Anda di halaman 1dari 20

Mata Kuliah : Psikologi Kepribadian

Dosen Pengampuh : Faradilah Firdaus, S.Psi., MA

ANNA FREUD

Disusun Oleh:

Kelompok II (Kelas E)
Ibnu Rajab Arif 1471042044

Sry Susilawati Irham 1471042035

Hijratul Mubaarakah Bakry 1171040095

Fakultas Psikologi

Universitas Negeri Makassar

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang maha Esa karena atas berkat

bimbingan, petunjuk dan penyertaan-Nya sehingga kami dapat meneyelesaikan

makalah dari mata kuliah Psikologi kepribadian yang membahas mengenai salah satu

tokoh psikoanalisis yakni Anna Freud.

Kami megucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Faradillah Firdaus, S. Psi., MA

sebagai dosen pengampuh mata kuliah psikologi kepribadian dan pihak-pihak yang

terlibat dalam penyusunan makalah ini khususnya kelompok dua yang sudah mau

bekerja sama dalam penyelesaian makalah ini.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik dan dapat digunakan

sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belum

sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka

penyempurnaan untuk pembuatan makalah selanjutnya. Dengan demikian, kami

ucapkan banyak terima kasih.

Makassar, 11 September 2015

KELOMPOK 2,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………...iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….......1

A. Latar Belakang…………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………1
C. Tujuan……………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………..3

A. Sejarah…………………………………………………………….3
B. Teori Dasar………………………………………………………..5
C. Struktur Kepribadian……………………………………………...5
D. Dinamika Kepribadian…………………………………………….6
- Psikoterapi…………………………………………………….6
- Garis Perkembangan…………………………………………..9
- Defence Mekanism…………………………………………..13
E. Kekurangan dan Kelebihan………………………………………15

BAB III PENUTUP…………………………………………………………..16

Kesimpulan…………………………………………………………..16

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi ini, perkembangan anak sangat penting dijadikan

perhatian khusus. Sebab, proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi

3
kehidupan mereka pada masa mendatang. Jika perkembangan anak luput dari

perhatian orangtua (tanpa arahan dan pendampingan orangtua), maka anak

akan tumbuh seadanya sesuai dengan yang hadir dan menghampiri mereka.

Khususnya perkembangan dalam berprilaku anak akan menjadi tidak

terkontrol karna kurangnya pengawasan serta pemahaman mengenai realita

yang ada.

Berkaitan dengan hal itu, salah satu tokoh psikoanalisis Anna Freud yang

berfokus pada perkemangan anak, memaparkan bahwa anak merupakan

subjek yang mudah terpengaruh atau dalam perkembangannya sangat lentur

terhadap pengaruh realita baik itu secara internal maupun ekternal. Dengan

demikian, sangat penting mengetahui bagaimana mekanisme dalam

pertumbuhan anak agar anak dapat tumbuh dan berkepribadian sesuai dengan

yang diinginkan.

B. Rumusan Masalah

1. Sejarah dari Anna Freud ?

2. Struktur Kepribadian Anna Freud ?

3. Dinamika Kepribadian ?

4. Teori dasar dari Anna Freud ?

5. Kelebihan dan Kekurangan

C. Tujuan

4
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai teori

psikoanalisis dari Anna Freud, Sejarah Sigmund Freud, struktur kepribadian,

dinamika kepribadian menurut Anna Freud. Selain itu tim penulis mengharapkan

dengan adanya makalah ini maka pembaca akan lebih memahami tentang apa

yang ditulis dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejerah Anna Freud

5
 Anna Freud adalah anak terkahir dari Sigmun Freud dan Martha Fruud. Ia

lahir pada Desember 1895. Ketika Anna masih menginjak masa kanak-kanak,

ia sangat dekat dengan ayahnya. Hingga ia berumur 20-an, Anna mengikuti

jejak ayahnya yakni mendalami psikoanalis dan kemudian menjadi anggota

dari Vienna Psychoanalitic Society (Friedman & Schustack, 2008).

Anna mulai sekolah pada usia enam tahun dan memasuki Salka Goldman

Cottage Lyceum sekolah khusus prempuan pada usia 10 tahun. Selama Anna

sekolah, ia sangat suka membaca dan menulis puisi. Selain itu, ia sangat

berperan penting dalam melibatkan diskusi klinis. Karna prestasi akademiknya,

Lyceum memastikan dia di posisi staf pengajar yang di terima sampai

tahun1922. Meskipun demikian, minatnya dalam bidang psikoanalisa dan

psikiatri tidak berkurang. Pada tahun 1918-1922, ayahnya melakukan

psikoanalisis pada dirinya agar ia lebih meningkatkan minatnya dalam

psikologi. Akhirnya, Anna meninngalkan Lyceum untuk membantu dalam

studi ayahnya dan menjadi pustakawan Asosiasi psikoanalitik di Wina pada

tahun 1922.

Pada tahun 1936 Anna menerbitkan karyanya yang sangat terkenal, yakni

Ego dan Defence Mekanism. Meknisme pertahanan dalam hal ini berkaitan

dengan pengalaman yang menyedihkan dan menyakitkan. Anna berusha

menyelidiki insting drive dan fungsi dari ego pada anak-anak. Dia menemukan

bahwa anak-anak dapat merespon secara kreatif untuk tekanan internal maupun

6
eksternal dan konflik tertentu yang secara psikologis dapat didentifikasi pada

usia remaja. Dengn cara ini, Anna membedakan teori dari ayahnya yang

dimana gejala anak berbeda dengan orang dewasa dan tergantung pada tahap

perkembangannya.

Pada tahun 1939, Sigmun Freud menyerah dengan penyakit kanker rahang.

Seetlah kematiannya, Anna mempertahankan nilai-nilai fundamental psikologis

dari ayahnya, tapi memfokuskan dirinya pada psikoanalisis anak.

Di tengah-tengah perang dunia kedua, Anna dan Burlingham mendirikan

Hampstead War Nurseries untuk merawat populasi anak tunawisma yang

disebabkan kehancuran perang. Dia juga menggunakan perawatan untuk

merekam berbagai pegamatan psikologis mengenai perkembangan anak yang

membantu untuk lebih meningkatkan jumalah pengetahuan dalam lapangan.

Studinya dikumpulkan dan diterbitkan dalam dua karya yakni, Young Children

in Wartime (1942) dan Infants Without Families (1944).

Pada tahun 1952 Anna mendirikan Hampsteid Child Therapy Clinic yang

memberikan kontribusi terhadap pengetahuan psikoanalisis anak. Pada tahun

1965, ia menerbitkan pekerjaan yang paling berpengaruh padanya yaitu

Normality dan Phatology of Childhood.

Pada Pada tahun 1967, Anna diangkat menjadi Panglima Kerajaan Inggri

karena kontribusinya sangat besar untuk bidang psikologi anak. Pada tahun

7
1975, ia menerima gelar M.D sebagai kehormatan dari University of Vienna

dan gelar Ph.D dari Goethe Institute di Frankfurt pada tahun 1981.

Pada usia 87 yahun, akhirnya Anna Freud menyerah karna penyakit anemia

yang dideritanya (Bruehl, 2008).

B. Teori Dasar

Anna Freud Pada teorinya focus pada bagaimana proses tumbuh kembang

anak-anak yang berkebutuhan khusus hingga memasuki usia remaja. selain

itu, Anna melakukan perluasan defance mechanism yang meurutnya strategi

yang dipakai seorang anak untuk bertahan melawan ekspresi impuls Id serta

menentang tekanan superego. Pada teorinya, Anna lebih memfokuskan ego

dengan memberikan penekanan pada pengaruh lingkungan. (Edgcumbe,

2000)

C. Struktur Kepribadian

Anna freud sebagai psikoanalisis yang memusatkan perhatian pada ciri

keunikan ego dalam mengarahkan kapasitas seseorang menguasai permintaan

hidup. Yang dimana id adalah pengontrol dari ego, yang hingga akhirnya ego

dapat menguasai realitas ekternal maupun internal. Psikoanalitik ego psikologi

sebagai usaha untuk melengkapi teori Anna Freud, hal ini dialamtkan terhadap

dirinya sebagai inkonsistensi diantara teori dorongan freud klasik untuk

melengkapi sistem energi dan observasi klinik. Anna freud mulai

mengembangkan pendekatan ini dengan usaha psikoanalitik dengan anak-anak.

8
Konsep Anna freud mengenai ego psikologi merupakan eksistensi teori

ortodoks Freud. Dalam pandangannya ego adalah objek studi psikoanalitik

yang legitimate jika analisis mengingat bahwa ego fundamental merupakan

ketidakmampuan mengatur super ego (Monte, 2003).

D. Dinamika Kepribadian

Anna Freud dalam teorinya lebih focus kepada tumbuh kembang anak-anak

menjadi remaja. Ia mengadaptasi psikoanalisis untuk diaplikasikan pada anak-

anak yang berkebutuhan khusus, yaitu anak-anak yang memiliki kemampuan

verbal dan rentang perhatian yang berbeda. Pada teorinya, Anna lebih

memfokuskan ego dengan memberikan penekanan pada pengaruh lingkungan

sosial (Friedman & Schustack, 2008).

(Alwisol, 2007) Ada tiga konsep pokok dalam teori yang dicetuskan oleh

Anna Freud, sebagai berikut:

1. Psikoterapi Anak

 Terapi Gabungan: Kekaguman dan Kepercayaan

Dalam tumbuh kembang anak, teknik psikoanalisis seperti asosiasi bebas,

interpretasi mimpi, dan analisis transferensi tidak dapat dikenakan begitu

saja pada anak. Agar anak tumbuh dengan baik dan dapat mrngusai segla

realitas di sekitarnya prosedur harus dimodifikasi terlebih dahulu. Anna

Freud menempatkan analis sebagai orang yang penting dalam kehidupan

anak. Analis yang sangat berperan penting adalah orang yang dapat

9
dipercaya dan sungguh-sungguh. Yang artinya, memperkenalkan anak pada

tokoh yang memiliki prestasi atau tokoh yang memberikan kontribusi yang

positif atau memberikan arahan bagaimana anak bisa menjadi seperti tokoh

yang dikaguminya. Contohnya, memperkenalkan dan memberikan

informasi bagaimana Pak Jokowi menjadi Presiden.

Dengan menggabungkan antara kekaguman dengan kepercayaan, anak

dapat menjadikan analis sebagai guru untuk menghadapi dunia luar dan

tumbuh sesuai yang diharapkan.

 Melampaui Konflik Struktural: Bahaya Perkembangan

Anak memiliki kelenturan dalam proses perkembangnnya, sehingga

memaksa analis anak lebih berfokus pada tujuan bukan symptom neurotic

agar tidak membahayakan tumbuh kembang anak dimasa mendatang.

Gangguan perkembangan, merupakan ancaman yang berkelanjutan baik

fisik maupun psikis yang harus diperhatikan. Selain itu, symptom neorotik

akan muncul pada tingkah laku anak.

Anna Freud mengembangkan sistem diagnosis yang mementingkan

perkembangan kepribadian dalam tahap-tahap perkembangan dan ancaman-

ancaman serius terhadap penyelesaian perkembangan kepribadian, serta

mempekecil peluang yang mengganggu integritas anak. Dalam hal ini, Anna

keluar dari konsep klasik neorosis, yang pada akhirnya anak mengalami

10
gangguan terhadap terhadap kerentanan alami dalam mengembangkan

dirinya.

 Asesmen Metapsikologi

Agar semua data dapat terangkum dengan baik, Anna Freud memakai

metapsikologi dalam proses psikoterapi anak. Metapsikologi merupakan

penuntun yang mengorganisasikan informasi dalam kategorisasi yag

komprehensif. Dalam menggunakan profilasesmen metapsikologi, Anna

mengemukakan tiga keuantungan yang akan didapatkan, sebagai berikut :

1) Profil metpsikologi member arahan yag konkrit dan seragam

2) Profil tersebut mengharuskan terapis untuk menggambarkan bgaimana

kepribadian anak berfungsi dan berkembang.

3) Profil metapsikologi menggunakan konsep-konsep psikoanalisis untuk

memperoleh hasil sesuai teori yang ada.

 Pentingnya Realitas Sosial

Anak dalam perkembangannya lebih mudah dipengaruhi oleh realitas

eksternal. Dalam hal ini, untuk memahami gangguan yang anak alami,

psikoanalais harus memahami bagaimana hubungan anak terhadap

lingkungan keluarganya, guru dan otoritas lainnya yang terjadi pada saat itu.

Sedangkan orang dewasa, yang gangguannya bersumber pada masa lalu

atau konflik yang belum terselesaikan, sedangkan anak gangguannya terjadi

pada peristiwa yang baru saja terjadi.

11
e
r
lit
o
g
e
ida
s
2. Garis Perkembangan

Ego dapat menguasai realitas internal maupun eksternal melalui proses

interaksi antara id dengan ego, yang dimulai dari dominasi id untuk

memperoleh kepuasan, secara bertahap yang akan bergeser ke ego.

Interkasi itu oleh Anna Freud disebut garis perkembangan, suatu urutan

tahap-tahap kematangan anak dari ketergantungan mennjadi mandiri, dari

irasional menjadi rasional, dari hubungan yang pasif dengan realita menjadi

aktif. Garis-garis perkembangan menunjukkan usaha ego untuk mampu

menghadapi situasi hidup, tanpa harus menarik diri dan tanpa memakai

mekanisme pertahanan secara berlebihan.

(Alwisol, 2011) Anna Freud mengemukan enam garis perkembangan,

masing-masing bergerak dari id menuju realitas ego:

1) Dari ketergantungan menjadi percaya diri.

a. Ketergantungan biologis kepada Ibu, tidak mengenal bahwa dirinya

terpisah dengan orang ain.

b. Membutuhkan hubungan yang memuaskan, Ibu dianggap sebagai pemuas

dari luar.

12
c. Tahap objek-tetap, gambaran Ibu teta ada, wwalaupun dia tidak hadir.

d. Pre-odipus, tahap memeluk, ditandai dengan mendominasi obyek yang

dicintai.

e. Fase odipus-falis, ditandai dengan dorongan memiliki orang tua lain jenis

dan bersaing dengan orang tua sejenis.

f. Fase laten dengan menurunnya dorongan, transfer libido ke teman,

kelompok, dan figur otoritas.

g. Fase pre adolesen, kembalinya kebutuhan hubungan yang memuaskan

dengan obyek yang dicintai.

h. Fase adolesen, berjuang untuk mandiri, memutus cinta dengan orang tua,

kebutuhan kepuasan seksual.

2) Dari mengisap menjadi makan-makanan keras.

a. Disusui teratur sesuai jadwal atau kalau membutuuhkan.

b. Disapih dari botol/susu Ibu, mengalami kesulitan makan-makanan baru.

c. Peralihan dari disuapi menjadi makan sendiri, makan masih identik

dengan Ibu.

d. Makan sendiri, berbeda pendapat dengan Ibu mengenai banyaknya

makanan.

e. Seksual infantil membentuk sikap terhadap makanan: fantasi takut gemuk.

f. Senang makan, memiliki kebiasaan makan yang ditentukan sendiri.

3) Dari ngompol dan ngobrok menjadi dapat mengontrol urinasi/defakasi.

13
a. Bebas membuang kotoran tubuh

b. Fase anal, menolak kontrol orang lain dalam hal pembuangan kotoran ,

perang kemauan latihan kebersihan

c. Identifikasi dengan aturan orang tua, mengontrol sendiri pembuangan

kotoran. Minat kebersihan dan keteraturan didasarkan pada keteraturan

anal.

d. Kepedulian dengan kebersihan, tanpa tekanan orang tua, ego dan superego

mengontrol dorongan anal secara otonom.

4) Dari tidak bertanggung jawab menjadi bertanggung jawab mengatur tubuh.

a. Agresi diubah dari diri sendiri menjadi kepada dunia luar.

b. Ego semakin memahami prinsip sebab-akibat, meredakan keinginan yang

berbahhaya, mengenali bahaya eksternal seperti api, ketinggian, air.

c. Sukarela menerima aturan kesehatan, menolak makanan yang tidak sehat,

kebersihan tubuh, melatih kebugaran tubuh.

5) Dari egosentrik menjadi kerjasama.

a. Mementingkan diri sendiri, narkistik, anak kecil lain tidak ada, atau

dipandang sebagai pengganggu dan saingan memperoleh cinta orang tua.

b. Anak kecil didekatnya dipandang sebagai benda mati, atau mainan, yang

dapat diperlakukan kasar tanpa tanggung jawab.

c. Anak kecil didekatnya dianggap sebagai teman untuk mengerjakan

sesuatu.

14
d. Teman dipandang partner sederajat, memiliki kemauan sendiri, mereka

dapat dihormati, ditakuti, ditakuti, dijadikan saingan, dicintai, dibenci,

atau ditiru.

6) Dari tubuh menjadi mainan, dan dari bermain menjadi bekerja.

a. Permaianan bayi adalah perasaan tubuh, kepekaan jari, kulit, dan mulut,

tidak dibedakan antara tubuh sendiri dengan tubuh Ibu.

b. Sensasi tubuh Ibu dipindah ke obyek yang lembut seperti beruang mainan

atau sarung bantal.

c. Memeluk obyek yang lembut, menyenangi barang yang lembut, obyek

benda mati.

d. Puas menyelesaikan suatu kegiatan.

e. Permainan sekolah untuk bekerja melalui hobi, lamunan, permainan, dan

olahraga. Anak dapat menahan impuls dirinya.

3. Mekanisme Pertahanan

Mekanisme pertahanan adalah strategi yang dipakai seorang anak untuk

bertahan melawan ekspresi impuls Id serta menentang tekanan superego.

Menurut Anna Freud ego mereaksi bahaya dengan membentengi impuls

sehingga tidak dapat muncul menjadi tingkah laku sadar dan membelokkan

15
impuls itu sehingga intensitas aslinya dapat dilemahkan atau diubah.

(Edgcumbe, 2000)

Sigmund Freud mengajukan 7 defence, antara lain: identifikasi,

displasemen, represi, projeksi, reaksi formasi, fiksasi, dan regresi. Lalu Anna

Freud memperluas defence mechanism dengan menambahkan, repretion,

sublimation, isolation, ascetism, denial, undoing, introjections, reversal,

displacement. (Alwisol, 2007).

Berikut penjelasan mengenai defence mechanism yang di perluas oleh

Anna Freud (Pervin, Cervone, John. 2010):

- Repretion yaitu mekanisme pertahanan yang menghilangkan atau

mengubur segala hal yang bersifat traumatis dan mengancam bagi

individu.

- Sublimation adalah mekanisme pertahanan yang dimana tujuan kultur

menjadi pengganti ekspresi asal dari insting. Contohnya,

- Isolation yakni mekanisme pertahanan yang dimana emosi diisolasi dari

peristiwa yang menyakitkan. Contohnya,

- Denial adalah mekanisme pertahanan yang menolak realitas eksternal dan

internal yang menyakitkan. Misalnya, seorang ibu yang anaknya

meninggal, lalu semasa hidup anaknya ia selalu bercengkarama dang

mengobrol dengan anaknya di ruang makan. Sehingga si ibu selalu duduk

di ruang makan sambil berfantasi bahwa ia sdang bersama anaknya.

16
- Undoing/pembatalan yaitu suatu mekanisme yang dimana individu

melakukan pembatalan atas apa yang hendak dilakukan atau

mengharapkan tindakan lain . Contohnya,

- Ascetism merupakan sifat dari penyangkalan diri yang lebih besar dengan

cara menyangkal semua keinginan & semua kesenangan duniawi.

Biasanya terjadi pada masa Pubertas. Pada tingkat yang ektrim, remaja

mungkin "mengubah" diri mereka sendiri dengan membatasi asupan

makanan dan tidur dan menahan urin dan feses selama mungkin.

- Introjections merupakan mengambil alih dan mengaplikasikan nilai-nilai

standar orang lain pada diri sendiri. Contoh: seorang anak melihat orang

tua berdoa setiap ada masalah, maka dia pun akan meniru hal yang sama

bila ada masalah.

- Reversal yakni Mengubah status ego dari aktif menjadi pasif. Seperti

Benci pada ibu yang pilih kasih namun dibalik menjadi benci kepada

dirinya sendiri.

- Displacement/pengalihan merupakan mekanisme pertahanan yan g dimana

penyebab dari ketakutan yang tidak sadar seseorang dialihkan Misalnya,

A marah kepada B karna tidak menyelesaikan tugasnya, tapi A tidak bisa

marah kepada B, karna B sering memberikan A makanan, jadi A

melampiaskan kemarahnnya kepada C. (Friedman & Schustack, 2008).

E. Kelebihan dan Kekurangan

17
 Kelebihan

Anna Freud memperluas defence mechanism dari defence yang di

ciptakan oleh Sigmun Freud. Anna menganggap Defence mechanism

merupakan sebuah strategi yang digunakan seorang anak untuk

membentengi dirinya dari ego dan superego yang menekan.

 Kekurangan

Diagnosis yang dikembangkan oleh Anna Freud keluar dari konsep

neorosis klasik yang mengakibatkan anak tidak tumbuh secara alami

dalam usaha mengembangkan diri.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

18
 Anna Freud dalam teorinya lebih focus pada perkembangan anak yang

disebut sebagai garis perkemangan. Garis perkembangan itu sendiri anatara

lain, sebagai berikut:

1) Dari ketergantungan menjadi percaya diri.

2) Dari mengisap menjadi makan-makanan keras.

3) Dari ngompol dan ngobrok menjadi dapat mengontrol urinasi/defakasi.

4) Dari tidak bertanggung jawab menjadi bertanggung jawab mengatur

tubuh.

5) Dari egosentrik menjadi kerjasama.

6) Dari tubuh menjadi mainan, dan dari bermain menjadi bekerja.

 Anna Freud melakukan perluasan defence mechanism, yakni repretion,

sublimation, isolation, ascetism, denial, undoing, introjections, reversal,

displacement. Yang menurutnya defence mechanism merupakan strategi

untuk mngontrol dari tekanan inpuls dan superego.

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. (2007). Psikologi Kepribadian: Edisi Revisi. Malang: PT. Penerbitan

Muhammadyah Malang.

19
Elisabeth Young-Bruehl. 1988. Anna Freud: A Biography. New York: Summit Books.

Edgcumbe, Rose. (2000). Anna Freud : A View of Develeopment, Disturbanceand

Therapeutic Techniques. London: Routledge 11 New Fetter Lane.

Friedmen, Howard S dan Schustack, Miriram W. (2008). Kepribadian Teori Klasik

dan Riset Modern: Edisi Ketiga Jilid 1. Suarabaya: Erlangga.

Monte, C.F. Sollod, R.N. (2003). Beneath the Mask. An Itroduction to Theories of

Personality. America: John Willey & Sons. Inc

Lawrence, A Pervin dkk. (2010). Psikologi Kepribadian: Teori dan Penelitian Edisi

Keembilan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

20

Anda mungkin juga menyukai