Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian hukum kekayan intelektual


Hak kekayaan intelektual (HKI) didefinisikan sebagai hak untuk memperoleh
perlindungan secara hukum atas kekayaan intelektual sesuai dengan peraturan
perundang-undangan di bidang HKI, seperti UU Hak Cipta, Paten, Desain Industri,
Rahasia Dagang, Varitas Tanaman, Sirkuit terpadu dan Merek .
Hak Atas Kekayaan Intelektual atau yang kerap disingkat HAKI merupakan sebuah
perlindungan hukum yang diberikan sebuah negara tertentu kepada seseorang atau
sekelompok individu yang telah menuangkan gagasannya dalam wujud sebuah karya.
Hukum ini bersifat teritorial kenegaraan. Artinya, sebuah karya hanya akan dilindungi hak-
haknya di negara tempat karya tersebut didaftarkan untuk memperoleh HAKI.
Sebagaimana yang tertuang di dalam Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002, Hak
Atas Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan suatu peraturan kepada
seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Adapun karya yang dilindungi adalah
dalam bentuk benda tak berwujud seperti hak cipta, paten, dan merek dagang dan benda
yang berwujud berupa informasi, teknologi, sastra, seni, keterampilan, ilmu pengetahuan,
dan sebagainya.

2. Prinsip-Prinsip HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual Prinsip-prinsip Hak atas Kekayaan
Intelektual (HaKI) adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Ekonomi Dalam prinsip ekonomi, hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif dari
daya pikir manusia yang memiliki manfaat serta nilai ekonomi yang akan member
keuntungan kepada pemilik hak cipta.
2. Prinsip Keadilan Prinsip keadilan merupakan suatu perlindungan hukum bagi pemilik suatu
hasil dari kemampuan intelektual, sehingga memiliki kekuasaan dalam penggunaan hak atas
kekayaan intelektual terhadap karyanya.
3. Prinsip Kebudayaan Prinsip kebudayaan merupakan pengembangan dari ilmu
pengetahuan, sastra dan seni guna meningkatkan taraf kehidupan serta akan memberikan
keuntungan bagi masyarakat, bangsa dan Negara.
4. Prinsip Sosial Prinsip sosial mengatur kepentingan manusia sebagai warga Negara,
sehingga hak yang telah diberikan oleh hukum atas suatu karya merupakan satu kesatuan
yang diberikan perlindungan berdasarkan keseimbangan antara kepentingan individu dan
masyarakat/ lingkungan.
3. Dasar hukum haki
Adapun perangkat UU HAKI Indonesia, yakni:
a. Hak cipta diatur dalam UU No 19 tahun 2002;
b. Paten diatur dalam UU No. 14 tahun 2001;
c. Merek diatur dalam UU No. 15 tahun 2001;
d. Perlindungan varientas baru tanaman diatur dalam UU No. 29 tahun 2000;
e. Rahasia dagang diatur dalam UU No. 30 tahun 2000;
f. Desain industry di atur dalam UU No. 31 tahun 2000;
g. desain tata letak sirkuit terpadu di atur dalam UU No. 32 tahun 2000
4. Ciptaan yang dilindungi

1. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (layout) karya tulis yang diterbitkan,
dan semua hasil karya tulis lain;
2. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu;
3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
4. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
5. Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
6. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi,
seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan;
7. Arsitektur;
8. Peta;
9. Seni Batik;
10. Fotografi;
11. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, dan karya lain dari hasil
pengalihwujudan.

5. Bagaimanakah kedudukan HAKI dalam sistem hukum nasional kita?


Hak Kekayaan Intelektual dapat dikatakan sebagai bagian atau golongan dari hukum perdata. Hukum
perdata adalah hukum yag mengatur kepentingan seseorang secara pribadi. Kekayaan intelektual
merupakan kepentingan seseorang yang harus mendapatkan perlindungan terhadapnya sehingga
perlindungan tersebut diatur dalam hukum perdata yang menjamin hak seseorang secara pribadi.

Hak atas kekayaan intelektual merupakan hukum perdata Namun, dapat digolongkan hukum 27
pidana apabila terdapat pelanggaran atas hak tersebut yang diatur pada pasal 100 sampai dengan
pasal 103 BAB XVIII Ketentuan Pidana Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan
Indikasi Geografis, dimana sudut pidana tersebut hanya pada pelanggarannya saja sedangkan
mengenai perlindungan dan permohonan bersifat perdata yang mengatur kepentingan subjek
hukum atas hasil kekayaan intelektualnya secara pribadi

Anda mungkin juga menyukai