Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH PSIKOLOGI DINAMIKA PSIKOLOGI KEPRIBADIAAN

PSIKOTERAPI BERDASARKAN TEORI JUNG


( Strict Parents )

Dosen Pengampu
Zahro Varisna Rohmadani, S.Psi., M.Psi., Psi

Disusun Oleh :

Arina Fathima Az-Zahra

2110801022

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS EKONOMI, ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Carl Jung adalah seorang psikiater muda di Zurich ketika ia membaca Interpretation of dream
karya Freud tak lama sesudah diterbitkan pada tahun 1900. Karna Jung sangat terkesan oleh ide-
ide Freud, yang digunakan dan diujinya dalam praktiknya sendiri, maka Jung mengirim kepada
Freud salinan dari tulisan-tulisannya, yang pada umumnya mendukung pandangan Freud. Pada
tahun 1906 mulailah hubungan surat-menyurat yang teratur antara keduanya, dan tahun berikutnya
Jung mengunjungi Freud di Wina untuk pertama kalinya dimana mereka bercakap-cakap tanpa
putus selama 13 jam! Freud memutuskan bahwa Junglah yang akan menjadi penggantinya, “putra
mahkotanya” seperti yang ditulisnya kepada Jung.

Ketika Asosiasi Psikonalitik Internasional didirikan pada tahun 1910, Jung menjadi ketua yang
pertama, jabatan yang dipegangnya sampai tahun 1914. Pada tahun 1909, Freud dan Jung
mengadakan perjalanan bersama ke Universitas Clark di Worchester, Massachusetts, keduanya
diundang untuk menyampaikan serangkaian ceramah pada perayaan 20 tahun berdirinya
universitas tersebut. Akan tetapi 3 tahun kemudian, hubungan pribadi antara Freud dan Jung mulai
dingin sampai akhirnya pada awal tahun 1913 mereka mengakhiri hubungan surat-menyurat
pribadi dan beberapa bulan kemudian hubungan surat-menyurat mengenai masalah pekerjaan juga
berakhir. Pada bulan April 1914, Jung meletakkan jabatan ketua asosiasi, dan bulan Agustus, 1914,
ia menarik diri dari keanggotaan.

Perpecahan telah mencapai puncaknya. Freud dan Jung tidak pernah saling bertemu lagi. Ada
banyak laporan mengenai hubungan freud dan jung termasuk laporan- laporan mereka sendiri
(freud, 1949, 1925, jung, 1961), penulis biografi freud, ernest jone (1955), dan orang- orang lain
(Weigert, 1942; Dry, 1961). Artikel- artikel yang diterbitkan jung selama masih dipengaruhi freud,
dan kecamannya kemudian terhadap psikoanalisis freud diterbikan bersama- sama dengan jilid 4
seri Colledted works. Dua artikel lain tentang freud di muat dalam jilid 15. Surat- menyurat antara
freud dan jung yang berjumlah 395 buah, selama tahun 1906- 1913 telah diterbitkan (McGuire,
1974).

Meskipun penyebab perpecahan hubungan yang sebelumnya akrab itu adalah kompleks dan sangat
prinsipial, meliputi berbagai ketidak cocokan dalam hal kepribadian maupun pandangan
intelektual, namun salah satu alasan yang penting adalah penolakan jung terhadap panseksualisme
frued. “alasan utamanya ialah bahwa freud, mengidentifikasikan metodenya dengan teori seks,
yang saya anggap tidak dapat diterima” (komunikasi pribadi dari jung, 1954). Jung mulai
menyusun teori psikoanalisis dan metode psikoterapinya sendiri yang menjadi terkenal sebagai
psikologi analisik yang garis- garisnya telah diletakan sebelum pertemuannya dengan freud dan
yang secara konsisten dikembangkannya selama ia bersatu dengan freud ( jung, 1913).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Masalah yang di Alami Klien

STRICT PARENTS

1. Mengidentifikasi Masalah Klien

Dalam identifikasi kasus masalah ini, saya menerima sebuah keluhan dari salah satu pasien saya,dia
seorang remaja perempuan sebut saja Melinda. Melinda adalah seorang anak perempuan tunggal dari
keluarga yang tingkat ekonominya cukup memadai. Dia sangat disayang oleh orangtuanya. Hanya
saja, karena saking disayangnya itu apapun yang dilakukan melinda selalu diperhatikan oleh orang
tuanya mulai dari hal kecil sekalipun,sejak kecil dia sangat di batasi dalam hal bergaul dengan teman-
teman sebayanya, akhirnya dari dulu dia selalu merasa kesepian dan tidak mempunyai teman dekat di
lingkungan sekitaranya, mulai dari SD,SMP,dan SMA melinda tumbuh menjadi anak yang sangat
pendiam dan susah buat berbaur/beradaptasi saat masih bersekolah, Melinda cenderung introvert.

Saat ini melinda sudah berumur 20 tahun, umur yang masih sangat muda. Sekarang dia sudah
menjadi mahasiswi di salah satu Universitas Yogyakarta. Namun, sampai saat ini sifat Melinda masih
sama seperti yang dulu dan tidak ada perubahan, dia masih saja sangat tertutup dengan teman-
temannya, Melinda selalu menjauhkan diri dari lingkungannya, mudah emosi, pendiam, dan pemalu.
Tetapi dalam sisi positifnya Melinda adalah orang yang pintar dan mandiri karena dari melinda kecil
selalu ditekankan untuk pintar dalam akademik dan di tuntut untuk selalu bisa mengerjakan apapun
dengan mandiri.

Dari masalah diatas, dapat kita pahami bahwa terdapat kesalahan mendidik anak dalam proses
tumbuh kembang dan pembentukan karakter sang anak. Maka dari itu, peranan penting dan perlakuan
orang tua terhadap tumbuh kembang anak sangat berpengaruh, orang tua boleh sangat peduli
terhadap anaknya asalkan tidak berlebihan apalagi sampai membuat sang anak tidak nyaman dengan
kelakuan tersebut, karna baik buruknya seorang anak itu tergantung dari pola asuh/didikan dari kedua
orang tuanya. Masalah ini sangat menarik untuk kita analisis bagaimana karakter yang akan muncul
ketika Melinda dewasa.

Dalam analisis kasus ini saya akan membahas beberapa teori karakter menurut para ahli untuk
meninjau lebih lanjut bagaimana keadaan perilaku anak setelah dewasa berdasarkan pembagian
karakter menurut Carl Gustav Jung.

2.2 Analisis Masalah Klien

Pembagian karakter menurut Carl Gustav Jung

Carl Gustav Jung adalah ahli Diepte Psychologie. Aliran psikologinya disebut Analytische
Psychologie. Titik tolak teori Jung adalah arah perhatian manusia. Ia mengatakan bahwa perhatian
manusia itu tertuju pada dua arah, yakni ke luar dirinya (kepada orang lain, kepada masyarakat) yang
disebut extrovert, dan ke dalam dirinya (kepada aku-nya) yang disebut introvert.

Berdasarkan pembagian karakter menurut Carl Gustav Jung diatas dapat disimpulkan bahwa Melinda
memiliki karakter yang lebih cenderung kepada introvert yaitu banyak dipengaruhi oleh dirinya.
Maka pikiran, perasaan dan tindakannya itu ditentukan oleh faktor-faktor dalam dirinya karena
Melinda selalu dipilih oleh orang tuanya untuk memilih teman sesuai dengan apa yang dipilih oleh
orangtuanya sehingga dia tidak mampu untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya yang
menyebabkan dirinya dipengaruhi oleh dirinya sendiri karena tidak percayanya terhadap dunia luar.
BAB III

KESIMPULAN

Pembagian karakter menurut para ahli bisa saja tidak sesuai dengan karakteristik asli individu. Kita
boleh saja mempercayai teori-teori tersebut sebagai ilmu pengetahuan yang harus kita pelajari, hanya
saja kepercayaan dalam menganalisis individu berdasarkan pribadi peneliti.

Lebih dalam konteks peran orang tua dalam mendidik anak, sebenarnya sangat tidak baik ketika
seorang anak terlalu dibatasi. apapun selalu atas sepengetahuan orangtuanya, dan hanya orangtua yang
dapat memilih yang terbaik untuk anaknya padahalkan seorang anak juga bisa memilih hal yang terbaik
buat diri nya sendiri, dan dia bisa lebih mengetahui apa sebenarnya yang harus dia lakukan dengan
keinginannya sendiri tanpa harus ada tuntutan dari pihak kedua orang tua.

Seperti kasus diatas, lebih banyak kepribadian seseorang negatif karena perlakuan yang salah dari
orangtuanya. Seharusnya orangtua membebasakan anaknya tetapi dalam konteks kewajaran norma yang
ada. Ketika anak merasa nyaman dan dibebaskan maka akan lebih positif kepribadiannya, pengalaman
yang banyak juga perlu agar anak bisa lebih mensurvive keadaan dunia luar itu seperti apa.

Anda mungkin juga menyukai