DISUSUN
OLEH :
Bramayana Nababan : [216 000 107]
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Karena
masih memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah
Hukum Acara Pidana ini tepat pada waktunya. Adapun tema yang kami angkat
pada makalah ini adalah Penyidikan/Penyelidikan
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui. Maka dari itu kami mohon bimbingan serta saran dan kritik atas makalah
kami ini sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi, demi tercapainya
makalah yang sempurna, Terimakasih.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………...
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….
RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………...
TUJUAN MAKALAH……………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN
A.KESIMPULAN………………………………………………………………….
B. SARAN………………………………………………………………………….
PENUTUP………………………………………………………………………………………….
BAB I
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN MAKALAH
1) Memaparkan mengenai proses penyelidikan untuk menemukan suatu peristiwa pidana.
2) Menjelaskan bagaiamana proses penyidikan untuk menemukan bukti dan tersangka.
3) Menjabarkan bagaimana penerapan proses penyelidikan dan penyidikan dalam kasus
Pidana
BAB II
PEMBAHASAN
adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa
yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan
penyidikan menurut cara yang di atur dalam Undang-undang.
1.1.2. Penyelidikan
adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa
yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan
penyidikan menurut yang diatur dalam Undangundang ini.
Tujuan penyidikan adalah untuk menunjuk siapa yang telah melakukan kejahatan dan
memberikan pembuktian-pembuktian mengenai masalah yang telah dilakukannya. Untuk
mencapai maksud tersebut maka penyidik akan menghimpun keterangan dengan fakta
atau peristiwa-peristiwa tertentu
2
1. Penyidikan berdasarkan informasi atau laporan yang diterima maupun yang di ketahui
langsung oleh penyidik, laporan polisi, berita acara pemeriksaan tersangka, dan berita
acara pemeriksaan saksi. 3
2. Penindakan adalah setiap tindakan hukum yang dilakukan oleh penyidik/penyidik
pembantu terhadap orang maupun barang yang ada
hubungannya dengan tindak pidana yang terjadi. Penindakan hukum tersebut berupa
pemanggilan tersangka dan saksi, penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan
penyitaan. c. Pemeriksaan adalah merupakan kegiatan untuk mendapatkan keterangan,
kejelasan dan keidentikan tersangka dan atau saksi dan atau barang bukti ataupun unsur-
unsur tindak pidana yang terjadi sehingga kedudukan dan peranan seseorang maupun
barang bukti didalam tindak pidana menjadi jelas dan dituangkan dalam berita acara
pemeriksaan . yang berwenang melakukan pemeriksaan adalah penyidik dan penyidik
pembantu d. Penyelesaian dan Penyerahan Berkas Perkara, merupakan kegiatan akhir
dari proses penyidikan tindak pidana yang dilakukan oleh penyidik dan penyidik
pembantu
5
Marpaung,leden. Proses penegakan perkara pidana, sinar grafika, jakarta, 1992 hlm 43
semata-mata untuk melaksanakan kepentingan pembelaan atas dirinya, sejak saat
dilakukan penangkapan dan penahanan sebelum dimulainya pemeriksaan kepada
tersangka wajib diberitahukan tentang apa yang disangkakan kepadanya dan haknya
untuk mendapatkan bantuan hukum atau perkara itu wajib didampingi penasihat hukum.
d. Peradilan harus dilakukan dengan cepat, sederhana, terbuka, jujur, dan tidak memihak.
e. Penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan hanya dilakukan berdasarkan
perintah tertulis dari pejabat yang diberi wewenang oleh Undang-undang dan hanya
dalam cara ditentukan oleh Undang-undang.
f. Tersangka yang telah ditangkap berhak untuk mendapatkan pemeriksaan dengan
memberikan keterangan secara bebas dan selanjutnya untuk segera diajukan ke penuntut
umum
g. Seseorang yang ditangkap, ditahan, dituntut, dan diadili disidang pengadilan tanpa
alasan berdasarkan undang-undang atau kekeliruan mengenai orangnya atau hukumnya
dan wajib diberi ganti kerugian atau rehabilitasi.
Pada tanggal 14 Juni 2015, Kepolisian Daerah Bali menetapkan ibu angkat
Angeline, Margriet Megawe, sebagai tersangka dalam kasus dugaan pelantaran anak dan
menempatkannya di tahanan Mapolda Bali.
Pada tanggal 28 Juni 2015, Margriet ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus
pembunuhan berdasarkan tiga alat bukti, yaitu pengakuan Agus, bukti-bukti kedokteran
forensik RS Sanglah, dan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh tim forensik
Polresta Denpasar, Inafis (Indonesia Automatic Finger Print Identification System) Polda
Bali, dengan bantuan Inafis Mabes Polri. Dari bukti-bukti tersebut Margriet diduga
menjadi otak pembunuhan, dan Agus hanya membantu menguburkan jasad Engeline.
Namun tim pengacara tersangka Margriet mempermasalahkan penetapan tersangka
Margriet terkait kasus pembunuhan Engeline dan mendaftarkan gugatan praperadilan di
Pengadilan Negeri Denpasar pada tanggal 2 Juli 2015.
B. Saran
1) Berdasarkan hasil penyidikan yang telah dilakukan oleh penyidik sangat menentukan
terungkap atau tidaknya suatu tindak pidana. Oleh karena itu diharapkan kepada
penyidik agar dapat mempelajari dan memahami unsur-unsur yang ada di dalam
KUHP mengenai tindak pidana penganiayaan dan tindak pidana pembunuhan.
2) Diharapkan kepada masyarakat ikut berperan serta dalam mengungkap kasus agar
menjadi terang dengan membantu pihak kepolisian dalam menangani kasus tindak pidana.
DAFTAR PUSTAKA