Anda di halaman 1dari 6

KLIPING

TENTANG

PERMASALAHAN PEMBAJAKAN HAK


CIPTA DI INDONESIA

OLEH :

IHSANAUFAL RAYYAN AULIA


SMKN 2 KOTA TANGERANG
Hak Cipta
Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pencipta atau pemegang hak cipta atas suatu ciptaan yang terdiri atas beberapa
bagian. Jika suatu ciptaan terdiri atas beberapa bagian yang diciptakan dua
orang atau lebih, yang dianggap sebagai pencipta ialah orang yang memimpin
serta mengawasi penyelesaian seluruh ciptaan itu, atau dalam hal tidak ada
orang tersebut, yang dianggap sebagai pencipta ialah orang yang
menghimpunnya dengan tidak mengurangi hak cipta masing-masing atas bagian
ciptaannya itu.

Perlindungan hak cipta

Perlindungan terhadap suatu


ciptaan timbul secara otomatis
sejak ciptaan itu diwujudkan
dalam bentuk nyata.
Pendaftaran ciptaan tidak
merupakan suatu kewajiban
untuk mendapatkan hak cipta.
Namun demikian, pencipta
maupun pemegang hak cipta
yang mendaftarkan ciptaannya
akan mendapat surat
pendaftaran ciptaan yang dapat dijadikan sebagai alat bukti awal di pengadilan
apabila timbul sengketa di kemudian hari terhada penciptaan tersebut.
Perlindungan hak cipta tidak diberikan kepada ide atau gagasan, karena karya
cipta harus memiliki bentuk yang khas, bersifat pribadi dan menunjukkan
keaslian sebagai ciptaan yang lahir berdasarkan kemampuan, kreatifitas atau
keahlian, sehingga ciptaan itu dapatdilihat, dibaca atau didengar.
Pembajakan Hak Cipta
Pembajakan Hak Cipta adalah penggunaan karya berhak cipta yang
melanggar hak eksklusif pemegang hak cipta, seperti hak untuk mereproduksi,
mendistribusikan, menampilkan atau memamerkan karya berhak cipta, atau
membuat karya turunan, tanpa izin dari pemegang hak cipta, yang biasanya
penerbit atau usaha lain yang mewakili atau ditugaskan oleh pencipta karya
tersebut.

Pada dasarnya, pelanggaran hak cipta terjadi apabila materi hak cipta tersebut
digunakan tanpa izin dan harus ada kesamaan antara dua karya yang ada.1
Tindakan memperbanyak produk atau karya seseorang tanpa izin dari pemegang
hak ciptanya atau pembajakan sudah bukan rahasia umum lagi, karena hampir
seluruh masyarakat Indonesia mengetahui bahwa berbagai perangkat lunak dari
rekaman musik yang beredar di Indonesia sebagian besar adalah bajakan.

1. Pelanggaran Hak Cipta Lagu


2. Pelanggaran Hak Cipta Buku
3. Pelanggaran Hak Cipta Kaos
4. Pelanggaran Hak Cipta Novel
5. Pelanggaran Hak Cipta Youtube

Pelanggaran Hak Cipta Lagu


Pelanggaran hak cipta lagu pada saat ini tidak hanya dengan cara
pembajakan melalui media kaset CD (Compact Disc) ataupun DVD (Digital
Video Disc) saja, namun juga melalui
perkembangan teknologi yang dikenal
dengan nama internet. Hampir sebagian
besar dari masyarakat Indonesia
mengunduh lagu atau musik dari berbagai
jenis situs yang menyediakan gratis untuk
mengunduh suatu karya music. Sehingga
banyak terjadi pengaduan dari beberapa
musisi dan artis terhadap pemerintah untuk melakukan pemblokiran terhadap
situs penyedia jasa download gratis yang mengakibatkan kerugian yang sangat
besar bagi para pencipta maupun pemegang hak cipta atas lagu yang diedarkan
secara illegal melalui internet. Akibat dari maraknya pembajakan musik dan
lagu ini, Indonesia dihadapkan pada berbagai masalah dan dampak yang buruk,
baik dari dunia Internasional maupun pada masyarakat Indonesia sendiri.
Dampaknya yaitu merugikan negara di sector pajak, berdampak buruk bagi
perekonomian negara, merusak reputasi dan nama baik negara, menghambat
potensi investasi, terjadinya persaingan yang tidak sehat di pasar dalam negeri,
serta dapat mengakibatkan sanksi ekonomi seperti embargo dan pencabutan
quota/ekspor terhadap Indonesia.

Pelanggaran Hak Cipta Buku


Untuk contoh hak cipta buku ini kerap terjadi pada siswa ataupun
mahasiswa. Beberapa dari mereka ada yang tahu bahwa yang dilakukan adalah
pelanggaran, dan beberapa lainnya tidak, seperti memfotocopy buku materi
tanpa seijin penulis. Memfotocopy materi pelajaran memang sering terjadi.
Alih-alih untuk mendapatkan
sebuah materi dengan harga
terjangkau, hal itu justru merugikan
pihak yang sudah mengorbankan
waktu untuk riset dan membuatnya.
Salah satu kasus yang bisa kita
ambil contoh adalah apa yang
menimpa Romy pada tahun 2014,
dilansir dari detik.com, seorang
sarjana komputer yang tinggal di
Semarang dan bernama Romy ditangkap polisi akibat pelanggaran hak cipta,
yaitu mencetak ulang dan mengedarkan buku palsu tanpa seizin penulis.
Pelanggaran Hak Cipta Kaos
Untuk contoh hak cipta kaos biasanya
terkait penjiplakan desain ataupun pemroduksian
ulang tanpa seizin pemilik. Marc Jacobs, sebuah
brand fashion terkenal asal Amerika pernah
tersandung pelanggaran desain t-shirt, dimana
mereka memproduksi kaos dengan desain mirip
yang sudah di popullerkan Oleh Nirvana. Adalah
Bootleg Redux Grunge, sebuah kaos yang
menampilkan desain smiley ikonik milik Nirvana, namun pada bagian mata
yang harusnya ‘x x’ diganti dengan ‘M J’. Permasalahan seperti ini memang
kerap terjadi. Contoh lain seperti Kaos Dagadu yang sering dijiplak dan
diperjualbelikan di sepanjang jalan Malioboro.

Pelanggaran Hak Cipta Novel


Tidak jauh berbeda dengan beberapa
permasalahan yang sudah terjadi, contoh hak
cipta novel yang sering terjadi adalah terkait
pembajakan. Salah satu novelis yang pernah
mengeluhkan tentang pelanggaran hak cipta ini
adalah Andrea Hirata dengan novelnya ‘Laskar
Pelangi’. Andrea pernah mengeluhkan tentang
banyaknya pembajakan Laskar Pelangi, bahkan
jumlahnya sebanyak 4 kali lipat. Beliau juga
pernah ditawari bukunya sendiri versi bajakan,
sampai diminta tanda tangan pada novel bajakan.
Pelanggaran Hak Cipta Youtube
Pelanggaran hak cipta satu ini biasanya terjadi di
platform video bernama Youtube, hal yang akan
menimbulkan pelanggaran hak cipta pada platform
youtube yaitu : Mengunggah video orang lain
tanpa izin yang jelas, Mengunggah suara orang
lain tanpa izin yang jelas, Mengunggah gambar
orang lain tanpa izin yang jelas. Akun yang terkena
pelanggaran hak cipta ini tidak akan menerima
hasil monetisasi yang ada pada konten yang
terkena pelanggaran hak cipta, dan lebih parahnya bisa juga terkena
penghapusan konten tersebut, ketika akun sudah terkena 3x pelanggaran hak
cipta, maka akun tersebut akan terbanned.

Kesimpulan
Suatu karya yang dimiliki seseorang akan mempunyai hak cipta jika didaftarkan
kepada pemerintah, karya ini akan dimiliki dan tidak boleh diakui oleh orang
lain, tidak boleh ditiru orang lain, dimiliki orang lain, dan lain lain, ketika ada
orang yang melanggar maka akan mendapatkan akibatnya, hukum hak cipta
terdasar kepada UU Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Selalu berhati
hatilah jika ingin membuat suatu karya, dan jangan meniru karya orang lain,
buatlah sesuai inovasi dan kreatifitas masing masing.

Anda mungkin juga menyukai