Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 1

TEORI DAN APLIKASI PSIKOLOGI KEPRIBADIAN


ANALISA DIRI

Disusun Oleh:

YOHANES OGILVIE HANYEQ -705200290

PROGRAM STUDI SARJANA PSIKOLOGI


FALKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA, 2024

BAB I
BIOGRAFI

Saya Yohanes Ogilvie Hanyeq, lahir pada tanggal 14 oktober


2002 di kota samarinda, Kalimantan Timur. saya anak ke tiga
dari 3 bersaudara saya memeliki kakak perempuan dan kakak
laki-laki semua sudah berkeluarga, kini keluarga saya berdomisili
di kampung halaman saya yaitu kampung Memahak Teboq,
Kecamatan Long Hubung, Kabupaten Mahakam Ulu, Saya
masuk SD pada usia 7 tahun dan lulus SD pada usia 12 tahun
setelah itu saya masuk SMP di usia 13 tahun dan lulus di usia 15
tahun. saat itu saya masih bersekolah di kampung halam. Waktu
itu Ibu saya berkerja sebagi guru di SD tempat saya pernah
bersekolah waktu SD, sedengkan Ayah saya berkerja di
perusahan swasta di luar daerah.
Sejak saya berusia 5-6 tahun Ayah saya sudah berpergian untuk
berkerja di perantauwan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
keluaga kami. sehingga kedekatan saya dan Ayah saya bisa di
bilang kurang baik,dikerenakan sudah di tunggal sejak kecil.
tetapi saya sangat bangga sama kedua orang tua saya yg bisa
merawat dan mendidik saya hinga detik ini. Pada tahun 2017
setelah saya lulus SMP Ayah saya meninggal dunia di kerenakan
serangan jantung. Pada Saat itu saya sangat sedih dan sangat
merasa kehilangan walaupun hubungan saya dan Ayah saya
kurang dekat tetapi saya sangat menyayangi Ayah saya. Setelah
kepergian ayah saya memutuskan melanjutkan pendidikan di
SMA Katolik WR. Soepartman kota samarinda dan lulus pada
tahun 2020 di mana saat itu saya berusia 18 tahun.dan sekarang
saya melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yaitu di
Universitas Tarumanagara Jakarta dan jurusan yang saya ambil
adalah Psikologi. Bisa di bilang ini adalah langkah awal saya di
mana ini merupakan perantauwan saya yang pertama sehingga
jauh dari orang tua, bermula memang rasanya agak sedikit sulit
tetapi setelah beberapa lama saya sudah bisa mengkondisikan
diri saya untuk bisa tinggal di perantauan.
Saya memiliki hobi memasak dan berpetualang sejak SD saya
sudah di ajakarkan memasak dan berpetualang di hutan
kalimantan di usia saya 13 tahun saya sering mengikuti om om
saya untuk berburu dan mencari ikan di hutan belantara
kalimantan dari situ saya sudah di ajarkan berbagi macam cara
bertahan hidup di hutan belantara sebagi sebagi suku dayak hal
ini memang harus di ajarkan sejak kecil supaya mereka paham
bagimana cara bertahan hidup di lingkungan alam dan sosial
untuk hidup.
Dalam hal pertemana, saya termasuk orang yang mudah mencari
teman, walaupun awalnya sering merasa sungkan dan canggung
untuk memulai perkenalan. Umum nya orang-orangyang pertama
kali bertemu saya akan mengira saya orang nya pendiam dan
tidak banyak bicara ( kalem). Memang seperti itulah saya ketika
pertama bertemu dengan seseorang, saya lebih banyak diam dan
berbicara seperlunya saja. Namun keadaan nya tidaklah seperti
itu ketia saya sudah merasa dekat dengan seseorang maka saya
akan mengeluarkan sifat asli saya yang awalnya canggung
menjadi ceria dan akan lebih banyak bercerita.

KEPRIBADIAN
Saya anak yang termasuk sangat dekat dengan kedua orang tua
saya, apa lagi dengan ibu saya, tetapi kepribadian saya sangat
jauh berbeda dengan kepribadian ibu saya, di mana ibu saya
lebih banyak bersabar dan pemaaf, sedangkan saya gampang
emosi dan sangat egois saya meinginkan semua berjalan seperti
yang kehendaki, dan apa yang saya inginkan harus
terpenuhi.saya juga cepat marah jika sesuatu yang saya
kehendaki ada yang menentang atau tidak bisa terwujud.
Namun sikap cepat marah saya tidak selalu bisa saya limpahkan
kepada orang lain, tergantung dengan siapa saya berhadapan, jika
orang tersebut belum mengenal saya, saya bisa sedikt untuk
menahan amarah saya, sifat cepat marah saya ini bukan berarti
saya orang nya sensitif dan gampang tersinggung. Saya bukan
orang yang yang gampang tersinggung apa lagi tersinggung
dengan sikap atau perkataan seseorang, tidak selalu saya
memperlihatkan dengan amarah pada orang tersebut, tergantung
situasi dan kondisi saat itu. Kebanyakan saya selalu menghindari
rasa emosi saya atau dengan menghela nafas agas bisa lebih
sabar untuk menahan emosi saya.

Selain itu saya memiliki sikap yang extrovet, sangat terbuka dan
saling sering bersama teman-teman saya sering di percayai oleh
teman saya saling berbagi kisah atau curhat tentang hati. Semua
saya lalukan dengan ikhlas dan hanya ingging membantu teman-
teman untuk melepas beban yang mereka tanggung, dan saya
juga termasuk orang yang bisa di bilang humoris dalam
pertemanan, terkadang saya senang membuat teman saya tertawa
dengan candaan atau lawakan, teman saya mungkin tidak akan
membagi kisah merereka jika saya tidak mebuka diri seperti ini,
saya bersyukur bisa memiliki kepribadian seperti ini.
BAB II
TEORI SIGMUND FREUD

Kepribadian adalah keterampilan atau kecakapan sosial dan


kesan menonjol yang dimiliki seseorang terhadap orang lain.
Pada umumnya, kepribadian suatu individu digambarkan ke
dalam dua jenis, yakni kepribadian baik dan kepribadian buruk.
Salah satu teori kepribadian yang terkenal adalah teori
kepribadian dari Sigmund Freud. Ia merupakan seorang dokter
saraf dan psikiatri yang berpengaruh dalam ilmu psikologi saat
ini. Freud merupakan salah satu orang yang menggagas ide
tentang teori kepribadian untuk psikoanalisis. Ini merupakan
teori yang menjelaskan tentang perkembangan kepribadian
manusia dan dianggap sebagai landasan dari psikologi untuk era
modern.
Sigmund Freud adalah ilmuwan psikologis yang terkenal karena
gagasannya tentang kepribadian manusia berdasarkan analisis
tentang mimpinya, dan bacaannya yang luas tentang berbagai
literatur ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Pengalaman-
pengalaman inilah yang menjadi data yang mendasar bagi
evolusi teori kepribadian Freud atau kita kenal juga dengan teori
psikoanalisa. Bagi Freud, teori ini cenderung mengikuti
observasi dalam konsep kepribadian, sehingga akan terus
mengalami revisi, bahkan sampai 50 tahun terakhir hidupnya.
Karena teorinya yang terus berevolusi, Freud menegaskan teori
ini tidak boleh jatuh ke dalam eklektisisme. Itulah sebabnya para
pengikutnya yang memiliki pandangan berseberangan dari ide-
ide dasar teori psikoanalisis akan dikucilkan secara pribadi,
bahkan profesional oleh Freud. Ia menganggap dirinya sebagai
ilmuwan, namun, ia memiliki definisi yang berbeda tentang ilmu
dibandingkan kebanyakan psikolog saat ini.
Freud lebih mengandalkan penalaran deduktif dibandingkan
metode riset yang ketat. ia juga lebih memilih melakukan
observasi secara subjektif dengan jumlah sampel yang relatif
kecil. Freud menggunakan pendekatan studi kasus secara
eksklusif dan merumuskan secara khas hipotesis- hipotesis
terhadap fakta kasus yang ditemukannya. Hal tersebut dilakukan
Freud saat kajian ilmu psikologi ini memprioritaskan penelitian
atas kesadaran dan memandang kesadaran sebagai aspek utama
dalam kehidupan mental.

Struktur Kepribadian
Berdasarkan pendapat Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga
tingkat kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar
(preconscious), dan tak sadar (unconscious). Hingga tahun 1920-
an, teori tentang konflik kejiwaan hanya melibatkan tiga unsur
tersebut. Kemudian pada tahun 1923 Freud baru mengenalkan
tiga model struktural yang lain, yakni das Es, das Ich dan das
Über Ich. Struktur ini tidak mengganti struktur lama, namun
tetap bersifat melengkapi gambaran mental, terutama pada
bagian fungsi dan tujuannya.
Freud beranggapan bahwa kepribadian adalah suatu bentuk
sistem yang terdiri dari tiga unsur, yakni das Es, das Ich , dan
das Ueber Ich yang dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan
istilah the Id, the Ego, dan the Super Ego). Masing- masing unsur
tersebut memiliki asal, aspek, fungsi, prinsip operasi, dan
perlengkapan sendiri. Tiga unsur kepribadian tersebut dengan
berbagai dimensinya dapat dibagi seperti berikut ini:

Unsur Dimensi Asal


 Das Es (The Id) adalah pembawaan
 Das Ich (The Ego) adalah hasil interaksi dengan lingkungan
 Das Ueber Ich (The Super Ego) adalah hasil internalisasi nilai-
nilai dari figur yang berpengaruh
Unsur Dimensi Aspek
 Das Es (The Id) adalah Biologis
 Das Ich (The Ego) adalah psikologis
 Das Ueber Ich (The Super Ego) adalah sosiologis

Unsur Dimensi Fungsi


 Das Es (The Id) adalah mempertahankan konstansi
 Das Ich (The Ego) adalah mengarahkan individu pada realitas
 Das Ueber Ich (The Super Ego) adalah sebagai pengendali Das
Es, mengarahkan dass Es das Ich pada perilaku yang lebih
bermoral

Unsur Dimensi Prinsip Operasi


 Das Es (The Id) adalah operasi pleasure principle
 Das Ich (The Ego) adalah operasi reality principle
 Das Ueber Ich (The Super Ego) adalah operasi morality
principle

Unsur Dimensi Perlengkapan


 Das Es (The Id) adalah refleks dan proses primer
 Das Ich (The Ego) adalah proses sekunder
 Das Ueber Ich (The Super Ego) adalah conscientia dan Ich ideal

BAB III
ANALISA DIRI
Menurut sigmon freud ada tiga konponen yang membentuk
kepribadian seseorang yaitu id,ego dan superego.interaksi dan
konflik antara tiga komponen tersebut yang menciptakan
kepribadian seseorang.

I. Id adalah kepribadian yang asli dibawa sejak lahir.contoh id


adalah insting ,implus,dan keinginan. Id berkaitan dengan proses
fisik untuk mendapatkan energi psikis yang di gunakan untuk
mengoperasikan sistem dari struktur kpribadian lainnya,membuat
orang bergerak bedasarkan kenikmatannya (pleasure principle)
berusaha memproleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit.
Contoh yang saya alami adalah menemukan hp orang
tertinggal di taman saat joging pagi dengan rasa refleks saya
mengambil hp tersebut untuk di simpan dan lalu saya menjualnya
dalam hati saya merasa beruntung namun hal yang saya lalukan
itu sangat salah dan merugikan orang lain tampa
mempertimbangkan konsekuensi atau implikasi etis dari tindakan
saya tersebut, kejadian itu rerjadi cukup lama yaitu saat saya
masih SMA.

II. Ego berperan untuk memilih keinginan yang mana yang hendak
di rspon sesuai dengan urutan yang di preoritaskan dan kapan
waktunya. Ego sesungguhnya berkerja untuk memuaskan id
kerena ego tidak memiliki energi sendiri.
Contoh yang saya alami adalah ketika ego saya berkerja
berdasarkan prinsip ralitas pasti sama memahami bahwa
mengambil hp orang yang tertinggal taman adalah hal yang salah
secara moral dan dapat di hukum. Seharusnya saya harus
mengembalikan hp tersebut atau mencari pemilik hp untuk di
kembalikan.
III. Superego adalah kekuatan moral dan etik kepribadian, tahap ini
berkerja menggunakan prinsip idealistik dan merupakan awalan
dari id. Prinsip idealistik ini terbagi menjadi 2 yaitu suara hati
dan ego ideal, suara hati adalah hal yang berkaitan dengan
pengalaman terhadap hal-hal yang tidak seharusnya di lakukan.
Contoh superego yang harus terjadi pada diri saya yaitu
mewujudkan pedoman moral, dan norma-norma sosial saya
untuk memperkuat gagasan saya bahwa mengambil barang yang
bukan milik kita adalah hal yang salah, dan yang harus saya
lakukan saat itu adalah mengembalikan hp tersebut kepada
pemiliknya.hal ini bisa membangunkan rasa empati saya dan
bertanggung jawab. Membayangkan bagaimana perasaan mereka
ketika saya menemukan hp yang tertinggal dan mengembalikan
ke pada pemilik aslinya.

BAB IV
KESIMPULAN

Sigmund Freud telah memperkenalkan teori dan terapi


yang dikenalisebagai teori psikoanalisis. Teori ini menerangkan
beberapa unsur minda yang berbeza iaitusedar, separuh sedar dan
tidak sedarkan diri yang dibahagikan kepada beberapa
strukturpersonaliti iaitu id, ego dan super ego. Setiap struktur
personaliti ini mempunyai hubunganantara satu sama lain untuk
membentuk satu sistem pemikiran manusia yang
normal.Contohnya, id menyimpan impuls naluri, keinginan yang
tidak dipenuhi yang tidak adahubungan dengan persekitaran dan
berbentuk seksual. Sementara itu, ego menolongmemenuhi
keperluan id melalui prinsip realiti manakala superego
merupakan pemikirandalaman individu yang mengenai nilai
moral dalam masyarakat dan bertujuan mengurus egodengan
peraturan iaitu tentang apa yang patut dan tidak patut. Oleh itu,
teori ini amat pentinguntuk dipraktikkan dalam diri seseorang
agar kita faham cara pemikiran kita terhadappersekitaran dan
dapat memahami perasaan dan tingkah laku orang lain.
Tambahan pula,kesemua struktur personaliti yang terkandung
dalam teori ini mengajar kita untuk berfikirsecara sistematik
serta rasional sama ada dalam keadaan sedar, prasedar dan tidak
sedar.Jesteru itu, kita dapat membezakan perkara yang negatif
dan positif terhadap perkara yangkita ingin lakukan dan dapat
memenuhi kehendak dalam diri kita.
Kepribadian adalah keterampilan atau kecakapan sosial dan
kesan menonjol yang dimiliki seseorang terhadap orang lain.
Sigmund Freud merupakan seorang dokter saraf dan psikiatri
yang berpengaruh dalam ilmu psikologi saat ini. Freud
mengandalkan penalaran deduktif dibandingkan metode riset
yang ketat.
Teori Freud tentang kesadaran dan ketidaksadaran dikembangkan
pada tahun 1920-an-1930-an. Ia memperkenalkan konsep sadar,
prasadar, prasadar, dan sadar (ketidaksadaran) dalam teorinya.
Pada tahun 1923, ia memperkenalkan model Struktur
Kepribadian, yang mencakup gagasan seperti Id, Ego, dan Super
Ego. Masing-masing elemen tersebut, asal, aspek, fungsi, prinsip
operasi, dan perlengkapan sendiri juga dieksplorasi oleh Freud.
Menurut sigmon freud ada tiga konponen yang membentuk
kepribadian seseorang yaitu id,ego dan superego. Id berkaitan
dengan proses fisik untuk mendapatkan energi psikis yang di
gunakan untuk mengoperasikan sistem dari struktur kpribadian
lainnya,membuat orang bergerak bedasarkan kenikmatannya
(pleasure principle) berusaha memproleh kenikmatan dan
menghindari rasa sakit. . Superego adalah kekuatan moral dan
etik kepribadian, tahap ini berkerja menggunakan prinsip
idealistik dan merupakan awalan dari id.
DAFTAR PUSTAKA

1. Sakit LC. Ada apa dengan Anna O? . JR Soc Med . 1982;75(2):129-131.

2. Launer J. Anna O dan 'obat yang berbicara'" . QJM: Int J Med .

2005;98(6):465-466. doi:10.1093/qjmed/hci068

3. Grubin D.Dr Muda Freud . Layanan Penyiaran Publik .

4. McIntosh D. Cathexes dan objeknya dalam pemikiran Sigmund Freud . J

Am Asosiasi Psikoanalisis . 1993;41(3):679-709.

doi:10.1177/000306519304100303

5. Asosiasi Psikologi Amerika. Naluri kematian .

6. Green C. Dari manakah metafora pikiran gunung es Freud

berasal? . Psikologi Sejarah . 2019;22(4):369-372.

doi:10.1037/hop0000135_b

7. Lantz S, teori perkembangan Ray S. Freud . Di: StatPearls [Internet].

Penerbitan StatPearls.

8. Eremie MD, Ubulom WJ. Tinjauan pendekatan psikoanalitik untuk

konseling . Int J Innov Psikologi Sosial Berkembang . 2016;4(2):22-25.

9. Zhang W, interpretasi mimpi Guo B. Freud: Perspektif berbeda

berdasarkan teori mimpi pengorganisasian diri . Psikol Depan .

2018;9:1553. doi:10.3389/fpsyg.2018.01553

Anda mungkin juga menyukai