Kelas : 4 A (0320015)
Matkul : Hukum Acara Pidana
1. Bagaimana prosedur pra ajudikasi sampai dengan pasca ajudikasi, jelaskan dan
buat bagan proses tersebut?
Jawaban
1) Pada tahap pra ajudikasi ini adalah tahap-tahap sebelum masuk kedalam
proses peradilan dan tindakan aparat hukum untuk melakukan penyidikan dan
penuntutan dengan tujuan terpenuhinya Berita Acara Pidana (BAP). Terdapat
istilah pada tahap ini yaitu Tersangka.
e. Penyidik: Polisi (min. Ipda & di bid.penyidikan min. 2 thn) dan PPNS (min.
gol III/a & masa kerja min. 2 thn ) serta Jaksa Agung.
a. Pemeriksaan Awal
b. Pembuktian
Pihak yang berwenang akan mencari bukti mengenai laporkan dari hasil
pemeriksaan awal kepada pihak ketiga tersebut. Bukti yang sudah
terkumpul akan dicocokan dengan fakta-fakta yang juga sudah
dikumpulkan dalam penyelidikan. Ketika barang bukti telah terkumpul
maka akan dipelajari sebagai bahan pertimbnagan.
c. Pemeriksaan Setempat
d. Pengambilan Kesimpulan
e. Pembacaan Keputusan
Ketika telah dibacakan maka keputusan tidak dapat diganggu atau diubah.
Semua orang yang terlibat harus mematuhi segala hal yang telah menjadi
keputusan dalam proses ini.
3) Post ajudikasi
Post Ajudikasi adalah tahap setelah adanya putusan pidana yang telah
dijatuhkan oleh hakim, termasuk upaya hukum biasa dan luar biasa. Apabila
anak nakal atau klien anak telah dijatuhi putusan atau vonis oleh hakim, maka
Pembimbing Kemasyarakatan masih mempunyai tugas untuk membimbing,
membantu, dan mengawasi anak nakal atau klien anak tersebut dan untuk
dapat melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut maka Pembimbing
Kemasyarakatan dituntut untuk dapat memberikan kualitas pembimbingan,
pendampingan serta pengawasan yang optimal dan harus dapat bersinergi
dengan unsur penegak hukum lainya seperti Kepolisian, Kejaksaan dan
Pengadilan sehingga mampu terwujudnya produk hukum sesuai dengan
amanat perundang-undangan dan mampu meningkatkan kualitas pelayanan
2. Bagaimana prosedur pra penuntutan, jelaskan dan buat bagan proses tersebut?
Jawaban
Dalam Pasal 109 ayat (1) dinyatakan bahwa dalam hal Penyidik telah mulai
melakukan penyidikan suatu peristiwa yang merupakan tindak pidana,
Penyidik memberitahukan hal itu kepada Penuntut Umum_. Berdasarkan
pasal tersebut bahwa sepatutnya Penyidik memberitahukan hal itu kepada
Penuntut Umum bahwa status penyelidikan telah ditingkatkan menjadi
penyidikan.
Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pasal 110 ayat (2) KUHAP bahwa
dalam hal Penuntut Umum berpendapat bahwa hasil penyidikan tersebut
ternyata masih kurang lengkap, Penuntut Umum segera mengembalikan
berkas perkara itu kepada Penyidik disertai petunjuk untuk dilengkapi.
Demikian pula Pasal 138 Ayat (1) KUHAP menentukan bahwa Penuntut
Umum. setelah menerima hasil penyidikan dari Penyidik segera mempelajari
dan menelitinya dan dalam waktu tujuh hari wajib memberitahukan kepada
Penyidik apakah hasil penyidikan itu sudah lengkap atau belum.
Prapenuntutan
Jawaban
Hal ini pelaksaan restorative justive penerapannya masih belum berjalan baik,
sebagai contoh pelakasaan peradilan anak masih banyak dilapangan dimana
anak dalam proses peradilannya masih tidak sesuai dengan konsep restorative
justice, anak masih cenderung disamakan dengan dewasa, hal ini tentunya
penerapannya masih belum berjalan dengan baik, Hal ini dijelaskan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Restitusi Bagi
Anak yang Menjadi Korban Tindak Pidana tidak mengatur sama sekali mengenai
mekanisme apabila pelaku menolak atau tidak mau membayar restitusi tersebut.
Restitusi belum menjadi sebagai sebuah sanksi pidana yang diwajibkan dan
hanya sebuah pilihan yang sifatnya “non obligation
“UNTUK KEADILAN”
P-29
SURAT DAKWAAN
No.Reg.Perkara : PDM/123/PWK/V/2022
A. IDENTITAS TERDAKWA
1. Nama : James Kaharudin
Tempat Lahir : Jakarta
Umur/tanggal lahir : 36 Tahun/01 Januari 1982
Jenis kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Potlot, Duren Tiga Kecamatan Pancoran,
Kota Jakarta Selatan,
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Identitas NIK : 4100089567845644
2. Nama : Thomas
Tempat Lahir : Sidoarjo
Umur/tanggal lahir : 26 Tahun/01 April 1996
Jenis kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl.Slametan, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan
Blimbing, Kota Sidoarjo
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Identitas NIK : 410008956754853
3. Nama : Ony
Tempat Lahir : Jakarta
Umur/tanggal lahir : 23 Tahun/06 April 1998
Jenis kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl.Pagaruyung no 13 Kelurahan Bunulrejo,
Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Identitas NIK : 4100089567843777
B. PENAHANAN
Penyidik Resort Kota Jakarta Selatan menahan James khaerudin, Thomas dan
Ony di Rumah Tahanan Negara di Rutan Polsek Kota Jakarta Utara pada hari
selasa tanggal 10 Oktober April s/d 15 Oktober 2021
C. DAKWAAN
Primair :
-----------------Bahwa Terdakawa, telah melakukan perbuatan penganiayan berat
terhadap Korban Ina tavia pada Pada tanggal 28 September 2021 malam sekitar
pukul 23.30 WIB apartemen Kuningan lantai 9 lantai 10 unit Jakarta Utara, DKI
Jakarta yakni telah “melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan,
atau penganiayaan terhadap orang lain, Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa
dengan cara-cara sebagai berikut :
---------------- Bahwa dari penganiayaan tersebut korban Ina Tavia mengalami luka
luka serius dibagian kepala bagian belakang. Dari pemeriksaan lebih lanjut di
rumah sakit dan terbit visum et repertum nomor: 123/RSUDSM/IV/2021 atas
nama Korban yakni Ina Ivia yang dibuat dr. Diki setyawan dari RSUD Dr. Saiful
Anwar Pancoran tertanggal 2 Oktober 2021, dengan hasil pemeriksaan sebagai
berikut:
Kesadaran : Compos Mentis;
Keadaan umum : baik;
Tensi : 200/120 mmHg
Nadi : 98x/mnt;
Pernafasan : 21x/mnt;
Kepala : Cedera otak, luka gores sepanjang 5 cm;
Leher : Dalam batas normal;
Dada : Luka memar pada dada kiri;
Perut : Luka robek 2 cm;
Anggota gerak atas : Luka memar pada siku kanan;
Anggota gerak bawah : Dalam batas normal.
-------------Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 170
ayat 2 ( 3e) KUHP jo Pasal 179 ayat 2 (2e) jo Pasal 353 ayat 3 KUHP jo pasal 353
ayat 2 KUHP.
MARJUKI, S.H.
Ajun Jaksa Madya
Nip.197704122002121003
EKSEPSI
Nomor : 43/Pid.G/2021/PN.Jktut
Perihal : Eksepsi atas gugatan penggugat , Jakarta , 10 November
2021
Lampiran : Surat Kuasa
Antara :
Melawan
James Khaerudi
Thomas
Ony………….……………………………..… TERGUGAT
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Rudi pramono, S.H., M.H. dan Asep sutaeng, S.H., M.H. Advokat pada kantor Asep’s
Partners Law Office, beralamat kantor di Jl. Prof, Dr Sulaeman Tower Lantai 9 , Kota
Surabaya., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 13 April 2021, berdasarkan surat
kuasa khusus yang aslinya tersimpan dalam berkas pidana dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama tergugat:
1.
Nama : James Kaharudin
Tempat Lahir : Jakarta
Umur/tanggal lahir : 36 Tahun/01 Januari 1982
Jenis kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Potlot, Duren Tiga Kecamatan Pancoran,
Kota Jakarta Selatan,
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Identitas NIK : 4100089567845644
2. Nama : Thomas
Tempat Lahir : Sidoarjo
Umur/tanggal lahir : 26 Tahun/01 April 1996
Jenis kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl.Slametan, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan
Blimbing, Kota Sidoarjo
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Identitas NIK : 410008956754853
3. Nama : Ony
Tempat Lahir : Jakarta
Umur/tanggal lahir : 23 Tahun/06 April 1998
Jenis kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl.Pagaruyung no 13 Kelurahan Bunulrejo,
Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Identitas NIK : 4100089567843777
DALAM EKSEPSI
5. Bahwa Uraian perbuatan di Dakwaan Kedua dalam surat dakwaan perkara a quo
adalah sama dengan Dakwaan Kesatu. Uraian perbuatan dalam Dakwaan Kedua
menyalin ulang (copy paste) dari uraian Dakwaan Kesatu, sedangkan tindak
pidana yang didakwakan dalam masing-masing dakwaan tersebut secara prinsip
berbeda satu dengan yang lain. Atas dakwaan Penuntut Umum yang demikian,
berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI, Nomor: 600/K/Pid/1982
menyebabkan batalnya surat dakwaan tersebut karena obscuur libele atau kabur.
Bahkan Kejaksanaan Agung sendiri melalui surat No. B-108/E/EJP/02/2008
tanggal 4 Februari 2008 juga telah mengingatkan agar Penuntut Umum dalam
menguraikan dakwaan subsidair tidak menyalin ulang (copy paste) uraian
dakwaan Primair. Oleh sebab itu sudah sepatutnya dakwaan Penuntut Umum
batal demi hukum.
6. Dakwaan Penuntut Umum juga tidak cermat, dimana unsur tindak pidana yang
didakwakan dalam Dakwaan Kesatu dan Kedua adalah sama, sedangkan pasal
pidana yang didakwakan berbeda. Rumusan tindak pidana dalam Dakwaan
Kesatu tidak sama atau berlainan dengan unsur tindak pidana yang terdapat
dalam Dakwaan Kedua yang dinyatakan Penuntut Umum telah dilanggar oleh
Terdakwa. Atas fakta rumusan dakwaan Penuntut Umum pada Dakwaan Kesatu
dan Dakwaan Kedua tersebut, maka jelaslah dakwaan Penuntut Umum adalah
dakwaan yang kabur dan tidak cermat serta cacat hukum dan karenanya sudah
seharusnya batal demi hukum..
Maka berdasarkan segala apa yang terurai diatas, Tergugat mohon dengan hormat
sudilah kiranya Pengadilan Negri Jakarta Utara berkenan memutuskan:
Hormat Kami,