Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Biqi Darmawan

Nim : 03200015
Kelas : 4A
Mata Kuliah : Hukum Kebendaan Perdata
Dosen Pengampu : Drs. Abdurrahim, M.H.

JAWABAN :
1. Untuk mengaransemen atau menyanyikan kembali lagu orang lain
di depan publik yang sifatnya untuk di komersilkan, harus dengan
izin dari Pencipta lagu tersebut. Pelanggaran terhadap hak ekonomi
Pencipta dapat dikenai sanksi pidana. Pasal 1 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (UU Hak Cipta)
yang menyatakan :

“Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara


otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan
diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
Pelanggaran terhadap hak ekonomi Pencipta dalam hal
transformasi hak cipta dapat dikenai sanksi pidana sebagaimana
diatur pada Pasal 113 ayat (2) UUHC 2014 yang menyatakan:
“Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta
atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi
Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c,
huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) ”.

2. Pemegang Hak Cipta dalam PP 56 tahun 2021 tentang Pengelolaan


Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik adalah Pencipta sebagai
pemilik Hak Cipta, pihak yang menerima hak tersebut secara sah
dari Pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari
pihak yang menerima hak tersebut secara sah. Pasal 3 PP 56 tahun
2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik
mengatur bahwa Setiap Orang dapat melakukan Penggunaan
Secara Komersial lagu dan/atau musik dalam bentuk layanan publik
yang bersifat komersial dengan membayar Royalti kepada Pencipta,
Pemegang Hak Cipta, dan/atau pemilik Hak Terkait melalui
LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF NEGARA (LMKN).

3. Kecuali, Apabila yang dimaksud “lagu yang dinyanyikan kembali” ini


adalah lagu yang masa perlindungan hak ciptanya telah habis, maka
lagu tersebut tak lagi memiliki perlindungan hak cipta. Dalam UUHC
2014 “masa perlindungan hak cipta lagu disebutkan berlaku selama
hidup Pencipta dan terus berlangsung selama 70 (tujuh puluh)
tahun setelah Pencipta meninggal dunia, terhitung mulai tanggal 1
Januari tahun berikutnya” (Pasal 58 ayat (1) UUHC 2014).

4. Jika kita pribadi yang bernyanyi hanya untuk rekaman pribadi tanpa
untuk di upload ke sosial media dan bukan untuk komersial tidak
masalah tetapi jika di upload ke youtube atau sosial media yang lain
maka akan di kenakan copyright oleh pemilik aplikasi tersebut
karena sudah tercantum di dalam Pasal 40 ayat (2) UUHC 2014,
lagu yang diaransemen ulang sebagai karya lain dari hasil
transformasi dilindungi sebagai Ciptaan tersendiri dengan tidak
mengurangi Hak Cipta atas Ciptaan asli.

Anda mungkin juga menyukai