Anda di halaman 1dari 84

KLASIFIKASI POLIMER

Definisi dan Konsep Dasar Polimer


POLIMER

Latin : Poli = Banyak


Meros = Bagian

Molekul kecil Molekul raksasa


Monomer
Polimer
(monos = satu)
Contoh
Polietilena Polivinil Klorida Politetra Fluoro
(PVC) Etilena (TEFLON)

Piringan hitam Panci anti lengket


Kantong plastik paralon
PROSES POLIMERISASI

n monomer polimerisasi polimer

P Adisi: tidak ada atom yang hilang


O
Kondensasi: 1 molekul kecil (umumnya H2O)
L
lepas setiap penambahan
I
1 monomer
M
E
Kopolimerisasi: > 1 jenis monomer ter-
R
polimerisasi secara adisi/
I
kondensasi kopolimer
S
acak
A
S Pertautan silang (cross-linking):
I monomer memiliki  3 tapak reaktif
Definisi dan Konsep Dasar Polimer

Istilah PLASTIK dan POLIMER seringkali dipakai


secara bergantian
Faktanya, plastik adalah suatu material rekayasa
yang tidak sederhana dalam struktur molekulnya
melainkan memiliki komposisi yang rumit,yg dgn
sengaja diatur untuk memenuhi aplikasi – aplikasi
spesifik yang diinginkan.

PLASTIK = POLIMER + ADITIF


PLASTIK = POLIMER + ADITIF

Aditif adalah material yang ditambahkan untuk


meningkatkan kemampuan (properties) dari
polimer
Jenis-jenis aditif:

(i) bahan pengisi (filler)


(ii) penstabil (stabilizer)
(iii) pewarna (colorants)
(iv) penghambat nyala/api (flame retardant)
(v) pemlastik (plasticizer)
(vi) pelumas (lubricant)
(viii) dll
KARAKTERISTIK UMUM POLIMER

• Densitas yang rendah, dibandingkan dengan logam


dan keramik.

• Rasio kekuatan terhadap berat (strength to weight)


yang baik untuk beberapa jenis polimer.

• Ketahanan korosi yang tinggi.

• Konduktivitas listrik dan panas yang rendah.


MENGAPA POLIMER PENTING?

 Plastik dapat difabrikasi dengan cetakan menjadi bentuk-bentuk


yang rumit, umumnya tanpa proses pengerjaan lanjutan:
 Atas dasar kriteria volumetric basis, polimer:
• sangat kompetitif dalam hal harga dibandingkan logam.
• umumnya membutuhkan energi proses yang lebih sedikit
dibandingkan logam.
 Beberapa jenis plastik adalah sangat transparan seperti polymethyl
methacrylate PMMA atau akrilik, yang sangat kompetitif
dibandingkan dengan gelas/kaca.
KETERBATASAN POLIMER SEBAGAI MATERIAL
REKAYASA:

 Kekuatan yang relatif lebih rendah daripada logam dan keramik.


 Kekakuan yang rendah.
 Temperatur penggunaan terbatasi hanya beberapa ratus derajat
C saja.
 Perilaku viskoelastis, merupakan keterbatasan khusus dalam
aplikasi struktur penanggung beban.
 Beberapa jenis polimer mengalami degradasi ketika di-ekspos
dalam cahaya matahari dan radiasi lainnya.
KLASIFIKASI POLIMER

 Secara umum, polimer dibagi menjadi 2 (dua) kategori:


PLASTIK dan KARET.
 Berdasarkan kriteria material rekayasa, polimer
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori:
1. TERMOPLASTIK
2. TERMOSET
3. ELASTOMER
dimana (1) dan (2) adalah plastik; sementara (3) adalah karet
KLASIFIKASI POLIMER
Dewasa ini sangat banyak terdapat polimer sintetis. Sifat-sifat
dan kemampuan mereka ditentukan oleh formulasi kimia molekul
penyusun dan struktur ikatan primer/sekunder antar rantai-
rantainya

Elastomer
TERMOPLASTIK:

 Berupa material padatan pada temperatur ruang tetapi berubah


menjadi cairan kental ketika dipanaskan pada temperatur
beberapa ratus derajat saja.
 Karakteristik ini menyebabkan termoplastik mudah dan ekonomis
difabrikasi menjadi beragam bentuk.
 Dapat diberikan siklus pemanasan-pendinginan berulang kali
tanpa degradasi berarti.
 Contoh: Polyethylene (PE), polyvinylchloride (PVC),
polypropylene (PP), polystyrene (PS), dan nylon
TERMOSET:

 Tidak dapat menerima siklus pemanasan-pendinginan seperti


termoplastik:
• Ketika dipanaskan pada tahap awal, termoset melunak dan mampu
mengalir di dalam cetakan.
• Tapi pada temperatur yang tinggi, terjadi reaksi kimia yang
mengeraskan material sehingga akhirnya menjadi padatan yang tidak
mampu lebur kembali (infusible solid).
• Jika dipanaskan ulang, tidak mampu melunak kembali melainkan
akan terdegradasi menghasilkan arang.
 Contoh: phenolics, epoxies, dan beberapa jenis polyesters
ELASTOMER:
 Material yang mampu memanjang secara elastis ketika dikenakan
tegangan mekanis yang relatif rendah.
 Lebih umum dikenal sebagai karet (rubber).
 Beberapa elastomer dapat diregangkan hingga 10 kali lipat dan
masih mampu kembali sempurna ke ukuran asal.
 Meskipun perilakunya cukup berbeda dengan termoset, namun
elastomer memiliki struktur yang lebih mirip dengan termoset,
dibandingkan dengan termoplastik.
 Contoh:
• Karet alam: vulcanized natural rubber.
• Karet sintetis: Styrene-Butadiene (SBR), Nitrile butadiene rubber
(NBR), Silicone rubber.
HOMOPOLIMER DAN KOPOLIMER

Bila semua monomer adalah dari jenis yang sama, maka


polimer yang dihasilkan disebut homopolimer. Sedangkan bila
polimer tersebut disusun oleh lebih dari satu jenis monomer
maka hasilnya disebut kopolimer.
PERILAKU DAN SIFAT POLIMER

Beberapa faktor molekuler yang mengontrol perilaku dan sifat-sifat


polimer, baik dalam kondisi padatan maupun lelehan, adalah:

1. KOMPOSISI KIMIA MOLEKUL;


2. STRUKTUR SUSUNAN MOLEKUL;
3. UKURAN/BERAT MOLEKUL;
Homopolimer tersusun atas rantai monomer yang sama

Kopolimer atau Heteropolimer tersusun atas rantai


monomer dua atau lebih jenis monomer yang berbeda
Polimer dapat diklasifikasikan berdasarkan
pada jenis reaksi pembuatan polimernya :
 Polimer Addisi
bila polimer disusun secara berurutan
tanpa ada unsur yang hilang
 Polimer Kondensasi
bila polimer disusun secara berurutan
dengan adanya pelepasan molekul kecil
atau molekul air
Polimer addisi adalah polimer yang dibentuk
dengan proses penggabungan monomer untuk
Membentuk rantai :

etilene

Poli etilene
Cellulose adalah contoh polimer kondensasi alam

Cellulose terbentuk secara kondensasi molekul glukose


dengan pelepasan molekul air
Cellulose adalah komponen
utama penyusun kayu, kertas dll
Hari ini ada lebih dari 60,000 jenis polimer
Apakah yang membuat polimer berbeda ??
POLIMER SINTETIK
serat (memanjang < 10% tanpa putus)
Ketahanan
terhadap ukuran plastik (20–100%)
elastomer (100–1000%)

1. SERAT (1) serat alami: kapas, wol, sutra


(2) serat (semi) sintetik:
Nama Satuan Struktural Sifat Contoh Kegunaan
Rayon Selulosa Pengabsorpsi, lembut, mudah Gaun, jas, jubah, gorden,
teregenerasi diwarnai, pakaian yang tidak ‘cuci- selimut
pakai’
Asetat Selulosa terasetilasi Cepat kering, lemas, tahan susut Gaun, kemeja, gorden tebal,
jok kursi
Nilon Poliamida Kuat, mengkilap, mudah dicuci, Karpet, jok kursi, tenda, layar
halus, kenyal perahu, stoking, tekstil mulur,
tali
Dakron Poliester Kuat, mudah diwarnai, tahan susut Tekstil pres-permanen, tali,
layar, benang
Akrilik CH2 CH Hangat, ringan, kenyal, cepat kering Karpet, baju hangat, pakaian
(Orlon) C Nn bayi, kaus kaki
2. PLASTIK
dapat dicetak/diekstrusi didinginkan/diuapkan pelarutnya
Plastik sintetik pertama: Bakelit

Nama Satuan Struktural Sifat Contoh Kegunaan


Polietilena CH2 CH2 n Kerapatan tinggi: Wadah cetakan, tutup, mainan,
keras, kuat, kaku pipa
Kerapatan rendah: Pengemas, kantung sampah,
lembut, lentur, jernih botol semprot

Polipropilena CH2 CH n Lebih kaku dan lebih keras Wadah, tutup, karpet, koper, tali
CH3 daripada polietilena kerapatan-
tinggi, titik leleh lebih tinggi

Poli(vinil CH2 CH n Tidak mudah terbakar, tahan Pipa air, atap, kartu kredit,
klorida) Cl bahan kimia piringan hitam

Polistirena CH2 CH n Getas, mudah terbakar, tidak Mebel, mainan, pelapis


tahan bahan kimia, mudah refrigerator, isolasi
diproses dan diwarnai

Fenolik Kopolimer fenol- Tahan panas, air, bahan kimia Perekat kayu lapis, penguat
formaldehida serat-kaca, papan rangkaian
Plastik memiliki sifat yang sangat bervariasi
Sifat Polimer Plastik
Bergantung pada Structur
Molekul Polimer

Plastik dapat dibedakan berdasarkan


perbedaan berat jenisnya dalam campuran
iso propil alkohol dan air.
Berat jenis besar tenggelam,
Berat jenis ringan akan terapung
Polimer Termoplastik – adalah polimer bila dipanaskan
akan menjadi lunak dan menjadi keras kembali bila
didinginkan ( Contoh: botol akua, compact discs)
Plastik Termoset – Polimer mudah untuk dilebur tetapi
akan keras dipanaskan ( Contoh : pipa plastik, assesori
mobil )

Plastik Elastomer – Polimer yang mudah direnggangkan


tetapi mudah untuk kembali ke keadaannya semula(
Contoh: rubber )
Karet adalah jenis polimer elastomer alami

Karet terbentuk secara polimerisasi addisi isoprene


Vulkanisasi Karet
Karet Alami bila dipanaskan Bila dipanaskan dengan sulfur
menjadi lunak dan ulet menjadi lebih mudah dibentuk dan
(soft and sticky) bersifat elastik bila dipanaskan

Ban truk atau mobil adalah karet


polimer elastomer dari neoprene,
sterene dan butabine
Sintetik Kopolimer sebagai ganti Karet Alami

Sintetik Kopolimer yang terbentuk secara addisi dari


Dua monomer stirene dan butadine
Elastomer polimer sintetik yang tahan panas
dan pelarut

Homo polimer addisi yang disebut sebagai neoprene


Some applications of different types of plastics
Some applications of different types of plastics
© 2003 John Wiley and Sons Publishers

Nylon is another synthetic condensation copolymer

It consists of alternative monomers of diaminohexane and adipic acid


35
Nylon adalah Polimer Kondensasi Sintetik

It consists of alternative monomers of diaminohexane


and adipic acid
Uses for Nylon
 Nylon refers to a whole class of polyamides, the most common of which in
the U.S. is nylon 6,6, developed by DuPont chemist Wallace Carothers in the
1930s by polymerizing diaminohexane and adipic acid.
 Nylon is most familiar as the fiber used in stockings and carpets, but much of
it also goes to making engineering polymers.
 In 2008, these polymers made up about 44%, or about 4.5 billion lb, of
global nylon demand.
 The polymer is uses in applications that get a lot of wear and tear, such as
power-tool housings, door handles, brackets, and structural components found
under car hoods or in baby carriages.
 The basic advantage of nylon is that it combines classic thermoplastic
properties—low weight and high capability of integrating different functions into
one component—with its specific material properties, namely high thermal and
chemical stability.
 This enables nylon to substitute for many metal or other material applications
in terms of weight, cost, and performance.
Penggunaan Nylon
 Nylon menggambarkan keseluruhan class dari polimer polyamida
yang paling umum adalah nylon 6,6, yang dikembangkan oleh
DuPont chemist Wallace Carothers sejak tahun 1930 dengan cara
polimerisasi diaminohexane dan adipic acid.

 Nylon adalah serat sintetik yang paling terkenal yang banyak


digunakan sebagai “ stockings and carpets “, dan juga untuk
sebagai bahan untuk kepentingan rekayasa polimer

 Tahun 2008, Nylon dibuat hingga 44% dari kebutuhan total


polimer, atau kira-kira 4,5 juta lb (pound) kebutuhan dunia
Stretching or “necking” a plastic bag

Why does the plastic stay


distorted after it is pulled?

Because the molecular


structure is changed !

Pulling on a piece of PE

The molecular rearrangement


that occurs as PE is stretched
39
Branching alters the physical properties of PE

linear PE branched PE

High density PE (HDPE) Low density PE (LDPE)


greater rigidity and soft, stretchy, not very strong
strength
Variasi rantai cabang menentukan Sifat Fisika Polimer
PE

linear PE
branched PE

High density PE (HDPE) Low density PE (LDPE)


greater rigidity and soft, stretchy, not very
strength strong
PENGGOLONGAN POLIMER
Sumber :
Alami : Pati, Selulosa, Protein, Lipid, Asam Nukleat, dsb
Sintetik : Polietilena, Polivinil Klorida, dsb

Cara Pembuatan
Polimer Adisi
Polimer Kondensasi

Reaksi terhadap Kalor


Polimer Termoplastik
Bila dipanaskan melunak dan dapat dibentuk dengan
bantuan tekanan
Polimer Termoset
Dapat dilebur dalam pembuatannya tapi menjadi keras s
elamanya tidak melunak dan tidak dapat dicetak ulang
POLIMERISASI
Polimerisasi Adisi
Monomer mengadisi monomer lain sehingga produk polimer
mengandung semua atom yang ada pada monomer awal

H H H H H H H H H
...... + C C + C C + ...... C C C C C
H H H H
H H H H H

Etilena Polietilena

Polimerisasi Kondensasi
Sebagian dari molekul monomer tidak termasuk dalam
polimer akhir
POLIMERISASI
O H
C CH2CH2CH2CH2CH2 N O
HO H + HO C H
H2C CH2CH2CH2CH2 N
Gugus
H +
Karboksil Gugus
Amina

O H O H
C CH2CH2CH2CH2CH2 N C C CH2CH2CH2CH2 N + x H2O
H2

Ikatan
Amida

Asam 6-Aminoheksanoat Nilon


POLIMERISASI
Alkena Polimerisasi adisi

etilena → Polietilena

H H H H H H H H H H
n C C C C C C C C C C
H H H H n H H H H H H

Propilena → Polipropilena

H2C C CH3 C C C C C C C C C
H H2 H2 H2 n

Salah
POLIMERISASI
Rumus yang benar

H2C C CH3 C C C C C C
H

Rantai C bercabang

H H H H H H
C C C C C C
H CH3H CH3H CH3

Etilena Polimer Sintetik

Melalui substitusi satu atau beberapa hidrogen dari etilena


BEBERAPA POLIMER ADISI

Etilena Poli Etilena

H H
H2C C CH3 C C
H
H CH3 n

Poli-Propilena

H H
H2C C C C
H n
H

Poli-Stirena
Back Next
BEBERAPA POLIMER ADISI
H H
H2C C Cl C C
H n
H Cl
Polivinil Klorida

F F
F2C CF2 C C
F F n

Teflon

H H
H2C C CN C C
H
H CN n
Poliakrilo Nitril
Back
HUBUNGAN SIFAT FISIS DENGAN STRUKTUR

’Plastik’Polietilena
Rapatan tinggi
Rapatan rendah

Polietilena rapatan tinggi


Lebih kaku Kotak radio, TV
Lebih kuat Mainan anak
HUBUNGAN SIFAT FISIS DENGAN STRUKTUR

Struktur :
Molekul linear
rantai tak bercabang yang panjang
Kristalin teratur
gaya dispersi maksimum
HUBUNGAN SIFAT FISIS DENGAN STRUKTUR
Polietilena rapatan rendah
Setengah kaku
Bening
Titik leleh rendah

Contoh :

Kantong plastik Wadah makanan Instalasi pada


kabel listrik
HUBUNGAN SIFAT FISIS DENGAN STRUKTUR

Struktur :
Rantai bercabang mencegah struktur kristalin
Menurunkan gaya dispersi dan melemahkan tarik menarik
HUBUNGAN SIFAT FISIS DENGAN STRUKTUR

Bagaimana jika kita menginginkan bahan yang


Sangat keras
Sangat kuat
Sangat kaku
Tahan panas

Polimer Termoset Sintetik


Bakelit
Polimer kondensasi ikat silang
Kombinasi monomer Fenol dan Formaldehida → Resin
Fenol Formaldehida
REAKSI PEMBUATAN BAKELIT
OH
OH OH
H
H
+ 2 C O C OH
H H H C H
OH
Fenol Formaldehida Orto Para
OH OH OH
H2 OH H2
C C
OH + H
+ H 2O

CH2OH
STRUKTUR BAKELIT

HO OH HO

CH2 CH2 CH2

OH HO C OH
H2

CH2 CH2 H 2C

HO OH HO

Struktur Bakelit
ELASTROMER

Bukan cuma sifat kekerasan dan kekakuan yang diinginkan


dari polimer

Diperlukan Kelenturan dan Elastisitas


Polimer karet alam
CH2 H2C
n H2C C C CH2 C C
H
CH3 H3C H n
Isoprena

Dapat menggulung, memuntir, dan


saling jalin dengan rantai lainnya
VULKANISASI

Proses pengikat – silangan rantai hidrokarbon dengan


atom-atom Belerang (S)

S S
S

Karet tervulkanisasi
Lebih keras
Lebih kuat
Cocok untuk ban mobil
KARET SINTETIK

n H2C C CH2 H2C


C CH2
H C C
Cl n
Cl H

Polikloroprena (Neoprena)

Kopolimerisasi
Campuran dua monomer membentuk polimer yang rantai
utamanya mengndung kedua jenis polimer

Karet SBR = Koplimerisasi Stirena 25 % dan Butadiena 75 %


Molekul SBR
KARET SINTETIK
Molekul SBR
H2 H2 H2
CH2 H2C C C C
C C CH C C
H H H
H

Unit Unit Unit


Butadiena Stirena Butadiena

Lebih tahan terhadap oksidasi dan abrasi dibandingkan karet


alam tapi sifat mekanis kurang memuaskan
Poliisoprena
Sama dengan karet alam
Tidak dipanen dari kebun karet
SERAT DAN TEKSTIL
Kapas
Dipintal
Wol
Ditenun
Sutera

Tekstil

Poliakrilonitril
Orlon H H
Acrilon C C
Creslan H CN n

Polimer Adisi
SERAT DAN TEKSTIL
Poliester -Polimer kondensasi Poliamida -Polimerisasi Kondensasi
Dacron Nilon
Milar : Pita kaset, Video Nilon 66

Sutera Serat protein alami


Wol Poliamida

Serat Spandeks
Pakaian renang Gabungan sifat elastisitas karet
Pakaian dalam dan kekuatan tarik serat

Tekstil mudah Tekstil


Berbahaya tahan api
terbakar
PEMLASTIS

Bahan kimia berupa cairan


Bersifat atsiri
Bekerja sebagai pelumas internal

Contoh : PCB
Ftalat

Keras
PVC
Rapuh

PVC + Pemlastis Lembut


seperti kulit
PEMLASTIS
Ftalat
Ester turunan dari asam Ftalat
O O
C C
OH OCH2CH2CH2CH3
OH OCH2CH2CH2CH3
C C
O O

Asam Ftalat DBP = Dibutil Ftalat

DMEP Dimetoksietil Ftalat


DOP Dioktil talat = DEHP

Kantong PVC wadah darah


BIODEGRADABLE POLIMER

Polimer yang dapat terurainya secara alami menjadi senyawa yang


lebih sederhana

Penyebab
Cahaya (fotodegradasi)
Hidrolisis (degradasi kimiawi)
Bakteri/jamur
Enzim (degradasi enzimatik)
Angin, Abrasi (degradasi mekanik)

Sumber
Alami : BSA,HAS, kolagen, gelatin
Sintetik : PLA, PGA, PMMA, poliakrilamida, dsb
BIODEGRADABLE POLIMER
Aplikasi :
Benang bedah
Organ buatan
Drugs Delivery Sistem
Plastik biodegradable
MANUSIA DENGAN ORGAN PLASTIK

Pencangkokan bahan sitetik


Sendi pinggul buatan
Klep jantung plastik
Tabung Dacron rajutan menggantikan arteri tersumbat
Payudara plastik

Pendekatan lain
Menggunakan zat alami untuk membangun polimer biomedis
Polimer Asam Glikolat Film sintetik untuk
Asam Laktat membalut luka bakar
PEMBUANGAN PLASTIK
Polimer sintetik
Fungsi terlalu baik

Terlalu awet

Sampah plastik

Dikubur?
Barang sekali pakai
PENDAURULANGAN BAHAN SINTETIK

Polimer termoplastik dapat dilelehkan dan dicetak ulang


Polimer Termoset telah dikembangkan

Pembakaran Gas beracun


Poliakrilonitril Hidrogen Sianida
MODIFIKASI KIMIA PADA POLIMER ALAMI

Selulosa -Polimer Glukosa

1. + HNO3
+ Kamfor Seluloid
+ Alkohol

2. + NaOH Selulosa Rayon


+ CS2 xantat Diekstrusi Selofan

3. + Anhidrida Asetat

Eester dilarutkan Diekstrusi Rayon


Asetat dalam Aseton lewat Spineret Asetat
POLIMER ALAMI
(1) KARET
(2) PROTEIN
(3) POLISAKARIDA
(4) ASAM NUKLEAT

(1) KARET
H2C CH2 H2C CH3
n H2C CH C CH2 C C + C C
CH3 H CH3 n H CH2 n
2-metilbutadiena cis-poliisoprena trans-poliisoprena
(isoprena) (karet alam) (getah perca)
Adisi radikal bebas campuran cis- dan trans-
Katalis Ziegler-Natta semua cis-
Karet alam: meleleh tidak sepenuhnya kembali ke
lembek bentuk semula jika diulur
Vulkanisasi
(Goodyear, 1839) pembentukan jembatan disulfida (-S-S-) di
antara gugus –CH3 pada rantai yang
bersebelahan:
< 5% S bahan elastik
banyak S sangat keras & noneplastik
(ebonit)

Karet sintetik: - SBR


- kopolimer butadiena + akrilonitril (NBR)
- polibutadiena

Produksi sekarang < karet alam:


- bahan baku makin mahal
- meningkatnya minat orang akan ban
radial berserat
(2) PROTEIN

COOH -COOH asam


Monomer: asam-α-amino
H2N H -NH2 basa amfoter
R

Asam amino paling sederhana: R = H (glisina)

O H O O O
- H2O
HO C CH2 N H + HO C CH2 NH2 HO C CH2 N C CH2 NH2
H
glisina diglisina
ikatan peptida (suatu dipeptida)

Polimerisasi poliglisina/Nilon 2 (suatu polipeptida)


COOH COOH
R=CH3 (alanina): 1 atom C kiral H 2N H H NH2
CH3 CH3
levo (L-) dekstro (D-)
Polipeptida harus dibangun dari 1 isomer optis saja agar sifatnya berulang
(reproducible) 20 asam α-amino alami hampir semua levo

Lambang Struktur Gugus Samping


“Gugus Samping” Hidrogen
Glisina Gly –H

Gugus Samping Alkil


Alanina Ala –CH3
Valina Val –CH(CH3)2
Leusina Leu –CH2CH(CH3)2
Isoleusina Ile –CH(CH3)CH2CH3
Prolina Pro CH2
H2C CH2
(struktur seluruh
asam amino) NH CH
COOH
Lambang Struktur Gugus Samping
Gugus Samping Aromatik
Fenilalanina Phe C
H2

Tirosina Tyr C OH
H2

Triptofan Trp CH2 C


HC
N
Gugus Samping Mengandung Alkohol H

Serina Ser –CH2OH


Treonina Thr –CH(OH)CH3

Gugus Samping Basa


Lisina Lys –(CH2)4NH2
Arginina Arg –(CH2)3NHC(NH2)=NH
CH2 C CH
Histidina Hys
HN N
C
H
Lambang Struktur Gugus Samping
Gugus Samping Asam
Asam aspartat Asp –CH2COOH
Asam glutamat Glu –(CH2)2COOH
O
Gugus Samping Mengandung Amida C C NH2
H2
Asparagina Asn O
C C C NH2
H2 H2
Glutamina Gln

Gugus Samping Mengandung Sulfur


Sisteina Cys –CH2SH
Metionina Met –CH2CH2SCH3
protein berserat (fibrous)
Protein
protein globular

1. PROTEIN BERSERAT:
a. Sutera: bentuk lembaran terlipat -
monomer utama Gly dan Ala + sedikit
Ser dan Tyr R cukup kecil
rantai protein ditaut-silang oleh ikatan
hidrogen
C O H N

gugus nonhidrogen semuanya terletak


pada 1 sisi lembaran
gaya lemah antarlembaran membuat
lembaran menumpuk menjadi lapisan
sutera terasa halus
b. Wol dan rambut: bentuk heliks-

protein memilin menjadi kumparan berputar-


kanan dengan ikatan hidrogen antara
C O dan H N pada asam amino ke-4.

R lebih meruah dan kurang terdistribusi


secara teratur menonjol keluar dari heliks
dan tidak saling mengganggu
2. PROTEIN GLOBULAR
Contoh: Mioglobin (pembawa O2 dalam sel)
Hemoglobin (pembawa O2 dalam darah)

Struktur terlipat tak beraturan:


a. Ada bagian berstruktur heliks-α/lembaran
dan bagian tidak beraturan.
b. R hidrokarbon menggerombol di daerah
yang menolak air dan R polar/bermuatan
cenderung tetap bersentuhan dengan air.

ENZIM:
residu yang membentuk tapak aktif dan menentukan sifat katalitik tidak
berdekatan satu sama lain.
berfungsi menurunkan penghalang aktivasi suatu reaksi.
bekerja selektif pada kelompok substrat yang terbatas.
(3) POLISAKARIDA
1. Monosakarida: gula sederhana
CnH2nOn (n = 3,4,5,6 = triosa, tetrosa, pentosa, heksosa)

Polihidroksialdehida aldosa
Contoh: glukosa
cincin cincin
H O membuka
membuka 1C
H di sini H di sini
H 2C OH 6
HO 4 6CH2OH HO 4 CH2OH
5 O HO C H 5 O
3
H H H C OH H H
HO 4 HO
3 2 3 2 1 OH
OH 1 H H 5C OH OH
H H
OH CH2OH H
6
(a) α-D-glukosa (b) D-glukosa (c) β-D-glukosa
rantai terbuka

4 atom C-kiral 24 =16 gula aldoheksosa


Selain glukosa, yang alami: D-galaktosa (gula susu laktosa)
D-manosa (gula tumbuhan)
Polihidroksiketon ketosa
Contoh: fruktosa (buah dan madu)
cincin cincin
membuka 1CH2OH membuka
di sini H di sini
1 2C O
HOH2C O H HO 3C H HO 3 1CH2OH
2 5 2 O
H HO H 4C OH HO OH OH
HO 3 4 CH2OH H 5C OH 4 5 6 H
OH H 6 H H
CH2OH H
6
(a) cincin beranggota-5 (b) bentuk (c) cincin beranggota-6
rantai-terbuka
2. Disakarida: kondensasi dua gula sederhana melalui dehidrasi
Contoh: laktosa (gula susu); sukrosa (gula pasir dari tebu dan gula bit)
OH
6
H4 CH2OH
5 O
H H H  -D-glukosa
HO
3 2 1 6
OH O 4 CH2OH
H 5 O
H H H
-D-galaktosa HO
3 2
H OH 1 H
LAKTOSA OH
H
HO 4 6CH2OH
5 O
H H β-D-fruktosa
HO
3 2 H CH2OH
H OH 1 1 O H
O H HO 5
α-D-glukosa 2
3 4 CH2OH
OH H 6
SUKROSA
3. POLISAKARIDA
H
O CH2OH O
H H
HO
H
H OH H
O CH2OH
O
H H
HO
H
H OH
PATI n

polimer dari α-D-glukosa: dapat dimetabolisme manusia


dan hewan
H H
H
O CH2OH O HO
H HO H
HO H H
O O
OH CH2OH
H
H
H
n

SELULOSA

polimer dari β-D-glukosa: hanya dapat dicerna


bakteri pada saluran pencernaan kambing, sapi,
rayap, dsb.
(4) ASAM NUKLEAT
Monomer: empat jenis nukleotida, salah satunya:

Nukleotida = nukleosida + asam fosfat (H3PO4)

Nukleosida = basa nitrogen + gula

purina D-ribosa RNA


basa gula
nitrogen
pirimidina D-deoksiribosa DNA
DNA:
Basa purina dan pirimidina: James Watson dan Francis Crick (1953):
Heliks rangkap, antiparalel, pasangan
basa komplementer C & G, A & T

Anda mungkin juga menyukai