Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ SORONG

NAMA : SEPTIAN BAYU AJI


NIM : 041515515
PROGRAM STUDI : S 1 HUKUM

TUGAS SATU
HUKUM ACARA PIDANA

1. Mengapa dalam proses Penegakan hukum pidana masih memelukan hukum


acara pidana ?
Jawaban :
Karena hukum acara pidana merupakan hukum yang mengatur bagaimana cara-cara
memelihara dan mempertahankan hukum pidana material. Hukum acara pidana juga
disebut sebagai hukum pidana formal.

Hukum acara pidana adalah serangkaian aturan dan prosedur yang mengatur tata cara
penegakan hukum terkait tindak pidana. Ini melibatkan proses hukum yang terjadi
mulai dari penyelidikan, penangkapan, penyidikan, persidangan, hingga eksekusi
hukuman. Hukum acara pidana bertujuan untuk memastikan keadilan, perlindungan
hak asasi manusia, dan kepastian hukum dalam penanganan kasus pidana.

2. coba anda uraikan kewenangan penuntut umum berdasarkan ketentuan Pasal 14


KUHAP ?
Jawaban :
Penuntut Umum adalah Jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk
melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim.
Penuntut Umum mempunyai wewenang (Pasal 14 KUHAP);
a) Menerima dan memeriksa berkas perkara penyidikan dari penyidik atau
penyidik pembantu;
b) Mengadakan prapenuntutuan apabila ada kekurangan pada penyidikan dengan
memperhatikan ketentuan Pasal 100 ayat (3) dan ayat (4) dengan member
petunjuk dalam rangka penyempurnaan penyidikan dari penyidik;
c) Memberikan perpanjangan penahanan , melakukan penahanan atau penahanan
lanjutan dan atau mengubah status tahanan setelah perkaranya dilimpahkan oleh
penyidik;
d) Membuat surat dakwaan (letter of accusation);
e) Melimpahkan perkara ke Pengadilan
f) Menyampaikan pemberitahuan kepada terdakwa tentang ketentuan hari dan
waktu perkara disidangkan serta disertai surat panggilan, baik kepada terdakwa
maupun kepada saksi, untuk dating pada siding yang telah ditentukan.
g) Melakukan Penuntutan (to carry out accusation)
h) Menutup Perkara Demi Kepentingan Hukum;
i) Mengadakan tindakan lain dalam lingkup tugas dan tanggung jawab sebagai
penuntut umum menurut ketentuan Undang-undang ini;
j) Melaksanakan penetapan Hakim.

3. Pada prinsipnya persidangan perkara pidana harus terbuka untuk umum kecuali
hal-hal yang diatur oleh undang-undang karena untuk menjamin objektifitas
pemeriksaan. Apakah akibat hukum bila dalam proses persidangan dilakukan
secara tertutup tanpa ada pengecualiaan dari undang- undang?
Jawaban :
Selain sidang terbuka untuk umum, adapula sidang dinyatakan tertutup untuk umum
atau pengecualian sidang terbuka untuk umum. Adapun makna dari sidang tertutup
untuk umum adalah masyarakat tidak dapat hadir jika bukan merupakan pihak yang
berperkara atau dalam kapasitas sebagai kuasa hukum.

Pada umumnya, sidang tertutup untuk umum dilakukan pada persidangan untuk kasus-
kasus dalam ranah hukum keluarga, pidana anak, kasus kesusilaan dan beberapa kasus
tertentu sebagaimana diatur dalam beberapa ketentuan berikut.
Lantas apabila sidang dilakukan secara tertutup maka mengakibatkan putusan batal
demi hukum. Dalam Pasal 153 ayat (3) KUHAP disebutkan bahwa “Untuk keperluan
pemeriksaan hakim ketua sidang membuka sidang dan menyatakan terbuka untuk
umum kecuali dalam perkara mengenai kesusilaan atau terdakwanya anak-anak.”
Kemudian, Pasal 153 ayat (4) KUHAP menerangkan bahwa “jika ketentuan tersebut
tidak dipenuhi, maka mengakibatkan batalnya putusan demi hokum”.
sidang terbuka untuk umum ini bertujuan agar semua persidangan pengadilan jelas,
terang dilihat dan diketahui masyarakat. Tidak boleh persidangan gelap dan bisik-bisik.

Tidak hanya diatur dalam KUHAP, sidang untuk umum juga diatur dalam Pasal 13 UU
48/2009 yang menerangkan ketentuan berikut.
Semua sidang pemeriksaan pengadilan adalah terbuka untuk umum, kecuali undang-
undang menentukan lain. Putusan pengadilan hanya sah dan mempunyai kekuatan
hukum apabila diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum.
Tidak dipenuhinya ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
mengakibatkan putusan batal demi hukum.

Referensi :
https://www.hukumonline.com/klinik
https://fahum.umsu.ac.id/
BMP HKUM4406

Anda mungkin juga menyukai