Disusun Oleh:
BAB I
BIOGRAFI
KEPRIBADIAN
Saya anak yang termasuk sangat dekat dengan kedua orang tua
saya, apa lagi dengan ibu saya, tetapi kepribadian saya sangat
jauh berbeda dengan kepribadian ibu saya, di mana ibu saya
lebih banyak bersabar dan pemaaf, sedangkan saya gampang
emosi dan sangat egois saya meinginkan semua berjalan seperti
yang kehendaki, dan apa yang saya inginkan harus
terpenuhi.saya juga cepat marah jika sesuatu yang saya
kehendaki ada yang menentang atau tidak bisa terwujud.
Namun sikap cepat marah saya tidak selalu bisa saya limpahkan
kepada orang lain, tergantung dengan siapa saya berhadapan, jika
orang tersebut belum mengenal saya, saya bisa sedikt untuk
menahan amarah saya, sifat cepat marah saya ini bukan berarti
saya orang nya sensitif dan gampang tersinggung. Saya bukan
orang yang yang gampang tersinggung apa lagi tersinggung
dengan sikap atau perkataan seseorang, tidak selalu saya
memperlihatkan dengan amarah pada orang tersebut, tergantung
situasi dan kondisi saat itu. Kebanyakan saya selalu menghindari
rasa emosi saya atau dengan menghela nafas agas bisa lebih
sabar untuk menahan emosi saya.
Selain itu saya memiliki sikap yang extrovet, sangat terbuka dan
saling sering bersama teman-teman saya sering di percayai oleh
teman saya saling berbagi kisah atau curhat tentang hati. Semua
saya lalukan dengan ikhlas dan hanya ingging membantu teman-
teman untuk melepas beban yang mereka tanggung, dan saya
juga termasuk orang yang bisa di bilang humoris dalam
pertemanan, terkadang saya senang membuat teman saya tertawa
dengan candaan atau lawakan, teman saya mungkin tidak akan
membagi kisah merereka jika saya tidak mebuka diri seperti ini,
saya bersyukur bisa memiliki kepribadian seperti ini.
BAB II
TEORI SIGMUND FREUD
Struktur Kepribadian
Berdasarkan pendapat Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga
tingkat kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar
(preconscious), dan tak sadar (unconscious). Hingga tahun 1920-
an, teori tentang konflik kejiwaan hanya melibatkan tiga unsur
tersebut. Kemudian pada tahun 1923 Freud baru mengenalkan
tiga model struktural yang lain, yakni das Es, das Ich dan das
Über Ich. Struktur ini tidak mengganti struktur lama, namun
tetap bersifat melengkapi gambaran mental, terutama pada
bagian fungsi dan tujuannya.
Freud beranggapan bahwa kepribadian adalah suatu bentuk
sistem yang terdiri dari tiga unsur, yakni das Es, das Ich , dan
das Ueber Ich yang dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan
istilah the Id, the Ego, dan the Super Ego). Masing- masing unsur
tersebut memiliki asal, aspek, fungsi, prinsip operasi, dan
perlengkapan sendiri. Tiga unsur kepribadian tersebut dengan
berbagai dimensinya dapat dibagi seperti berikut ini:
BAB III
ANALISA DIRI
Menurut sigmon freud ada tiga konponen yang membentuk
kepribadian seseorang yaitu id,ego dan superego.interaksi dan
konflik antara tiga komponen tersebut yang menciptakan
kepribadian seseorang.
II. Ego berperan untuk memilih keinginan yang mana yang hendak
di rspon sesuai dengan urutan yang di preoritaskan dan kapan
waktunya. Ego sesungguhnya berkerja untuk memuaskan id
kerena ego tidak memiliki energi sendiri.
Contoh yang saya alami adalah ketika ego saya berkerja
berdasarkan prinsip ralitas pasti sama memahami bahwa
mengambil hp orang yang tertinggal taman adalah hal yang salah
secara moral dan dapat di hukum. Seharusnya saya harus
mengembalikan hp tersebut atau mencari pemilik hp untuk di
kembalikan.
III. Superego adalah kekuatan moral dan etik kepribadian, tahap ini
berkerja menggunakan prinsip idealistik dan merupakan awalan
dari id. Prinsip idealistik ini terbagi menjadi 2 yaitu suara hati
dan ego ideal, suara hati adalah hal yang berkaitan dengan
pengalaman terhadap hal-hal yang tidak seharusnya di lakukan.
Contoh superego yang harus terjadi pada diri saya yaitu
mewujudkan pedoman moral, dan norma-norma sosial saya
untuk memperkuat gagasan saya bahwa mengambil barang yang
bukan milik kita adalah hal yang salah, dan yang harus saya
lakukan saat itu adalah mengembalikan hp tersebut kepada
pemiliknya.hal ini bisa membangunkan rasa empati saya dan
bertanggung jawab. Membayangkan bagaimana perasaan mereka
ketika saya menemukan hp yang tertinggal dan mengembalikan
ke pada pemilik aslinya.
BAB IV
KESIMPULAN
2005;98(6):465-466. doi:10.1093/qjmed/hci068
doi:10.1177/000306519304100303
doi:10.1037/hop0000135_b
Penerbitan StatPearls.
2018;9:1553. doi:10.3389/fpsyg.2018.01553