kul-2 penggolongan material - 2
kul-2 penggolongan material - 2
Polymer
Adalah bahan yang memiliki sifat utama berantai yang panjang (ikatan
molekulernya panjang) atau memiliki jaringan berelemen dengan berat yang
rendah
Contoh :
1. Thermo Plastik
a. Resin
b. Plastik Industri
c. Resin Silikon
2. Karet
a. Karet Alam
b. Karet Butadin
c. Karet Olefin
3. Resin Termoset
4. Bahan Polymer yang tahan terhadap panas
Resin
Plastik Industri
Resin Silikon
Karet Alam
Karet Butadiena
Karet Olefin
Resin Termoset
Berbagai Jenis Produk Polimer
10
JENIS SAMPAH LAMA HANCUR
- Poliestiren, merupakan resin yang transparan dan tidak berwarna, tetapi dapat di-
warnai secara bening. Massa jenisnya lebih rendah dari polietilen dan polipropilen.
Memiliki sifat listrik yang baik sekali terutama untuk frekuensi tinggi dan ketaha-
nan terhadap radiasi sangat baik sekali. Penggunaannya dipakai untuk badan radio atau
TV, badan kulkas, peralatan listrik dan lain-lain.
Polietilen
Polipropilen
Poliestiren
• Polimetil Metakrilat, mempunyai karakter tembus cahaya yang sangat baik,
terutama untuk daerah sinar tampak, mempunyai massa jenis 1/2 dari gelas dan
kekua tan impaknya 10 kali lebih kuat dari gelas dan tahan terhadap cuaca
sangat baik. Banyak digunakan untuk lensa kaca mata, tegel dinding, kaca TV,
Panel meteran listrik dan lain-lain.
• Polivinil Khlorida (PVC), menyerupai tepung putih dengan massa jenis 1,4
g/cm2 tahan terhadap air, dan alkali, tidak bersifat racun dan tidak menyala,
isolasi listrik nya baik dan tahan terhadap larutan, tahan temperatur hingga
190oC. Penggunaan PVC banyak dipakai sebagai produk pipa, sarung tangan
tahan air, boneka, mainan anak-anak dan lain-lain.
• Resin Kopolimer, resin ini terbagi dalam tiga jenis, yaitu : resin EVA
(Etilen-Vinil Asetat kopolimer), Resin AS (Akrilonitril Stiren) dan resin ABS
(Akrilonitril Butadien Stiren). resin EVA kalau kadar VA kurang dari 7%
mendekati sifat Polietilen dan VA bisa mencapai 60 %, sehingga menjadi
cairan yang sangat kental. Resin AS merupakan kekuatan tarik dan
elastisitas paling baik diantara resin termoplastik tahan terhadap panas dan
bahan kimia, serta cuaca, akan tetapi sebaliknya kecairan dan mampu
cetaknya agak jelek. Sedangkan resin ABS mempunyai mampu bentuk yang
sangat baik, sehingga banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga,
badan TV, radio, mesin cuci, komponen sepeda motor dan lain-lain.
Polivinil Asetat
II. Jenis-jenis Termosetting
Polimer jenis termosetting, selalu berbentuk
resin, yaitu : resin fenol, resin ureaformal-dehide,
resin melamin, resin poliester tak jenuh, resin
epoksi ( bisfenol A dan sikloa-lifatik), resin
poliuretan dan resin silikon.
(a). Karet Alam, dibuat dari sari getah pohon. Sari ini dipanaskan sampai kering
untuk dibuat menjadi karet mentah, selanjutnya dicampur dengan karbon
hitam, zat pewarna, belerang dan lain-lain. mempunyai sifat lentur dengan
kekenyalan yang sangat tinggi dan dapat dideformasikan beberapa kali lebih
panjang dan dapat dikembalikan kebentuk semula. Banyak digunakan sebagai
ban modil, sepeda motor, sol sepatu dan lain-lain. Hasil campuran antara karet
alam dan belerang sekitar 30-40 % menghasilkan ebonit.
(b).Karet Butadien, dibuat dengan cara kopolimerisasi butadien dan stiren, bila
dicampur dengan belerang (S) dapat digunakan sebagai zat vulkanisasi untuk
membuat jaringan tiga dimensi. Mempunyai berat jenis 0,92 dapat digunakan
untuk daerah -30 oC sampai 150 oC. Ketahanan minyaknya lebih baik dari karet
alam. Jenis karet ini banyak digunakan ban sepeda motor, ban mobil, sol sepatu,
bungkus kabel frekuensi tinggi dan tahan panas.
(c). Karet Polisulfida (Tiokol), bahan ini merupakan benda kenyal seperti karet,
dengan massa jenis 1,5 - 1,6 tahan terhadap minyak dan pelarut, serta cuaca
dan ozon, akan tetapi kekuatan tarik dan kekenyalannya kurang baik.
(d). Karet Uretan, bahan ini juga kenyal seperti karet dibuat dari poliuretan
dengan struktur berbentuk jaringan. Bahannya sangat kenyal, mempunyai
ketahanan ki mia dan ozon yang baik, serta minyak. Dapat dibuat bahan jenis
termosetting atau termoplastik.
(e). Karet Olefin, Jenis karet ini ada tiga macam yaitu poliisopren (karet alam sinte
tik), karet butil dan poliisobutelin. Jenis karet ini banyak digunakan untuk
isolator listrik, karena tahan panas dan dingin.
(f). Karet Etilen Propilen, bahan ini adalah kopolimer etilen dan propilen,
yang mempunyai kadar kadar etilen 40-70% dapat digunakan sebagai karet
sintetik. Jenis karet ini mempunyai keunggulan terhadap ozon, cuaca, panas,
tegangan listrik dan uap bila dibandingkan dengan karet biasa. Akan tetapi
mempunyai kelemahan terhadap ketahanan abrasi, dan sifat sobek, serta daya
rekatnya kurang baik.
KERAMIK
Keramik
Bahan yang komposisinya terjadi atas bahan logam dan
bahan non logam.
Contoh :
Tanah liat, Gelas, Beton Cetak dlsb
Tanah Liat
Gelas
• Untuk metal matriks komposit (MMC), matriks yang digunakan adalah paduan
senyawa logam, akan tetapi pada komposit logam atau hybrid komposit
(metal-metal laminate) istilah matriks tidak digunakan sebab pada proses
pembuatannya menggunakan sistem pelapisan (laminate)..
• Pada komposit serat plastik, struktur-struktur yang
membu-tuhkan kinerja (performance) yang tinggi serat
panjang lebih disukai dibanding serat pendek, karena
lebih mudah diatur dan diarahkan, sehingga sifat-sifat
mekanismenya dapat diramalkan dengan lebih tepat.
Sedangkan keuntungan penggunaan serat pendek,
disamping lebih murah juga lebih mudah dibuat dan
kemungkinannya dibuat secara massal lebih tinggi. Serat
pendek ini dipakai misalnya pada tangki-tangki
penyimpanan (storage tank) dan lambung kapal-kapal
kecil, serta bodi mobil atau asesoris sepeda motor.
• Serat komposit dapat dibuat dari berbagai macam
material, tetapi yang dipakai pada industri pesawat
terbang adalah karbon, aramid (kevlar), boron dan gelas.
• Tabel 5 menunjukkan besar modulus elastisitas material komposit
dibanding dengan material logam lainnya. Keuntungan yang
sangat menyolok pada material komposit adalah bobotnya yang
ringan.
• Karakteristik mekanis statis maupun dinamis dari material
komposit serat karbon (CFRP) sangat ditentukan oleh susunan
arah seratnya. Semakin besar sudut yang dibentuk oleh arah serat
dengan arah beban, maka kekuatan tarik dan kekakuan menurun.
• Untuk struktur-struktur yang membutuhkan kekakuan yang tinggi,
penggunaan serat gelas tidak menguntungkan, karena modulus
elastisitas serat ini lebih rendah dibanding serat karbon. Untuk
struktur tersebut, serat karbon yang dipilih, meskipun lebih
mahal. Tetapi bila kekuatan tarik yang diinginkan, serat gelas
sama atau bahkan lebih kuat dibanding serat karbon. Ditambah
harganya yang murah, membuat serat gelas ini banyak disukai di
industri otomotif.
• Bila ketahanan impak yang diinginkan, serat aramid merupakan pilihan
dibanding serat lainnya, meskipun lebih mahal dan kekakuannya lebih
rendah dibanding serat karbon. Serat aramid juga terurai bila terkena
radiasi ultra violet, karena itu penggunaannya di angkasa luar sangat
dibatasi.
• Serat boron lebih kaku dibanding serat karbon dan merupakan material
serat utama yang digunakan pada pesawat- pesawat Amerika beberapa
tahun lalu. Tetapi penggunaannya sekarang amat dibatasi, karena lebih
mahal, diameter serat lebih besar dan lebih berat dibanding serat karbon.
• Penggunaan serat logam yang saat ini dikenal adalah serat tunsten
dipakai sebagai bahan pengisi dalam matriks tembaga. Pusat penelitian
NASA LEWIS memakai serat-serat ini sebagai bahan pengisi super-alloys
agar diperoleh high temperatur strength.
• Dari semua sistem komposit matriks logam (MMC) mungkin komposit
Aluminium yang diperkuat dengan serat boron merupakan komposit
yang paling terkenal karena kesanggu-pannya untuk menyatukan sifat
kuat dan kekar (kaku). Dan penggunaan komposit ini adalah sebagai
pipa (tubes) dalam pesawat ulang-alik USA dan pada sudu-sudu
kompressor mesin turbin gas.
• Ditinjau dari material dasar yang digunakan, maka pada dasarnya serat
penguat terdiri dari dua jenis serat, yaitu : serat organik dan an-
organik.
Sifat Fisik
Yang termasuk dlm katagori ini adalah sifat listrik, magnet, optik,
panas dlsb
Sifat Fisik material tergantung pada dua hal yaitu :
1. Struktur bahan
2. Prosesnya
SIFAT MEKANIK MATERIAL
Gaya dari luar yang bekerja pada logam akan berpengaruh
terhadap kondisi fisik logam tersebut atau dengan kata lain Logam
akan mengalami Deformasi
Deformasi terhadap logam dibedakan sebagai berikut
1. Deformasi Elastis
Deformasi ini bekerja sementara, karena bila gaya
yang bekerja pada logam dihentikan maka kondisi
fisik logam akan kembali keadaan semula
2. Deformasi Plastis
Deformasi ini bersifat tetap, artinya walaupun
gaya yang bekerja pada benda itu dihentikan,
logam tidak akan kembali kekondisi
semula
Karakteristik Termal
z
Pada logam dan semikonduktor dimana elektron merupakan
pembawa muatan, muatan per pembawa adalah 0.16 x 10-18 conl,
atau 1.16 x 10-18 amp.sec. Mobilitas dapat dianggap sebagai
kecepatan rata-rata atau kecepatan gerak v pembawa, yang
ditimbulkan oleh adanya medan litrik *, masing-masing dengan
satuan (m/sec) dan (volt/m).
Karakteristik Fisik
Sistem kristal. Kristal kubik memiliki pola yang sama sepanjang ketiga
sumbu tegak lurus : a1 = a2 = a3. Kebanyakan logam dan beberapa
jenis keramik berbentuk kubik ( jarang sekali terdapat kristal
molekuler yang berbentuk kubik ).
Kristal kubik terdiri dari tiga bentuk kisi, kubik sederhana, kubik
pemusatan ruang dan kubik pemusatan sisi. Suatu kisi adalah pola
yang berulang dalam tiga dimensi yang terbentuk dalam kristal.
Sebagian besar logam memiliki kisi kubik pemusatan ruang (kpr) atau
kisi kubik pemusatan sisi (kps).
Logam kubik pemusatan ruang (bcc). Besi mempunyai struktur kubik.
Pada suhu ruang sel satuan besi mempunyai atom pada tiap titik
sudut kubus dan satu atom pada pusat kubus (gambar 35.) besi
merupakan logam yang paling umum dengan struktur kubik
pemusatan ruang, tetapi bukan satu-satunya. Krom, tungsten dan
unsur lain juga memiliki susunan kubik pemusatan ruang.
Struktur
Dalam membahas ttg material, maka ada hubungan yang saling
diperlukan dan saling berkait satu sama lainnya yaitu antara
Struktur, Sifat Mekanis dan Proses
1. Struktur Atom
2. Susunan Atom
3. Struktur Butiran
4. Struktur Fasa
makasi