Di era modernisasi dengan segala kecanggihan yang membawa perubahan dan pengaruh
terhadap nilai-nilai moral, adanya berbagai pandangan ideologi yang menawarkan untuk
menjadi penuntun hidup tentang bagaimana harus hidup dan tentunya kita hidup dalam
masyarakat yang semakin pluralistik, untuk itu sampailah pada suatu fungsi utama etika,
sebagaimana disebutkan Magnis Suseno (1991 : 15), yaitu untuk membantu kita mencari
orientasi secara kritis dalam berhadapan dengan moralitas yang membingungkan.
PENGERTIAN PROFESI
Profesi dalam kamus besar bahasa indonesia adalah bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu. jenis profesi
yang dikenal antara lain : profesi hukum, profesi bisnis, profesi kedokteran, profesi
pendidikan (guru). menurut Budi Santoso ciri-ciri profesi adalah :
3.Risiko Phising Data-Data Pengguna 4.Menghasilkan Data Forgery yang
Menyesatkan
Khusus untuk kekayaan intektual dalam
bentuk digital seperti film, program Istilah data forgery di sini mengacu pada
antivirus komputer, fabrikasi data palsu untuk menutupi
atau software, pelanggaran hak cipta tindakan plagiat di internet. Ini sangat
secara langsung juga akan berdampak berbahaya untuk para pengguna internet
pada keamanan data-data Anda. secara umum karena data forgery akan
memunculkan informasi menyesatkan yang
tidak jelas asal-muasal datanya
5.Merusak Kredibilitas Akademik
Dalam dunia akademik, tindakan pelanggaran hak cipta dalam bentuk plagiarisme karya
tulis sangat dilarang. Tindakan ini akan berdampak langsung pada kredibiltas Anda sebagai
seorang civitas akademica serta merugikan institusi atau kampus Anda secara umum.
Angka plagiarisme bahkan bisa menurunkan tingkat akreditasi lembaga pendidikan. Oleh
karena itu jangan sekali-kali menganggap remeh hal ini.
JENIS – JENIS HAK CIPTA
1 Buku, pamflet, perwajahan karya tulis, uang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis
lainnya.
2. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan sejenis lainnya.
3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
4. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks.
CONTOH KASUS HAK CIPTA
Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
Undang-undang yang melindungi hak mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin
cipta adalah Undang-Undang Republik untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Indonesia Nomor 19 tahun 2002 tentang Jadi, hak cipta adalah hak eksklusif yang diptenkan dan diakui
hak cipta yang ditanda-tangani dan sebagai kekayaan intelektual seseorang, kelompok, atau perusahaan.
Sejak tahun 2003, kekayaan ini dilindungi sebagai Hak atas Kekayaan
disahkan di Jakarta tanggal 29 Juli 2002 Intelektual(HAKI).
oleh Presiden REpublik Indonesia. Menurut UU Hak Cipta No. 19 tahun 2002 pasal 2 mengenai hak
cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya.
*Undang – Undang Hak Cipta :
Bagi lembaga yang berwenang akan a. Pasal 2 ayat 1.
mendapatkan perlindungan hukum. b. Pasal 49 ayat 1 dan 2.
c. Pasal 72 ayat 1, 2, dan 3.
Aturan pengutipan dan penyalinan yang tidak melanggar Undang –
Pada pasal 1 ayat 1 dan 2 Undang- Undang :
Undang Hak Cipta a. Pengutipan ciptaan pihak lain sebanyak 10 % dari ciptaan yang
dikemukan untuk menguraikan masalah.
b. Pembuatan salinan cadangan suatu program komputer dilaksanakan
semata – matauntuk digunakan sendiri ( UU No. 7 tahn 1987 ) reserve
copy production program komputer.
SEJARAH HAK CIPTA
Tanggal 26 April diperingati sebagai Hari Hak Kekayaan Intelektual sedunia atau
Internasional. Namun sayangnya dalam kehidupan sehari-hari, tanpa kita sadari telah
melakukan pembajakan terhadap karya orang lain, meskipun secara kecil-kecilan.
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Hak Milik Intelektual merupakan hak eksklusif yang
diberikan oleh suatu hukum atau peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas
karya ciptanya. Dengan adanya HKI setiap orang dapat melindungi karyanya sendiri dan
menghargai karya milik orang lain.
Undang -Undang Hak Cipta
Pelindungan Hak Cipta dilakukan dengan waktu lebih Hak Cipta sebagai benda bergerak tidak berwujud dapat
panjang sejalan dengan penerapan aturan di berbagai dijadikan objek jaminan fidusia.
negara sehingga jangka waktu pelindungan Hak Cipta di Menteri diberi kewenangan untuk menghapus Ciptaan yang
bidang tertentu diberlakukan selama hidup pencipta sudah dicatatkan, apabila Ciptaan tersebut melanggar norma
ditambah 70 (tujuh puluh) tahun setelah Pencipta agama, norma susila, ketertiban umum, pertahanan dan keamanan
meninggal dunia. negara, serta ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pencipta, Pemegang Hak Cipta, pemilik Hak Terkait menjadi
Pelindungan yang lebih baik terhadap hak ekonomi para
anggota Lembaga Manajemen Kolektif agar dapat menarik
Pencipta dan/atau Pemilik Hak Terkait, termasuk imbalan atau Royalti.
membatasi pengalihan hak ekonomi dalam bentuk jual
putus (sold flat).
Pencipta dan/atau pemilik Hak Terkait mendapat imbalan Royalti
untuk Ciptaan atau produk Hak Terkait yang dibuat dalam
Penyelesaian sengketa secara efektif melalui proses hubungan dinas dan digunakan secara komersial.
mediasi, arbitrase atau pengadilan, serta penerapan delik Lembaga Manajemen Kolektif yang berfungsi menghimpun dan
aduan untuk tuntutan pidana. mengelola hak ekonomi Pencipta dan pemilik Hak Terkait wajib
mengajukan permohonan izin operasional kepada Menteri.
Pengelola tempat perdagangan bertanggung jawab atas
tempat penjualan dan/atau pelanggaran Hak Cipta Penggunaan Hak Cipta dan Hak Terkait dalam sarana multimedia
dan/atau Hak Terkait di pusat tempat perbelanjaan yang untuk merespon perkembangan teknologi informasi dan
dikelolanya. komunikasi.
Isi Undang – Undang Hak Cipta
1.Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan
dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2.Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara sendiri- sendiri atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat
khas dan pribadi.
3.Ciptaan adalah setiap hasil karya cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran,
imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk nyata.
4.Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta, pihak yang menerima hak tersebut secara sah dari Pencipta, atau pihak
lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut secara sah.
5.Hak Terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta yang merupakan hak eksklusif bagi pelaku pertunjukan, produser fonogram,
atau lembaga Penyiaran.
6.Pelaku Pertunjukan adalah seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama menampilkan dan
mempertunjukkan suatu Ciptaan.
7.Produser Fonogram adalah orang atau badan hukum yang pertama kali merekam dan memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan
perekaman suara atau perekaman bunyi, baik perekaman pertunjukan maupun perekaman suara atau bunyi lain.
8.Lembaga Penyiaran adalah penyelenggara Penyiaran, baik lembaga Penyiaran publik, lembaga Penyiaran swasta, lembaga Penyiaran
komunitas maupun lembaga Penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
9.Program Komputer adalah seperangkat instruksi yang diekspresikan dalam bentuk bahasa, kode,
skema, atau dalam bentuk apapun yang ditujukan agar komputer bekerja melakukan fungsi tertentu
atau untuk mencapai hasil tertentu.
10.Potret adalah karya fotografi dengan objek manusia.
11.Pengumuman adalah pembacaan, penyiaran, pameran, suatu ciptaan dengan menggunakan alat
apapun baik elektronik atau non elektronik atau melakukan dengan cara apapun sehingga suatu
ciptaan dapat dibaca, didengar, atau dilihat orang lain.
12.Penggandaan adalah proses, perbuatan, atau cara menggandakan satu salinan Ciptaan dan/atau
fonogram atau lebih dengan cara dan dalam bentuk apapun, secara permanen atau sementara.
13.Fiksasi adalah perekaman suara yang dapat didengar, perekaman gambar atau keduanya, yang
dapat dilihat, didengar, digandakan, atau dikomunikasikan melalui perangkat apapun.
14.Fonogram adalah Fiksasi suara pertunjukan atau suara lainnya, atau representasi suara, yang tidak
termasuk bentuk Fiksasi yang tergabung dalam sinematografi atau Ciptaan audiovisual lainnya.
15.Penyiaran adalah pentransmisian suatu Ciptaan atau produk Hak Terkait tanpa kabel sehingga
dapat diterima oleh semua orang di lokasi yang jauh dari tempat transmisi berasal.
Undang – Undang Yang Berlaku
A.semua Ciptaan dan produk Hak Terkait warga negara, penduduk, dan badan hukum
Indonesia;
B.semua Ciptaan dan produk Hak Terkait bukan warga negara Indonesia, bukan penduduk
Indonesia, dan bukan badan hukum Indonesia yang untuk pertama kali dilakukan
Pengumuman di Indonesia;
C.semua Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait dan pengguna Ciptaan dan/atau produk Hak
Terkait bukan warga negara Indonesia, bukan penduduk Indonesia, dan bukan badan
hukum Indonesia dengan ketentuan:
1.negaranya mempunyai perjanjian bilateral dengan negara Republik Indonesia mengenai
pelindungan Hak Cipta dan Hak Terkait; atau
2.negaranya dan negara Republik Indonesia merupakan pihak atau peserta dalam perjanjian
multilateral yang sama mengenai pelindungan Hak Cipta dan Hak Terkait.
Pasal 31 UU Hak Cipta
Barangsiapa memperbanyak atau mengumumkan suatu ciptaan tanpa ijin pencipta atau
pemegang hak ciptanya dipidana dengan pidana penjara masing-masing-masing paling
singkat 1 bulan dan/atau denda paling sedikit Rp (satu juta rupiah), atau pidana penjara
paling lama 7 tahun dan/atau denda paling banyak Rp ,00 (lima miliar rupiah).Barangsiapa
dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum
suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran ak cipta atau hak terkait dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp ,00 (lima ratus juta
rupiah).Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbayak penggunaan untuk
kepentingan komersial suatu program komputer dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp ,00 (lima ratus juta rupiah).
Hak Cipta Merupakan Hak Eksekutif
hak moral, merupakan hak yang melekat hak ekonomi, merupakan hak eksklusif
secara abadi pada diri pencipta untuk: pencipta atau pemegang hak cipta untuk
tetap mencantumkan atau tidak mencantumkan mendapatkan manfaat ekonomi atas
namanya pada salinan sehubungan dengan ciptaan
pemakaian ciptaannya untuk umum;
menggunakan nama aliasnya atau samarannya;
mengubah ciptaannya sesuai dengan kepatutan
dalam masyarakat;
mengubah judul dan anak judul ciptaan; dan
mempertahankan haknya dalam hal terjadi
distorsi ciptaan, mutilasi ciptaan, modifikasi
ciptaan, atau hal yang bersifat merugikan
kehormatan diri atau reputasinya.
Pelanggaran Hak Cipta
1.periksa secara seksama situs tersebut, 2.dikarenakan sesuai dengan Pasal 44 UUHC, penggunaan,
pengambilan, penggandaan, dan/atau pengubahan suatu
mungkin saja webmaster atau pemilik ciptaan dan/atau produk hak terkait secara seluruh atau
situs membuat suatu pernyataan sebagian yang substansial tidak dianggap sebagai
pelanggaran hak cipta jika sumbernya disebutkan atau
penggunaan situs tersebut. Bisa saja, dicantumkan secara lengkap untuk keperluan:
pemilik situs memberikan izin A.pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah,
sepenuhnya atau dalam hal-hal tertentu penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu
masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar
saja, misalnya untuk tujuan pendidikan, dari pencipta atau pemegang hak cipta;
sehingga memungkinkan isinya diambil B.keamanan serta penyelenggaraan pemerintahan, legislatif,
seluruh/sebagian. Namun dapat pula, dan peradilan;
pemilik situs melarang untuk diambil C.ceramah yang hanya untuk tujuan pendidikan dan ilmu
konten dalam situsnya. pengetahuan; atau
D.pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut
bayaran dengan ketentuan tidak merugikan kepentingan
yang wajar dari pencipta.
CIPTAN YANG DILINDUNGI
Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk
mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya yang timbul secara otomatis setelah suatu
ciptan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut perundang-undangan yang
berlaku.
Pencipta dan/atau pemegang Hak Cipta atau karya sinematografi dan program Komputer
memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya
menyewakan ciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersifat komersial
Ciri – Ciri Hak Cipta
1.Batas waktu perlindungan adalah seumur hidup 4.Sanksi pidaha yang diberikan apabila
dan tambahan waktu 50 tahun jika pemegang hak
terbukti bersalah melakukan pelanggaran
sudah meninggal dunia.
hak cipta, hukuman yang dikenakan
2.Hak cipta diperoleh secara otomatis, tidak ada
kewajiban untuk mendaftarkan. Tetapi demi
maksimal tujuh tahun atau denda lima
kepentingan pencipta atau pemegang hak cipta surat milyar rupiah.
pendaftaran ciptaan tetap penting, yang paling utama
apabila ada permasalahan hukum terhadapnya
5.Dilindungi, seperti ciptaal di bidang
dikemudian hari. Surat pendaftaran bisa dijadikan ilmu pengetahuan, seni dan sastra,
untuk alat bukti awal untuk dijadikan penentu siapa musik, buku ceramah, seni tari, program
pencipta atua pemegang hak cipta yang lebih berhak
komputer dan lain sebagainya.
atas suatu ciptaan.
3.Bentuk-bentuk pelanggaran, seperti adanya bagian- 6.Kriteria benda atau hal-hal yang
bagiannya yang sudah disalin secara instantif, memperoleh perlindungan hak cipta
mempunyai kesamaan, diperbanyak atau diumumkan hanya ciptaan yang asli.
tanpa izin.
Sifat – Sifat Hak Cipta
Pewarisan
Wasiat
Hibah
Perjanjian tertulis atau sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-
undangan
Dasar Hukum Hak Cipta