Anda di halaman 1dari 3

RANCANGAN PENELITIAN UNTUK PENULISAN SKRIPSI

A. JUDUL : PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN TERKAIT


DENGAN ENDORSEMENT DI SOSIAL MEDIA TIKTOK
MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999

B. PELAKSANA PENELITIAN

Nama Mahasiswa : Naila Luthfia Ariqah

NIM : 1903101010257

Angkatan Tahun : 2019

Program Studi : Ilmu Hukum

Dosen Wali : Rismawati, S.H., M.HUM.

Jurusan : Hukum Perdata

Jumlah sks yang Telah Diselesaikan : 130 SKS

Sudah / Lulus dalam Mata Kuliah Wajib : Sudah

Alamat :.Desa Ateuk Pahlawan, Banda Aceh

C. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini


memberikan banyak dampak pada berbagai sisi kehidupan manusia. Dengan
kemajuan teknologi, orang lebih mudah untuk mengetahui ataupun berkomunikasi
dengan jarak jauh pada berbagai belahan bumi secara seketika. Sarana yang
digunakan mulai dari radio, televisi, telepon, telegram, faximile, dan yang terakhir
melalui jaringan komputer.1
1
A. MUH FHARUQ FAHREZHA, “TINJAUAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA PADA PENGGUNA
APLIKASI SOSIAL MEDIA BIGO LIVE”, dalam Skripsi, 2017, hal.1.
Pemerintah Indonesia mengatur mengenai Hak Cipta dalam Undang-Undang
Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta. Pada pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa hak
cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip
deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi
pembatasan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.2

Dalam pemutaran lagu dan/atau musik, Kafe dan Karaoke merupakan contoh
dari beberapa tempatnya. Dalam hal ini, untuk melindungi hak cipta bagi pencipta
lagu dan/atau musik tersebut, pemerintah kemudian lebih konkrit dan optimal
mengatur mengenai royalti hak cipta lagu dan/atau musik dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 56 tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu
dan/atau Musik. Undang-Undang tersebut lahir dengan menimbang, pertama, untuk
memberikan perlindungan dan kepastian hukum terhadap pencipta, pemegang hak
cipta, dan pemilik hak terkait terhadap hak ekonomi atas lagu dan/atau musik setiap
orang yang melakukan penggunaan layanan publik yang bersifat komersial.
Disebutkan dalam Pasal 1 ayat (28) Undang-Undang nomor 28 tahun 2014 tentang
Hak Cipta, Penggunaan Secara Komersial bermaksud pada pemanfaatan Ciptaan
dan/atau produk Hak Terkait dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan ekonomi
dari berbagai sumber atau berbayar.

Kedua, mengoptimalkan fungsi pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau


Musik sesuai dengan ketentuan pada aturan yang terdapat pada Undang-Undang
tersebut. Dalam hal ini, yang dimaksudkan dalam pengelolaan royalti yaitu penarikan,
penghimpunan, dan pendistribusian Royalti Hak Cipta lagu dan/atau musik.3 Dengan
berlakunya undang-undang tersebut, maka akan menimbulkan dampak ganti rugi bagi
siapa yang melanggar. Ganti kerugian berdasarkan Undang-Undang nomor 28 tahun
2014 merupakan pembayaran sejumlah uang yang dibebankan kepada pelaku
pelanggaran hak ekonomi Pencipta, Pemegang Hak Cipta dan/atau pemilik Hak
Terkait berdasarkan putusan pengadilan perkara perdata atau pidana yang

2
Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta.
3
Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang nomor 56 tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau
Musik.
berkekuatan hukum tetap atas kerugian yang diderita Pencipta, Pemegang Hak Cipta
dan/atau pemilik Hak Terkait.4

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah diuraikan diatas,


maka secara lebih konkret, masalah penelitian yang penulis dapat rumuskan adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana hukum dari pencantuman klausa baku dalam perjanjian Endorsement?
2. Bagaimana penyelesaian segketa terhadap pelanggaran dalam perjanjian
Endorsement?

4
Pasal 1 ayat (25) Undang-Undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Anda mungkin juga menyukai