Anda di halaman 1dari 2

TUGAS BUDAYA POP JEPANG

Kelompok 2 : Muhammad Faiz Nazya (2005125157)


Anggi Erika (2005125863)
Wan Ega Tribela (2005125594)
Fitria Nahdah Syariqoh (2005135792)
Nur Awfiah Nadhila (2005125593)

1. Carilah data dan informasi yang absah mengenai kasus:


Fenomena delusional yang membuat fans menganggap fiksi = nyata

2. Gagasan mengenai kasus:


a. Contoh kasus
Punya Pacar 2 Dimensi, Apakah Termasuk Gangguan Mental? “Sebenarnya hal
ini belum dikategorikan sebagai gangguan mental, namun termasuk penyimpangan.
Gangguan mental artinya dapat mengganggu aktivitas, emosi, dan pikiran, baik si
individu maupun orang-orang di sekitar..”
https://www.klikdokter.com/psikologi/relationship/punya-pacar-2-dimensi-apakah-
termasuk-gangguan-mental
Menikahi Bintang Pop Digital, Pria Ini Justru Kesepian Karena Teknologi
Istrinya Dihentikan “Menurut surat kabar Jepang Mainichi, Kondo dan Miku tidak
dapat berbicara karena hambatan teknologi di Miku. Gatebox memungkinkan
pengguna untuk berinteraksi dengan karakter fiksi dan hologram. Sama seperti
Kondo, masih banyak orang lain yang menikah secara tidak resmi dengan kekasih
fiktif mereka..”
https://www.liputan6.com/citizen6/read/4960755/menikahi-bintang-pop-digital-pria-
ini-justru-kesepian-karena-teknologi-istrinya-dihentikan

b. Pro/kontra?
KONTRA.
c. Alasan
Menurut situs Alodokter.com, Delusi adalah kondisi di mana penderitanya tidak
dapat membedakan hal yang nyata dan tidak. Orang yang mengalami gangguan
delusi sering kali akan menganggap apa yang dialami, dilihat, atau didengarnya
benar-benar terjadi dan meyakinkan orang lain bahwa hal tersebut adalah fakta.
Delusi berlebihan dan menganggap hal-hal fiksi seperti karakter anime itu nyata
adalah hal yang bisa dikatakan tidak wajar. Kalau hanya sekadar suka, tidak apa-
apa, karena itu hanya hobi. Tetapi, jika sudah sampai lepas batas antara dunia nyata
dengan dunia fantasi yang digemarinya, itu adalah hal yang tidak wajar.
Karena delusi dapat menjadi tanda masalah kesehatan mental tertentu. Oleh sebab
itu, penanganan perlu segera dilakukan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, penyakit ini bisa merusak hubungan penderita dengan orang terdekat dan
mengganggu kehidupan sehari-hari jika dibiarkan.
Pada hakikatnya manusia seharusnya bersama makhluk yang sejenis (sama-sama
manusia). Jika seseorang menganggap fiksi itu nyata, hal itu bisa berpengaruh pada
psikis orang tersebut. Lalu jika dilihat dari sisi sosial, bisa saja jika dia terlalu
menganggap fiksi itu adalah nyata, dia merasa pria/wanita di dunia nyata tidak
sebaik dan sebagus karakter fiksi, dia jadi suka dan menikahi karakter fiksi.
Menyukai karakter fiksi boleh asalkan tidak berlebihan dan bisa mengontrol
dirinya, dan dampak nya pun membuat seseorang susah bersosialisasi dengan
sekitarnya.
Seperti kasus yang terjadi di Jepang. Seorang pria menikahi karakter Vocaloid
yaitu Hatsune Miku. Di Jepang sendiri, angka kelahiran menurun dari tahun ke
tahun. Jika banyak orang yang seperti pria tersebut yang tidak menikah dengan
sesama manusia, takutnya angka kelahiran di Jepang semakin memburuk dan punah.
Dengan demikian, orang yang memiliki kecenderungan punya pacar fiksi baik 2d ,
2d atau tokoh imajiner lainnya, sebenarnya membutuhkan bantuan ahli, seperti
psikolog atau psikiater.

d. Pemecahan
1. Dengan senantiasa mengingat bahwa karakter fiksi itu tidak nyata dan hanya
dibuat oleh manusia. Tanamkan kedalam pikiran kita sehingga tidak muncul
pikiran delusi seperti yang sudah dijelaskan diatas.
2. Perbanyak ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mendekatkan diri
kepadaNya.
3. Kendalikan diri semampunya.
4. Tetap membuka diri dengan lingkungan sosial.
5. Minimalkan ekspektasi yang berlebihan.
6. Jika delusi terlalu akut, diharapkan segera konsultasi ke psikolog dan psikiater.
7. Cari kegiatan yang lebih bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai