Anda di halaman 1dari 3

A.

Latar Belakang

Hak Kekayaan Intelektual merupakan hak yang berkenaan dengan

kekayaan yang timbul karena kemampuan intelektual manusia. Kemampuan

tersebut dapat berupa karya di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan

sastra. Secara umum hak kekayaan intelektual terdiri dari dua hal yaitu hak

kekayaan industri dan Hak Cipta.1

Hak Cipta terdiri atas hak ekonomi (economic rights) dan hak moral

(moral rights). Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat

ekonomi atas ciptaan serta produk terkait. Hak moral adalah hak yang

melekat pada diri Pencipta atau pelaku yang tidak dapat dihilangkan atau dihapus

dengan alasan apapun walaupun Hak Cipta atau hak terkait yang dialihkan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

(UUHC), pengertian Hak Cipta adalah hak eksklusif Pencipta yang timbul secara

otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam

bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 9 ayat (1) huruf g UUHC meyebutkan bahwa salah satu hak ekonomi

yang dimiliki pemegang hak cipta adalah melakukan pengumuman ciptaan.

Dalam hal ciptaan berbentuk musik melakukan pengumuman dengan melakukan

1 Muhammad Ahkam Subroto & Suprapedi, Pengenalan HKI: Konsep Intelektual untuk
Penumbuhan Inovasi, PT. Macanan Jaya Cemerlang, Indonesia, 2008. hlm. 14
pertunjukan musik secara langsung atau mendengarkan kepada orang lain bentuk

media perekam.

Selama ini di kota Lhokseumawe terdapat beberapa cafe yang

mempertunjukan live music yang dibawakan oleh suatu grup band guna

menghibur para tamu yang berada di cafe tersebut. Band tersebut membawakan

lagu-lagu yang bukan ciptaan dari band tersebut.

Dalam pasal 9 ayat (2) UUHC dijelaskan bahwa Setiap Orang yang

melaksanakan hak ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib

mendapatkan izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta. Pertunjukan musik yang

dilakukan oleh band cafe merupakan suatu penggunaan hak ekonomi dari suatu

ciptaan. Ini berarti bahwa pertunjukan musik tersebut harus mendapatkan izin dari

pecipta lagu yang dibawakan oleh band tersebut dan juga harus membayar

imbalan dari penggunaan hak ekonomi tersebut atau yang disebut royalti.

Selama ini pertunjukan musik di cafe yang dilakukan band tersebut tanpa

ada persetujuan dari pemegang hak cipta lagu. Permasalahan ini bisa

menimbulkan pelanggaran hak cipta terhadap lagu tersebut. Melihat permasalahan

ini maka penulis menarik untuk melakukan penelitian tentang perlindungan hak

cipta terhadap lagu yang dipertunjukkan oleh band cafe.


B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perlindungan hukum terhadap hak cipta lagu yang

dipertunjukkan oleh band cafe?


2. Apakah yang menjadi kendala sehingga terjadinya pelanggaran hak cipta

oleh band cafe?

Anda mungkin juga menyukai