Anda di halaman 1dari 5

TUGAS EKONOMI PEMBANGUNAN

KELAS 2A
DOSEN : BU. KRISMAYU NOVIANI, SE , M. SI.

DISUSUN OLEH :
Biqi Darmawan
03200015
Soal/Latihan/Tugas :

1. Jelaskan tentang konsep pendidikan dalam pembangunan ekonomi.


2. Sebutkan dan jelaskan peran pendidikan dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia.
3. Sebutkan dan jelaskan peran pendidikan dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
4. Jelaskan analisa anda sejauh mana peran pendidikan dalam
pembangunan ekonomi di Indonesia.

SELAMAT MENGERJAKAN
=======================

1. Pendidikan mempengaruhi pembangunan ekonomi melalui peningkatan


kapabilitas, kreativitas dan produktivitas masyarakat. Dengan meningkatnya
produktivitas dan kreativitas tersebut, penduduk dapat menyerap dan
mengelola sumberdaya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi (Brata,
2004).
2. Pendidikan dalam arti luas baik pendidikan formal maupun non formal akan
berdampak terhadap pembangunan dalam skala mikro maupun makro. Pada
skala mikro, pendidikan berpengaruh terhadap upah dan pendapatan yang
diterima oleh seseorang. Apabila upah mencerminkan produktivitas, maka
semakin banyak orang yang memperoleh pendidikan tinggi dan keahlian-
keahlian lainnya, maka semakin tinggi produktivitas yang dihasilkan
masyarakat dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan nasional secara
keseluruhan.

Analisis tingkat pendidikan dan upah telah lama dilakukan oleh para
ekonom, seperti Mincer (1958) dan Becker (1964) yang melihat pengaruh
sekolah dan beberapa variabel lainnya terhadap upah yang diterima pekerja.
Di sisi lain, pendidikan juga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap
peningkatan kualitas modal manusia. Heckman dan Klenow (1997)
menyebutkan bahwa orang tua, terutama ibu yang memiliki tingkat
pendidikan relatif tinggi (tertier education) memiliki pengaruh yang positif
terhadap tingkat kesehatan anakanaknya, dan anak-anak yang lebih sehat
memiliki peluang produktif lebih besar daripada anak-anak yang kurang
sehat dalam menyelesaikan pendidikannya.

Di samping pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap


produktivitas, pendidikan juga mempengaruhi kualitas modal manusia
melalui kemampuan daya serap terhadap perkembangan metode atau
teknologi. Analisis di Srilanka menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan
keterampilan pekerja serta pengusaha berhubungan secara positif terhadap
rata-rata perubahan metode dan teknik-teknik yang lebih efektif dan efisien
dalam menjalankan perusahaan (Ramirez, et al., 1998; Ranis, 2004). Di
sektor pertanian menunjukkan pengaruh positif tingkat pendidikan petani
terhadap adopsi teknologi input-input modern, seperti pupuk dan peralatan
mekanis, sehingga meningkatkan hasil pertanian. Studi di Thailand
menyebutkan, petani yang bersekolah lebih lama akan mengadopsi metode
bertani lebih baik untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Begitu juga
di Nepal, petani yang memiliki pendidikan lebih lama memiliki pengaruh
positif terhadap peningkatan produksi beras (Ramirez, et al., 1998). Sebagai
tambahan, sebagaimana yang dilaporkan oleh Jamison dan Lau (1982) di
Korea Selatan, pendidikan berpengaruh terhadap pemanfaatan teknologi
pertanian dimana para petani dengan pendidikan yang lebih tinggi memiliki
kemampuan dalam memilih teknologi yang lebih baik daripada para petani
yang berpendidikan lebih rendah.

3. Dalam perspektif yang lebih makro, pendidikan dikaitkan langsung dengan


pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh sejumlah
ekonom, seperti Schultz, Komarov, Bouman, Harbison dan Myer pada akhir
tahun 1950-an menunjukkan bahwa tingginya rata-rata pendidikan penduduk
berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara (Danim, 2004). Hal
yang sama juga ditunjukkan oleh Uzawa (1965) dan Lucas (1988) bahwa
pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang hanya mungkin terjadi jika
modal manusia (human capital), yang diukur dengan tingkat pendidikan
yang ditamatkan, terus ditambah atau ditingkatkan (Temple, 1999).

Dalam pembangunan, human capital telah menjadi motor penggerak


pertumbuhan ekonomi di beberapa negara karena beberapa alasan yaitu :

a. Investasi human capital meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang


mendorong output dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi.
b. Peningkatan produktivitas tenaga kerja juga meningkatkan produktivitas
faktor-faktor produksi lainnya.

4. Tingkat partisipasi pendidikan di Sekolah Dasar (SD) yang bilangannya


kurang dari 20 persen pada tahun-tahun awal kemerdekaan sekarang sudah
meningkat menjadi di atas 90 persen. Peningkatan yang cukup signifikan
seperti ini juga terjadi pada satuan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP), Sekolah Menengah Umum (SMU), Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) maupun Perguruan Tinggi (PT).
Jadi Bangsa Indonesia telah banyak mencapai kemajuan di berbagai bidang
pembangunan semenjak kemerdekaan sampai sekarang ini tentu tidak
terbantahkan; hanya masalahnya adalah bahwa kemajuan itu tidak selaju
bangsa-bangsa lain sehingga secara komparatif kita berada pada posisi yang
lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai