Anda di halaman 1dari 4

HASIL DISKUSI PRESENTASI KELOMPOK 4

HAK CIPTA
NAMA : KURNIA FEBRIANTI (21103263)

PERTANYAAN :

1. Mila Amalia (Kelompok 6)

Apakah meng-cover lagu yang diunggah di Youtube merupakan pelanggaran


Hak Cipta?

2. Siti Uswatun Khasanah (Kelompok 7)

a. Apakah konsekuensi apabila perlindungan hak paten tidak dimohonkan?

b. Hal-hal apa saja yang dapat dituntut dalam hak moral?

3. Khairul Anam (Kelompok 3)

a. Bolehkah lisensi wajib dialihkan hak ciptanya?

b. Siapakah yang dapat mengajukan permohonan paten?

JAWABAN :

1. Menjawab pertanyaan tersebut, ternyata membuatcover lagu milik orang lain


dan mengunggah ke YouTube bukan merupakan suatu bentuk pelanggaran
selama tidak bertujuan komersial, serta pembuatan dan pengumuman
tersebut dilakukan dengan tidak melanggar hak-hak eksklusif pemegang Hak
Cipta sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 43 huruf d UU Hak Cipta.
Kendati demikian, ada kemungkinan ketika video yang diunggah memenuhi
syarat-syarat yang telah ditetapkan, Youtube dapat memberikan manfaat
ekonomi (monetizing ) kepada sanguploader . Sehingga memungkinkan
adanya benturan pada Hak Cipta dari pemilik lagu yang dicover . Apabila
pembuatan dan pengumumancover lagu tersebut dilakukan tanpa hak atau
izin dari pencipta lagu dan untuk mencari keuntungan atau bertujuan
komersial, maka pembuatan dan pengumumancover lagu tersebut
merupakan pelanggaran Hak Cipta. Sehingga pencantuman keterangan
Pencipta yang merupakan hak moral dari Hak Cipta disini juga wajib
hukumnya.

2. a. Konsekuensinya, jelas akan memperlambat pertumbuhan di bidang industri,


tidak adanya lapangan kerja baru, tidak terciptaanya pertumbuhan di bidang
ekonomi, menurunnya kualitas hidup manusia dan tidak tertampungnya
kebutuhan masyarakat menjadi lebih cepat dan berkualitas.
Diatur dalam Pasal 20 s/d 41 UU No. 14 tahun 2001 :

1. Penemu atau orang yang dikuasakan berhak mengajukan permohonan


paten

2. Penerimaan dan pencatatan permohonan paten oleh kantor paten

3. Setiap permohonan hanya bisa diajukan untuk satu invensi saja atau
beberapa invensi yang merupakan satu kesatuan invensi

4. Pengumuman permohonan paten :

 Delapan belas bulan setelah tanggal penerimaan paten

 Delapan belas bulan sejak permohonan dengan hak prioritas (pasal 42)

 Tiga bulan untuk paten sederhana sejak tanggal penerimaan

5. Pengajuan permintaan pemeriksaan substantif paling lambat 36 bulan


sejak tanggal penerimaan paten (pasal 49)

6. Persetujuan/ penolakan paten selambat-lambatnya 36 bulan sejak tanggal


permohonan paten diterima, sedangkan paten sederhana 24 bulan sejak
tanggal penerimaan

7. Permohonan banding diperiksa Komisi Banding Paten (KBP) selambat-


lambatnya tiga bulan sejak tanggal surat pemberitahuan penolakan
permohonan, setelah satu bulan mulai diperiksa KBP dan keputusan
ditetapkan paling lama Sembilan bulan sejak berakhirnya jangka waktu

8. Dalam hal KBP menolak permohonan banding, pemohon dalam jangka


waktu tiga bulan dapat mengajukan gugatan ke pengadilan niaga dan
terhadap keputusan pengadilan tersebut dapat diajukan kasasi

b. Hak moral merupakan hak yang melekat apada iri pencipta atu pelaku (seni,
rekaman, siaran) yang tidak dapat dihilangkan dengan alasan apapun,
walaupun hak cipta atau hak cipta atau hak terkait telah dialihkan. Lingkup
Hak Moral terbagi atas 3 :

a. Hak atribusi (atribution right/right of paternity ) yaitu Hak Moral yang


mengharuskan idntitas pencipta dilekatkan pada ciptaan, baik dengan
nama senduru ataupun nama samaran. Masalah yang terjadi
kebiasaan stasiun televisi dan radio yang tidak mencantumkan nama
pencipta atau penulis bila meyiarkan suatu lagu.

b. Hak Integritas (rightof intregity ) yaitu Hak Moral yang harus


mnonjolkan citra pribadi atau ciri khas pencipta. Pencipta dapat
menghentikan atau melarang pengrusakan, pemotongan atau
perubahan ciptaan bila tindakan itu mengganggu kehormatan dan
reputasi pencipta. Misalnya novel diangkat menjadi film atau sinetron,
maka keutuhan tema dan alur cerita tetap harus dipertahankan meski
karakter para pemerannya berbeda.

c. Keterkaitan atau asosiasi dengan pencipta (association ) yaitu Hak


Moral yang merupakan bagian dari hak integritas pencipta.
Pelanggaran terjadi apabila merugikan martabat dan mengganggu
reputasi pencipta. Misalnya lagu Melly Goeslow digunakan oleh
perusahaan periklanan untuk illustrasi iklan obat. Penggunaaan music
tersebut akan mengasosiasikan sebagai eputasi pencipta. Apabila
pencipta keberatan maka dapat melarang. Hak tersebut sesuai dengan
produk.

3. a. Bolehkah lisensi wajib dialihkan hak ciptanya?

1. Lisensi-wajib tidak dapat dialihkan, kecuali karena pewarisan.

2. Dalam hal Lisensi-wajib dialihkan karena pewarisan, Keputusan Menteri


mengenai pemberian Lisensi-wajib tetap berlaku kepada ahli warisnya.

3. Lisensi-wajib yang beralih karena pewarisan harus dilaporkan kepada


Menteri untuk dicatat dalam daftar umum paten dan diumumkan
melalui media elektronik.

4. Lisensi-wajib yang beralih karena pewarisan tetap teiikat oleh syarat


pemberiannya dan ketentuan lain terutama mengenai jangka waktu
yang diatur dalam keputusan pemberian Lisensi-wajib.

5. Jika ahli waris tidak melaporkan pengalihan Lisensi- wajib kepada


Menteri, Keputusan Menteri mengenai pemberian Lisensi-wajib tidak
berlaku.

Menurut ketentuan pasal 80-86 UU No 28 Tahun 2014:

Lisensi

1. Pemegang hak cipta berhak memberikan lisensi dengan perjanjian lisensi


untuk melaksanakan ciptaannya, kecuali diperjanjikan lain, maka
pelaksana wajib untuk membayar royalti kepada pemegang hak cipta.

2. Perjanjian lisensi dilarang memuat ketentuan yang langsung maupun tidak


langsung merugikan perekonomian negara.
3. Perjanjian lisensi wajib dicatat di DirJen HaKI, agar dapat mempunyai
akibat hukum terhadap pihak ketiga.

b. Permohonan paten dapat diajukan oleh Pemohon atau Kuasanya.

Anda mungkin juga menyukai