Anda di halaman 1dari 7

REVOLUSI NAPSTER

Dosen Pengajar :
Nadia Asandimitra, S.E., M.M.

Nama Kelompok :
1. Jefri Ardiansyah
(15080574204)
2. Novi Wahyuni Eka Lestari
(15080574110)
3. (15080574151)
4. (15080574152)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2016

RANGKUMAN:
Revolusi Napstar

Shawn napster fanning keluar dari sekolah dan mendirikan Napster.Inc pada
bulan mei 1999. Dua bulan sebelumnya shawn bekerja di dormitorium sekolahnya
dan mengembangkan sebuah website yang memungkinkan pengguna menemukan
pengguna lain yang ingin berbagi berbagi file music dalam format mp3 pada hard
drive mereka. Ketika versi awal diluncurkan napster menerima 300.00 hits. Dan pada
agustus tahun 1999 versi akhir napster diluncurkan, dan pada bulan mei tahun 2000
lebih dari 10 juta orang mengontrak website tersebut. Dan shawn menerima $15 juta
dari pemodal di Silicon Valley-nya California.
Shawn

memberikan

napster

secara

gratis

kepada

pengguna

yang

menggunakan website itu untuk mengirim alamat URL dimana copy music pribadi
dapat di download. Sebulan kemudian, shawn terjebak dalam kontroversi legal daan
etis ketika dua nama rekaman, dua musisi (Metallica dan distress risk. Dre), dan dua
kelompok dagang perusahaan music ( National music publishers association dan
recording industry association of America) menggugat dengan mengklaim bahwaa
napster memungkinkan orang lain membuat dan mendistribusikan kopian music yang
telah memiliki hak cipta yang dimiliki musikus dan perusahaan.
Pada bulan juni tanggal 12 dua kelompok dagang industry tersebut memberi
peringatan dan menuntut untuk menghapus semua lagu yang dimiliki oleh anggota
perusahaan mereka yang dimiliki dari direktori lagu napster. Menurut kedua
kelompok tersebut

dari sebuah survey bahwa penjualan CD menurun. Para

pendukung napster berdalih bahwa napster memperbolehkan orang mendengarkan


music yang mereka keluarkan dan mereka beli sehingga napster sebenarnya
membantu perusahaan music. Penjualan music meningkat $500 juta setiap tahunnya
sejak napster mulai beroperasi, namun perusahaan music mengklaim bahwa itu
merupakan hasil booming ekonomi. Dan pendukung napster juga berdalih individu

mempunyai hak moral dan legal untuk meminjamkan kepada individu lain rekaman
dalam CD yang telah mereka beli. Dan mereka juga beragumen bahwa hokum
eksplisit menyatakan bahwa individu dapat membuat salina dari music berhak cipta
yang mereka beli untuk didengarkan di media player lain. Dan menurut napster itu
bukan hal yang illegal.
Dibualan maret tahun 200 band metallica menyerahkan 300.000 daftra nama
yang mengakses napster yang diklaim metallica melanggar hak cipta dan meminta
untuk dihapuskan dari jasa napster. Pada bulan agustus tahun 2000 hakim patel
menyebut bahwa napster menyalin music bajakan tanpa membayarnya dan dia
memerintahkan napster untuk menghapus seluruh URL dari websitenya berkaitan
dengan hak cipta.
Putusan
kemudian

hakim patel akan menutup website tersebut. Dan beberapa hari

pengadilan

banding

membatalkan

putusan

hakim

patel

untuk

memperbolehkan perusahaan itu tetap beroperasi. Perusahaan itu berupaya mengubah


putusan dengan menegosiasikan kesepakatan akan membayar bonus tahunan sebagai
imbalan tuntutan.
Napster bukan satu-satunya yang memungkinkan individu-individu saling
bertukar file malalui internet. Program perangkat lunak yang bernama gnutella
memungkinkan individu salin bertukar sembarang fil music, text atau visual melalui
internet, tetapi gnutella tidak beroperasi pada index tertentu seperti website yang
dibuat napster. Benar, website yang bernama zeropaid.com menyediakan kopian
gratis dari gnutella dan banya klon napster lainnya yang dapat digunakan user untuk
mendownload dan saling membagikan file music digital. Tidak seperti napster,
produk perangkat lunak ini tidak meminta website sentral menghubungkan pengguna
dengan pengguna lainnya, yang membuat perusahaan music tidak ungkin menemukan
dan menentukan etintas tunggal yang dapat mereka tuntut.

Pertanyaan
1. Apakah permasalahan legal yang ada dalam kasus ini, dan apakah
persoalan moralnya?bagaimanakah perbedaan kedua masalah itu dan
bagaimanakah hubungannya? Identifikasikan dan bedakanlah persoalan
(isu-isu) sistemik, korporat, dan individual yang ada dalam kasus ini.
JAWAB:
Illegal karena kasus ini adalah kasus penyalinan music yang memiliki
hak cipta dimana hal tersebut dilakukan tanpa membayar pada perusahan
music yang menaunginya. Dimana dengan Napster seluruh pengguna
internet dapat menukar file music satu sama lain tanpa membeli file
aslinya. Dimana musik-musik yang disebarluaskan oleh napster adalah
music yang memiliki hak cipta dimana karya dengan membeli CD/DVD
untuk memilikinya. Dimana music dan hak cipta juga dilindungi oleh
perundang-undangan. Dimana orang lain dilarang untuk memperbanyak
music tersebut apalagi digunakan dengan tujuan komersial.
Pada kasus ini pelanggaran legalitas dilakukan oleh banyak pihak,
diantaranya : pembuat situs, perusahaan napster hingga pengunjung web
napster itu sendiri, mereka dapat secara gratis memiliki music tanpa
membayar royalty pada musisinya.
Tidak bermoral karena adanya kasus pencurian secara masal yang
dilakukan oleh pengguna situs napster,dimana tindakan yang terjadi
merugikan salah satu pihak yakni pemilik haak cipta atas music. Dimana
hal tersebut daapat dibuktikan melalui :
1.
2.
3.
4.

Utility = bermanfaat bagi pengunjung napster


Right = melanggar hak cipta karena tidak membayar
Justice = tidak adil untuk pencipta music
Caring = pengunjung tidak bertanggung jawab pada musisi dengan
melakukan download gratis.
Jadi secara moral semua pihak harus bertanggung jawab atas
perbuatan mereka.
3

* Sistemik :
1. Legal = Napster yang awalnya diniatkan hanya berfungsi untuk
bertukar

musik berubah menjadi situs download gratis yang

melanggar hukum.
2. Moral = Tidak bermoral karena mencuri karya orang lain.
* Korporat :
1. Legal = Dari segi hukum, Napster jelas bersalah karena
menyediakan website download lagu secara ilegal, dimana Napster
tidak memperhatikan aspek pelanggaran hak cipta untuk lagu dengan
tidak membayar.
2. Moral = Secara moral jelas salah karena memudahkan pengguna
untuk mencuri karya orang lain namun, musisi juga tidak dapat
mengatakan bahwa penggemar musik bersalah karena musik tidak
akan berarti tanpa penggemarnya.
* Individual :
1. Legal = Melanggar hukum karena melanggar hak cipta atas musik
itu sendiri.
2. Moral = Termasuk tindakan pencurian karena mendownload secara
gratis.
2. Dalam penilaian anda, apakah secara moral shawn fanning bersalah
mengembangkan dan meluncurkan teknologi jika mengetahui konsekuensi
yang mungkin timbul? Apakah secaara moral salah jika individu
menggunakan website dan perangkat lunak napster untuk menyalin
dengan gratis music yang berhak cipta yang ada pada harddrive orang
lain? Jika menurut anda hal itu salah, lalu bagaimanakah anda
mempertahankan pendapat anda terhadap klaim bahwa penyalinan
semacam itu adalah pencurian ? anggaplah tidal illegal bagi individu
menyalin music dengan menggunakan napster. Apakah ada sesuatu yang
inmoral jika melakukannya? Jelaskanlah.
JAWABAN:
Shawn bersalah karena jika dia sudah mengetahui konsekuensi apa
yang akan terjadi tetapi dia tetap menjalankan napster maka dia
bertindak secara imoral.
4

be
Bersalah, karena dia menyalin dan menikmati musik tanpa membayar musisinya,
sedangkan bagi pembeli CD yang asli mereka mengeluarkan untuk membelinya.

3. Anggap adalah salah secara moral jika seseorang menggunakan website


dan perangkat lunak napster untuk menyalin music yang berhak cipta.
Siapakah kemudian yang akan bertanggung jawab secara moral untuk
tindakan orang yang salah ini? Apakah hanya orang itu sendiri yang secara
moral bertanggungjawab? Apakah napster, perusahaan itu, secara moral
bertanggungjawab?

Apakah

shawn

fanning

secara

moral

bertanggungjawab? Apakah operator server atau karyawan internet yang


digunakan secara moral bertanggungjawab? Bagaimanakah jika seseorang
tidak mengetahui bahwa music itu berhak cipta atau tidak berpikir bahwa
illegal menyalin music yang berhak cipta?
JAWABAN :
Yang bertanggung jawab secara moral untuk tindakan ini yaitu secara
khusus adalah pencipta software tersebut yaitu Shawn Fanning, kemudian
orang-orang yang terlibat dalam perusahaan napster dan karyawan atau
pengoperasi Napster. Dan yang bertanggung jawab secara umum adalah
semua orang yang mengakses software tersebut. Jadi semua yang
berkaitan dengan perusahaan Napster ini ( pembuat, pengoperasi, pekerja,
dan pengguna software) wajib bertanggung jawab terhadap ini. Namun
pencipta/ pembuat software lah yang harus bertanggung jawab lebih besar
dari yang lainnya. Karena dia yang mempunyai gagasan dalam
penciptaan/pembuatan software dan dia jga pelaku bisnis utama. Dan
dalam etika bisnis harus mempunyai prinsip otonomi yaitu prinsip
tanggung jawab dalam pelaksanaan bisnisnya. Dan jika ada sesaoang yang
tidak mengetahui bahwa musik itu berhak cipta atau tidak berpikir bahwa
mengambil musik yang berhak cipta itu adalah tindakan ilegal, sebenarnya
tidak masalah dan tidak bisa juga disalahkan. Namun, seharusnya orang
tersebut tidak langsung mengkonsumsi/menggunakan tersebut dengan

mentah tanpa berfikir dan mencari tahu terlebih dahulu yang berkaitan
dengan tersebut.
4. Apakah perusahaan music berbagi tanggung jawab moral atas apa yang
terjadi? Bagaimanakah pendapat anda tentang teknologi seperti napster
yang mungkin mengubah industry music? Dalam penilaian anda, apakah
perubahan-perubahan tersebut secara etis baik atau buruk?
JAWAB:
Tidak, karena perusahaan musik adalah pihak yang dirugikan karena
setelah adanya Napster, pembelian CD jadi menurun dan perusahaan
musik pun mengalami kerugian akibat hal tersebut dan mereka juga

tidak tahu lagu yang di sediakan di Napster.


Menurut kelompok kami, dengan adanya teknologi seperti Napster
dapat menguntungkan bagi konsumen / penikmat musik karena
mereka dapat mendowonload musik secara gratis hanya dengan
bermodal internet tanpa harus membeli Cdnya.
Perubahan perubahan tersebut secara etis bisa berakibat baik dan
buruk. Buruk karena kemungkinan pelanggaran yang melibatkan hak
cipta akan semakin bertambah, karena pihak dari perusahaan music
tidak mendapatkan royalty.dan baik karena perubahan itu dapat
menguntungkan para pengguna yang memiliki budget terbatas serta
dapat lebih mempermudah dalam hal mempromosikan musik baru
untuk para musisi dan hal tersebut dapat meningkatkan jumlah
penjualan bagi perusahaan musik itu sendiri. Intinya, perubahan
tersebut dapat mempermudah industri musik dalam hal promosi untuk
memperkenalkan karya ciptanya.

Anda mungkin juga menyukai