Anda di halaman 1dari 12

TEORI KEPRIBADIAN MENURUT ANNA FREUD DAN ERICH

FROMM
Dita ayu andini1*, Ali Zaenal Abidin A.2*, Ria Wulandari3*, Rena Destiana4*.
1
Bimbingan konseling islam, Tarbiyah dan ilmu keguruan, Institut Ummul Quro Al Islami, Moh. Noh nur
No 112 , Leuwiliang, Kab. Bogor, Jawa Barat, 16640, Indonesia
ditaayuandini@gmail.com iniemailkuliahalex@gmail.com

Abstract: This research is for acknowledge deeper about the theory of personality
according to Anna Freud and Erich Fromm and According to Anna Freud, that the best
way to solve a problem is by natural approach and as narutal as possible and The basic
theme at the basis of all of Fromm's writings is the individual who feels lonely and
isolated because he is separated from nature and other people.
Keywords: psikologi, personality, Sigmund Freud.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang teori
kepribadian menurut Anna Freud dan Erich Fromm salah satunya Menurut Anna Freud,
bahwa cara terbaik untuk memecahkan masalah adalah dengan pendekatan sealami mungkin dan
juga ada Tema dasar dari dasar semua tulisan Fromm adalah individu yang merasa
kesepian dan terisolir karena ia dipisahkan dari alam dan orang-orang lain
Kata kunci: psikologi, kepribadian, anna freud, erich fromm.

PENDAHULUAN
Anna Freud (1895-1982) adalah seorang psikolog dari aliran psikoanalisis yang juga merupakan putri dari
Sigmund Freud. Anna Freud terkenal karena bukunya yang berjudul "Ego dan Mekanisme Pertahanan" (Ego
and Defense Mechanism). Anna secara khusus membicarakan mekanisme pertahanan diri yang dilakukan
oleh remaja. Perbedaan antara Anna dengan psikolog psikoanalisis lain adalah Anna lebih tertarik dengan
dinamika kejiwaan daripada struktur kejiwaan, khususnya dinamika yang bertumpu pada ego. Bagi Anna,
ego adalah dasar dari segala pengamatan seorang psikolog. Di dalam ego, psikolog dapat mengamati cara
kerja id, super ego, dan alam bawah sadar secara umum. Dengan difokuskannya penelitian pada ego,
dimulailah suatu gerakan di dalam Mazhab ego." Psikoanalisis yang disebut psikologi ego.
Psikologi ego muncul dari psikoanalisis sebagai usaha untuk memperluas dan menyempurnakan teori Freud.
Teori ego kontemporer menyatakan dirinya lahir dari ketidakkonsistenan antara teori dorongan bersaing

memperoleh energi dengan observasi klinik. Manusia berjuang tidak hanya untuk memuaskan insting tetapi
juga memberi makna pada pengalamannya. Kepuasan bukan hanya dari perasaan berkurangnya tegangan,
tetapi juga dari perasaan aktif menguasai hambatan kehidupan. Salah suai atau malajusmen bukan semata-
mata hasil pertentangan dari id, ego dan super ego, tetapi neurotis mungkin juga dapat disebabkan oleh
hidup yang tidak mempunyai tujuan, ketidakmampuan menciptakan harmoni antara diri dengan lingkungan
sosialnya.25
Anna Freud merupakan salah satu ilmuwan psikoanalisis yang juga merupakan putri dari Sigmund Freud.
Dalam teorinya Anna memfokuskan pada ego sebagai basis dari segala observasi tempat kita mengamati
cara kerja id, super ego, dan alam bawah sadar secara umum. Dengan difokuskannya penelitian pada ego,

1
2 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, Vol..., No..., Thn, Hal....-....

dimulailah suatu gerakan di dalam Mazhab Psikoanalisis yang disebut psikologi ego. Anna Freud
mencurahkan teorinya dalam buku yang menjadikan dirinya terkenal adalah Ego and Defense Mechanism.
Erich Fromm lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1900. la belajar psikologi dan sosiologi di
University Heidelberg, Frankfurt, dan Munich. Setelah memperoleh gelar Ph.D dari Heidelberg tahun 1922,
ia belajar psikoanalisis di Munich dan pada Institut psikoanalisis Berlin yang terkenal waktu itu. Tahun 1933
ia pindah ke Amerika Serikat dan mengajar di Institut psikoanalisis Chicago dan melakukan praktik privat di
New York City. la pernah mengajar pada sejumlah universitas dan institut di negara ini dan di Meksiko.
Terakhir, Fromm tinggal di Swiss dan meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980. Fromm
sangat dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Karl Marx, terutama oleh karyanya yang pertama, The economic
philosophical manuscripts yang ditulis pada tahun 1944. Tema dasar ulasan Fromm adalah orang yang
merasa kesepian dan terisolasi karena ia dipisahkan dari alam dan orang-orang lain. Kedaan isolasi ini tidak
ditemukan dalam semua spesies binatang, itu adalah situasi khas manusia. Berikut ini kita akan mengulas
lebih dalam mengenai teori-teori Fromm.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode deskriptif atau pustaka dengan
mengumpulkan beberapa data dan fakta dari yang kami dapat di berbagai sumber seperti buku, internet dan
adapun beberapa yang kami dapat dalam jurnal-jurnal yang sebelumnya yang membahas tentang teori
kepribadian menurut Anna Freud dan Erich fromm yang keduanya membahas pandangan manusia.

PEMBAHASAN

 Konsep Teori Kepribadian Anna Freud

Anna Freud memusatkan penelitiannya pada anak-anak dan remaja berbeda dengan Freud yang
memusatkan pada pasien dewasa. Menurut Anna Freud, bahwa cara terbaik untuk memecahkan masalah
adalah dengan pendekatan sealami mungkin, dengan tetap menjadi orang dewasa dan tidak seolah-olah
menjadi anak-anak atau remaja. Serta dalam waktu bersamaan tidak menggantikan peran orang tua.
Karena memiliki sitat otoriter terhadap anak-anaknya.

Masalah yang ditemui dalam menganalisis anak-anak bahwa kemampuan simboliknya belum lengkap
seperti orang dewasa. Anak-anak belum mampu mengungkapkan masalah-masalah perasaan mereka
secara verbal. Bahwa anak-anak belum mempunyai waktu cukup untuk mengungkapkan ego, sehingga
masalah kejiwaannya masih dapat diketahui dipermukaan dan cenderung diekspresikan secara langsung,
kurang simbolik dan dan dapat dilihat dari sisi perilaku dan emosinya

Anna Freud mulai mengadakan perubahan dalam usahanya melakukan psikoanalisis kepada anak. Secara
bertahap dia merubah teori ego, dari ego sebagai joki yang tak berdaya dan id sebagai kudanya
sebagaimana yang dikemukakan oleh Freud, menjadi joki intelektual yang mampu memilih jalan terbaik
untuk dilewati. Teorinya dapat diringkas dalam tiga konsep pokok, sebagai berikut:

1. Psikoterapi Anak
Nama Belakang Penulis - Judul dalam 3 Kata... 3

a. Terapi Gabungan: Kekaguman dan Kepercayaan Teknik psikoanalisis sebagai asosiasi bebas,
interprestasi mimpi, dan analisis transferensi tidak dapat dikenakan begitu saja kepada anak-anak.
Prosedurnya harus dimodifikasi atau digabung dengan teknik yang lebih langsung, agar dapat langsung
membantu anak berjuang untuk tumbuh, masak, berubah, dan menguasai realitas didalam dan diluar
dirinya. Butuh persiapan yang panjang yang dirancang untuk mendapatkan analisis sebagai orang yang
penting, dapat dipercaya, sungguh sungguh, sangat dibutuhkan dalam kehidupan anak saat ini. Dengan
menggabungkan kekaguman dan kepercayaan, anak dapat menerima analisis sebagai guru yang khusus,
seorang ahli dalam pengetahuan mengenai diri dan sebagai teman melawan serangan dunia luar yang
tidak terpahami.

b. Melampaui konflik strutukral: Bahaya perkembangan Kelenturan anak dan perkembangan menuju
kemasakan yang berkelanjutan, memaksa analisis anak memfokuskan diri bukan pada simpton neurotic
yang tampak sekarang, tetapi lebih kepada tujuan agar berfungsi sehat pada masa yang akan datang.
Menurutnya, kristalisasi sindrom neurotic hanya bagian kecil dari masalah anak anak. Gangguan
perkembangan, ancaman kecemasan berkelanjutan fisik maupun psikis harus lebuh banyak diperhatikan.
Bahkan kalau simpotom neurotic jelas jelas muncul pada tingkah laku anak, indikator patologi yang
serius itu mempunyai dinamika dan makna yang berbeda dengan gejala yang salam pada orang dewasa.

c. Asesmen Metapsikologi
Anna Freud memakai profil metapsikologi, semacam penuntun yang mengorganisasi informasi dalam
kategorisasi yang kompherensif. Anna mengemukakan dengan memakai profil asasernen metapsikologi
dapat diperoleh sekurang-kurangnya tiga keuntungan:

1) Profil metapsikologi memberi arahan yang kongkrit dan seragam, data apa saja yang sekurang-
kurangnya harus diungkapkan dari klien. Terapis tidak perlu lagi memakai "intuisi" untuk menetapkan
data apa yang signifikan.
2) Profil itu mengharuskan terapis untuk mengintegrasikan hasil observasi
dengan data sejarah kehidupan klien menjadi gambaran yang utuh bagaimana kepribadian anak berfungsi
dan berkembang.
3) Profil metapsikologi membutuhkan kecanggihan penerapan teori perkembangan psikoanalitik,
teori dorongan, dan teori ego, untuk memperoleh memperoleh makna "metapsikologi" dan data hasil
observasi, dengan kata lain, profil memakai konsep-konsep psikoanalisis, mengintegrasikan teori-teori
yang ada untuk memperoleh peta psikologi,"

d. Pentingnya realisasi sosial


Tidak seperti orang dewasa, anak lebih tergantung dan lebih mudah dipengaruhi oleh realitas eksternal
saat itu. Psikoanalisis anak harus siap menerima proposisi bahwa ketergantungan kliennya kepada orang
tuanya, konflik klien itu dengan saudara-saudaranya, hubungannya dengan guru dan otoritas lainnya
yang terjadi saat itu tercermin dalam gangguan yang mereka alami. Gangguan neurotic pada orang
4 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, Vol..., No..., Thn, Hal....-....

dewaasa, umumnya bersifat internal dan sumbernya ada pada masalalu atau konflik yang belum
terselesaikan lagi. Pada anak, suatu simpom bisa disebabkan oleh pristiwa yang baru saja terjadi.

2. Garis Perkembangan (Developmental Lines)

Interaksi antara id dengan ego, dimulai dari dominasi id untuk memperoleh kepuasan secara bertahap akan
bergeser ke ego, untuk pada akhirnya ego dapat menguasai realitas internal maupun eksternal, Interaksi itu
oleh Anna Freud disebut garis perkembangan suatu urutan tahap-tahap kematangan anak dari
ketergantungan menjadi mandir, dari irasional menjadi rasional, dari hubungan yang pasif dengan realita
menjadi aktil Caris garis perkembangan menunjukan usaha ego untuk mampu menghadapi situasi hidup.
tanpa harus menarik diri dan tanpa memakai mekanisme enam garis perkembangan. masing-masing
bergerak dari dominan id menuju realitas ego:
A. Dari ketergantungan menjadi percaya diri:
1) Ketergantungan biologis kepada ibu, tidak mengenal bahwa dirinya terpisah dengan orang lain.
2) Membutuhkan hubungan yang memuaskan, ibu dianggap sebagai pemuas dari luar.
3) Tahap objek-tetap, gambaran ibu tetap ada, walaupun dia tidak hadir.
4) Pre-odipus, tahap memeluk, ditandai dengan mendominasi obyek yang disukai.
5) Fase odipus-falis, ditandai dorongan memiliki orang tua lain jenis dan bersaing dengan orang tua
sejenis
6) Fase laten dengan menurunnya kebutuhan hubungan yang memuaskan dengan obyek yang dicintai.
7) Fase pre adolesen, kembalinya kebutuhan hubungan yang memuaskan dengan
1) obyek yang dicintai.
8) Fase adolesen, berjuang untuk mandiri, memutuskan cinta dengan orang tua, kebutuhan kepuasan
seksual."
B. Dari menghisap menjadi makan makanan keras
1) Disusui teratur sesuai jadwal atau kalau membutuhkan 21 Disiplin dari botol atau susu ibu,
mengalami kesulitan makan makanan baru
2) Peralihan dari disuapi menjadi makan sendiri, makan masih identik dengan ibu
3) Makan sendiri, berbeda pendapat dengan ibu mengenai banyaknya makanan
4) Seksual infantile membentuk sikap terhadap makanan: fantasi takut gemuk atau hamil melalui
mulut
5) Senang makan, memiliki kebiasaan makan yang ditentukan sendiri

C. Dari ngompol dan gobrok menjadi dapat mengontrol urinasi/defakasi


1) Bebas membuang kotoran tubuh.
2) Fase Anal, dimana anak menolak kendali orang lain dalam hal membuang kotoran badan
3) Identifikasi dengan aturan orang tua, mengontrol sendiri pembuangan kotoran. Minat
kebersihan dan keteraturan didasarkan pada keteraturan anal. ego
Nama Belakang Penulis - Judul dalam 3 Kata... 5

4) Kepedulian dengan kebersihan, tanpa tekanan orang tua, ego dan super mengontrol dorongan
anal secara otonom."

D. Dari tidak bertanggung jawab menjadi bertanggung jawab mengatur tubuh

1) Agresi diubah dari kepada diri sendiri menjadi kepada dunia luar.
2) Ego semakin memahami prinsip sebab-akibat, meredakan keinginan yang berbahaya, mengenali
bahaya eksternal seperti api, ketinggian, dan air
3) Sukarela menerima aturan kesehatan, menolak makanan yang tidak sehat, kebersihan tubuh,
melatih kebugaran tubuh.

E. Dari egosentrik menjadi kerjasama


1) Mementingkan diri sendiri, narkistik, anak kecil lain tidak ada, atau dipandang sebagai pengganggu
dan saingan memperoleh cinta orang tua.
2) Anak kecil didekatnya dipandang sebagai benda mati, atau mainan yang dapat diperlakukan kasar
tanpa tanggung jawab.
3) Anak kecil didekatnya dianggap sebagai teman untuk mengerjakan sesuatu lamanya kerjasama
tergantung kepada tuntutan tugas.
4) Teman dipandang patner sederajat, memiliki kemauan sendiri, mereka dapat dihormati, ditakuti,
dijadikan saingan, dicintai, dibenci, atau ditiru. Membutuhkan sahabat sejati.

F. Dari tubuh menjadi mainan, dan dari permainan menjadi bekerja


1) Permainan bayi adalah perasaan tubuh, kepekaan jari, kulit, dan mulut tidak dibedakan antara tubuh
sendiri dengan tubuh ibu.
2) Sensasi tubuh dipindah ke obyek yang lembut seperti beruang mainan atau sarung bantal.
3) Memeluk obyek yang lembut, menyayangi barang yang lembut obyek benda mati.
4) Puas menyelesaikan suatu kegiatan, dan puas mencapai prestasi sesuatu.
5) Permainan sekolah untk bekerja melalui hobi, lamunan, dan olah raga. Anak dapat menahan implus
dirinya."

3. Mekanisme Pertahanan Ego

Anna Freud memperluas defense mechanism Sigmund Freud mengajukan 7 defence (identifikasi,
displasemen, repsesi, projeksi, reaksi formasi, fiksi, dan regresi). Berikut Adalah defence mechanism yang
dicetuskan sebagai mekanisme pertahanan ego:
a) Penolakan: Dilakukan dengan cara memblokir atau menutup, mengurung peristiwa-peistiwa yang
datang dari luar kesadaran. b) Represi: Melupakan/ tidak mau mengingat kembali situasi, orang
atau peristiwa yang menakutkan.
b) Asketisme: Menolak segala kebutuhan yang menjadi kebutuhan diri.
6 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, Vol..., No..., Thn, Hal....-....

c) Isolasi/intelektualisasi: Menutup diri dengan tidak mau tahu situasi diluar dirinya dengan
mangarahkan perhatiannya kearah lain.
d) Penggantian: Mekanisme pertahanan ego yang mengalihkan arah dorongan ke arah sasaran atau
target lain.
e) Mengganti diri sendiri: Merupakan bentuk penggantian yang khusus sekali, yakni orang
menggantikan dirinya sebagai sasaran pengganti.
f) Tawanan Altruistik: Bentuk proyeksi yang awalnya terlihat berlawanan.
g) Proyeksi: Kebalikan dari mekanisme melawan diri, Anna Freud menyebutnya sebagai penggantian
kearah luar. i) Pembentukan Reaksi: Mengubah dorongan-dorongan yang tidak dapat diterima
menjadi kebalikannya (dapat diterima).
h) Introyeksi yang Kadangkala disebut Identifikasi: Bekerjanya mekanisme ini dengan membawa
kepribadian orang lain kedalam dirinya sendiri, karena dengan cara ini dapat menyelesaikan
masalah dalam dirinya.
i) Identifikasi dengan Penyerang atau Sindrom Stockholm: Bentuk introyeksi yang berfokus pada
pengadopsian dari sisi negatif.

 Konsep Teori Kepribadian Erich fromm


Sebelum mengulas tentang teori kepribadian dari Erich Fromm, beberapa pengalaman mempengaruhi
pandangan Fromm, antara lain pada umur 12 tahun ia menyaksikan seorang wanita cantik dan berbakat,
sahabat keluarganya, bunuh diri. Ia juga mengalami sebagai anak dari orangtua yang neurotis. la hidup
dalam satu rumah tangga yang penuh ketegangan. Ayahnya seringkali murung, cemas, dan muram. Ibunya
mudah menderita depresi hebat. Peristiwa ketiga adalah pada umur 14 tahun Fromm melihat irrasionalitas
melanda tanah airnya, Jerman, tepatnya ketika pecah perang dunia pertama.
Fromm sangat dipengaruhi oleh tulisan Karl Marx, terutama oleh karyanya yang pertama, The Economic
and Philosophical Manuscripts yang ditulis pada tahun 1944. Fromm membandingkan ide-ide Freud dan
Marx, menyelidiki kontradiksi-kontradiksinya dan melakukan percobaan yang sintesis. Fromm memandang
Marx sebagai pemikir yang lebih ulung daripada Freud dan menggunakan psokoanalisa, terutama untuk
mengisi celah-celah pemikiran Marx. Pada tahun 1959, Fromm menulis analisis yang sangat kritis bahkan
polemis tentang kepribadian Freud dan pengaruhnya, sebaliknya berbeda sekali dengan kata-kata pujian
yang diberikan kepada Marx pada tahun 1961. Meskipun Fromm deapat disebut sebagai seorang teoritikus
kepribadian Marxian, ia sendiri lebih suka disebut humanis dialetik. Tulisan-tulisan Fromm dipengaruhi oleh
pengetahuannya yang luas tentang sejarah, sosiologi, kesusastraan, dan filsafat.40

Teori Kepribadian Erich Fromm

Tema dasar dari dasar semua tulisan Fromm adalah individu yang merasa kesepian dan terisolir karena ia
dipisahkan dari alam dan orang-orang lain. Keadaan isolasi ini tidak ditemukan dalam semua spesies
binatang, itu adalah situasi khas manusia. Dalam bukunya Escape from Freedom (1941), ia mengembangkan
Nama Belakang Penulis - Judul dalam 3 Kata... 7

tesis bahwa manusia menjadi semakin bebas dari abad ke abad, maka mereka juga makin merasa kesepian
(being lonely). Jadi, kebebasan menjadi keadaan yang negatif dari mana manusia melarikan diri. Dan
jawaban dari kebebasan yang pertama adalah semangat cinta dan kerjasama yang menghasilkan manusia

yang mengembangkan masyarakat yang lebih baik, yang kedua adalah manusia merasa aman dengan tunduk
pada penguasa yang kemudian dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat."
Dalam buku-buku Fromm berikutnya (1947, 1955, 1964), dikatakan bahwa setiap masyarakat yang telah
diciptakan manusia, semuanya menunjukkan usaha manusia untuk memecahkan kontradiksi dasar manusia.
Kontradiksi yang dimaksud adalah seorang pribadi merupakan bagian tetapi sekaligus terpisah dari alam,
merupakan binatang sekaligus manusia. Sebagai binatang, orang memiliki kebutuhan-kebutuhan fisik
tertentu yang harus dipuaskan."
Kemudian teori Erich Fromm mengenal watak masyarakat mengakui asumsi transmisi kebudayaan dalam
hal membentuk kepribadian tipikal atau kepribadian kolektif. Fromm membagi sistem struktur masyarakat
menjadi tiga bagian berdasar karakter sosialnya:

 Sistem A, yaitu masyarakat-masyarakat pecinta kehidupan. Karakter sosial masyarakat ini


penuh cita-cita, menjaga kelangsungan dan perkembangan kehidupan dalam segala bentuknya.

 Sistem B, yaitu masyarakat non-destruktif-agresif. Masyarakat ini memiliki unsur dasar tidak
destruktif, meski bukan hal yang utama, masyarakat ini memandang keagresifan dan
kedestruktifan adalah hal biasa.

 C. Sistem C, yaitu masyarakat destruktif. Karakter sosialnya adalah destruktif, agresif,


kebrutalan, dendam, pengkhianatan dan penuh dengan permusuhan.

Biasanya pada masyarakat seperti ini sangat sering terhadi persaingan, mengutamakan kekayaan, yang jika
bukan dalam bentuk materi berupa mengunggulkan simbol."
Fromm juga menyebutkan dan menjelaskan lima tipe karakter sosial yang ditemukan dalam masyarakat
dewasa ini, yakni:
 Tipe Reseptif (mengharapkan dukungan dari pihak luar)
 Tipe Eksploitasi (memaksa orang lain untuk mengikuti keinginannya)
 Tipe Penimbunan (suka mengumpulkan dan menimbun barang suatu materi)
 Tipe Pemasaran (suka menawarkan dan menjual barang)
 Tipe Produktif (karakter yang kreatif dan selalu berusaha untuk menggunakan barang barang
untuk suatu kemajuan)"
Fromm juga mengemukakan bahwa bila masyarakat berubah secara mendasar, sebagaimana terjadi ketika
feodalisme berubah menjadi kapitalisme atau ketika sistem pabrik menggeser tenaga tukang, perubahan
semacam itu akan mengakibatkan perubahan-perubahan dalam karakter sosial manusia. Persoalan hubungan
8 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, Vol..., No..., Thn, Hal....-....

seseorang dengan masyarakat merupakan keprihatinan besar Fromm. Menurut Fromm ada validitas
proposisi-proposisi berikut:
a. Manusia mempunyai kodrat esensial bawaan,
b. Masyarakat diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kodrat esensial ini
c. Tidak satu pun bentuk masyarakat yang pemah diciptakan berhasil memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar eksistensi manusia, dan
d. Eksistemi manusia adalah mungkin menciptakan masyarakat semacam itu.

Kemudian Fromm mengemukakan tentang masyarakat yang seharusnya yaitu dimana


manusia berhubungan satu sama lain dengan penuh cinta, dimana ia berakar dalam ikatan
katan persaudaraan dan solidaritas, suatu masyarakat yang memberinya kemungkinan
untuk mengatasi kodratnya dengan menciptakannya bukan dengan membinasakannya
dimana setiap orang mencapai pengertian tentang diri dengan mengalami dirinya sebagai
subjek dari kemampuan-kemampuannya bukan dengan konformitas, dimana terdapat
Suatu sistem orientasi dan devesi tanpa orang perlu mengubah kenyataan dan memuja
berhala.

Kondisi Eksistensi Manusia


a. Dilema Eksistensi
Mengikuti filsafat dualisme, semua gerak di dunia dilatarbelakangi oleh pertentangan dua kelompok ekstrim,
tesa dan antitesa. Pertentangan itu akan menimbulkan sintesa. yang pada dasamya dapat dipandang sebagai
tesa baru yang akan memunculkan antitesa yang lain. Itulah dinamika yang tidak pernah berhenti bergerak.
Menurut Fromm, hakekat manusia juga bersitat dualistik. Paling tidak ada empat dualistik di dalam diri
manusia
b. Manusia sebagai binatang dan sebagai manusia
Manusia sebagai binatang memiliki banyak kebutuhan fisiologik yang harus dipuaskan. seperti kebutuhan
makan, minum, dan kebutuhan seksual Manusia sebagai manusia memiliki kebutuhan kesadaran diri,
berfikir, dan berimajinasi. Kebutuhan manusia itu terwujud dalam pengalaman khas manusia meliputi
perasaan lemah lembut, cinta, kasihan, perhatian, tanggung jawab, identitas, intergritas, sedih, transendensi,
kebebasan, nilai dan norma.
c. Hidup dan mati
Kesadaran diri dan fikiran manusia telah mengetahui bahwa dia akan mati, tetapi manusia berusaha
mengingkarinya dengan meyakini adanya kehidupan sesudah mati, dan usaha usaha yang tidak sesuai
dengan fakta bahwa kehidupan akan berakhir dengan kematian.
d. Ketidaksempurnaan dan kesempurnaan
Manusia mampu mengkonsepkan realisasi-diri yang sempurna, tetapi karena hidup itu pendek
kesempurnaan tidak dapat dicapai. Ada orang berusaha memecahkan dikotomi ini melalui mengisi rentang
Nama Belakang Penulis - Judul dalam 3 Kata... 9

sejarah hidupnya dengan prestasi di bidang kemanusiaan, dan ada pula yang meyakini dalil kelanjutan
perkembangannya sesudah mati.
e. Kesendirian dan kebersamaan
Manusia adalah pribadi yang mandiri, sendiri, tetapi manusia juga tidak bisa menerima kesendirian. Manusia
menyadari diri sebagai individu yang terpisah, dan pada saat yang sama juga menyadari kalau
kebahagiaannya tergantung kepada kebersamaan dengan orang lain. Dilema ini tidak pernah terselesaikan,
namun orang harus berusaha menjembatani dualisme ini, agar tidak menjadi gila. Dualisme-dualisme itu,
aspek binatang dan manusia, kehidupan dan kematian, ketidaksempurnaan dan kesempurnaan, kesendirian
dan kebersamaan, merupakan kondisi dasar eksistensi manusia. Pemahaman tentang jiwa manusia harus
berdasarkan analisis tentang kebutuhan-kebutuhan manusia yang berasal dari kondisi-kondisi eksistensi

manusia. Dinamika kehidupan bergerak tanpa henti seolah-olah manusia bakal hidup abadi, setiap orang
tanpa sadar mengingkari kematian yang baka dan berusaha bertahan di dunia yang fana. Ada dua cara
menghindari dilema eksistensi yaitu:

1) Menerima otoritas dari luar dan tunduk kepada penguasa dan menyesuaikan diri dengan masyarakat.
Manusia menjadi budak (dari penguasa negara) untuk mendapatkan perlindungan/rasa aman
2) Orang bersatu dengan orang lain dalam semangat cinta dan kerja sama, menciptakan ikatan dan tanggung
jawab bersama dari masyarakat yang lebih baik.

Kebutuhan Manusia
Menurut Erich Fromm kebutuhan meliputi dua kelompok: pertama kebutuhan untuk menjadi bagian dari
sesuatu dan menjadi otonom, yang terdiri dari kebutuhan Relatedness, Rootedness, Transcendence, Unity,
dan Identity. Kedua, kebutuhan memahami dunia, mempunyai tujuan dan memanfaatkan sifat unik manusia,
yang terdiri dari kebutuhan Frame of orientation, frame of devotion, Excitation-stimulation, dan
Effectiveness.
Kebutuhan Kebebasan dan Keterikatan
1) Keterhubungan (relatedness): Kebutuhan mengatasi perasaan kesendirian dan terisolasi dari alam
dan dari dirinya sendiri.
2) Keberakaran (rootedness): Kebutuhan keberakaran adalah kebutuhan untuk memiliki ikatan-ikatan
yang membuatnya merasa nyaman di dunia (merasa seperti di rumahnya).
3) Menjadi pencipta (transcendency): Karena individu menyadari dirinya sendiri dari lingkungannya,
mereka kemudian mengenali betapa kuat dan menakutkan alam semesta itu, yang membuatnya
merasa tak berdaya.
4) Kesatuan (unity): Kebutuhan untuk mengatasi eksistensi keterpisahan antara hakikat binatang dan
non binatang dalam diri seseorang.
5) Identitas (identity): Kebutuhan untuk menjadi "aku", kebutuhan untuk sadar dengan dirinya sendiri
sebagai sesuatu yang terpisah."
Kebutuhan untuk memahami dan beraktivitas
10 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, Vol..., No..., Thn, Hal....-....

1) Kerangka orientasi (frame of orientaion). Orang membutuhkan peta mengenai dunia sosial dan
dunia alaminya; tanpa peta itu dia akan bingung dan tidak mampu bertingkah laku yang ajeg-
mempribadi.
2) Kerangka kesetiaan (frame of devotion): Kebutuhan untuk memiliki tujuan hidup 3)
Keterangsangan-stimulasi (excitation-stimulation): Kebutuhan untuk melatih sistem yang mutlak.
syaraf, untuk memanfaatkan kemampuan otak.
3) Keefektivan (effectivity): Kebutuhan untuk menyadari eksistensi diri melawan
perasaan tidak mampu dan melatih kompetensi/kemampuan,
Mekanisme cara melarikan diri dari kebebasan
Menurut Fromm, ciri orang normal atau yang mentalnya sehat adalah orang yang mampu bekerja produktif
sesuai dengan tuntutan lingkungan sosialnya, sekaligus mampu berpartisipasi dalam kehidupan sosial yang
penuh cinta. Menurut Fromm, normalitas adalah keadaan optimal dari pertumbuhan (kemandirian) dan
kebahagiaan (kebersamaan) dari individu. Pada dasamya ada dua cara untuk memperoleh makna dan
kebersamaan dalam kehidupan diantaranya:
 Mencapai kebebasan positif yakni berusaha menyatu dengan orang lain, tanpa mengorbankan
kebebasan dan integritas pribadi.
 Memperoleh rasa aman dengan meninggalkan kebebasan dan menyerahkan bulat bulat
individualitas dan integritas diri kepada sesuatu (bisa orang atau lembaga) yang dapat memberi rasa
aman.
Ada tiga mekanisme pelarian yang terpenting, yakni otoritarianisme, destruktif, dan konfomitas.
a. Otoritarianisme (authoritarianism) Kecenderungan untuk menyerahkan kemandirian diri dan
menggabungkannya dengan seseorang atau sesuatu di luar dirinya, untuk memperoleh kekuatan
yang dirasakan tidak dimilikinya. Kebutuhan untuk menggabung dengan partner yang memiliki

kekuatan bisa merupakan masokisme dan sadisme.


b. Perusakan (destruktiveness)
Destruktif berakar pala perasaan kesepian, at din rakendaya Destrukti menca kekuatan tidak melalu
membangun hubungan dengan pihak luar sapi melalui usaha membalmerusak kekuatan rang
laminalikatu halkan negara skapat memakai strategi destrukti merusak orang atau obyek dalam
rangka memperoleh perasaan kuat yang hilang
c. Penyesuaian (conformity)
Bentuk pelarian dan perasaan kesan dari silasi beropa penyerahan indivikasitas dan menjadi apa
saja sepeni yang diinginkan kekuatan dan luar Crang menjadi r mereaksi sesuatu persis seperti yang
direncanakan dan mekanis menunuli kemauan orang lain
Anna Freud mulai mengadakan perubahan dalam usahanya melakukan psikoanalisis kepada anak Teorinya
dapat ditingkas dalam tiga konsep pokok diantaranya Psikoterapi anak Garis perkembangan dan Mekanisme
pertahanan diri Pandangan Erich Fromm mengenai manusia ditengah-tengah masyarakat adalah sangat
praktis, teorinya secara umum dapat digolongkan dalam psikologi sosial yang mengkontruksi teori
kebutuhan fisik dan psikis manusia serta tujuan masyarakat mutual dapat terpuaskan.
Nama Belakang Penulis - Judul dalam 3 Kata... 11

Kepribadian yang sehat menurut Erich Fromm adalah pribadi vang produktif yaitu pribadi yang dapat
menggunakan secara penuh pommi dirinya. Kepribadian yang sehar menurut Fromm ditandai beberapa hal
antara lain pola hubungan yang sehat (kontruk bukan atas dasar ketergantungan ataupun kekuasaan dalam

hubungan dengan orang lain kelompok, dan Tuhan.

SIMPULAN

Anna Freud memusatkan penelitiannya pada anak-anak dan remaja berbeda dengan Freud yang memusatkan
pada pasien dewasa. Menurut Anna Freud, bahwa cara terbaik untuk memecahkan masalah adalah dengan
pendekatan sealami mungkin, dengan tetap menjadi orang dewasa dan tidak seolah-olah menjadi anak-anak
atau remaja. Serta dalam waktu bersamaan tidak menggantikan peran orang tua. Karena memiliki sitat
otoriter terhadap anak-anaknya.

Masalah yang ditemui dalam menganalisis anak-anak bahwa kemampuan simboliknya belum lengkap
seperti orang dewasa. Anak-anak belum mampu mengungkapkan masalah-masalah perasaan mereka secara
verbal. Bahwa anak-anak belum mempunyai waktu cukup untuk mengungkapkan ego, sehingga masalah
kejiwaannya masih dapat diketahui dipermukaan dan cenderung diekspresikan secara langsung, kurang
simbolik dan dan dapat dilihat dari sisi perilaku dan emosinya.

Tema dasar dari dasar semua tulisan Fromm adalah individu yang merasa kesepian dan terisolir karena ia
dipisahkan dari alam dan orang-orang lain. Keadaan isolasi ini tidak ditemukan dalam semua spesies
binatang, itu adalah situasi khas manusia. Dalam bukunya Escape from Freedom (1941), ia mengembangkan
tesis bahwa manusia menjadi semakin bebas dari abad ke abad, maka mereka juga makin merasa kesepian
(being lonely). Jadi, kebebasan menjadi keadaan yang negatif dari mana manusia melarikan diri. Dan
jawaban dari kebebasan yang pertama adalah semangat cinta dan kerjasama yang menghasilkan manusia

yang mengembangkan masyarakat yang lebih baik, yang kedua adalah manusia merasa aman dengan tunduk
pada penguasa yang kemudian dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat."
Dalam buku-buku Fromm berikutnya (1947, 1955, 1964), dikatakan bahwa setiap masyarakat yang telah
diciptakan manusia, semuanya menunjukkan usaha manusia untuk memecahkan kontradiksi dasar manusia.
Kontradiksi yang dimaksud adalah seorang pribadi merupakan bagian tetapi sekaligus terpisah dari alam,
merupakan binatang sekaligus manusia. Sebagai binatang, orang memiliki kebutuhan-kebutuhan fisik
tertentu yang harus dipuaskan."

Daftar Pustaka.
ERIKSON PEH. ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN ANNE FRANK DALAM ANNE FRANK
TAGEBUCH (KAJIAN PSIKOLOGI.
Ja’far S. Struktur Kepribadian Manusia perspektif psikologi dan filsafat. Psympathic J Ilm Psikol.
2015;2(2):209-221.
Nurodin. (2019). Teori Psikologi Kepribadian. Bandung. PT Refika Aditama
12 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, Vol..., No..., Thn, Hal....-....

Pada Diskusi Periodik D, Jember LLPMI, Indrianto N. PEMIKIRAN PENDIDIKAN ERICH FROMM
TENTANG PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK.

Anda mungkin juga menyukai