Hak Cipta merupakan salah satu jenis Hak Kekayaan Intelektual, namun hak
cipta berbeda secara mencolok dari Hak kekayaan Intelektual lainnya (seperti paten,
yang memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi) karena hak cipta bukan
merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu, melainkan hak untuk mencegah
orang lain yang melakukan.
Hak Cipta adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk
mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pada
dasarnya Hak cipta merupakan “hak untuk menyalin suatu ciptaan”. Hak Cipta juga
dapat memungkinkan pemegang hak tersebut untuk membatasi penggandaan tidak
sah atas suatu ciptaan. Pada umunya pula hak cipta memiliki masa berlaku tertentu
yang terbatas. Hak cipta berlaku pada berbagai jenis karya seni atau karya cipta atau
“ciptaan”.
1. Hak eksklusif
Yang dimaksud dengan “hak eksklusif” dalam hal ini adalah bahwa hanya
pemegang hak ciptalah yang bebas melaksanakan hak cipta tersebut, sementara orang
atau pihak lain dilarang melaksanakan hak cipta tersebut tanpa persetujuan pemegang
hak cipta.
Beberapa hak eksklusif yang umumnya diberikan kepada pemegang hak cipta
adalah hak untuk:
membuat salinan atau reproduksi ciptaan dan menjual hasil salinan tersebut
(termasuk, pada umumnya, salinan elektronik),
mengimpor dan mengekspor ciptaan,
menciptakan karya turunan atau derivatif atas ciptaan (mengadaptasi ciptaan),
menampilkan atau memamerkan ciptaan di depan umum, menjual atau
mengalihkan hak eksklusif tersebut kepada orang atau pihak lain.
Hak Ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan,
Hak Moral adalah hak yang melekat pada diri pencipta atau pelaku (seni, rekaman,
siaran) yang tidak dapat dihilangkan dengan alasan apa pun, walaupun hak cipta atau
hak terkait telah dialihkan. Contoh pelaksanaan hak moral adalah pencantuman nama
pencipta pada ciptaan, walaupun misalnya hak cipta atas ciptaan tersebut sudah dijual
untuk dimanfaatkan pihak lain. Hak moral diatur dalam pasal 24–26 Undang-undang
Hak Cipta.
Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang hak cipta atau pemegang
hak terkait kepada pihak lain untuk mengumumkan dan/atau memperbanyak
ciptaannya atau produk hak terkaitnya dengan persyaratan tertentu.
Ciptaan yang dapat dilindungi hak cipta di Indonesia adalah ciptaan dalam
bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang mencakup :
Sementara itu yang tidak ada hak ciptanya yaitu : Hasil rapat terbuka lembaga-
lembaga Negara, peraturan perundang-undangan, Pidato kenegaraan/ pejabat
pemerintah, Putusan pengadilan atau penetapan haki, keputusan badan arbitrase /
lainnya.
Penegakan hukum atas hak cipta biasanya dilakukan oleh pemegang hak cipta
dalam hukum perdata, namun ada pula sisi hukum pidana. Sanksi pidana secara
umum dikenakan kepada aktivitas pemalsuan yang serius, namun kini semakin lazim
pada perkara-perkara lain.
Dalam ketentuan Hukum Pidana berikut ini adalah pasal – pasal yang telah
ditetapkan oleh pemerintah, bagi orang – orang yang melanggar hak cipta :
Selain itu di Indonesia masalah hak cipta juga diatur dalam Undang – undang
yaitu, Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak
Cipta dalam pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa hak cipta adalah “hak eksklusif bagi
pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya
atau memberika izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan – pembatasan
menurut peraturan perundang – undangan yang berlaku”. Hak Eksklusif disini
mengandung pengertian bahwa tidak ada pihak lain yang boleh melakukan kegiatan
pengumuman atau memperbanyak karya cipta tanpa seizin pencipta, apalagi kegiatan
tersebut bersifat komersil.
Hukum yang mengatur hak cipta biasanya hanya mencakup ciptaan yang
berupa perwujudan suatu gagasan umum, konsep, fakta, gaya, atau teknik yang
mungkin terwujud atau terwakili di dalam ciptaan tersebut, sebagai contoh, hak cipta
yang berkaitan dengan Tokoh kartun anak – anak melarang salinan kartun tersebut
atau menciptakan tokoh tersebut, namun tidak melarang penciptaan atau karya seni
lain mengenai tokoh secara umum.
Secara umum pembajakan karya rekaman lagu atau musik dibagi atas beberapa
kategori sebagai berikut :
Hak Cipta
Dosen Pengampu:
Hasuri, SH., MH
OLEH :
KELAS : A3
SERANG
2017/2018