Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TEORI KEPRIBADIAN PSIKOANALISIS


SIGMUND FREUD

DOSEN PENGAMPU
Dyta Setiawati H M.Psi,Psikolog

DISUSUN OLEH:
1.Annisah Ahmadya

2.Lia Atika Maharani


3.Selvianti
4.Siti Mutiara Marleni
5.Siti Rahmah
6.Tia Juliawati
7.Vika Azzahra Alpina Putri
8.Wella Ananda

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMADDIYAH BANJARMASIN
2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Biografi Sigmund Freud
2.2.Pandangan Dasar Tentang Kepribadian atau Prinsip-prinsif dasar
2.3.Struktur Kepribadian
2.3.1.Tingkat Kehidupan Mental
2.3.2.Wilayah Pikiran
2.4.Dinamika Kepribadian
2.5.Perkembangan Kepribadian
BAB III PENUTUP
3.1.Kritikan Kepribadian
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat dan rahmat
karunia-Nya jugalah penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Teori Kepribadian Psikoanalisis Sigmund Freud”tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memberikan tambahan wawasan ilmu tentang teori
psikoanalisis Sigmund freud,pandangan dasar tentang kepribadian atau prinsif-
prinsif dasar,struktur,dinamika,dan perkembangan kepribadian.
Semoga dengan adanya makalah ini kita semua bisa lebih memahami lebih
dalam tentang teori psikoanalisis.
Dengan tersusun nya makalah ini penulis menyadari banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini.Penulis juga berusaha semaksimal mungkin
dalam penyelesainnya .Oleh karena itu,penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat menyempurnakan penulisan makalah ini.
Akhir kata,penulis mengharapkan semoga penyusunan makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Di era globalisasi ini banyak sekali warga Negara Indonesia yang
mempunyai kepribadian baik.Kepribadian sangat mencerminkan perilaku
seseorang,maka dengan adanya mata kuliah ini kita diajarkan menjadi seorang
pribadi yang mempunyai kepribadian yang sangat baik.Setiap orang sama
seperti kebanyakan atau bahkan semua orang lain,kita bisa tahu apa yang
diperbuat oleh seseorang dalam situasi tertentu berdasarkan pengalaman diri
kita sendiri.Kenyataannya ,dalam banyak segi setiap orang adalah unik
khas.Akibatnya yang lebih sering terjadi adalah kita mengalami salah paham
dengan teman di kampus,sejawat di kantor,tetangga,atau bahkan suami istri atau
anak-anak dirumah.Kita terkejut oleh tindakan di luar batas yang dilakukan oleh
seseorang yang biasa dikenal alim dan saleh,yang hari-harinya bersikap baik
dan masih banyak lagi.Oleh karena itu,kita membutuhkan sejenis kerangka
acuan untuk memahami dan menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan orang
lain.Kita harus memahami definisi dari kepribadian itu,bagaimana kepribadian
itu terbentuk.Selain itu kita membutuhkan teori-teori tentang tingkah laku,teori
tentang kepribadian agar terbentuk suatu kepribadian yang baik.Sehingga
gangguan-gangguan yang biasa muncul pada kepribadian setiap individu dapat
dihindari.Psikologi kepribadian adalah salah satu cabang dari ilmu psikologi
dan merupakan salah satu ilmu dasar yang penting guna memahami ilmu
psikologi.Manusia sebagai objek material dalam pembelajaran ilmu psikologi
tentu memiliki kepribadian dan watak yang berbeda satu dengan yang lainnya
bahkan tidak semua orang yang dapat memahami kepribadian dirinya
sendiri.Hal itulah yang menjadi latar belakang kami membuat makalah tentang
teori psikoanalisis Sigmund freud,seperti yang kita ketahui ,bahwa teori
kepribadian freud adalah yang paling kontroversial.Teori psikoanalisis menjadi
teori yang paling komprehensif diantara teori kepribadian yang lainnya.

1.2.Rumusan Masalah
• Bagaimana pandangan dasar tentang kepribadian atau prinsif- prinsif
dasar menurut Sigmund freud?
• Apasaja yang dibahas mengenai kepribadian yang diungkapkan Freud?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Biografi Sigmund Freud
Bapak Psikoanalisis Sigmund Freud lahir pada tanggal 6 mei 1856 di Mor
avia dan wafat di London pada tanggal 23 september 1939 beliau berasal dari
keluarga Yahudi.Mempunyai seorang istri bernama Martha Barneys dan
mempunyai 6 orang anak,seorang putrinya Anna Freud menjadi penganut
Freudinamisme.
Sigmund Freud masuk Fakultas Kedokteran Universitas Wina pada tahun
1873-1881,spesialisasi dokter ahli syaraf dan penyakit jiwa(psikiatri).Pada
tahun 1894 Freud belajar terapi histeri pada Jean Caharcot di Paris.Tahun 1895
ia kembali ke Wina bekerja sama dengan Dr.Joseph Breuer,dengan metode
asosiasi bebas.Tahun 1895 Freud bersama Breuer menulis tentang kasus-kasus
histeri.Tahun 1902 ia membentuk kelompok psikologi di Wina.Tahun 1908
Freud diundang oleh George Stanley Hall ke USA dan memberi ceramah-
ceramah pada pertemuan-pertemuan Dies Natalis Universitas Clark.Freud
menjadi terkenal di seluruh dunia.Tahun 1909 Freud digabungi oleh Alfred
Adler dan Carl Gustav Jung.Tahun 1923 Freud kena penyakit kanker rahang
dan pernah dioperasi sampai 30 kali.Tahun 1928 Nazi berkuasa di Austria,Freud
menyingkir ke Inggris dan wafat di London 1939.

2.2.Pandangan Dasar Tentang Kepribadian atau Prinsip-


Prinsip Dasar
Teori Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh
Sigmund Freud dan para pengikutnya.Sebagai studi fungsi dan perilaku
psikologi manusia.Psikoanalisis adalah teori pertama yang muncul dalam
psikologi khususnya yang berhubungan dengan gangguan kepribadian.Pada
mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan dengan
Freud saja,sehingga “psikoanalisis” dan”psikoanalisis Freud”sama artinya.Bila
beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan
menempuh jalan sendiri-sendiri,mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis
dan memilih suatu nama baru untuk menunjukkan ajaran mereka.Contoh yang
terkenal adalah Carl Gustav Jung dan Alfred Adler,yang menciptakan nama
“psikologi analitis”(analitycal psychology) dan “psikologi
individual”(individual psychology) bagi ajaran masing-masing.
Psikoanalisis memiliki tiga penerapan:
1.suatu metode penelitian dari pikiran
2.suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia
3.suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional
Teori Psikoanalisis dikembangkan oleh Sigmund Freud.Psikoanalisis
dapat dipandang sebagai teknik terapi dan sebagai aliran psikologi.Teori
psikoanalisis freud telah menjadi teori yang paling banyak digunakan dan
dikembangkan hingga saat ini.Konsep teori digunakan untuk meneliti
kepribadian seseorang terhadap proses psikis yang tidak terjangkau oleh hal
yang bersifat ilmiah.Peran penting dari ketidaksadaran beserta insting-insting
seks dan agresif yang ada di dalamnya dalam peraturan tingkah laku,menjadi
temuan bersejarah Freud.Freud memakai sistematis dalam mendeskripsikan
kepribadian yaitu:Struktur kepribadian,dinamika kepribadian,dan
perkembangan kepribadian.Dengan metode psikoanalisis,Freud bermaksud
mengembalikan struktur kepribadian pasien dengan cara memunculkan
kesadaran yang tidak ia sadari sebelumnya.Adapun proses terapi ini berfokus
pada pendalaman pengalaman yang dialami pasien saat masih kanak-kanak.
Dalam pandangan tentang fitrah manusia,Freud mempercayai manusia
dilahirkan dengan desakan naluri yang semula jadi.Berdasarkan pandangan ini
lahirlah konsep antirasionalisme dalam segala gerak gerik manusia.Tingkah
laku manusia lebih digalakkan oleh naluri kehewanan(Animalistic Instincts)dan
desakan biological.Desakan ini berlaku dalam diri seorang lelaki maupun
perempuan dan mereka telah terperangkap pada asas naluri dan desakan yang
jahat.Freud juga memberikan peryataan bahwa pada awalnya perilaku manusia
didasari pada hasrat seksualitas(eros)yang dirasakan oleh manusia semenjak
kecil dari ibunya.Pengalam seksual dari ibu,seperti menyusui,mengalami
perkembangan atau sublimasi hingga memunculkan berbagai perilaku lain yang
disesuaikan dengan aturan norma yg ada pada masyarakat atau norma
ayah.Namun pada akhirnya Freud tidak mengunggulkan insting seksual saja
yang ada di dalam diri manusia,namun disandingkan pada dasarnya manusia
atau dengan kata lain baru terbentuknya kepribadian dasar manusia terjadi pada
pencapaian usia 5-6 tahun pertama dalam kehidupannya.

2.3.Struktur Kepribadian
Kehidupan jiwa memiliki 3 tingkat kesadaran:
sadar(conscious),prasadar(preconscious),dan tak sadar(unconscious).Pada tahun
1923 Freud mengenalkan 3 model structural yang lain id,ego,dan super-
ego.Struktur baru ini tidak mengganti struktur lama tetapi
melengkapi/menyempurkan gambaran mental terutama dalam fungsi dan
tujuannya.
2.3.1.Tingkat Kehidupan Mental
a) Sadar (conscious)
Kita sadar akan segala sesuatu yang ada di sekitar kita,yang dapat
Kita lihat dan rasakan.Mencakup semua sensasi dan pengalaman
yang kita sadari.Freud menganggap alam sadar itu aspek yang terbatas atau
sebagian kecil saja dari kehidupan mental karena hanya porsi kecil dari
pikiran,sensasi,persepsi,perasaan dan ingatan yang siaga di alam sadar.Ia
menghubungkan pikiran dengan sebuah gunung es dimana alam sadar berada di
ujung es yang yan terapung.
b) Prasadar (preconscious)
Prasadar disebut juga ingatan siap(available memory),yakni tingkat kesadaran
yang menjadi jembatan antara sadar dan tak sadar.Bagian dimana kita dapat
menjadi sadar jika kita menghadirkanya.Waktu yang diperlukan untuk
membawa informasi ketahap conscious inilah yang disebut sebagai
preconscious.Merupakan gudang dari memory,persepsi,dan pikiran kita dimana
kita tidak secara sadar,siaga setiap waktu tetapi kita dapat dengan mudah
memanggilnya ke alam kesadaran.Pengalaman yang ditinggal oleh
perhatian,semula disadari tetapi kemudian tidak lagi dicermati,akan ditekan dan
berpindah ke daerah prasadar.
c) Tak Sadar (uncouscious)
Proses mental yang terjadi tanpa adanya conscious atau mungkin terjadi
dengan adanya pengaruh yang khusus.Merupakan focus dari teori
psikoanalisa.Bagian yang besar didasar gunung es yang tidak kelihatan yang
merupakan rumah dari insting,pengharapan,dan hasrat yang mengarahkan
perilaku kita dan tempat penyimpangan kekuatan yang tidak dapat kita lihat dan
kita kendalikan.Bagian yang paling dalam dari struktur kesadaran dan menurut
Freud merupakan bagian terpenting dari jiwa manusia.Secara khusus Freud
membuktikan bahwa ketidaksadaran bukanlah abstraksi hipotetik tetapi itu
adalah kenyataan yang empiric.Ketidaksadaran itu berisi insting,impuls,dan
drives yang dibaw dari lahir,dan pengalaman-pengalaman traumatic(biasanya
terjadi pada saat masa kanak-kanak) yang ditekan oleh kesadaran dipindah ke
daerah tak sadar.

2.3.2.Wilayah Pikiran
a) Id atau Das Es (aspek biologis)
Id adalah lapisan psikis yang paling dasariah:yang didalamnya terdapat
naluri-naluri bawaan(seksual dan agresif)dan keinginan-kenginan yang
direpresi.Id menjadi bahan dasar bagi pembentukan psikis lebih lanjut dan tidak
terpengaruh oleh kontrol pihak ego dan prinsip realitas.Id adalah sistem
kepribadian yang asli,dibawa sejak lahir.Dari id ini kemudian akan muncul ego
dan super-ego.Saat dilahirkan ,Id berisi semua aspek psikologi yang
diturunkan,seperti insting,impuls,dan drives.Id berada dan beroperasi dalam
daerah tak sadar,mewakili subjektivitas yang tidak pernah disadari sepanjang
usia.Id berhubungan erat dengan proses fisik untuk mendapatkan energy psikis
yang digunakan untuk mengoperasikan system dari struktur kepribadian
lainnya.Id hanya mampu membayangkan sesuatu,tanpa mampu membedakan
khayalan itu dengan kenyataan yang benar-benar memuaskan kebutuhan.Id
tidak mampu menilai atau membedakan mana yang benar dan mana yang
salah,tidak tahu moral.Alasan inilah yang kemudian membuat id memunculkan
ego.Id juga didorong oleh kecenderungan destruktif terhadap hal-hal yang
menghambat pencapaian kenikmatan,dan penghindaran
ketidaknyamanan,termasuk merusak diri sendiri jika terlalu banyak hal
menyakitkan yang dialami dalam kehidupan.Id beroperasi berdasarkan prinsip
kenikmatan(pleasure principle),yaitu berusaha memperoreh kenikmatan dan
menghindari rasa sakit.
Dorongan-dorongan dari Id dapat dipusatkan melalui proses primer yang dapat
diperoleh dengan 3 cara:
1.Perbuatan,seorang bayi yang sedang timbul dorongan primitifnya misal
menangis karena ingin menyusui ibunya.Bayi akan berhenti menangis ketika ia
menemukan putting susu ibunya dan mulai menyusu.
2.Fungsi Kognitif,yaitu kemampuan individu untuk membayangkan atau
mengingat hal-hal yang memuaskan yang pernah dialami dan diperoleh.Dalam
kasus ini individu akan berkhayal terhadap hal-hal yang nikmat atau
menyenangkan.
3.Ekspresi dari afek atau emosi,yaitu dengan memperhatikan emosi tertentu
yang akan terjadi pengurangan terhadap dorongan-dorongan primitifnya.
b) Ego atau Das Ich (aspek rasional)
Ego berkembang dari id agar orang mampu menangani realita sehingga ego
beroperasi mengikuti prinsif realita(reality principle)usaha memperoleh
kepuasan yang dituntut id dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau
menunda kenikmatan sampai ditemukan objek yang nyata-nyata dapat
memuaskan kebutuhan.Ego adalah eksekutif atau pelaksana dari
kepribadian,yang memiliki 2 tugas utama : pertama, memiliki stimuli mana
yang hendak direspon atau insting mana yang akan dipuaskan sesuai dengan
prioritas kebutuhan.kedua,menentukan kapan dan bagaimana kebutuhan itu
dipuaskan sesuai dengan tersediannya peluang yang resikonya minimal.Ego
sesungguhnya bekerja untuk memuaskan id,karena itu ego yang tidak memiliki
energi sendiri akan memperoleh energy dari id.Ego juga pelepasan ketegangan
yang diciptakan oleh implus yang tidak terpenuhi melalui proses
sekunder,dimana ego mencoba untuk menemukan objek didunia nyata yang
cocok dengan gambaran mental yang diciptakan oleh psoses primer ids
Tugas ego adalah untuk mempertahankan kepribadiannya sendiri dan untuk
memecahkan konflik-konflik dengan realitas dan konflik-konflik antara
keinginan-keinginan yang tidak cocok satu sama lain,juga mengontrol apa yang
mau masuk kesadaran yang akan dikerjakan.
Ego mempunyai beberapa fungsi di antarannya:
1.menahan untuk menyalurkan dorongan
2.mengatur desakan dorongan-dorongan yang sampai pada kesadaran
3.mengarahkan suatu perbuatan agar mencapai tujuan yang diterima
4.berpikir logis
5.menggunakan pengalaman emosi-emosi kecewa sebagai tanda adanya sesuatu
yang salah,yang tidak benar agar kelak dapat dikategorikan dengan hal lain
untuk memusatkan apa yang akan dilakukan sebaik-baiknya.
Ego mengenali ketidakmasukakalan dan ketidakpantasan itu melalui uji
realitas dan pertimbangan-pertimbangan rasional normatif.Ego mengenali
bahaya,ketidaknyamanan,kemungkinan hukuman dari lingkungan dan rasa malu
yang mengancam diri jika tuntutan id dituruti begitu saja.Disisi lain,ego juga
memahami tuntutan id adalah kebutuhan yang jika tidak dipenuhi akan
mengancam keberadaan diri secara makhkul biologis.Kondisi dilematis itu perlu
diselesaikan dengan mekanisme-mekanisme khusus.
c. Superego atau Das Ueber Inc (aspek social dan moral)
Superego adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian yang beroperasi
memakai prinsip idealistic sebagai lawan dari prinsip kepuasan id dan prinsip
kepuasan realistic dari ego.Superego berkembang dari ego sama seperti ego ia
tak mempunyai sumber energy sendiri.Akan tetapi superego berbeda dari ego
dalam sutu hal penting,superego tak punya kontak dengan dunia luar sehingga
tuntutan superego akan kesempurnaan pun menjadi tidak realistis.Prinsip
idealistic mempunyai 2 sub prinsip yakni suara hati(conscience)dan ego
ideal.superego bertindak untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku
kita.Ia bekerja untuk menekan semua yang tidak dapat diterima mendesak dari
id dan perjuanganuntuk membuat tindakan ego atas standar idealis lebih karena
pada prinsip realistis.Superego hadir dalam sadar,prasadar dan tidak sadar.

2.4.Dinamika Kepribadian
Freud menjelaskan tentang adanya tenaga pendorong (cathexis)dan
tenaga penekan (anti-cathexis).Kateksisa adalah pemakaian energy psikis yang
dilakukan oleh id untuk suatu objek tertentu untuk memuaskan suatu
naluri,sedangkan anti-kateksis adalah penggunaan energy psikis(yg berasal dari
id) untuk menekan atau mencegah agar id tidak memunculkan naluri-naluri yg
tidak bijaksana dan destruktif.Id hanya memiliki kateksis,sedangkan ego dan
superego memiliki anti-kateksis,namun ego dan superego juga bisa membentuk
kateksis-objek yang baru sebagai pengalihan pemuasan kebutuhhan secara tidak
langsung,masih berkaitan dgn asosiasi-asosiasi objek pemuasan kebutuhan yang
diinginkan oleh id.
2.5.Perkembangan Kepribadian
Perkembangan dibagi menjadi beberapa fase oleh Sigmund Freud:
1.Fase Oral (usia 0-1 tahun)
Adalah fase perkembangan yang berlangsung pada tahun pertama dari
kehidupan indivu.Pada fase ini,daerah erogen yang paling penting dan peka
adalah mulut,yakni berkaitan dengan pemuasan kebutuhan dasar akan makanan
atau air.Stimulasi atau perangsangan atas mulut seperti menghisap,bagi bayi
merupakan tingkah laku yang menimbulkan kesenangan atau kepuasan.
2.Fase Anal (usia 1-2/3 tahun)
Dimulai dari tahun kedua sampai tahun ketiga dari kehidupan.Pada fase ini
focus dari energy libidal dialihkan dari mulut kedaerah dubur serta kesenangan
atau kepuasan diperoleh dari kaitannya dengan tindakan mempermainkan atau
menahan feses(kotoran)pada fase ini pulalah anak mulai diperkenalkan aturan-
aturan kebersihan oleh orang tuanya melalui toilet training,yakni latihan
mengenai bagaimana dan dimana seharusnya seorang anak membuang
kotorannya.
3.Fase Falis (usia 2/3 - 5/6)
Berlangsung pada tahun ke keempat dan kelima,yakni suatu fase ketika
energy libido sasaranya dialihkan dari daerah dubur ke daerah alat kelamin.Pada
fase ini anak mulai tertarik kepada alat kelaminya sendiri,dan
mempermainkannya dengan maksud memperoleh kepuasan.Pada fase ini
masturbasi menimbulkan kenikmatan yang besar.Pada saat yang sama terjadi
peningkatan gairah seksual anak kepada orang tuanya yang mengawali berbagai
pergantian kateksis objek yang penting.Perkembangan terpenting pada masa ini
adalah timbulnya Oedipus complex,yang diikut fenomena castration
anxiety(pada laki-laki) dan penis envy(pada perempuan).Oedipus complex
adalah kateksis objek seksual kepada orang tua yang berlawanan jenis serta
permusuhan terhadap orang tua sejenis .Anak laki-laki ingin memiliki ibunya
(ingin memiliki perhatian lebih dari ibunya)dan menyingkirkan
ayahnya,sebaliknya anak perempuan ingin memiliki ayahnya dan
menyingkirkan ibunya.
4.Fase Laten (usia 5/6 – 12/13 tahun)
Fase anak sudah menginjak remaja,anak mengalami periode peredaan impuls
seksual.Menurut Freud,penurunan minat seksual itu akibat dari tidak adanya
daerah erogen baru yang dimunculkan oleh perkembangan biologis.jadi fase
laten lebih sebagai fenomena biologi ,alih-alih bagian dari perkembangan
psikoseksual.pada fase ini anak mengembangkan kemampuan sublimasi,yakni
mengganti kepuasan libido dengan kepuasan non seksual,khususnya bidang
intelektual,atletik,keterampilan,dan hubungan teman sebaya.Dan pada fase ini
anak menjadi lebih mudah mempelajari sesuatu dan lebih mudah dididik
dibandingkan dengan masa sebelumnya dan sesudahnya(pubertas).
5.Fase Genital
Fase ini dimulai dengan perubahan biokimia dan fisiologi dalam diri
remaja,system endokrin memproduksi hormone-hormon yang memicu
pertumbuhan tanda-tanda seksual sekunder(suara,rambut,buah dada,dll),dan
pertumbuhan tanda seksual primer.Pada fase ini kateksis genital mempunyai
sifat narkistik:indivu mempunyai kepuasan dari perangsangan dan manipulasi
tubuhnya sendiri,dan orang lain diinginkan hanya karena memberikan bentuk-
bentuk tambahan dari kenikmatan jasmaniah.Pada fase ini,impuls seks itu mulai
disalurkan ke obyek diluar,seperti:berpartisipasi dalam kegiatan
kelompok,menyiapkan karier,cinta lain jenis,perkawinan dan keluarga.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kritikan Kepribadian
• Dalam membentuk kepribadian selalu dibutuhkan bimbingan
orangtua baik anak masih pada masa anak-anak atau beranjak remaja
• Pengalaman seksual yang dimaksud oleh Freud sepertinya kurang tepat
karena seperti ibu menyusui,mengalami perkembangan itu adalah
kebiasaan yang dilakukan oleh seorang ibu dan kebiasaan dari anak itu
• Terlalu banyak menekankan pada masa lalu dan masa kanak-
kanak.seperti memberikan gambaran seolah-olah sepenuhnya ditentukan
oleh masa lalu dan masa kanak-kanak dan menekankan unsur tidak sadar
sebagai motif tingkah laku manusia
DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian.Malang: UUM Press.


https://id.wikipedia.org/wiki/Psikoanalisis
Suryabrata,Sumardi.2012.Psikologi Kepribadian .Jakarta:RajaGrafindo Persada
Koswara,E.1991. Teori-Teori Kepribadian.Bandung:Eresco

Anda mungkin juga menyukai