2. Prinsip-Prinsip HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual Prinsip-prinsip Hak atas Kekayaan
Intelektual (HaKI) adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Ekonomi Dalam prinsip ekonomi, hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif dari
daya pikir manusia yang memiliki manfaat serta nilai ekonomi yang akan member
keuntungan kepada pemilik hak cipta.
2. Prinsip Keadilan Prinsip keadilan merupakan suatu perlindungan hukum bagi pemilik suatu
hasil dari kemampuan intelektual, sehingga memiliki kekuasaan dalam penggunaan hak atas
kekayaan intelektual terhadap karyanya.
3. Prinsip Kebudayaan Prinsip kebudayaan merupakan pengembangan dari ilmu
pengetahuan, sastra dan seni guna meningkatkan taraf kehidupan serta akan memberikan
keuntungan bagi masyarakat, bangsa dan Negara.
4. Prinsip Sosial Prinsip sosial mengatur kepentingan manusia sebagai warga Negara,
sehingga hak yang telah diberikan oleh hukum atas suatu karya merupakan satu kesatuan
yang diberikan perlindungan berdasarkan keseimbangan antara kepentingan individu dan
masyarakat/ lingkungan.
3. Dasar hukum haki
Adapun perangkat UU HAKI Indonesia, yakni:
a. Hak cipta diatur dalam UU No 19 tahun 2002;
b. Paten diatur dalam UU No. 14 tahun 2001;
c. Merek diatur dalam UU No. 15 tahun 2001;
d. Perlindungan varientas baru tanaman diatur dalam UU No. 29 tahun 2000;
e. Rahasia dagang diatur dalam UU No. 30 tahun 2000;
f. Desain industry di atur dalam UU No. 31 tahun 2000;
g. desain tata letak sirkuit terpadu di atur dalam UU No. 32 tahun 2000
4. Ciptaan yang dilindungi
1. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (layout) karya tulis yang diterbitkan,
dan semua hasil karya tulis lain;
2. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu;
3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
4. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
5. Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
6. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi,
seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan;
7. Arsitektur;
8. Peta;
9. Seni Batik;
10. Fotografi;
11. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, dan karya lain dari hasil
pengalihwujudan.
Hak atas kekayaan intelektual merupakan hukum perdata Namun, dapat digolongkan hukum 27
pidana apabila terdapat pelanggaran atas hak tersebut yang diatur pada pasal 100 sampai dengan
pasal 103 BAB XVIII Ketentuan Pidana Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan
Indikasi Geografis, dimana sudut pidana tersebut hanya pada pelanggarannya saja sedangkan
mengenai perlindungan dan permohonan bersifat perdata yang mengatur kepentingan subjek
hukum atas hasil kekayaan intelektualnya secara pribadi