Anda di halaman 1dari 11

Hukum Hak Kekayaan lntelektual

MODUL 4 – EKMA 4316 (HUKUM BISNIS)


Hukum Hak Kekayaan lntelektual

Pengertian Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

• Hak Kekayaan lntelektual (selanjutnya disingkat HKI) atau yang sering diterjemahkan
dengan Intellectual Property Rights (IPR) adalah hak yang timbul dari hasil olah pikir
otak manusia, melalui daya cipta, karsa, dan rasanya, berupa karya-karya di bidang
ilmu pengetahuan, seni dan sastra ataupun teknologi yang berguna untuk manusia.
Pada dasamya HKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu
kreativitas intelektual.
• HKI merupakan kekayaan pribadi yang dapat dimiliki dan diperlakukan sama dengan
bentuk-bentuk kekayaan lainnya. Misal, kekayaan intelektual dapat diperjualbelikan
seperti sebuah buku. HKI juga dapat disewakan selama jangka waktu tertentu, yang
di dalamnya pihak penyewa wajib membayar sejumlah uang kepada pihak yang
menyewakan hak tersebut untuk mempergunakan kekayaan intelektual tersebut.
• Hal-hal yang dapat dilindungi dengan HKI meliputi karya seni, fotografi, musik,
rekaman suara, film, novel, piranti lunak dan piranti keras komputer, situs internet,
desain untuk barang-barang yang diproduksi secara massal, makhluk hidup hasil
rekayasa genetika, obat-obatan baru, rahasia dagang, pengetahuan teknik, karakter
serta merek.

Elvy Fitasari
Prinsip – Prinsip Hak Kekayaan Intelektual

1. Prinsip Keadilan (The Principle of Natural Justice).


Dalam prinsip ini, hukum memberikan perlindungan kepada pencipta berupa suatu kekuasaan untuk
bertindak dalam rangka kepentingan yang disebut hak. Pencipta yang menghasilkan suatu karya
bedasarkan kemampuan intelektualnya wajar jika diakui hasil karyanya.

2. Prinsip Ekonomi (The Economic Argument)


Dalam prinsip ini HKI memiliki manfaat dan nilai ekonomi serta berguna bagi kehidupan manusia. Nilai
ekonomi pada HKI merupakan suatu bentuk kekayaan bagi pemiliknya, pencipta mendapatkan
keuntungan dari kepemilikan terhadap karyanya seperti dalam bentuk pembayaran royalti terhadap
pemutaran musik dan lagu hasil ciptanya.

3. Prinsip Kebudayaan (The Cultural Argument)


Dalam prinsip ini, pengakuan atas kreasi karya sastra dari hasil ciptaan manusia diharapkan mampu
membangkitkan semangat dan minat untuk mendorong melahirkan ciptaan baru. Hal ini disebabkan
karena pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan sastra sangat berguna bagi
peningkatan taraf kehidupan, peradaban dan martabat manusia. Selain itu, HKI juga akan
memberikan keuntungan baik bagi masyarakat, bangsa maupun negara.

4. Prinsip Sosial (The Social Argument)


Dalam prinsip ini, sistem HKI memberikan perlindungan kepada pensipta tidak hanya untuk memenuhi
kepentingan individu, persekutuan atau kesatuan itu saja melainkan berdasarkan keseimbangan
individu dan masyarakat. Bentuk keseimbangan ini dapat dilihat pada ketentuan fungsi sosial dan
lisensi wajib dalam undang.
Elvy Fitasari
Dasar Hukum Hak Kekayaan Intelektual

1. Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement


Establishing the World Trade Organization (WTO)
2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan
3. Undang-undang Nomor 12/1997 tentang Hak Cipta
4. Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek
5. Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris Convention
for the Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the
World Intellectual Property Organization
6. Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan Trademark Law
Treaty
7. Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan Berne
Convention for the Protection of Literary and Artistic Works
8. Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPO Copyrights
Treaty

Elvy Fitasari
Klasifikasi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI)

1. Hak Cipta (copyright)


2. Hak Kekayaan Industri (industrial
property rights), yang meliputi :
a. Hak Paten
b. Hak Merek
c. Hak Desain Industri
d. Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
e. Hak Rahasia Dagang
f. Hak Indikasi
Elvy Fitasari
Hak Cipta
• Hak Cipta adalah Hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan ciptaannya atau
memperbanyak ciptaannya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19/2002 Pasal 1
ayat 1 mengenai Hak Cipta :

• Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Hak cipta termasuk kedalam benda immateriil, yang
dimaksud dengan hak milik immateriil adalah hak milik yang objek haknya adalah
benda tidak berwujud (benda tidak bertubuh). Sehingga dalam hal ini bukan fisik
suatu benda atau barang yang di hak ciptakan, namun apa yang terkandung di
dalamnya yang memiliki hak cipta. Contoh dari hak cipta tersebut adalah hak cipta
dalam penerbitan buku berjudul “Manusia Setengah Salmon”. Dalam hak cipta,
bukan bukunya yang diberikan hak cipta, namun Judul serta isi didalam buku
tersebutlah yang di hak ciptakan oleh penulis maupun penerbit buku tersebut.
Dengan begitu yang menjadi objek dalam hak cipta merupakan ciptaan sang
pencipta yaitu setiap hasil karya dalam bentuk yang khas dan menunjukkan
keasliannya dalam ilmu pengetahuan, seni dan sastra.

Elvy Fitasari
Ciptaan yang dilindungi
UUHC menganut sistem terbatas dalam melindungi karya cipta seseorang.
Perlindungan ciptaan hanya diberikan dalam bidang ilmu pengetahun, seni dan
sastra. Untuk itu Pasal 11 ayat 1 merinci ketiga bidang tersebut meliputi:
• Buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lainnya.
• Ceramah, kuliah, pidato, dan sebagainya.
• Pertunjukan seperti musik, karawitan, drama, tari, pewayangn, pantomim
dan karya siaran antara lain untuk media radio, televisi dan film serta karya
rekaman radio.
• Ciptaan tari (koreografi), ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa teks,
dan karya rekaman suara atau bunyi.
• Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis, seni pahat, seni patung, dan
kaligrafi yang perlindungnnya diatur dalam Pasal 10 ayat 2.
• Seni batik, arsitektur, peta, sinematografi, dan fotografi.
• Program komputer, terjemahan, tafsir, saduran, dan penyusunan bunga
rampai.

Elvy Fitasari
Masa Berlakunya Hak Cipta
Dalam mengatur jangka waktu berlakunya hak cipta, UUHC tidak menyaratkan melainkan membeda-bedakan. Perbedaan itu
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Kelompok I (Bersifat Orisinal)
Untuk karya cipta yang sifatnya asli atau orisinal, perlindungan hukumnya berlaku selama hidup pencipta dan terus berlanjut
sampai dengan 50 tahun setelah pencipta meninggal. Mengenai alasan penetapan jangka waktu berlakunya hak cipta orisinal
yang demikian lama itu, undang-undang tidak memberikan penjelasan. Karya cipta ini meliputi:
• Buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lainnya.
• Ciptaan tari (koreografi).
• Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis, seni pahat, seni patung dan seni batik.
• Ciptan lagu atau musik dengan atau tanpa teks.
2. Kelompok II (Bersifat Derivatip)
Perlindungan hukum atas karya cipta yang bersifat tiruan (derivatip) berlaku selama 50 tahun, yang meliputi hak cipta sebgai
berikut:
• Karya pertunjukan seperti musik, karawitan, drama, tari, pewayangan, pantomim dan karya siaran antara lain untuk
media radio, televisi dan film serta karya rekaman radio.
• Ceramah, kuliah, pidato, dan sebagainya.
• Peta
• Karya sinematografi, karya rekaman suara atau bunyi, terjemahan dan tafsir.
3. Kelompok III (Pengaruh Waktu)
Terhadap karya cipta yang aktualitasnya tidak begitu tahan, perlindungan hukumnya berlaku selama 25 tahun meliputi hak
cipta atas ciptaan:
• Karya fotografi.
• Program komputer atau komputer program.
• Saduran dan penyusunan bunga rampai.

Elvy Fitasari
Hak Kekayaan Industri

• Hak kekayaan industri adalah hak yang mengatur segala


sesuatu milik perindustrian, terutama yang mengatur
perlindungan hukum. Hak kekayaan industri sangat
penting untuk didaftarkan oleh perusahaan-perusahaan
karena hal ini sangat berguna untuk melindungi kegiatan
industri perusahaan dari hal-hal yang sifatnya
menghancurkan seperti plagiatisme. Dengan di legalkan
suatu industri dengan produk yang dihasilkan dengan
begitu industri lain tidak bisa semudahnya untuk
membuat produk yang sejenis / benar-benar mirip
dengan mudah. Dalam hak kekayaan industri salah
satunya meliputi hak paten dan hak merek.

Elvy Fitasari
Hak kekayaan industri meliputi:
1. Paten (Patent)
Paten merupakan hak khusus yang diberikan negara kepada penemu atas hasil
penemuannya di bidang teknologi, untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri
penemuannya tersebut atau memberikan pesetujuannya kepada orang lain untuk
melaksanakannya.
2. Merk (Trademark)
Merk adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan
warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersbut yang memiliki daya pembeda dan
dipergunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.
3. Rancangan (Industrial Design)
Rancangan dapat berupa rancangan produk industri, rancangan industri. Rancangan
industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi, garis atau
warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi yang mengandung nilai
estetika dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat
dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang atau komoditi industri dan kerajinan
tangan.
4. Rahasia Dagang (Trade Secret)
Informasi rahasia dagang adalah informasi di bidang teknologi atau bisnis yang tidak
diketahui oleh umum, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha
dan dijaga kerahasiannya oleh pemiliknya. Elvy Fitasari
Hak kekayaan industri meliputi:
5. Indikasi Geografi (Geographical Indications)
Indikasi geografi adalah tanda yang menunjukkan asal suatu barang yang karena faktor
geografis (faktor alam atau faktor manusia dan kombinasi dari keduanya telah
memberikan ciri dari kualitas tertentu dari barang yang dihasilkan).
6. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (Layout Design of Integrated Circuit)
Denah rangkaian yaitu peta (plan) yang memperlihatkan letak dan interkoneksi dari
rangkaian komponen terpadu (integrated circuit), unsur yang berkemampuan mengolah
masukan arus listrik menjadi khas dalam arti arus, tegangan, frekuensi, serta prameter
fisik lainnya.
7. Perlindungan Varietas Tanaman (Plant Variety Protection)
Perlindungan varietas tanaman adalah hak khusus yang diberikan negara kepada
pemulia tanaman dan atau pemegang PVT atas varietas tanaman yang dihasilkannya
untuk selama kurun waktu tertentu menggunakan sendiri varietas tersebut atau
memberikan persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya.

Elvy Fitasari

Anda mungkin juga menyukai