Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

KONSEP KEPRIBADIAN ANNA FREUD DAN KONSEP


KEPRIBADIAN MARGARET MAHLER

Disusun oleh:

Akhmad Zafran Ishar 200701502029


Nurul Islamiyah 200701501033
Diah Nur Indah Amelia 200701501041
Nur Azisah Ilham 200701501049

Psikologi C

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya yang telah diberikan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep Anna Freud dan
Konsep Margaret Mahler ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari ibu Dr. Sitti Murdiana, S.Psi., M. Psi., Psikolog pada mata kuliah
Psikologi Kepribadian. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang konsep Anna Freud dan Margaret Mahler
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Sitti Murdiana, S.Psi.,
M. Psi., Psikolog selaku dosen pengampu mata kuliah psikologi
kepribadian yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 1 Maret 2021

Kelompok 4

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................... ii


Daftar Isi ................................................................................................... iii
BAB I ........................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................. 1
BAB II ....................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
A. Konsep Kepribadian Anna Freud ................................................... 2
1. Psikoterapi Anak ............................................................................. 2
2. Garis Perkembangan ....................................................................... 3
3. Mekanisme pertahanan ................................................................... 3
B. Konsep Kepribadan Margaret Mahler ............................................ 4
1. Autisme Normal .............................................................................. 4
2. Simbiosis Normal ............................................................................ 5
3. Tahap Individuasi :.......................................................................... 5
BAB III ..................................................................................................... 8
PENUTUP................................................................................................. 8
A. Kesimpulan..................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap individu memiliki kepribadian yang unik dan menjadi ciri


khasnya masing-masing khususnya anak-anak. Kepribadian seorang anak
dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan sikap serta cara
berpikirnya.
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi,
tempramen, ciri khas dan perilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan
tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika dihadapkan
pada suatu tindakan tertentu. Kepribadian menjadi salah satu hal tertentu
yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan dan kegagalan seseorang
dalam kehidupan.
Kepribadian memiliki beberapa konsep yang salah satunya adalah
konsep ego dari Anna Freud dan konsep kelahiran psikologis dari
Margaret Mahler. Berikut kita akan mempelajari kedua teori tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep kepribadian Anna Freud ?


2. Bagaimana konsep kepribadian Margaret Mahler ?

C. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang konsep


kepribadian Anna Freud dan konsep kepribadian Margaret Mahler


BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Kepribadian Anna Freud

Anna Freud adalah salah satu seorang psikologi aliran psikoanalisis


yang juga putri dari Sigmund Freud dan ia menjadi satu-satunya anak
Freud yang mengikuti jejaknya. Anna Freud melakukan pendekatan
psikoanalisis dengan merekontruksikan masa kecil dengan memunculkan
ingatan mereka dan menganalisis fantasi dan impian.
Anna secara subtansial merevisi psikoanalisis ortodoks dengan
sangat memperluas peran Ego, dengan alasan Ego beroperasi secara
independen dari Id. Ini adalah perpanjangan utama dari sistem Freudian
yang melibatkan perubahan mendasar dan radikal.
Dalam Analisisnya, Anna melaporkan mimpi kekerasan yang
melibatkan penembakan, pembunuhan, dan kematian, serta membela
ayahnya dari musuh-musuhnya. Lalu Anna Freud mulai mengadakan
perubahan dengan mengubah teori Ego. Semula Ego hanya berperan
sebagai joki yang tak berdaya bagi Id , tetapi Ego dapat menjadi joki
intelektual yang mampu memilih jalan terbaik untuk dilewati.
Berikut adalah konsep kepribadian menurut Anna Freud.
1. Psikoterapi Anak
Dalam psikoterapi anak, Anna menjelaskan tentang terapi
gabungan. Terapi gabungan sendiri ialah gabungan teknik
psikoanalisis yang telah dimodifikasi sehingga analis dapat dipercaya,
yang sangat dibutuhkan oleh anak ini. Selain itu konsep Anna Freud
membahas tentang konflik struktural atau bahaya perkembangan.
Menurut Anna Freud, kristalisasi sindrom neurotik hanya bagian kecil
dari masalah anak-anak. Simtom pada anak-anak memiliki dinamika


dan gelaja berbeda dengan orang dewasa. Maka Anna Freud
mengembangkan sistem diagnosis yang mementingkan pembentukan
kepribadian dalam tahap-tahap perkembangan dan ancaman-ancaman
serius terhadap penyelesaian perkembangan kepribadian. Lalu dalam
psikoterapi anak, Anna juga membahas tentang assesmen
metapsikologi yaitu penuntun yang mengorganisasi informasi dalam
kategori yang kompeherensif. Dan yang terakhir, Anna membahas
tentang pentingnya realitas sosial. Berbeda pada orang dewasa, anak-
anak lebih bergantung dan lebih mudah dipengaruhi oleh realitas
eksternal saat itu.
2. Garis Perkembangan
Garis perkembangan adalah interaksi anatara id dan ego dan
didominasi oleh id yang memperoleh kepuasan dan secara bertahap
akan bergeser ke ego yang pada akhirnya menguasai realitas internal
dan eksternal. Contohnya bayi yang memulai tahapan makannya dari
meminum susu, lalu makan bubur, kemudian makan makanan yang
keras dan makan sendiri hingga anak memiliki kebiasaan makan yang
ditentukan sendiri.
3. Mekanisme pertahanan
Freud menggunakan istilah mekanisme pertahanan diri (defence
mechanism) untuk menunjukkan proses tak sadar yang melindungi si
individu dari kecemasan melalui pemutarbalikan kenyataan. Pada
dasarnya strategistrategi ini tidak mengubah kondisi objektif bahaya
dan hanya mengubah cara individu mempersepsi atau memikirkan
masalah itu. Jadi, mekanisme pertahanan diri merupakan bentuk
penipuan diri.


B. Konsep Kepribadan Margaret Mahler

Mahler sangat memperhatikan kelahiran psikologis


(psychologicalbirth) individu yang terjadi selama tiga tahun pertama
kehidupan manusia, sebuah waktu ketika anak secara bertahap mulai
meninggalkan rasa aman demi otonominya. Awalnya ide-ide Mahler
datang dari observasinya tentang perilaku anak-anak yang berinteraksi
dengan ibu mereka. Kemudian ia mengamati bagaimana perilaku anak-
anak yang berinteraksi dengan ibu mereka. Kemudian, ia mengamati
bagaimana perilaku bayi-bayi normal ketika terikat dengan ibu selama
36 bulan pertama hidup mereka (Mahler, 1952).
Menurut Mahler, kelahiran psikologis individu dimulai selama
minggu pertama kehidupan setelah lahir dan terus berlanjut hingga 3
minggu berikutnya. Dengan istilah kelahiran psikologis (psychological
birth). Mahler mengartikan bahwa anak menjadi seorang individu yang
berbeda dari pengasuhnya, sebuah pencapaian yang akhirnya mengarah
kepada rasa identitas (sense of identity). Untuk mencapai kelahiran
psikologis dan individuasi ini seorang anak bergerak menjalani tiga
tahap perkembangan utama, yaitu:
1. Autisme Normal
Tahap perkembangan utama yang pertama adalah autisme
normal (normal autism) yang berlangsung dari lahir sampai sekitar
3-4 minggu. Bayi yang baru lahir memiliki perasaan omnipoten
karena seperti telur yang dierami, kebutuhan merekan diasuh
secara otomatis tanpa harus mengeluarkan satupun upaya. Mahler
percaya tahap ini adalah sebuah periode narsisisme absolut bahwa
bayi tidak sadar dengan keberadaan pribadi lainnya. Karena itu, ia
menyebut autisme normal sebagai tahap tanpa objek (objectless),
sebuah periode ketika bayi secara alamiah hanya ingin mencari
buah dada ibunya saja.


2. Simbiosis Normal
Ketika bayi mulai menyadari bahwa mereka tidak dapat
memuaskan kebutuhankebutuhannya sendirian, mereka mulai
menyadari keberadaan pengasuhnya dan mencari hubungan
simbiotik dengannya. Ini adalah sebuah kondisi yang
membawanya kepada hubungan simbiosis normal yaitu tahap
perkembangan kedua dalam teori Mahler. Siombis normal
dimulai sekitar usia 4 atau 5 bulan. Selama waktu ini bayi
bersikap dan berfungsi seolah ia dan ibunya adalah satu sistem
yang omnipoten sebuah kesatuan dualistik (dualunity) dalam satu
batasan sama.
Simbiosis dicirikan oleh tindakan timbal balik bayi dan
ibunya. Bayi mengirimkan sinyal kepada ibu mengenai rasa lapar,
rasa senang, dan sebagainya dan merespon dengan sinyalnya
sendiri seperti memberinya makan, memeluk, atau tersenyum.
Pada usia ini, bayi dapat menyadari wajah ibunya dan dapat
memahami rasa senang, atau stresnya. Namun relasi objek masih
belum dimulai. Anak-anak yang lebih tua usianya bahkan orang
dewasa kadang-kadang juga mundur ke tahap ini untuk mencari
kekuatan dan rasa aman dalam pengasuhan ibu mereka.
3. Tahap Individuasi :
Tahap perkembangan utama ketiga, perpisahan individuasi
berlangsung dari periode 4 atau 5 bulan sampai usia 30 atau 36.
Selama waktu ini, anak-anak menjadi terpisah secara psikologis
dari ibu-ibu mereka mencapai perasaan individuasi dan mulai
mengembangkan perasaan-perasaan identitas pribadi. karena anak-
anak tidak lagi mengalami kesatuan dualistik dengan ibunya,
mereka harus menyerahkan delusi omnipoten mereka dan
menghadapi kerapuhan terhadap ancaman-ancaman eksternal.


Anak kecil dalam tahap perpisahan individuasi mengalami bahwa
dunia eksternal jauh lebih berbahaya daripada dua tahap
sebelumnya. Mahler membagi tahap perpisahan individuasi ini
menjadi empat subtahap yang saling tumpang tindih.

a) Tahap pertama pembedaan (differentiation), yang berlangsung


sekitar usia 5 bulan sampai 7 atau 10 bulan dan ditandai oleh
pemisahan secara fisik dari orbit simbiotik ibu bayi. Di usia ini
senyum bayi merespons senyum ibunya, mengindikasikan
ikatan dengan pribadi lain yang spesifik. Bayi yang sehat secara
psikologis akan mengembangkan dunia mereka dengan
melampui dan menjadi penuh ingin tahu tentang orang-orang
asing dan akan memperhatikan mereka. Sebaliknya, bayi yang
tdak sehat akan takut dengan orangasing dan berusaha menjauh
dari mereka.

b) Tahap kedua individuasi perpisahan adalah praktisasi


(practicing) sebuah periode dari usia 7 atau 10 bulan sampai 15
atau 16 bulan. Selama sub tahapan ini anak-anak dapat
membedakan dengan mudah tubuh mereka dari tubuh ibu,
membangun sebuah ikatan spesifik dengan ibu mereka, dan
mulai mengembangkan ego yang otonom.

c) Tahap ketiga dari individuasi perpisahan sekitar usia 16


sampai 25 bulan adalah pendekatan kembali dengan ibu yaitu
ingin membawa kembali ibu mereka dan diri mereka sendiri
kembali bersama-sama, secara fisik dan psikologis. Mahler
memperhatikan bahwa anak-anak diusia ini ingin berbagi
dengan ibu mereka setiap pencapaian kemampuan yang baru
dan setiap pengalaman baru. Sekarang ketika mereka mulai


dapat berjalan dengan lebih mudah, anak-anak tampaknya
lebih banyak berpisah secara fisik dari ibunya.

d) Tahap empat yaitu kekonstanan objek libidinal, kira-kira


terjadi pada tahun ketiga. Selama waktu ini, anak-anak harus
mengembangkan sebuah representasi batin yang konstan
tentang ibu hingga mereka dapat menoleransi keterpisahan
fisik darinya. Jika kekonstanan objek libidinal ini tidak
berkembang, baik anak-anak akan terus bergantung pada
kehadran fisik ibu untuk rasa aman mereka. Selain mencapai
beberapa derajat kekonstanan objek, anak-anak harus
mengonsolidaskan individualitas mereka juga. Artinya
mereka harus belajar untuk berfungsi tanpa kehadiran ibu dan
mulai mengembangkan relasi-relasi objek lainnya (Mahler,
1975).


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Anna Freud melakukan pendekatan psikoanalisis dengan


merekontruksikan masa kecil dengan memunculkan ingatan
mereka dan menganalisis fantasi dan impian. Dalam Analisisnya,
Anna melaporkan mimpi kekerasan yang melibatkan penembakan,
pembunuhan, dan kematian, serta membela ayahnya dari musuh-
musuhnya. Lalu Anna Freud mulai mengadakan perubahan dengan
mengubah teori Ego. Semula Ego hanya berperan sebagai joki
yang tak berdaya bagi Id , tetapi Ego dapat menjadi joki intelektual
yang mampu memilih jalan terbaik untuk dilewati. Konsep Anna
Freud meliputi psikoterapi anak, garis perkembangan dan
mekanisme pertahanan.
Menurut Mahler, kelahiran psikologis individu dimulai selama
minggu pertama kehidupan setelah lahir dan terus berlanjut hingga
3 minggu berikutnya. Dengan istilah kelahiran psikologis
(psychological birth). Mahler mengartikan bahwa anak menjadi
seorang individu yang berbeda dari pengasuhnya, sebuah
pencapaian yang akhirnya mengarah kepada rasa identitas (sense of
identity).

B. Saran

Perlu memperdalam lebih lanjut mengenai konsep kepribadian


dari Anna Freud dan Margaret Mahler sebagai satu cara untuk
memaksimalkan potensi suatu generasi dalam menambah
pengetahuan dan wawasan terkait hal tersebut.


Selain itu kita sebagai penulis, memahami bahwa masih
terdapat banyak sebuah kekurangan, kesalahan dan masih sangat
jauh dari kata kesempurnaan.


DAFTAR PUSTAKA

(Schultz & Schultz, 2017)Maiti, & Bidinger. (1981). 済無No Title No


Title. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.
Schultz, D. P., & Schultz, S. E. (2017). to buy your textbooks and course
materials at 5 REASONS.
Maiti, & Bidinger. (1981). 済無No Title No Title. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Schultz, D. P., & Schultz, S. E. (2017). to buy your textbooks and course
materials at 5 REASONS.
(Nurul Adiningtyas, 2013)Nurul Adiningtyas. (2013). Psikologi K
epribadian 2. 1–3.
Monte, CF & Sollod Robert. (2003). Beneath The Mask An Introduction
to Theories of Personality. Edisi 7. USA: John Wiley & Sons, Inc.
(Wulan P, 2019)Wulan P, S. (2019). Gambaran Perbedaan Mekanisme
Pertahanan Diri pada Remaja Ditinjau dari Sekolah Umum, Pondok
Pesantren, dan Panti Asuhan. 1–140.

10

Anda mungkin juga menyukai