NAMA: BANGSAWAN PASARIBU

NIM : 190574201016

ANALISIS KASUS

Kasus: group musik sabiyan melakukan reaarangement lirik lagu Aisyah Istri Rasulullah yang
di populerkan oleh Group Musik Projector Band asal Malaysia dengan tetap menggunakan nada
lagu Ciptaan lagu tersebut. Lagu dinyanyikan kembali (cover) tersebut dan ditayangkan di
youtobe, dan mengulang kesuksesan sehingga Group Musik Sabyan mendapatkan sejumlah
kompensasi dari youtobe karena banyaknya viewer yang menonton dan mendengarkan lagu
tersebut.

Secara Filosofis, Karya intelektual merupakan hal cipta, obyek yang dilindungi pada hak
cipta tersebut ialah ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Salah satu nya ialah karya cipta lagu atau
musik. Secara umum, dalam intelektual menjelaskan bahwa seiring berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, produk-produk yang berkaitan dengan ciptaan lagu atau music telah
berperan bagi peningkatan perekonomian masyarakat, dalam kehidupan sehari-hari lagu dan
musik di pergunakan dalam berbagai kesempatan baik di dengar, diperdengarkan, disiarkan,
dipertunjukkan serta disebarkan. Media dalam hal ini sangat beragam untuk mempublikasikan
suatu karya dan pada era ini diperlihatkan betapa canggih nya teknologi yang mengukur suatu
karya yang beredar pada dunia music yang juga dapat dijangkau dengan menggunakan
Handphone disertai dengan aktivitas-aktivitas lainnya.

Secara sosiologis, dampak positif terhadap perkembangan teknologi adalah masyarakat

semakin mudah untuk meninkamti dan mengakses semua music, dan juga mempermudah
pencipta dalam hal mempromosikan karyanya. Sedangkan dampak negatifnya ialah
penyalahgunaan teknologi demi kepentingan pribadi seperti melakukan pembajakan, dan kasus-
kasus yang meningkat pada belakangan ini ialah keuntungan dengan cara membuat video cover
yang diunggah ke youtobe.

Banyak sekali fenomena-fenomena pelanggaran terhadap Hak Cipta khusunya pada

music atau lagu yang berlangsung tanpa adanya penyelesaian hukum yang efisien, dari hal
tersebut pelaku-pelaku usaha dalam kegiatan komersial menyiarkan music tanpa membayar
royalty atau meminta izin dari penciptanya.

Secara yuridis, berdasarkan UU nasional hak cipta diatur dalam Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Kemudian tidak hanya itu Hak Cipta secara Internasional
dapat diketahui melalui konvensi, seperti: berne convention, universal copyright convention serta
TRIPs Agreement. Menurut Pasal1 angka 1 UU No. 28 Tahun 2014 tentang hak cipta yang
menjelaskana bahwa hak ekslusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip
deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Hak moral diatur dalam Pasal 5 ayat 1 UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang hak cipta yang
meliputi hak untuk mencantumkan atau tidak mencantumkan nama creator pada salinan
sehubungan dengan pemakaian ciptanya untuk umum, menggunakan nama sasarannya, sampai
mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi, pemotongan, modifikasi dan lain-lain.

Hak ekonomi diatur dalam Pasal 8 UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang hak cipta meliputi
penerbitan, penggandaan dalam segala bentuk, adaptasi, aransemen, tranformasi, pendistribusian,
hingga penyiaran atas ciptanya.

1. Pengaturan tentang penggunaan lagu milik orang lain yang telah di ubah oleh Group
Musik Projector Band
Pengaturan tentang Pelanggaran yang dilakukan oleh sabyan serta Group Musik
Prokector Band ialah pelanggaran Cover Version yang viwer nya melebihi viwer
pencipta aslinya. Kasus Cover version hak cipta dan penyelesaian sengketanya diatur
dalam Pasal 95 hingga 120 UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang hak cipta, penyelesaian
sengketa dapat dilakukan melalui penyelesaian sengketa arbistrase (perdata) diajukan ke
pengadilan niaga atau pengadilan (pidana) dapat diajukan ke pengadilan negri. Tindak
pidana nya diatur dalam Pasal 120 UU Nomor 29 Tahun 2014 yang merupakan delik
aduan. Cover version yang dilakukan oleh sabyan dapat dikatakan telah melanggar hak
moral pencipta apabila tidak mencantumkan nama pencipta dari karya lagu/music
disebut mlenggar hak ekonomi apabila menggunakannya untuk kepentingan komersial.
2. Group Musik Projector Band asal Malaysia menggugat sabyan atas pelanggaran baik
secara moral maupun secara ekonomi yang didasarkan pada UU Nomor 28 Tahun 2014
tentang hak cipta.

Pencipta hak ekslusif atas karyanya karena pencipta telah menghibur masyarakat
melalui ciptaannya, pencipta memiliki hak untuk mendapatkan imbalan yang sepadan.
Dengan menggugat sabyan dikarenakan telah melakukan cover version untuk itu gugatan
yang sesuai ialah gugatan perdata yang mana gugatan tersebut diajukan ke pengadilan
niaga. Berdasarkan Pasal 5 ayat 1 UU Nomor 28 Tahun 2014 merupakan perlindungan
tentang hak moral dan Pasal 8 UU Nomor 28 Tahun 2014 merupakan perlindungan
terhadap ekonomi.

Perlindungan hukum terhadap pemegang hak cipta atas pelanggaran hak cipta di
bidang musik dan lagu dalam bentuk cover version yang dikomersilkan dapat melakukan
dengan dua cara yaitu upaya preventif dan upaya reprensif. Upaya preventif yaitu dengan
melakukan pencatatan ciptaan seperti diatur dalam Pasal 66-67 UU Hak Cipta, artinya
ciptaan tersebut sejak lahir telah dilindungi sehingga pencatatan dimaksudkan untuk
memudahkan pembuktian dalam sengketa. Upaya reprensif yaitu melalui penyelesaian
sengketa arbitrase atauu pengadilan Pasal 95 ayat 1 UU nomor 28 Tahun 2014, gugatan
perdata diajukan ke pengadilan niaga dan tuntutan pidana ke pengadilan negri. Perlu
digaris baawahi bahwa dalam kasus cover version yang dilakukan sabyan terhadap lirik
lagu aisyah istri rasulullah gugatan terhadap pelanggaran hak moral dan ekonomi
diselesaikan sengketanya di pengadilan niaga dengan gugatan perdata.

Kesimpulan: hemat penulis, membuat cover version lagu milik orang lain dan
mengunggah nya ke media sosial youtobe merupakan pelanggaran hak cipta apabila
pembuatan dilakukan dengan secara komersial. Artinya komersial ialah tidak
menguntungkan pencipta asli melainkan menguntungkan pihak cover version yang mana
telah melebihi kapasitas viwer dan mendapatkan keuntungan.