Anda di halaman 1dari 14

Kasus Via Vallen

Plagiat Video Klip IU


Mata kuliah : Hukum Kekayaan Intelektual
Dosen Pengampu : Selviany, S.E., M.H.
Anggota Kelompok
Pamella Tri Hitayana Era Herliza Ain Kariska Rahmadanti Finna Apriyani

5120600258 5120600037 5120600252 5120600246

Laela Friska Dewi


5120600124

Giovanni Zidan Bayu Nur Aji M. Riski Maarif Fahrezi A.

5120600249 5120600062 5120600050 5120600063


01
Hak Cipta
Hak Cipta Secara Umum
,Menurut Undang – Undang Nomor 28 Tahun
2014 tentang Hak Cipta, hak cipta adalah sebuah
hak eksklusif pencipta dimana hak ini timbul
secara prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan
diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi
pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang – undangan.
Hak cipta melekat pada pencipta, hak cipta
dibedakan menjadi dua, yaitu hak yang dapat
diserahkan atau dipindahkan dan hak yang
tidak dapat diserahkan.
Hak Yang Memperbanyak hasil ciptaan, mengumumkan
hasil ciptaan, menerjemahkan hasil ciptaan,
Dapat dan menyandiwarakan baik dalam radio
Dipindahkan maupun televise.

Hak Yang Tidak menuntut pelanggaran hasil ciptaan, izin


Dapat mengadakan perubahan.
Dipindahkan
Masa perlindungan hak cipta menurut UU hak cipta
nomor 28 tahun 2014 ada dua, yaitu ada hak moral yang
diberikan tanpa batas waktu (Pasal 57 Ayat 1 UU Hak
Cipta Nomor 28 tahun 2014), dan hak ekonomi
perlindungannya dibrikan selama pencipta hidup dan
terus berlangsung selama 70 tahun setelah pencipta
meninggal dunia, terhitung tanggal 1 Januari tahun
berikut (Pasal 58 Ayat 1 UU Hak Cipta No 28 Tahun
2014), apabila dimiliki badan hukum, maka masa
perlindungannya berlaku 50 tahun sejak pertama
pengumuman.
Video musik terbaru penyanyi dangdut tersohor Via Vallen dengan Dyrga
Dadali dituding plagiat dari video musik penyanyi solo asal Korea, IU .
Video musik dari lagu berjudul "Kasih Dengarkanlah" tersebut punya
sejumlah kemiripan secara visual dengan video klip IU yang berjudul
"Above The Time" yang lebih dahulu rilis.
Setelah diberitakan media di Korea dan menjadi perbincangan panas di
tengah penggemar K-Pop Indonesia sampai internasional, Ascadamusik
sebagai label yang menaungi Via Vallen dan Dadali langsung menurunkan
video musik tersebut serta melayangkan tanggapannya lewat Instagram.
Via Vallen dan pihak manajemennya mengaku
gak mengetahui adanya kemiripan-kemiripan
tersebut karena gak ikut andil dalam merancang
konsep video musiknya. Kontroversi ini
membuat kolom komentar Instagram milik Via
Vallen banjir hujatan warganet. Kasus
plagiarisme ini dianggap mencoreng nama
Indonesia di dunia internasional.
Pada aturan umum dunia tentang plagiarisme musik, sebuah musik dianggap
menjiplak bahwa memiliki kesamaan dengan musik lain sebanyak 8 bar (kurang
lebih 32 ketukan). Namun menurut sebagian musikus, aturan ini tidak bisa
dijadikan patokan. Maka dari itu, batasan hak cipta tidak bisa bertumpu pada
perhitungan (kuantitatif), seperti aturan umum 8 bar pada musik, tapi dilihat
pada substansinya (kualitatif), yaitu sejauh mana kemiripan suatu karya yang
dianggap plagiat dengan karya aslinya.
Berdasarkan situs Merriam-Webster, plagiarisme
adalah kegiatan mencuri, baik seluruh maupun
sebagian, karya atau ide intelektual orang lain lalu
mengklaimnya sebagai ciptaan baru dari pelaku.
Plagiarisme atau penjiplakan termasuk ke dalam
pelanggaran hak cipta yang dilindungi hukum di
Indonesia dan diatur dalam UUHC (Undang-
Undang Hak Cipta).
Hak cipta menjadi sangat penting
untuk melindungi pencipta suatu
karya dari kerugian intelektual.
Biasanya menyangkut kepentingan
ekonomi di mana pelanggar hak cipta
menyebarluaskan karya seseorang
untuk mendapatkan uang.
Apabila tidak ingin terjerat UU Hak Cipta, maka apabila membuat karya yang hampir sama dengan karya orang
lain, harus mencantumkan sumber karya dan itu pula hanya digunakan untuk keperluan pendidikan,
penulisan, karya ilmiah, keamanan, pemerintahan, pertunjukan, dan pementasan yang tidak diipungut biaya.
Dalam proses peradilan kasus hak cipta nasional maupun internasional, seperti kasus video musik Via
Vallen dan Dyrga Dadali - dapat diadili pada peradilan niaga dengan sanksi maksimal 4 tahun penjara dan
denda paling banyak Rp1 miliar. Namun dalam penyelesaian kasus hak cipta dapat dilakukan mediasi,
negosiasi, dan perjanjian sesuai hukum yang berlaku.
Penyelesaian kasus Via Vallen plagiat video klip IU adalah sutradara Chris Sinyal meminta maaf atas hal ini, lalu
Via Vallen mengumumkan video klip tersebut sudah di-takedown dari kanal Youtube-nya.

Anda mungkin juga menyukai