Kelompok 4 :
Cinta Anugrah 2005125158
Erma Putriyani 2005112876
Muhammad Faiz Nazya 2005125157
Nur Aulia 2005110213
Witasha Afina Tusofia 2005110193
4. Alasan :
plagiarisme adalah penggunaan ide orang lain secara substansial tanpa
memberikan kredit pada orang tersebut (bahkan mengakuinya sebagai ide
hasil diri sendiri). Jika pembajakan adalah wujud dari pelanggaran Hak
Ekonomi yang terdapat dalam Hak Cipta, maka plagiarisme adalah
pelanggaran atas Hak Moral-nya.
Di Indonesia, apabila kita berkaca pada Pasal 380 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (”KUHP”), menggunakan karya orang lain baik secara utuh
maupun sebagian tanpa izin termasuk ke dalam pelanggaran hak cipta. Nah,
Pelanggaran hak cipta adalah sebuah tindak pidana, sehingga pelaku dapat
dipidana penjara dan diberikan sanksi denda.Pasal 44 ayat (1) Undang-
Undang No. 28 Tahun 2014 (UU Hak Cipta) kurang lebih menjelaskan
bahwa menggunakan, mengambil, menggandakan dan/atau mengubah suatu
ciptaan secara seluruh atau sebagian secara substansial tidak dianggap
sebagai pelanggaran hak cipta apabila: (a) sumbernya disebutkan atau
dicantumkan secara lengkap; (b) digunakan untuk keperluan pendidikan
dan/atau penelitian; dan (c) tidak merugikan kepentingan yang wajar dari
pencipta atau pemegang hak cipta.
Ketika berbicara mengenai Plagiarisme, kerap kita tidak membicarakan
kerugian ekonomi sang pencipta. Kita justru lebih banyak berbicara
mengenai etika dan integritas dalam berkarya. Jika menghasilkan karya yang
baik adalah hal yang mudah, semua orang sudah pasti menjadi seniman.
Namun kenyataannya, karya bukanlah hal yang bisa diciptakan secara cuma-
cuma. Ada banyak pertimbangan dan keterampilan yang dituangkan. Hal-hal
yang digunakan untuk membuat karya adalah akumulasi dari berbagai
macam investasi waktu dan sumber daya.
Bisa jadi lagu yang kamu dengarkan adalah hasil kerja keras seseorang yang
telah mengasah kemampuannya selama bertahun-tahun. Mungkin buku novel
yang kamu baca adalah buah dari riset yang telah dilakukan oleh penulis
selama berbulan-bulan. Bisa jadi, puisi yang membuatmu terharu adalah hasil
renungan dari perjalanan karsa penulisnya. Ketika seseorang melakukan
plagiarisme, ia tidak hanya merampas waktu dan sumber daya pencipta karya
tapi juga ide dan dedikasinya. Hal itu tidak hanya merugikan pencipta secara
materi tapi juga menyakiti hati-nya.
Dilansir dari Hukum Online, jangka waktu perlindungan atas karya cipta
diatur dalam Pasal 58 Undang-undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014
(UUHC), yaitu berlaku seumur hidup pencipta hingga 70 tahun setelah
pencipta meninggal dunia
5. Pemecahan :
1. Diharapkan ada tindakan lanjutan terhadap orang yang melakukan plagiat,
menjalan kan hukum yang berlaku dengan sebaik baik nya.
2. Selain itu diminta kesadaran kepada orang yang melakukan plagiat
tersebut karena yang dilakukannya termasuk tindakan yang salah dan
membuat orang rugi