : Arbirelio Jeheskiel Walukow2 dari intelektual atau pemikiran seseorang dan
Donald A. Rumokoy3 menikmati hasil ekonomis dari karya atau
Toar Neman Palilingan4 ciptaannya (economics right), mewujudkan
pencipta untuk menikmati hak ekonomis
ABSTRAK ciptaannya, seorang pencipta dapat memberikan
Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk izin bagi orang lain untuk mengumumkan
mengetahui bagaimana pengaturan pengelolaan (performing rights) atau memperbanyak
royalti hak cipta dan/atau musik dan bagaimana (mechanical right) ciptaannya untuk tujuan
sebenarnya tata cara pengelolaan royalti hak komersial berdasarkan perjanjian lisensi.6
cipta lagu dan/atau musik di Indonesia, yang Penggunaan komersial dalam Pasal 1 angka 24
dengan metode penelitian yurids normatif Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014
disimpulkan: Regulasi perlindungan Hak Cipta di tentang Hak Cipta adalah : Penggunaaan secara
Indonesia telah mengalami 5 kali perubahan dan komersial adalah pemanfaatan ciptaan dan/atau
undang-undang Hak Cipta terbaru yaitu Undang- produk hak terkait dengan tujuan memperoleh
Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 Tentang keuntungan ekonomi dari berbagai sumber atau
Hak Cipta. Undang-Undang Hak Cipta adalah UU berbayar.7 Secara normatif hak cipta terjadi jika
yang melindungi hak dari pencipta yaitu hak ada orang yang memperdengarkan lagu kepada
moral dan hak ekonomi yang ada di dalamnya publik dengan maksud untuk mendapat
terhadap pengguna lagu untuk kepentingan keuntungan maka harus mendapat izin dari
komersial di Indonesia. Indonesia tidak hanya pencipta lagu tersebut dan membayar royalti.
berdiam melihat perkembangan negara-negara Indonesia perlu ada lembaga yang
lain dalam perlindungan hak cipta di internet, menjembatani antara pencipta atau pemegang
pemerintah Indonesia berupaya membuat hak cipta. di negara-negara lainnya ada lembaga
regulasi agar pencipta lagu dan/atau musik tertentu menjembatani pencipta atau pemegang
mendapatkan haknya dan menjadi sejahtera. hak cipta dengan pemegang lisensi seperti;
Tetapi dinamis dan cepatnya Setelah UUHC 2014 Amerika Serikat ada Lembaga yang dinamakan
dikeluarkan dan mengatur mengenai LMK sebagai American Society of Composers Authors and
institusi yang berwenang menghimpun dan Publishers (ASCAP) dan Broadcast Music,Inc
membagikan royalti hak cipta lagu dan/atau (BMI). Di Prancis ada Sociey of Authors
musik tetapi dalam PP No.56 Tahun 2021 menjadi Composers and Publishers of Music (SACEM),
problematika karena LMKN bukanlah Lembaga Australasian Performing Right Association and
Manajemen Kolektif seperti yang diatur dalam Australasian Mechanical Copyright Owners
UUHC 2014. Society (APRA & AMCOS), dan Mechanical-
Kata Kunci: Hak Cipta; Pengelolaan Royalti; Copyright Protection Society (MCPS) dan
Peraturan Pemerintah. Performing Right Society (PRS).8 Dari berdirinya
Karya Cipta Indonesia, UUHC yang modern yang
PENDAHULUAN dibentuk pada tahun 1982, 1987, 1997, sampai
A. Latar Belakang Masalah 2002 belum ada collecting society untuk
Hak yang dimiliki oleh pencipta atas suatu mengambil royalti yang menjadi hak dari
ciptaan yang lahir dari intelektual seseorang baik pencipta. Pada tahun 2014 lahir UUHC hasil revisi
itu berupa lagu, musik, lukisan, atau ciptaan
lainnya disebut sebagai hak cipta. Hak Cipta 5 Lihat pasal 1 angka (1) UU No. 19 Tahun 2002 tentang

adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima. Hak Cipta


6 Lisensi adalah izin yang diberikan oleh Pemegang Hak
Pencipta atau penerima memiliki hak untuk Cipta atau Pemegang Hak Terkait kepada pihak lain untuk
mengumumkan dan/atau memperbanyak Ciptaannya atau
produk Hak Terkaitnya dengan persyaratan tertentu.
1 Artikel Skripsi 7Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak
2 Mahasiswa Fakultas Hukum UNSRAT, NIM 18071101259 Cipta.
3 Fakultas Hukum UNSRAT, Guru Besar Ilmu Hukum 8 https://id.creativecommons.net/2019/12/27/apa-yang-
4 Fakultas Hukum UNSRAT, Magister Ilmu Hukum dimaksud-dengan-organisasi-pengumpul-royalti/
UUHC tahun 2002 dimana isi dari UUHC 2014 dihubungkan antara hukum dengan kepemilikan
dalam Pasal 87 mengatur mengenai Lembaga hak cipta, hukum berperan menjamin Pencipta
Manajemen Kolektif (LMK).9 Lahirnya LMK untuk dapat menguasai dan menikmati secara
merupakan kabar baik bagi perindustrian musik eksklusif hasil karyanya bahkan negara wajib
di tanah air tetapi tata cara pengelolaan royalti menjamin kesejahteraan dari pencipta atas karya
belum diatur dalam UUHC tahun 2014 sehingga ciptanya dengan menegakan hukum guna
masih tidak lengkap dan tidak jelas cara mencegah segala bentuk eksploitasi secara
pengelolaan royalti perlu dibuatkan peraturan komersial oleh pihak lain tanpa kompensasi yang
pelaksananya. Pada tahun 2021 “subordinate adil kepada pihak yang menghasilkan karya cipta.
legislations” disahkan melalui Peraturan Dalam masa modern ini, lagu juga berdampak
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Tahun bagi Penciptanya karena memiliki potensi bisnis
2021 Tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu yang memberikan dampak positif kepada
Dan/Atau Musik. Dalam PP No. 56 Tahun 2021 Pencipta lagu tersebut.10
mengatur tentang Pusat Data Lagu Dan/Atau Hak cipta merupakan kekayaan intelektual di
Musik, Tata Cara Pengelolaan Royalti, dan bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional. mempunyai peranan strategis dalam mendukung
pembangunan bangsa dan memajukan
B. Rumusan Masalah kesejahteraan umum sesuai yang diamanatkan
1. Bagaimana pengaturan hak cipta lagu dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
dan/atau musik dalam peraturan 1945. Dalam kaitan dengan perlindungan Hak
perundang-undangan? cipta sangatlah penting bagi pencipta karena di
2. Bagaimana pengelolaan royalti hak cipta dalam suatu karya yang diciptakan di dalamnya
lagu dan/atau musik dalam peraturan ada hak moral dan hak ekonomis yang melekat
perundang-undangan di Indonesia? pada pencipta sehingga Hukum memberikan
jaminan untuk terpeliharanya kepentingan
C. Metode Penelitian masyarakat.
Metode penelitian yang digunakan dalam Setiap individu bebas untuk berperan serta
penyusunan skripsi ini ialah metode yuridis- dalam kehidupan budaya masyarakat untuk
normatif dengan melakukan pengkajian menikmati seni dan bisa berbagi dalam kemajuan
berdasarkan pengkajian pendekatan peraturan ilmu pengetahuan. Semua orang berhak atas
perundang-undangan (statue approach). perlindungan terhadap kepentingan moral dan
materiil yang dihasilkan dari setiap karya ilmiah,
PEMBAHASAN sastra atau seni yang diciptakannya.11
A. Pengaturan Hak Cipta Lagu Dan/Atau Musik Menurut UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Dalam Peraturan Perundang-undangan Hak Cipta, ciptaan yang dilindungi meliputi
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan
seni dan sastra, sudah demikian pesat sehingga sastra yang terdiri atas:
memerlukan peningkatan perlindungan dan a. buku, pamflet, perwajahan karya tulis
jaminan kepastian hukum bagi pencipta, yang diterbitkan, dan semua hasil karya
pemegang hak cipta dan pemilik hak terkait. tulis lainnya;
Peraturan mengenai perlindungan Hak Cipta b. ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan
terbaru di Indonesia diatur dalam Undang- sejenis lainnya;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 c. alat peraga yang digunakan untuk
Tahun 2014 tentang Hak Cipta. UUHC 2014 kepentingan pendidikan dan ilmu
memberikan pengertian Hak Cipta adalah hak pengetahuan;
ekslusif Pencipta yang muncul secara otomatis
berlandaskan prinsip deklaratif setelah semua
karya cipta dapat diwujudkan dalam bentuk 10 Kadek Irman Septiana dan A.A Gede Oka Parwata,
nyata tanpa mengurangi pembatasan. Jika “Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Lagu Yang
Lagunya Dinyanyikan Tanpa Ijin Berdasarkan Undang-
9 Lembaga Manajemen Kolektif adalah adalah institusi Undang Hak Cipta”, Kertha Semaya: Journal Ilmu Hukum,
yang berbentuk badan hukum nirlaba yang diberi kuasa oleh Volume 7, Nomor 2, Juli, 2019, hlm. 2.
Pencipta, Pemegang Hak Cipta, dan/atau pemilik Hak Terkait 11 Sudjana, Pembatasan Perlindungan Kekayaan
guna mengelola hak ekonominya dalam bentuk Intelektual (Hak Cipta) Dalam Perspektif Hakasasi Manusia,
menghimpun dan mendistribusikan royalti. Jurnal Penelitian HAM Vol 10 Nomor 1, Juli 2019 Hlm. 73
d. lagu dan/atau musik dengan atau tanpa c. alat, benda, atau produk yang diciptakan
teks; hanya untuk menyelesaikan masalah
e. drama, drama musikal, tari, koreografi, teknis atau yang bentuknya hanya
pewayangan, dan pantomim; ditujukan untuk kebutuhan fungsional,
f. karya seni rupa dalam segala bentuk sedangkan dalam
seperti lukisan, gambar, ukiran, kaligrafi, Pasal 42 Tidak ada Hak Cipta atas hasil karyanya
seni pahat, patung, atau kolase; berupa:
g. karya seni terapan; a. hasil rapat terbuka lembaga negara;
h. karya arsitektur; b. peraturan perundang-undangan;
i. peta c. pidato kenegaraan atau pidato pejabat
j. karya seni batik atau seni motif lainnya; pemerintah;
k. karya fotografi; d. putusan pengadilan atau penetapan
l. potret; hakim; dan
m. karya sinematografi; e. kitab suci atau symbol keagamaan.
n. terjemahan, tafsir, saduran, bunga Berdasarkan bunyi Pasal 41 dan Pasal 42
rampai, basis data, adaptasi, aransemen, diatas diketahui bahwa yang dilindungi hak
modifikasi dan karya lain dari hasil ciptanya bukan ide atau konsepnya tetapi ide
transformasi; atau konsep yang telah diwujudkan dalam bentuk
o. terjemahan, adaptasi, aransemen, nyata yang berwujud sebaga karya cipta oleh
transformasi, atau modihkasi ekspresi Pencipta
budaya tradisional; Pencipta adalah seseorang atau sekolompok
p. kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam orang secara bersama melahirkan suatu karya
format yang dapat dibaca dengan cipta yang bersifat pribadi dan mempunyai suatu
Program Komputer maupun media ciri khas. Dalam UUHC 2014 menyatakan orang
lainnya; yang dianggap pencipta kecuali terbukti
q. kompilasi ekspresi budaya tradisional sebaliknya, yang dianggap sebagai Pencipta, yaitu
selama kompilasi tersebut merupakan orang yang namanya:
karya yang asli; a. disebut dalam Ciptaan;
r. permainan video; dan b. dinyatakan sebagi Pencipta pada suatu
s. program computer.12 Ciptaan;
Berdasarkan Pasal 40 Ayat 1 huruf d UU c. disebutkan dalam surat pencatatan
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta maksud Ciptaan; dan/atau
dari kalimat “lagu dan/atau musik dengan atau d. tercantum dalam daftar umum Ciptaan
tanpa teks” merupakan suatu kesatuan yang sebagai Pencipta.14
bersifat utuh artinya terhadap lagu dan/atau Hak Cipta merupakan hak ekslusif yang terdiri
musik berlaku segala aturan yang umum yang atas hak moral dan hak ekonomi. Hak moral
juga berlaku untuk karya cipta lainnya, kecuali adalah hak yang melekat secara abadi pada diri
secara khusus disebutkan tidak berlaku.13 dari pencipta. Pengaturan mengenai hak moral
Selain dari karya-karya hak cipta yang dijelaskan dalam UUHC 2014 yang menyebutkan
dilindungi oleh UUHC 2014, dalam Pasal 41 ada bahwa :
juga hasil karya ciptaanya yang tidak dilindungi 1) Hak moral sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Hak Cipta di Indonesia meliputi: 4 merupakan hak yang melekat secara abadi
a. hasil karya yang belum diwujudkan dalam pada diri Pencipta:
bentuk nyata, a. Tetap mencantumkan atau tidak
b. setiap ide, prosedur, system, metode, mencatumkan namanya pada salinan
konsep, prinsip, temuan atau data sehubungan dengan pemakaian
walaupun telah diungkapkan, dinyatakan, Ciptaannya untuk umum;
digambarkan, dijelaskan, atau b. Menggunakan nama aliasnya atau
digabungkan dalam sebuah ciptaan dan samarannya;
c. Mengubah Ciptaannya sesuai dengan
12 Lihat Pasal 40 Ayat 1 UU No. 28 Tahun 2014 tentang kepatutan dalam masyarakat.
Hak Cipta
13 Hulman Panjaitan dan Wetmen Sinaga, Performing

Right Hak Cipta Atas Karya Musik dan Lagu Serta Aspeknya 14 Lihat Pasal 31 UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak
(Jakarta; Uki Press, 2017) Hlm. 14. Cipta.
d. Mengubah judul dan anak judul kolektif dan sekedar untuk memudahkan
ciptaannya; dan penulisan identitas Pencipta lagu hanya dengan
e. Mempertahankan haknya dalam hal mencantumkan satu nama dan menghilangkan
terjadi distorsi Ciptaan, mutilasi ciptaan, nama-nama lainnya.19 Sedangkakan Hak
modifikasi ciptaan, atau hal yang bersifat Integritas atau disebut juga dengan right of
merugikan kehormatan diri atau integrity, yaitu hak yang menyangkut semua
reputasinya.15 bentuk perlakuan dan sikap yang terkait dengan
2) Hak Moral sebagaimana dimaksud pada ayat integritas atau martabat Pencipta.20
(1) tidak dapat dialihkan selama pencipta Selain memilik Hak moral, Pencipta juga
masih hidup, tetapi pelaksanaan hak tersebut memiliki Hak ekonomi yang ada pada karya
dapat dialihkan dengan wasiat atau sebab lain ciptanya. Hak ekonomi merupakan hak ekslusif
sesuai dengan ketentuan peraturan yang dimiliki Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
perundang-undangan setelah pencipta untuk memperoleh manfaat ekonomi atas
meninggal dunia.16 Ciptaannya, sedangkan yang dimaksud dengan
3) Dalam hal pengalihan pelaksanaan hak moral “Hak eksklusif” yaitu hak yang hanya
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diperuntukan untuk Pencipta, sehingga tidak ada
penerima dapat melepaskan atau menolak pihak lain yang dapat menggunakan hak tersebut
pelaksanaan haknya dengan syarat pelepasan tanpa seizin dari pencipta. Pemegang Hak Cipta
atau penolakan pelaksanaan hak tersebut yang bukan Pencipta aslinya hanya mendapatkan
dinyatakan secara tertulis.17 sebagian dari hak eksklusif yang berupa hak
Hak moral pada hakikatnya bertujuan untuk ekonominya saja. Hak Ekonomi Pencipta atau
melindungi martabat dari penciptanya dan Pemegang Hak Cipta di atur dalam Pasal 9 UU No.
ciptaanya. Fungsi Hak moral utamanya untuk 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, yang berbunyi
mencegah degradasi, pelecehan, perusakan dan (1) Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
pengurangan hak-hak Pencipta dan ciptaannya.18 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
Berkaitan dengan Hak moral, Konvensi Bern memiliki hak ekonomi untuk melakukan:
mewajibkan anggotanya untuk memberikan hak- a. penerbitan Ciptaan;
hak berikut ini kepada para Pencipta, di b. penggandaan Ciptaan dalam segala
antaranya : bentuk bentuknya;
1) The right to claim authorship of a work c. penerjemahaan Ciptaan;
(the right of paternity or the right of d. pengadaptasian, pengaransemenan,
atribution); and atau pentransformasian Ciptaan
2) The right object to any distortion or e. pendistribusian Ciptaan atau salinannya;
modification of a work, or other f. pertunjukan Ciptaan;
derogatory action in relation to a work, g. pengumuman Ciptaan;
which would be prejudicial to the h. komunikasi Ciptaan; dan
author’s honor or reputation (the right i. penyewaan Ciptaan
of integrity). (2) Setiap orang yang melaksanakan hak
Berdasarkan Bern Convention diatas, maka hak ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat
moral dikelompokkan menjadi 2 hak yaitu, (1) wajib mendapat izin Pencipta atau
Atribution right dan Intergrity right. Hak atribusi Pemegang Hak Cipta.
dalam hak moral merupakan hak yang (3) Setiap orang yang tanpa izin Pencipta atau
mengharuskan identitas dari Pencipta dilekatkan Pemegang Hak Cipta dilarang melakukan
pada ciptaannya, baik dengan nama asli maupun Penggandaan dan/atau Penggunaan secara
dengan nama samarannya. Atas dasar komersial Ciptaan.
pertimbangan dari Pencipta, seorang Pencipta Pada ayat (2) dan (3) dalam Pasal 9 diatas
dapat menghilangkan identitas dirinya dan menegaskan bahwa siapa saja yang
membiarkan ciptaannya tidak dikenal. Hal itu menggunakan karya Cipta termasuk lagu
dilatar belakangi oleh sulitnya proses penciptaan dan/atau musik dalam rangka untuk keperluan
kegiatan usaha komersil, harus meminta izin
15 Lihat Pasal 5 UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
16 Ibid
17 Ibid 19 Henry Soelistyo Budi, Hak Cipta Tanpa Hak Moral
18 Eddy Damian, Glosarium Hak Cipta dan Hak Terkait (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2017) Hlm 16.
(Bandung; PT Alumni, 2012) Hlm 42. 20 Ibid
terlebih dahulu kepada Pencipta lagu dan/atau keuntungan, tujuan untuk memperdengarkan
musik yang bersangkutan atau dari Pemegang lagu dan/atau musik tersebut untuk menghibur
Hak Cipta yang sah atas suatu karya. Ketika ada pelanggan yang datang ke tempat tersebut
pihak lain yang memanfaatkan hak ekonomi dari Hak ekonomi pencipta atas ciptaannya dapat
Hak Cipta tanpa seizin Pencipta atau Pemegang dikelompokkan menjadi 5 hak, di antaranya:
Hak Ciptanya yang sah, maka berarti telah terjadi 1) Hak untuk Mengumumkan
pelanggaran Hak Cipta yang dapat berakibat pada Pengumuman adalah pembacaan, penyiaran,
munculnya sanksi hukum, baik secara perdata pameran suatu ciptaan dengan menggunakan
melalui gugatan ganti kerugian maupun secara alat apapun, baik elektronik atau non
pidana berupa penjara dan denda.21 elektronik atau melakukan dengan cara
Setiap orang yang melaksanakan hak apapun sehingga suatu ciptaan dapat dibaca,
ekonomi tersebut wajib mendapatkan izin didengar, atau dilihat orang lain.25
pencipta atau Pemegang Hak Cipta. Setiap orang 2) Hak Untuk Memperbanyak
yang tanpa izin pencipta atau pemegang hak Hak untuk memperbanyak dalam kaitannya
cipta dilarang melakukan penggandaan dan atau dengan rekaman audio dikenal dengan
penggunaan secara komersial ciptaan.22 sebutan mechanical rights, yaitu penggandaan
Penggunaan secara komersial dijelaskan dalam karya rekaman suara atau gambar atau suara
UUHC 2014 mengartikan bahwa yang dimaksud dan gambar.26
dengan secara komersial adalah pemanfaatan 3) Hak Untuk Menyewakan
Ciptaaan dan/atau produk Hak terkait dengan Hak untuk menyewakan adalah sebagai
tujuan memperoleh keutungan ekonomi dari konsekuensi dari hak eksklusif Pencipta atas
berbagai sumber atau berbayar.23 Tempat ciptaannya. Pihak lain tidak bisa
layanan publik yang bersifat komersial dijelaskan mempergunakan ciptaan tanpa izin
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun penciptanya, sehingga Pencipta dan/atau
2021 Tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Pemegang Hak Cipta yang sah bisa
Dan/Atau Musik yaitu: menyewakan karya cipta tersebut kepada
a. seminar dan konfrensi komersial, pihak lain untuk kepentingan yang bersifat
b. restoran, kafe, pub, bar, bistro, kelab komersil.
malam, dan diskotek, 4) Hak Untuk Menjual
c. konser music, Dalam Pasal 26 menjelaskan bahwa pembelian
d. pesawat udara, bus, kereta api, dan kapal hasil ciptaan tidak bearti bahwa status Hak
laut, Ciptanya berpindah kepada pembeli, akan
e. pameran dan bazar, tetapi Hak Cipta atas suatu ciptaan tersebut
f. bioskop, tetap ada di tangan Penciptanya.27
g. nada tunggu telepon, 5) Hak Untuk Memberi Lisensi
h. bank dan kantor, Pencipta dan/atau Pemegang Hak Cipta yang
i. pertokoan, sah memiliki hak untuk memberikan lisensi
j. pusat rekreasi, kepada pihak lain terkait dengan penggunaan
k. lembaga penyiaran televise, karya cipta. Akibat dari pemberian lisensi ini
l. lembaga penyiaran radio, yaitu dengan dibayarkannya imbalan dalam
m. hotel, kamar hotel, dan fasilitas hotel, bentuk royalti kepada pencipta melalui
dan lembaga manajemen kolektif. Tarif royalti
n. usaha karaoke24 ditentukan berdasarkan kebiasaan dalam
Tempat-tempat yang disebutkan oleh PP praktik yang berlaku dan terpenuhinya unsur
Nomor 56 Tahun 2021 diatas merupakan tempat keadilan.28
komersial yang bertujuan untuk mencari

21 Prayudi Setiadharma, Mari Mengenal HKI (Jakarta; 25 Lihat Pasal 1 angka 11 UU No. 28 Tahun 2014 tentang
Godfaith Production, 2010) Hlm 61. Hak Cipta
22 Lihat Pasal 9 UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. 26 Rooseno Harjowidigdo, Perjanjian Lisensi Hak Cipta
23 Pasal 1 angka 24 UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Musik dalam Pembuatan Rekaman (Jakarta; Perum
Cipta. Percetakan Negara RI, 2005) Hlm 109.
24Lihat Pasal 3 ayat (2) PP No.56 Tahun 2021tentang 27 Ibid Hlm 111.

Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik. 28 Pasal 16 ayat 1 UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak

Cipta.
Mengenai sifat hak cipta dianggap sebagai perjanjian tersebut mencapai jangka waktu 25
benda bergerak tidak berwujud.29 Dalam bahasa (dua puluh lima) tahun”32
Belanda hak kebendaan ini disebut zakelijk recht. Hak Cipta merupak hak mutlak dari Pencipta
Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, memberikan atau Pemegang Hak Cipta tetapi sifat
rumusan mengenai hak kebendaan yakni : “ Hak kemutlakannya itu berkurang setelah adanya
mutlak atas suatu benda dimana hak itu pembatasan terhadap kepemilikan hak cipta.
memberikan kekuasaan langsung atas suatu Dasar pertimbangan lain adalah hasil suatu karya
benda dan dapat dipertahankan terhadap cipta pada suatu ketika harus dapat dinikmati
siapapun juga”.30 Bahwa hak kebendaan itu oleh semua orang dan tidak hanya oleh orang
adalah hak mutlak yang juga berarti hak absolut yang menciptakannya dengan tidak ada
yang dapat dihadapkan dengan hak relatif atau pembatasannya. Dengan ditetapkannya batasan
biasanya disebut juga persoonlijk atau hak tertentu dimana hak si pencipta itu berakhir,
perorangan. maka orang lain dapat menikmati hak tersebut
Dalam terminologi hukum Belanda istilah droit secara bebas, artinya ia boleh mengumumkan
de suit itu, adalah zaak gevolg yang dimaknai atau memperbanyak tanpa harus minta izin
bahwa hak kebendaan itu akan terus mengikuti kepada si pencipta atau si pemegang hak, dan ini
dimanapun benda itu berada.31 Oleh karena itu, tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta.
terhadap hak cipta sekalipun pelanggarannya Dengan berakhirnya jangka waktu pemilikan
berlangsung diluar negeri, hak cipta tersebut tersebut, maka jadilah karya cipta itu sebagai
tetap akan dapat dipertahankan melalui prinsip milik umum, suatu kuasa umum (publik domein). .
atau asas hukum droit de suit itu. Dengan Atas dasar ini inilah UUHC 1982 memberikan
mengacu pada asas ini, maka seharusnya tidak batasan 25 tahun, sesuai dengan maksud
menjadi alasan apakah negara yang bersangkutan Indonesia untuk menjadi anggota Konvensi Bern
memiliki kesepakatan internasional (konvensi walaupun ada upaya merevisi UUHC 1982 yang
atau perjanjian bilateral maupun perjanjian menaikkan pembatasan jangka waktu untuk Hak
multilateral) dengan negara yang bersangkutan Cipta menjadi 50 tahun setelah pencipta
(tempat karya cipta itu dilanggar). Sifat droit de meninggal.
suite, tidak hilang meskipun antara warga negara Mungkin bagi kita di Indonesia hal ini
pemegang hak cipta dengan pihak yang mempunyai arti lain. Sebab jika kita lihat dalam
melakukan pelanggaran tidak terikat dengan perubahan UUHC 1982, disana kembali
konvensi internasional (karena sama-sama tidak diperpanjang jangka waktu pemilikan hak cipta
menjadi negara peserta) akan tetapi pencipta itu menjadi 50 tahun yang sebelumnya hanya 25
atau pemegang hak tetap saja dapat saja tahun dan dalam UUHC No. 19 Tahun 2002
melakukan penuntutan dengan menggunakan jangka waktu pemilikan cipta 50 tahun ini dan
instrumen hukum perdata (hukum perdata dalam UU No. 28 Tahun 2014 menjadi 70 tahun.
internasional). Ada kesan dengan masa 70 tahun (semasa hidup
Jangka waktu dari pengalihan Hak Ekonomi pencipta ditambah 70 tahun setelah meninggal)
Pencipta atau Pemegang Hak Cipta atas suatu pemilikan hak cipta, UUHC Indonesia tampaknya
ciptaan juga diatur dalam Undang-Undang Hak menonjolkan hak individu. Tetapi jauh dari
Cipta 2014 yang menyatakan Ciptaan buku, anggapan itu semua, disamping menyesuaikan
dan/atau semua hasil karya tulis lainnya, lagu diri dengan Konvensi Internasional, lebih dari itu
dan/atau musik dengan atau tanpa teks yang adalah untuk memberikan penghargaan yang
dialihkan dalam perjanjian jual putus dan/atau maksimal kepada pencipta dan ahli warisnya.
pengalihan tanpa batas waktu, Hak Ciptanya Dengan demikian, diharapkan aktivitas dan
beralih kembali kepada Pencipta pada saat kreativitas para pencipta dapat tumbuh dan
berkembang ditengah-tengah kehidupan
29 Lihat Pasal 16 ayat 1 UU No. 28 Tahun 2014 tentang
masyarakat. Bahkan lebih dari itu sudah
Hak Cipta. selayaknya pula dipikirkan untuk memberikan
30 Sri Soedewi, Masjchoen Sofwan, Hukum Perdata

Hukum Benda (Yogyakarta; Liberty, 1981) Hlm 24.


insentif oleh pemerintah kepada setiap pencipta
31 Droit de suite, adalah merupakan asas hukum, setiap yang melahirkan karya cipta baru, demikian pula
asas hukum mempunyai sifat pengecualian. Sifat
pengecualian dari asas hukum itulah membuat ia menjadi
supel dan fleksibel, mampu mengikuti perkembangan dan
secara terus menerus menyesuaikan diri dengan tuntutan 32 Lihat Pasal 18 UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak
peradaban manusia. Cipta.
terhadap penemuan dalam bidang hak atas Sebelum adanya UUHC 2014 regulasi tentang
kekayaan perindustrian. mekanisme pembayaran royalti, pendistribusian
royalti dan besaran jumlah royalti yang harus
B. Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Dan/Atau dibayarkan user, termasuk lembaga khusus yang
Musik Dalam Peraturan Perundang-undangan diberikan kewenangan untuk menghimpun dan
di Indonesia. mendistribusikan royalti tidak diatur dengan jelas
Sebagai orang yang menggunakan lagu atau dalam UU No.19 tahun 2002 tentang Hak Cipta
musik yang diciptakan oleh pencipta maka sehingga dalam pelaksanaannya menimbulkan
siapapun berkewajiban untuk meminta izin ketidakpastian hukum terutama untuk Pencipta
terlebih dahulu dari si pemegang hak cipta lagu atau Pemegang Hak Cipta. Kepastian hukum
terseebut. Permasalahannya Pencipta atau adalah kepastian aturan hukum, bukan kepastian
Pemegang Hak Cipta tidak memiliki kemampuan tindakan terhadap atau tindakan yang sesuai
untuk memantau semua tindakan menyiarkan, dengan aturan hukum, karena frasa kepastian
mempertunjukkan dan memperdengarkan lagu, hukum tidak mampu menggambarkan kepastian
di dalam negeri sendiri, apalagi di luar negeri.33 perilaku terhadap hukum secara benar-benar.36
Contohnya Pemegang Hak Cipta tersebut tidak
bisa setiap waktu mengontrol setiap tempat Untuk menjembatani antara Pencipta atau
komersial seperti stasiun televisi, radio, restoran Pemegang Hak Cipta dengan user maka
untuk mengetahui berapa banyak karya cipta dibentuklah suatu lembaga yang diberi nama
lagunya telah diperdengarkan ditempat tersebut. YKCI pada januari 1991 berdasarkan Akta Notaris
Maka berkaitan dengan permasalahan dari No.42 tertanggal 12 Juni 1990 dengan berasaskan
Pencipta atau Pemegang Hak Cipta perlu adanya Pancasila dan UUD 1945, yang bertugas untuk
wadah pengadminstrasian kolektif hak cipta mengelola pemungutan royalti karya musik bagi
adalah untuk memudahkan masyarakat meminta musisi Indonesia maupun musisi yang berasal dari
izin jika hendak memakai ciptaan. Tanpa wadah luar negeri.37 Meskipun telah ada lembaga yang
seperti itu,untuk pemakaian ciptaan, masyarakat menghimpun royalti yang serupa, karena tidak
akan kesulitan jika harus menemui Pencipta ada kepastian hukum mengenai penghimpunan
untuk meminta izin. dan pendistribusian royalti dalam UUHC 2002
Pembayaran royalti merupakan kewajiban maka Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
bagi pengguna (user) ketika menggunakan karya seringkali dirugikan oleh user yang menggunakan
cipta lagu atau musik orang lain. 34 Tak dapat karya cipta mereka untuk kepentingan komersial
dipungkiri lagu merupakan penunjang untuk sehingga Pencipta atau Pemegang Hak Cipta tidak
menghibur pelanggan yang datang ditempat mendapatkan feedback dalam hal ini manfaat
komerisil. Alasan inilah yang mendasari ekonomis dari user yang telah menggunakan lagu
kewajiban pengguna membayar royalti, sebab atau musik.
lagu adalah suatu karya intelektual manusia yang Ketidakpastian hukum tentang mekanisme
mendapat perlindungan hukum dan untuk itu jika penghimpunan dan pendistribusian Royalti
pihak lain menggunakannya sudah sepantasnya khususnya bidang lagu dan/atau musik dijawab
meminta izin kepada pemilik atau pemegang hak pada tahun 2014 mengesahkan UU No.28 Tahun
cipta. Untuk mengatasi masalah pemberian izin 2014 tentang Hak Cipta menggantikan UU No.19
bagi user yang akan menggunakan lagu dan juga Tahun 2002 sebelumnya. Salah satu unsur
untuk menarik royalti dari penggunaan lagu, kepastian aturan hukum dalam kaitannya dengan
maka pemerintah merumuskan suatu lembaga Hak Cipta dapat dilihat dalam penggalan
yang berperan untuk melindungi hak ekonomi penjelasan UU Hak Cipta antara lain : “…upaya
dari para Pencipta lagu dan/atau musik. Lembaga sungguh-sungguh dari negara untuk melindungi
itu sering disebut dengan istilah Lembaga hak ekonomi dan hak moral Pencipta dan pemilik
Manajemen Kolektif.35 Hak Terkait sebagai unsur penting dalam
pembangunan kreativitas nasional. Teringkarinya
33 Otto Hashibuan, Op.Cit. Hlm 217
hak ekonomi dan hak moral dapat mengikis
34 User adalah pengguna yang menggunakan lagu untuk
kegiatan komersil Hukum De'rechtsstaat, Volume 4, Nomor 2, September,
35 Adi Juardi, Nurwati, “Efektivitas Lembaga Manajemen 2019.
Kolektif Dalam Memungut Royalti Karya Cipta Musik Dan 36 https://yancearizona.net/2008/04/13/apa-itu-
Lagu Pada Pelaku Bisnis Karaoke Berdasarkan Undang- kepastian-hukum/
Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta”, Jurnal 37 http://www.kci.or.id
motivasi para Pencipta dan pemilik Hak Terkait Society of Composers Authors and Publishers
untuk berkreasi. Hilangnya motivasi seperti ini (ASCAP) dari Amerika Serikat, Australasian
akan berdampak luas pada runtuhnya kreativitas Performing Right Association and Australasian
makro bangsa Indonesia. Bercermin kepada Mechanical Copyright Owners Society (AMCOS)
negara-negara maju tampak bahwa pelindungan dari Australia. Bisa menggunakan Asosiasi seperti
yang memadai terhadap Hak Cipta telah berhasil di Australia yaitu Australasian Performing Right
membawa pertr.rrnbuhan ekonorni kreatif secara Association (APRA).
signifikan dan mernberikan kontribusi nyata bagi Sebelum ada UUHC 2014, PAPPRI berinisiatif
perekonomian dan kesejahteraan rakyat”.38 melakukan pertemuan dengan anggota LMK-LMK
Kepastian hukum dalam UUHC 2014 di yang ada. Dalam pertemuan tersebut ada ide-ide
dalamnya telah mengatur mekanisme membentuk suatu kumpulan yang anggota-
penghimpunan dan pendistribusian royalti hak anggotanya terdiri dari LMK-LMK dan suatu
cipta lagu dan/atau musik yang terdapat pada kumpulan tersebut berbentuk badan hukum yang
Pasal 89 yang berbunyi: bertujuan dalam melakukan pemungutan royalti
1) Untuk pengelolaan Royalti Hak Cipta bidang dari user maka hanya ada satu pihak atau
lagu dan/atau musik dibentuk 2 (dua) pemungutan royalti menggunakan Single Gate
Lembaga Manajemen Kolektif nasional yang System. Ide ini muncul dikarenakan adanya
masing-masing mempresentasikan keluhan dari para user yang menggunakan karya
keterwakilan sebagai berikut; cipta lagu atau musik untuk kepentingan
a. Kepentingan Pencipta; dan komersial di datangi oleh LMK-LMK untuk
b. Kepentingan pemilik Hak Terkait. menarik royalti padahal yang berwenang menarik
2) Kedua Lembaga Manajemen Kolektif royalti hanya satu LMK saja yang membuat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki perjanjian dengan Pencipta.
kewenangan untuk menarik, menghimpun, Aan Seidmann, memperkenalkan suatu cara
dan mendistribusikan Royalti dari Pengguna mengidentifikasi dan memecahkan masalah
yang bersifat komersial. hukum yang berkaitan dengan penyusunan
Hadirnya lembaga yang bersifat nasional yang produk legislasi seperti RUU yang dirangkum
memiliki tugas untuk menarik dan dalam apa yang disebut dalam ROCCIPI (Rules,
mendistribusikan royalti hak cipta lagu atau Oppurtunity, Capacity, Communication, Interest,
musik sangat diperlukan, mengingat para pemilik Process, Ideology), dua hal yang harus termasuk
karya cipta lagu atau musik pada umumnya dalam indikator dan/atau faktor subjektif ini
dalam mengumpulkan imbalan dari hak harus benar-benar mendapat perhatian dan
ekonomisnya sangat terbatas. Para Pencipta atau diperhitungkan secara matang sebab setiap
Pemegang Hak Cipta memerlukan suatu lembaga peraturan perundang-undangan yang berkaitan
yang mengadministrasikan hak atau dengan Ideology dan Interest biasanya
pengumpulan royalti yaitu Lembaga Manajemen menimbulkan pro dan kontra serta suasana panas
Kolektif. Pencipta atau Pemegang Hak Cipta harus yang dapat menebabkan pembahasan macet dan
bekerja sama supaya hak ekonomis bisa tercapai berlarut-larut.39 Dalam pembahasan RUU
dan dirasakan oleh Pencipta. biasanya melibatkan orang yang menjadi
Ketika UUHC 2014 disahkan terdapat juga Pemangku Kepentingan seperti pembahasan
problematika didalamnya. Probelematika yang UUHC 2014 melibatkan LMK-LMK yang ada
muncul yaitu mengenai penamaan Lembaga sebagai perwakilan dari Pencipta atau Pemegang
Manajemen Kolektif yang menggunakan kata Hak Cipta yang akan merasakan dampaknya
Lembaga. Dapat diambil contoh Collecting ketika UUHC 2014 disahkan (Interest).40
Management Organization pertama didunia Terdapat juga pada Pasal 87 ayat (1) dan (2)
SACEM yang menggunakan kata Society yang berbunyi :
dikarenakan pembentukan SACEM sendiri inisiatif (1) Untuk mendapatkan hak ekonomi setiap
dari Bourgett yang merupakan komposer Pencipta, Pemegang Hak Cipta, pemilik
bersama 2 Pencipta lagu lainnya bernama Perizot Hak Terkait menjadi anggota Lembaga
dan Henrison serta penerbit musik Colombier.
Penamaan Society juga bisa dilihat American 39 Moh. Mahfud MD, Konstitusi dan Hukum dalam

Kontroversi Isu (Jakarta; Rajawali Pers, 2009) Hlm. 315.


40 Interest terkait dengan pandangan tentang manfaat
38 Lihat Penjelasan Umum UU No. 19 Tahun 2002 bagi pelaku peran atau pemangku keperntingan(pembuat
tentang Hak Cipta. UU maupun yang akan terkena).
Manajemen Kolektif agar dapat menarik penghimpunan dan pendistribusian Royalti.
imbalan yang wajar dari pengguna yang Permenkumham yang semestinya hanya
memanfaatkan Hak Cipta dan Hak Terkait mengatur izin operasional LMK disalahgunakan
dalam bentuk Iayanan publik yang bersifat dengan cara memunculkan lembaga baru yaitu
komersial. LMKn yang memilik kewenangan sama dengan
(2) Pengguna Hak Cipta dan Hak Terkait yang LMK yaitu menarik, menghimpun dan
memanfaatkan Hak sebagaimana mendistribusikan Royalti, tanpa harus memenuhi
dimaksud pada ayat (1) membayar Royalti syarat sebagai LMK. Konflik hukum antar LMK
kepada Pencipta, Pemegang Hak Cipta, dan LMKn semakin diperpanjang ketika dalam
atau pemilik Hak Terkait, melalui Lembaga penerapannya Menteri Hukum dan HAM, Yasona
Manajemen Kolektif. Laoly membuat pernyataan larangan bagi LMK-
Dari kedua Pasal diatas maka mengandung LMK untuk menghimpun dan mendistribusikan
makna bahwa yang dapat menghimpun royalti royalti, sesuai pasal 89 UU Hak Cipta LMKN
dari para User adalah LMK (tanpa huruf N adalah satu-satunya lembaga resmi pengelolaan
kapital). Maka, untuk memberikan kewenangan Hak Cipta bidang lagu dan musik yang mendapat
kepada LMK nasional memungut royalti dari kewenangan menarik, menghimpun, dan
pengguna harus dinyatakan dalam UUHC yang mendistribusikan royalti serta mengelola
menyatakan bahwa LMK nasional dibentuk dari kepentingan hak ekonomi pencipta dan pemilik
LMK-LMK yang ada bergabung ke dalam LMK hak terkait. Oleh karenanya, LMK tidak boleh lagi
nasional sehingga tidak terjadi kebinguggan para melakukan pengelolaan royalti pencipta dan
Users dalam penarikan royalti. Dasar dari pemilik hak terkait. Jadi sesuai UU Hak Cipta,
kewenangan LMK dalam memungut royalti dari LMK-LMK sudah tidak boleh lagi melakukan
Users adalah adanya surat kuasa dari para pengelolaan royalti.”42
Pencipta atau Pemegang Hak Cipta. Sehingga Pasal 88 UUHC dan Permenkumham 29/2014
harus ada kuasa subsitusi LMK nasional untuk mengatur mengani perijinan LMK bukan LMKn.
memungut royalti, dengan begitu LMK nasional Untuk mendapatkan ijin diperlukan persyaratan
mempunyai kewenangan. sebagaimana disebutkan di dalam ayat (2) Pasal
Bernard Nainggolan berpendapat bahwa 88, yaitu:
fungsi LMK di bidang lagu atau musik di era a. berbentuk badan hukum nirlaba;
sekarang yaitu : b. mendapat kuasa dari Pencipta,
a. Posisi LMK adalah untuk mewakili para Pemegang Hak Cipta, atau pemi.lik
Pencipta atau pemegang hak dalam Hak Terkait untuk menarik,
melakukan pengikatan kerja sama dengan menghimpun, dan mendistribusikan
para pengguna lagu dan/atau musik; Royalti;
b. Kontribusi LMK adalah membantu para c. memiliki pemberi kuasa sebagai
Pencipta lagu dan/atau musik untuk anggota paling sedikit 2OO (dua
dapat mewujudkan hak ekonominya dan ratus) orang Pencipta untuk Lembaga
memastikan agar setiap pengeksplotasian Manajemen Kolektif bidang lagu
ciptaan lagu dan/atau musik yang dan/atau musik yang mewakili
dilakukan oleh pihak lain selalu dilandasi kepentingan pencipta dan paling
dengan lisensi pemakaian lagu dan/atau sedikit 50 (lima puluh) orang untuk
musik.41 Lembaga Manajemen Kolektif yang
Terbitnya Peraturan Menteri Hukum & HAM mewakili pemilik Hak Terkait
Nomor 29 tahun 2014 tentang Tata Cara dan/atau objek Hak Cipta lainnya.
Permhonan dan Penerbitan Izin Operasional serta d. bertujuan untuk menarik,
Evaluasi LMK, menimbulkan problematika menghimpun, dan mendistri busikan
mengenai kewenangan LMK dan LMKN dalam Royalti; dan
e. mampu menarik, menghimpun, dan
41 Suhayati, Monika. "Perlindungan Hukum Terhadap
mendistribusikan Royalti kepada
Hak Ekonomi Pemilik Hak Terkait Dalam Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Legal Protection
For The of Economic Rights of The Related Rights’owner In
Law Number 28 Of 2014 on Copyright)", Negara Hukum: 42https://www.tribunnews.com/seleb/2019/02/08/men

Membangun Hukum untuk Keadilan dan Kesejahteraan, kumham-tak-izinkan-lembaga-manajemen-kolektif-lmk-


Volume 5, Nomor 2, 2016, Hlm 219. kelola-royalti
Pencipta, Pemegang Hak Cipta, atau pemberi kuasa LMK kemudian masuk menjadi
pemilik Hak Terkait. pemberi kuasa LMK nasional. Jika tafsir ini benar
Ketentuan tentang persyaratan tersebut maka, persyaratan LMK nasional harus diatur
kemudian dijabarkan lagi dalam Permenkumham, secara berbeda dengan LMK, keanggotaan LMK
yaitu dengan penambahan syarat untuk nasional harus terdiri dari LMK-LMK dan
pemberian ijin operasional: memberikan kuasa subsitusi kepada LMK
a. Salinan Akta Pendirian; nasional atas dasar kesepakatan bersama dari
b. Salinan Keputusan Menteri mengenai LMK-LMK yang terlebih dahulu mendapat ijin
pengesahan badan hukum; operasional dari Menteri.45
c. Surat Kuasa dari Pencipta, atau pelaku, Menurut Penulis ada 3 kekurangan dari
atau produser; pengelolaan musik digital di Indonesia yaitu
d. KTP pengurus LMK; payung hukum pengelolaan musik digital, sistem
e. Daftar nama anggota LMK; informasi dan data lagu dan/atau musik, dan
f. Daftar karya cipta dan atau produk Hak penghitungan tarif royalti dari tiap pemutaran.
Terkait; Revisi UUHC 2014 sampai aturan turunannya
g. Surat pernyataan mampu menghimpun belum mengatur hal yang berkaitan musik digital
dan mendistribusikan royalti.43 sehingga ini menjadi celah hukum yang ada
Permasalah hukumnya adalah, justru dalam dalam regulasi hak cip ta lagu atau musik. Bisa
UUHC 2014 tidak mengatur mengenai diambil contoh bagaimana Amerika Serikat
persyaratan LMK nasional. Setelah itu dalam merevisi Undang-Undang Hak Ciptanya. Music
Permenkumham 29/2014 tidak memuat perijinan Modernization Act (MMA) merupakan UU
LMKn. Dapat ditafsirkan ketentuan tentang LMK Modernisasi Musik Amerika Serikat yang
berlaku secara mutatis mutandis terhadap LMK mengubah Bagian 115 UU Hak Cipta AS pada
nasional. Hal ini jelas dalam Permenkumham tahun 2018 dan bertujuan untuk mempercepat
29/2014 dengan tegas disebutkan dalam Pasal 1 hukum hak cipta di era streaming. Ada tiga hal
angka 7 bahwa LMK nasional adalah LMK. Dalam penting dalam MMA yang pertama, UU MMA
UUHC 2014 dengan tegas tidak pernah merampungkan proses perizinan musik untuk
mendefinisikan LMKN secara tersendiri. Jika memudahkan pemegang hak cipta menerima
secara singkat dapat disimpulkan LMK nasional royalti, yakni saat musik mereka disiarkan secara
adalah LMK maka LMK nasional juga harus (a) online. Ini berlaku untuk lagu-lagu sebelum tahun
berbentuk badan hukum nirlaba; (b) mendapat 1972. Kedua, Modernisasi Musik akan
kuasa dari Pencipta, Pemegang Hak Cipta, atau meningkatkan kinerja bagaimana cara penulis
pemi.lik Hak Terkait untuk menarik, lagu dibayar oleh layanan streaming dengan basis
menghimpun, dan mendistribusikan Royalti; (c) data lisensi tunggal yang diawasi oleh penerbit
memiliki pemberi kuasa sebagai anggota paling musik dan penulis lagu. Ketiga, royalti yang tidak
sedikit 2OO (dua ratus) orang Pencipta untuk diambil oleh pencipta karena profesionalitas
Lembaga Manajemen Kolektif bidang lagu dengan memberikan proses hukum secara
dan/atau musik yang mewakili kepentingan konsisten untuk menerimanya. Untuk
pencipta dan paling sedikit 50 (lima puluh) orang melaksanakan ini, MMA mengatur tentang
untuk Lembaga Manajemen Kolektif yang pembentukan sebuah komisi yang bernama MLC
mewakili pemilik Hak Terkait dan/atau objek Hak (Mechanical Licensing Collective) yang bertugas
Cipta lainnya; (d) bertujuan untuk menarik, untuk memastikan seluruh musisi di dunia yang
menghimpun, dan mendistri busikan Royalti; dan karyanya diputar di AS mendapatkan bayarannya.
(e) mampu menarik, menghimpun, dan Fungsi dari MLC dan LMKN yang di Indonesia
mendistribusikan Royalti kepada Pencipta, pada prinsipnya kurang lebih sama. MLC bertugas
Pemegang Hak Cipta, atau pemilik Hak Terkait.44 untuk:
Dapat ditafsirkan juga, maka LMK nasional 1. Mendapatkan informasi mengenai
bersifat menjadi semacam federasi, persatuan, sebuah produk musik dan siapa yang
atau asosiasi karena di dalam LMK nasional berhak mendapatkan royalti atasnya.
terdapat badan hukum LMK-LMK, karena semua

45 Lihat Pasal 3 Permenkumham No. 36 Tahun 2018,


43 Lihat Permenkumham No. 29 Tahun 2014 persyaratan untuk memperoleh ijin operasional dan
44 Lihat kembali Pasal 8 ayat (2) UU No. 28 Tahun 2014 mengajukan permohonan tertulis kepada Menteri dengan
tentang Hak Cipta melengkapi dokumen persyaratan (Pasal 4)
2. Bertanggung jawab atas bayaran royalti langkah awal negara untuk melindungi
terhadap produk musik tersebut. kepentingan pencipta lagu. Sebelum adanya
3. Memberikan lisensi pada layanan musik, LMKN di Indonesia sudah ada Lembaga
sehingga bayaran dari layanan musik Manajemen Kolektif seperti KCI, WAMI, RAI,
dapat diteruskan ke pemilik royalti SELMI, PAPPRI, ARDI, ARMINDO, dan SMI yang
musik.46 memiliki izin operasional dari Kemenkumham
Melihat regulasi ketat mengenai untuk menghimpun dan membagikan royalti
perlindungan hak cipta di era digitalisasi bisa kepada Pencipta lagu dan/atau musik. Setelah
juga melihat negara Prancis. Pada 2010, UUHC 2014 dikeluarkan dan mengatur mengenai
Prancis mengesahkan Undang-Undang Hak LMK sebagai institusi yang berwenang
Cipta di internet atau yang dikenal dengan menghimpun dan membagikan royalti hak cipta
HADOPI Law. Undang-Undang ini melindungi lagu dan/atau musik tetapi dalam PP No.56
karya cipta dari pengunduhan lagu secara Tahun 2021 menjadi problematika karena LMKN
illegal yang berimbas pada perampasan hak bukanlah Lembaga Manajemen Kolektif seperti
ekonomi dari Pencipta. Tahun pertama dari yang diatur dalam UUHC 2014. LMK adalah
HADOPI Law tercatat setidaknya 18 Juta institusi yang berbentuk badan hukum nirlaba
pelaku penggungah file illegal, serta yang diberi kuasa oleh Pencipta, Pemegang Hak
mengirimkan surat peringatan kepada 470 Cipta, dan/atau pemilik Hak Terkait guna
ribu pelakunya.47 mengelola hak ekonominya dalam bentuk
menghimpun dan mendistribusikan royalti
PENUTUP sehingga akan menimbulkan conflict interest
A. Kesimpulan dengan LMK-LMK yang sudah mendapatkan izin
Regulasi perlindungan Hak Cipta di Indonesia operasional dari Kemenkumham.
telah mengalami 5 kali perubahan dan undang- B. Saran
undang Hak Cipta terbaru yaitu Undang-Undang Perlu dilakukan sosialisasi lebih luas kepada
Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak masyarakat di Indonesia karena sosialisasi juga
Cipta. Undang-Undang Hak Cipta adalah UU yang bentuk edukasi terutama penggunan lagu yang
melindungi hak dari pencipta yaitu hak moral dan memanfaatkan lagu untuk kepentingan komersial
hak ekonomi yang ada di dalamnya terhadap dikarena masyarakat Indonesia pada umumnya
penggunaan lagu untuk kepentingan komersial di kurang paham akan ketentuan-ketenuan yang
Indonesia. Indonesia tidak hanya berdiam melihat ada didalam UUHC 2014 sehingga kesadaran akan
perkembangan negara-negara lain dalam menghargai karya cipta orang lain masih sedikit
perlindungan hak cipta di internet, pemerintah masyarakat yang mengetahui termasuk
Indonesia berupaya membuat regulasi agar penegakkan hukum di Indonesia
pencipta lagu dan/atau musik mendapatkan Perlu ada sinergitas antara Kemenkumham
haknya dan menjadi sejahtera. Indonesia juga dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang dalam
menyetujui perjanjian internasional, diantarnya hal ini sebagai pembantu Presiden dan Lembaga
yaitu Bern Convention, WIPO Copyright Treaty Manajamen Kolektif yang ada di Indonesia
(WCT) dan WIPO Performance and Phonogram sehingga dapat menghindari conflict interest
Treaty (WPPT). Tetapi dinamis dan cepatnya antara LMK-LMK yang telah mendapat izin
perkembangan teknologi yang ada sehingga operasional dan LMKN yang terbentuk melalui PP
pemerintah perlu melakukan perubahan juga No. 56 Tahun 2021. Dalam mengatasi
didalam Undang-Undang Hak Cipta sehingga problematika yang tejadi dari mekanisme
dapat melindungi hak moral dan hak ekonomis pengumpulan royalty maka perlu menggunakan
dari pencipta lagu dan/atau musik di Indonesia. one gate system sehingga mempermudah dalam
Terbentuknya Lembaga Manajemen Kolektif pengumpulan royalti dari para users sehingga
Nasional yang memiliki kewenangan tidak terjadi kebingungan dalam pembayaran
menghimpun dan mendistribusikan royalti hak royalti sehingga pembayaran royalti bisa sampai
cipta lagu dan/atau musik di Indonesia sebagai kepada Pencipta. Perlu juga membuat peraturan
perundang-undangan yang yang menetapkan
tarif royalti bagi pengguna lagu dan/atau musik
46 Music Modernization Act yang menggunakan platform media internet
47https://www.google.com/amp/s/techno.okezone.com/
untuk kepentingan komersial karena masih ada
amp/2011/07/18/55/481303/perancis-berhasil-lacak-18-
juta-pengunduh-ilegal celah hukum di dalam UUHC 2014 dan
menyegerakan pembentukan pusat data lagu Negara Hukum: Membangun Hukum untuk
dan/atau musik (database) sebagai pusat Sistem Keadilan dan Kesejahteraan, Volume 5, Nomor
Informasi Lagu dan/atau Musik yang selanjutnya 2, 2016.
disingkat SILM adalah sistem informasi dan data
yang digunakan dalam pendistribusian Royalti Peraturan Lainnya:
lagu dan/atau musik sehingga memudahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
LMKN mencatat, menghimpun, dan Tahun 1945.
mendistribusikan royalti kepada para Pencipta. Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang
Hak Cipta.
DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang
Damian, Eddy, Glosarium Hak Cipta dan Hak Hak Cipta.
Terkait, PT Alumni , Bandung, 2012. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021
Harjowidigdo, Rooseno, Perjanjian Lisensi Hak Tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu
Cipta Musik dalam Pembuatan Rekaman, Dan/Atau Musik.
Perum Percetakan Negara RI, Jakarta, 2005.
Hasibuan, Otto, Hak Cipta Di Indonesia Tinjauan Website:
Khusus Hak Cipta Lagu, Neighbouring Rights, https://id.creativecommons.net/2019/12/27/apa
dan Collecting Society, PT.Alumni, Bandung, -yang-dimaksud-dengan-organisasi-
2014. pengumpul-royalti/
Henry Soelistyo Budi, Hak Cipta Tanpa Hak https://yancearizona.net/2008/04/13/apa-itu-
Moral, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2017) kepastian-hukum/
Kadek Irman Septiana dan A.A Gede Oka Parwata, https://www.tribunnews.com/seleb/2019/02/08/
“Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Lagu menkumham-tak-izinkan-lembaga-
Yang Lagunya Dinyanyikan Tanpa Ijin manajemen-kolektif-lmk-kelola-royalti
Berdasarkan Undang-Undang Hak Cipta”, https://www.google.com/amp/s/techno.okezone
Kertha Semaya: Journal Ilmu Hukum, Volume .com/amp/2011/07/18/55/481303/perancis-
7, Nomor 2, Juli, 2019. berhasil-lacak-18-juta-pengunduh-ilegal
MahfudMD, Moh, Konstitusi dan Hukum dalam http://www.kci.or.id.
Kontroversi Isu, Rajawali Pers, Jakarta, 2009.
Nurwati, Adi Juardi “Efektivitas Lembaga
Manajemen Kolektif Dalam Memungut Royalti
Karya Cipta Musik Dan Lagu Pada Pelaku
Bisnis Karaoke Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta”,
Jurnal Hukum De'rechtsstaat, Volume 4,
Nomor 2, September, 2019.
Panjaitan, Hulman dan Sinaga Wetmen,
Performing Right Hak Cipta Atas Karya Musik
dan Lagu Serta Aspeknya, Uki Pres, Jakarta,
2017.
Prayudi Setiadharma, Mari Mengenal HKI,
Godfaith Production, Jakarta, 2010.
Sri Soedewi, Masjchoen Sofwan, Hukum Perdata
Hukum Benda, Libert, Yogyakarta, 1981.
Sudjana, Pembatasan Perlindungan Kekayaan
Intelektual (Hak Cipta) Dalam Perspektif
Hakasasi Manusia, Jurnal Penelitian HAM Vol
10 Nomor 1, Juli 2019.
Suhayati, Monika. "Pelindungan Hukum Terhadap
Hak Ekonomi Pemilik Hak Terkait Dalam
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
Tentang Hak Cipta (Legal Protection For The of
Economic Rights of The Related Rights’owner
In Law Number 28 Of 2014 on Copyright)",

Anda mungkin juga menyukai