Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muslim

NIM : 22120002
MK : Hak Kekayaan Intelektual

1. Jelaskan beberapa prinsip dasar yang terdapat di dalam UU Hak Cipta!


Jawab:
Prinsip – prinsip dasar HKI yaitu:
1. Prinsip HKI sebagai Hak Ekslusif, artinya hak tersebut hanya dimiliki oleh orang terkait
langsung dengan kekayaan intelektual yang dihasilkan, melalui hak tersebut, pemegang
hak dapat mencegah orang lain untuk membuat, menggunakan atau berbuat sesuatu tanpa
izin.
2. Prinsi HKI melindungi Usaha Intelektual yang Bersifat Kreatif Berdasarkan
Pendaftaran, artinya pendaftaran merupakan salah satu syarat agar rezim HKI dapat
melindungi kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh seseorang, sehingga konsekuensinya
jika tidak didaftarkan, maka pemilik HKI tidak dapat menuntut seseorang yang dianggap
telah menggunakan hak kekayaannya secara melawan hukum.
3. Prinsip Pendaftaran Bersifat Teritorial, artinya perlindungan hukum hanya dapat
diberikan ditempat pendaftaran dilakukan, hal ini berkaitan juga dengan kedaulatan negara
yang mana sistem suatu negara tidak dapat dipaksakan berlaku dinegara lainnya.
4. Prinsip Pemisahan Benda Secara Fisik dengan HKI yang Terkandung di dalam
Benda Tersebut, artinya didalam sistem HKI seseorang yang menguasai benda secara
fisik tidak otomatis memiliki hak ekslusif dari benda fisik tersebut.
5. Prinsip Jangka Waktu Perlindungan HKI adalah Terbatas, artinya secara umum
jangka waktu perlindungan terhadap HKI tidak berlangsung selamanya atau bersifat
terbatas, hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk dapat
mengakses hak kekayaan intelektual untuk pengembangan lebih lanjut sekaligus mencegah
monopoli terhadap kekayaan intelektual tersebut.
6. Prinsip Kekayaan Intelektual yang Berakhir Perlindungannya Menjadi Publik
Domain, artinya HKI yang telah berakhir masa perlindungannya akan menjadi milik
umum (public domain) sehingga semua orang berhak mengakses kekayaan intelektual
tersebut serta pemegang HKI dilarang menghalangi atau melakukan Tindakan seolah –
olah masih memiliki hak ekslusif.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hak Cipta!


Jawab:
Hak Cipta adalah hak ekslusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip –
prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi
pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan (Pasal 1 Angka 1 UUHC).
3. Bagaimana cara melindungi ciptaan berdasarkan ketentuan UU hak Cipta?
Jawab:
Perlindungan hak cipta terhadap ciptaan di Indonesia berdasarkan Undang- Undang Nomor 28
Tahun 2014 berlaku secara otomatis sejak suatu ciptaan diumumkan, hal ini tercantum dalam
Pasal 59 ayat (1) yang berbunyi: berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali dilakukan
pengumuman.

4. Ada berapa substansi yang diatur di dalam UU Hak Cipta?


Jawab:
Undang-Undang Hak Cipta mengatur beberapa substansi yang terkait dengan hak cipta dan
perlindungan karya cipta. Secara umum, terdapat enam substansi utama yang diatur di dalam UU
Hak Cipta, yaitu sebagai berikut:
1. Karya yang dilindungi: UU Hak Cipta mengatur jenis karya yang dilindungi oleh hak cipta,
seperti karya tulis, karya musik, karya seni, karya ilmiah, dan sebagainya. Karya tersebut
harus memenuhi syarat karya orisinal dan memiliki nilai keunikan yang dapat dilihat atau
didengar.
2. Pemilik hak cipta: UU Hak Cipta memberikan hak eksklusif kepada pemilik hak cipta atas
karya ciptanya. Pemilik hak cipta dapat berupa individu atau badan hukum yang memiliki
hak eksklusif untuk mengontrol penggunaan dan pemanfaatan karya ciptanya.
3. Batas waktu perlindungan: UU Hak Cipta mengatur batas waktu perlindungan hak cipta,
yaitu waktu di mana karya cipta dapat dilindungi oleh hak cipta. Batas waktu perlindungan
tergantung pada jenis karya cipta dan negara yang mengeluarkan hak cipta.
4. Pembatasan hak cipta: UU Hak Cipta juga mengatur beberapa pembatasan hak cipta,
seperti hak penggunaan pribadi, penggunaan dalam pendidikan, penggunaan dalam berita,
dan sebagainya. Pembatasan hak cipta ini diberikan agar karya cipta dapat digunakan
dengan lebih luas tanpa melanggar hak cipta.
5. Penggunaan karya cipta tanpa izin: UU Hak Cipta juga mengatur tindakan penggunaan
karya cipta tanpa izin yang dilarang, seperti pencurian hak cipta, pemalsuan, atau
penggunaan yang tidak sah.
6. Penegakan hukum: UU Hak Cipta juga mengatur tindakan hukum yang dapat diambil oleh
pemilik hak cipta jika terjadi pelanggaran hak cipta, seperti gugatan perdata, tuntutan
pidana, dan penegakan hak cipta secara internasional.
7. Perlindungan hak cipta berlaku terhadap warga negara asing yang terlibat dalam perjanjian
yang sama.
5. Kepada siapakah UUHC ini diberlakukan? Jelaskan jawaban Saudara dengan
menyebutkan dasar hukumnya!
Jawab:
Undang-Undang Hak Cipta diberlakukan kepada semua pihak yang melakukan penggunaan karya
cipta atau karya seni yang dilindungi oleh hak cipta, baik itu pemilik hak cipta, pihak yang
memanfaatkan karya cipta, ataupun pihak ketiga yang terlibat dalam penggunaan atau
pemanfaatan karya cipta.
Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1 angka 1 UU Hak Cipta menyebutkan bahwa "Hak
Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan
yang diatur dalam Undang-Undang ini." Sedangkan Pasal 1 angka 2 UU Hak Cipta menjelaskan
bahwa "Karya Cipta adalah hasil karya yang timbul karena kecakapan, bakat, dan usaha yang
bersifat orisinal yang diungkapkan dalam bentuk yang dapat ditangkap, dimensi, dan memiliki
nilai ekonomi."
6. Berapakah jumlah hak ekslusif yang diatur di dalam UU Hak Cipta? Sebutkan dan
Jelaskan!
Jawab:
Hak ekslusif terdiri atas dua, yaitu:
1. Hak Moral, sebagai hak yang melekat secara pribadi kepada Pencipta untuk:
a. Tetap mencantumkan atau tidak mencantumkan Namanya pada Salinan sehubungan
dengan;
b. Pemakaian cipataannya untuk umum;
c. Menggunakan nama aliasnya atau samarannya;
d. Mengubah ciptaannya sesuai dengan kepatuhan dalam masyarakat;
e. Mengubah judul dan anak judul ciptaan; dan
f. Mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi Ciptaan, mutilasi Ciptaan,
modifikasi Ciptaan, atau hal yang bersifat merugikan kehormatan diri atau reputasinya.
2. Hak Ekonomi, sebagai hak ekslusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mendapatkan
manfaat ekonomi atas ciptaan yang meliputi hak untuk melakukan:
a. Penerbitan Ciptaan;
b. Penggandaan Ciptaan dalam segala bentuk;
c. Penerjemahan Ciptaan;
d. Pengadaptasian, Pengaransemenan, atau pentransformasian Ciptaan;
e. Pendistribusian Ciptaan atau salinannya;
f. Pertunjukan Ciptaan;
g. Pengumuman Ciptaan;
h. Komunikasi Ciptaan; dan
i. Penyawaan Ciptaan.
7. Jelaskan fungsi pencatatan dalam hak cipta! Mengapa dipergunakan istilah pencatatan
dan bukan pendaftaran?
Jawab:
Fungsi pencatatan dalam hak cipta adalah untuk memberikan bukti bahwa karya cipta tersebut
telah ada dan dimiliki oleh seseorang atau badan hukum tertentu pada waktu tertentu. Pencatatan
ini penting karena dapat digunakan sebagai dasar bukti dalam mengajukan klaim jika terjadi
perselisihan atau pelanggaran hak cipta di kemudian hari.
Pada UU Hak Cipta Indonesia, istilah yang digunakan adalah "pencatatan" dan bukan
"pendaftaran". Hal ini karena dalam hak cipta tidak diperlukan pendaftaran untuk memperoleh hak
cipta. Sesuai dengan Pasal 7 ayat (1) UU Hak Cipta, hak cipta didapatkan secara otomatis pada
saat karya cipta itu tercipta dan langsung melekat pada penciptanya tanpa harus melalui proses
pendaftaran atau pengumuman.
Meskipun demikian, pencatatan tetap penting dilakukan oleh pemegang hak cipta karena dapat
membantu membuktikan kepemilikan atas karya cipta serta memberikan kepastian hukum.
Pencatatan dapat dilakukan secara sukarela dengan mendaftarkan karya cipta ke Direktorat
Jenderal Kekayaan Intelektual atau melalui badan usaha pengelola kolektif hak cipta. Dalam hal
ini, badan pengelola kolektif akan mencatat informasi tentang karya cipta tersebut serta siapa
pemilik hak cipta dan memberikan izin penggunaan atas karya cipta kepada pihak lain sesuai
dengan persyaratan yang telah disepakati.
8. Jelaskan hubungan antara Pasal 40 dengan Pasal 44 UUHC!
Jawab:

Dalam Pasal 40 UUHC memuat hal-hal yang dilindungi dalam hak cipta serta ketentuan
berdasarkan undang-undang, dan pasal 44 memuat terkait pengecualian penggunaan hak cipta
dalam pasal 40 bagi publik. Sehingga tidak semua yang tampak sebagai pelanggaran hak cipta
dapat di kenakan sanksi sesuai uu, akan perkecualian yang di lindungi oleh pemerintah sesuai
ketentuan perundang-undangan.

9. Jelaskan Pengadilan manakah yang berwenang menangani perkara Hak Cipta menurut
Ketentuan UUHC Indonesia yang berlaku!
Jawab:

Penyelesaian sengketa akibat pelanggaran hak cipta sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dapat dilakukan melalui pengadilan.
Pengadilan yang berwenang adalah Pengadilan Niaga.

Anda mungkin juga menyukai