Anda di halaman 1dari 8

“HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL “

Rangkuman

Ekt 1

Rose Amadya Berlian

2102010061

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH-YUSUF

2023
Pengertian

Hak kekayaan Intelektual (HKI) merupakan hak ekslusif yang diberikan


negara kepada seseorang, sekelompok orang maupun Lembaga untuk memegang
kuasa dalam menggunakan dan mendapatkan manfaat dari kekayaan intelektual
yang dimiliki atau diciptakan. Istilah HKI merupakan terjemahan dari Intellectual
Property Right (IPR), sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 7 Tahun
1994 tentang pengesahan WTO (Agreement Estabshing The World Trade
Organization). HKI tergolong benda bergerak tidak berwujud. Benda diartikan
sebagai gejala sesuatu yang dapat dijadikan objek hak milik. Sebagai benda, sifat-
sifat hak kebendaan melekat juga pada HKI, salah satunya adalah dapat dialihkan
pada pihak lain. Pengertian HKI sendiri adalah pemahaman mengenai hak atas
kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang mempunyai
hubungan dengan hak seseorang secara pribadi yaitu hak asasi manusia (human
right). HKI adalah kekayaan pribadi yang dapat dimiliki dan diperlakukan sama
dengan bentukbentuk kekayaan lainnya. Kekayaan Intelektual adalah hak yang
timbul dari hasil olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang
berguna untuk manusia. Pada intinya kekayaan intelektual adalah hak untuk
menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Kekayaan yang
dimiliki seseorang tersebut tidak muncul begitu saja, akan tetapi perlu campur
tangan negara.

Dalam arti negara memberikan pengakuan atas hasil karya seseorang.


Dengan diakuinya hak atas karyanya, maka yang bersangkutan berhak
memperbanyak atau memberi izin kepada orang lain. Hak Kekayaan Intelektual
dapat diartikan sebagai hak yang berkenaan dengan kakayaan yang timbul akibat
kemampuan intelektual manusia. Kemampuan tersebut dapat berupa karya di
bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni, dan sastra. Akan tetapi, selain
mencakup hak yang berkenaan dengan kekayaan. Hak Kekayaan Intelektual juga
mencakup perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh
seseorang. Adapun definisi yang dirumuskan oleh para ahli, Hak Kekayaan
Intelektual selalu dikaitkan dengan tiga elemen penting berikut ini :
1. Adanya sebuah hak eksklusif yang diberikan oleh hukum;
2. Hak tersebut berkaitan dengan usaha manusia yang didasarkan pada
kemampuan intelektual.
3. Kemampuan intelektual tersebut memiliki nilai ekonomi.

Ketentuan mengenai Hak Kekayaan Intelektual diatur melalui tiga


Undang-undang yaitu: 1. Undang-undang No. 14 Tahun 2001 Tentang Paten 2.
Undang-undang No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek 3. Dan terakhir setelah
melalui proses revisi dan pembahasan di DPR, UU tentang Hak Cipta yang baru
kemudian disahkan oleh DPR dengan mengundangkan UUHC No. 28 Tahun
2014. Hak Cipta pertama kali di Indonesia dikenal pada tahun 1912 yaitu pada
masa Hindia Belanda. Dimana pada waktu itu menurut hukum yang berlaku di
negeri Belanda juga diberlakukan di Indonesia berdasarkan asas konkordansi (St.
1912 No. 600; Undang-undang 23 September 1912). Namun sesungguhnya hak
cipta yang terdapat di dalam “Auteurswet tahun 1912 Stb. No. 600, Jadi dapatlah
dikatakan bahwa Undang-undang Hak Cipta yang pertama itu adalah
Undangundang Hak Cipta yang berasal dari Belanda.

Menurut Widyopramono hak cipta seringkali dikatakan sebagai hak


khusus atau hak eksklusif. Karena hak cipta adalah hak eksklusif maka dia harus
dilindungi. Jika tidak, akan berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi.7 Dan di dalam
Undang-undang hak Cipta No. 19 Tahun 2002 pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa
hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima untuk mengumumkan
atau memperbanyak ciptaanya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundangundangan yang
berlaku. Sebagai hak ekslusif, pencipta dan atau pemegang hak cipta mempunyai
hak untuk diantaranya memperbanyak ciptaanya artinya pencipta atau pemegang
dapat menambah jumlah ciptaan dengan perbuatan yang sama, hampir sama atau
menyerupai ciptaan-ciptaan tersebut dengan mempergunakan bahan-bahan yang
sama maupun tidak sama termasuk mengalihwujudkan ciptaan. Memperbanyak
dan mengumumkan serta memberi izin pada pihak lain sesungguhnya menjadi hak
si pencipta atas karya cipta. Tanpa izin disamakan dengan pelanggaran bidang hak
cipta.

Pada dasarnya segala peraturan dan ketentuan hukum yang dibuat oleh
pemerintah merupakan konsekwensi dan seluruh ketentuan yang mengatur
hubungan antara masyarakat dengan segala tindak-tanduknya. Bagi masyarakat
dan pemerintah yang telah melandaskan kehidupannya pada Pancasila dan UUD
1945 jelas dituntut untuk ikut melaksanakan ketertiban dalam pergaulan
masyarakat berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan social.
Ketentuan ini jelas menggambarkan sikap untuk mengakui adanya hak milik yang
harus dilindungi dalam setiap kehidupan masyarakat tersebut. Dan hak milik itu
nantinya akan mampu menciptakan tatanan kehidupan yang lebih dinamis pada
masa-masa yang akan datang. Untuk itu, perlu dilakukan perlindungan yang
menyeluruh dalam menumbuhkan adanya pengakuan masyarakat atas hak
seseorang. Pengakuan perlindungan itu.

Jenis Kekayaan Intelektual

Yang banyak di ketahui mayarakat, hanyalah Hak Cipta, padahal ruang lingkup
Hak Kekayaan Intelektual tidak hanya terbatas pada Hak Cipta saja. Hak cipta adalah hak
khusus bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak
ciptaanya atau memberi izin untuk itu dalam bidang pengetehuan, kesenian, dan
kesusastraan, dengan pembatasan-pembatasan tertentu. Ada banyak ragam kekayaan
intelektual seperti:

1. Hak Cipta

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor16 Tahun 2020 Pasal 1 angka 1 apabila


suatu ciptaan telah diwujudkan dalam bentuk nyata secara otomatis, hak ekslusif
akan timbul, hal itu disebut hak cipta. Sebelum menciptakan hak cipta nasional,
Indonesia sempat memberlakukan Auterswet 1912 (Stb. 1912 No.600). Lalu pada
tahun 1982 Indonesia berhasil memberlakukan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
1982 tentang Hak Cipta yang merupakan regulasi pertama mengenai hak cipta.
Selanjutnya disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987.
Kemudian disempurnakan lagi dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 1997
dan digantikan dengan Undang-Undang Nomor19 Tahun 2002 dan disempurnakan
kembali Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 serta Peraturan Pemerintah
Nomor16 Tahun 2020.20 Hasil ciptaan seseorang yang termasuk dalam kategori
ciptaan yang dilindungi adalah semua hasil karya tulis, ceramah dan ciptaan
sejenisnya, lagu dan musik, drama, segala macam karya seni, dan lain-lain yang
lengkap tertuang dalam Pasal 40 ayat (1) UUHC 2014. Dalam hak cipta, pencipta
boleh mendaftarkan atau tidak mendaftarkan karya ciptanya karena walaupun
tidak didaftarkan tetap memperoleh perlindungan hukum dengan hak khusus dari
pencipta. Hak ini bertujuan agar tidak ada orang lain yang melakukan hak tersebut
selain yang berkepentingan atau yang mendapat izin dari pencipta. Hak tersebut
adalah segala macam hak yang melanggar terhadap HKI antara lain; hak menjual,
hak menggandakan, hak mendapat manfaat dari karya cipta tersebut dan lain-lain
selama pencipta tidak memberi izin.

2. Paten (Patent)

Dikutip dari website resmi Direktorat Jenderal hak kekayaan intelektual, hak
eksklusif pemilikpaten atastemuan di bidang teknologi, melaksanakan sendiri atau
memberi persetujuan kepada pihak lain dalam waktu tertentu untuk melaksanakan
temuannya disebut paten.21 Pemilik paten disebut inventor sedangkan temuannya
disebut invensi. Berbeda dengan hak cipta, paten wajib didaftarkan agar
memperoleh perlindungan hukum. Contohnya temuan Levi Strauss, pada tahun
1873 dianugerahi paten oleh Amerika. Temuan itu adalah paku kecil yang
dipasang di ujung-ujung celana jeans Pemakaian luar yang intensitasnya cukup
tinggi membuat jahitan saku celana berbahan denim tersebut mudah lepas.22
Undang-undang yang mengatur hak paten adalah Undang-Undang Nomor 6
Tahun 1989 tentang Paten, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1997 tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten dan Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten.
4. Merek (Trademarks)

Merek adalah tanda. Tanda tersebut dapat berupa gambar, kata, nama, huruf,
angka, susunan warna, atau kombinasi dari berbagai unsur yang digunakan dalam
perdagangan barang atau jasa. Tanda tersebut juga harus memiliki daya pembeda.
Merek wajib didaftarkan agar memperoleh perlindunganhukum. Jangka waktu
perlindungan hukum pada merek adalah 10 tahun dan dapat diperpanjang setiap
kali untuk jangka waktu yang sama. Merek yang telah terdaftar berlaku surut sejak
tanggal permohonan diterima. 23 Undang-undang yang mengatur merk adalah
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek, Undang-Undang Nomor
14 Tahun 1997 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992 tentang
Merek dan UndangUndang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.

5. Rahasia Dagang (Trade secrets)

Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Pasal 1 ayat (1) Informasi yang bersifat
rahasia dan dijaga kerahasiannya oleh pemilik di bidang teknologi atau bisnis yang
memiliki nilai ekonomi serta berguna untuk kegiatan usaha/dagang disebut rahasia
dagang. 24 Pemilik rahasia dagang berhak menggunakan sendiri rahasia dagangnya,
memberikan lisensi atau melarang pihak lain untuk menggunakan atau mengungkapkan
rahasia dagangnya, tiga hal tersebut adalah hak yang dimiliki oleh pemilik rahasia
dagang. Sama seperti hak cipta, rahasia dagang tidak perlu diaftarkan karena secara
langsung rahasia dagang dilindungi oleh undang-undang. Tetapi apabila dilakukan
pengalihan Hak harus ada dokumen pengalihan yang dicatatkan pada Ditjen HKI
sebagaimana diatur dalam UU Rahasia Dagang. Rahasia dagang memiliki waktu
perlindungan hukum tidak terbatas selama dipegang oleh pemiliknya.

6. Desain Industri (Industrial Design)

Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Pasal 1 ayat (1) Suatu kreasi dalam
bentuk dua atau tiga dimensi yang merupakan gabungan konfigurasi warna atau garis
atau keduanya yang memberi kesan estetis.Kreasi tersebut juga dipakai untuk
menghasilkan produk, barang, atau kerajinan tangan disebut desain industri.Pendesain
industri juga diberi hak atas hasil kreasinya selama waktu tertentu. Waktu perlindungan
hukum unuk desain industri adalah 10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan.
7. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (Integrated Circuit Layout Design)

Kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi yang merupakan gabungan dari
beberapa elemen dengan syarat mininal satu dari elemen tersebut merupakan elemen
aktif disebut desain tata letak sirkuit terpadu.25 DTLS yang memperoleh perlindungan
adalah desain yang orisinil (karya mandiri dan bukan bersifat umum). Jangka waktu
perlindungan hukum adalah 10 tahun sejak tanggal penerimaan.

8. Varietas tanaman (Plant Variety)

Varietas tanaman perlu untuk dilindungi. Pemulia tanaman mendapat hak perlindungan
yang terkandung dalam Undang-Undang Nomor 29 tahun 2000. Hak tersebut adalah hak
untuk menggunakan sendiri hasil pemuliaan varietas tanamannya maupun memberi
kepada orang atau badan lain untuk menggunakan dalam waktu tertentu. Perlindungan
tersebut diberikan kepada spesies tanaman baru yang akan diberi nama. Selain itu
spesies tanaman baru harus unik, seragam, dan stabil. Spesies tanaman baru adalah
tanaman yang belum pernah diperdagangkan, dan apabila telah diperdagangkan
waktunya tidak lebih dari setahun untuk diIndonesia dan tidak lebih dari 4 tahun untuk
luar negeriuntuk tanaman musim seperti semangka dan 6 tahun untuk tanaman tahunan
seperti padi. Jangka waktu perlidungan hukum varietas tanaman adalah 20 tahun untuk
tanaman semusim dan 25 tahun untuk tanaman tahunan.

Prosedur Pendaftaran Hak Cipta


Berdasarkan PeraturanMenteri Kehakiman RI No. M.0I-HC.03.01 Tahun 1987
tentang Pendaftaran Hak Ciptaan, bahwa permohonan pendaftaran ciptaan
dilanjutkan kepada Menteri Kehakiman RI melalui Dirien HAKI dengan:
1. Mengisi Formulir Pendaftaran Ciptaan :
a) Rangkap 3 (tiga);
b) Diatas kertas folio berganda;
c) Ditulis dalam Bahasa Indonesia;
d) Lembar pertama dibubuhi materai Rp. 6.000 (enam ribu rupiah);
e) Ditandatangani oleh pemohon atau kuasanya.
2. Formulir Pendaftaran, dilampiri :
a) Contoh ciptaan atau penggantinya;
b) Surat Kuasa Khusus;
c) Bukti Kewarganegaraan Pencipta dan Pemegang Hak Cipta atau
Kuasanya
Salinan resmi Akta Pendirian Badan
Bukti Pemindahan Hak;
1. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
2. Membayar biaya pendaftaran.
3. Berkas Permohonan kemudian diolah dalam arti:
a. Diperiksa
kelengkapan
administrasi/Formalitas:
1. Diperiksa substantifnya;
2. Diperiksa oleh Tim Evaluasi Hak Cipta;
3. Dimohonkan
persecuuan kepada
Dirien HAKI untuk didaftar atau
Permohonan yang didaftar diterbitkan
surat vendaftaran cintaan. sedangkan
permohonan yang ditolak dibuat surat permohonan dengan diserta alasannya.
Baik surat pendattaran didattar maupun surat penolakan disampaikan kepada
pemohon;
f. Ciptaan yang sudah terdaftar kemudian dicatat dalam Daftar Umum Ciptaan
dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara (TBN) RI.
Sedangkan dalam proses pendaftaran hak cipta, maka pencipta/pemengang hak
cipta
atan krasa mula-mula membawa nersvaratar
administrasi dengan mengajukan permohonan pendaftaran di loket pendaftaran
ciptaan.
Kemudian pemohon membavar biaya
Dermohonan ke kasir vang besarnva tergantung
d)

Anda mungkin juga menyukai