Anda di halaman 1dari 3

Nama Mahasiswa : T.

ILHAM AKBAR

NIM : 042420481

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4406 / HUKUM ACARA PIDANA

Kode/Nama UPBJJ : 16/PEKANBARU

Masa Ujian : {2023.2}


TUGAS 1

1. Mengapa dalam proses Penegakan hukum pidana masih memelukan hukum acara pidana ?
2. coba anda uraikan kewenangan penuntut umum berdasarkan ketentuan Pasal 14 KUHAP ?
3. Pada prinsipnya persidangan perkara pidana harus terbuka untuk umum kecuali hal-hal yang
diatur oleh undang-undang karena untuk menjamin objektifitas pemeriksaan. Apakah akibat
hukum bila dalam proses persidangan dilakukan secara tertutup tanpa ada pengecualiaan dari
undang- undang?

JAWABAN

1. Hukum acara pidana atau biasa disingkat KUHAP merupakan hukum pidana formal yang
berisi bagaimana cara untuk menegakkan hukum pidana materil. KUHAP berisi tentang
tata cara atau proses terhadap seseorang yang melanggar hukum pidana. Dalam
penegakan hukum pidana masih memerlukan hukum acara pidana. Hal ini dikarenakan
pada KUHAP memuat kaidah-kaidah yang mengatur tentang penerapan atau tata cara
antara lain penyelidikan, penyidikan, penuntutan, pemeriksaan di depan persidangan,
pengambilan keputusan oleh pengadilan, upaya hukum, dan pelaksanaan penetapan atau
putusan pengadilan. Selain itu, fungsi KUHAP juga sangat penting penegakan hukum
pidana, yaitu :
- Melaksanakan dan menegakkan hukum pidana. Fungsi ini disebut represif
terhadap hukum pidana di mana jika ada perbuatan yang tergolong sebagai hukum
acara pidana harus diproses agar ketentuan-ketentuan yang terdapat di dalam
hukum pidana itu dapat diterapkan kepada pelaku.
- Mencegah dan mengurangi tingkat kejahatan. Fungsi ini dapat terlihat ketika
hukum acara pidana dioperasikan dalam berbagai kegiatan penyelenggaraan
peradilan melalui bekerjanya sistem peradilan pidana.
2. Kewenangan penuntut umum berdasarkan ketentuan Pasal 14 KUHAP adalah sebagai
berikut :
a. Menerima dan memeriksa berkas perkara penyidikan dari penyidik atau penyidik
pembantu
b. Mengadakan prapenuntukan apabila terdapat kekurangan pada penyidikan dengan
memerhatikan ketentuan pasal 110 ayat (3) dan ayat (4)
c. Melakukan penahanan, perpanjangan penahanan, atau penahanan lanjutan
d. Membuat surat dakwaan
e. Melimpahkan perkara ke pengadilan
f. Menyampaikan pemberitahuan kepada terdakwa tentang ketentuan-ketentuan
haari dan waktu perkara disidangkan yang disertai surat panggilan
g. Melakukan penuntutan
h. Menutup perkara demi kepentingan umum
i. Mengadakan tindakan lain dalam lingkup tugas dan tanggungjawab sebagai
penuntut umum
j. Melaksanakan penetapan hakim.

3. Akibat hukum apabila dalam proses persidangan dilakukan secara tertutup tanpa ada
pengecualiaan dari undang-undang maka mengakibatkan batalnya putusan demi
hukum. Hal ini diatur di dalam Pasal 153 ayat (3) KUHAP dan Pasal 153 ayat (4)
KUHAP. Pasal 153 ayat (3) KUHAP berbunyi “Untuk keperluan pemeriksaan hakim
ketua sidang membuka sidang dan menyatakan terbuka untuk umum kecuali dalam
perkara mengenai kesusilaan atau terdakwanya anak-anak”. Selanjutanya pada Pasal
153 ayat (4) KUHAP yang menerangkan bahwa jika ketentuan tersebut tidak dipenuhi,
maka mengakibatkan batalnya putusan demi hukum.

DAFTAR PUSTAKA

Hiariej, Eddy. 2022. Hukum Acara Pidana. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai