adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur
penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pada
dasarnya, hak cipta merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan".
Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk
membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya
pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas.
DEFINISI HAK CIPTA
merupakan salah satu jenis hak kekayaan Misalnya, hak cipta yang berkaitan
intelektual, hak cipta, tetapi sangat dengan kartun Mickey Mouse
berbeda dari hak kekayaan intelektual melarang pihak yang tidak berhak
lainnya (seperti paten, yang memberikan
mendistribusikan salinan kartun atau
monopoli pada penggunaan penemuan),
menciptakan karya yang meniru
karena hak cipta bukan merupakan hak karakter tertentu yang dibuat oleh
monopoli untuk melakukan sesuatu, tikus Walt Disney, namun tidak
melainkan hak untuk mencegah orang melarang penciptaan atau karya
lain yang melakukannya.Hukum yang
seni lainnya pada karakter tikus
mengatur hak cipta biasanya hanya
mencakup penciptaan dalam bentuk pada umumnya.
perwujudan ide tertentu dan tidak
mencakup gagasan umum, konsep, fakta,
gaya, atau teknik yang dapat
direalisasikan atau diwakili dalam
penciptaan.
DAMPAK HAK CIPTA 2’Merugikan Pemilik Hak Cipta
Secara Materiel dan Imateriel
1.Risiko Hukum yang Jelas
Hukum mengenai tindakan
Plagiarisme mampu menimbulkan
plagiarisme telah diatur dalam pasal kerugian pada si pemilik aslinya secara
pelanggaran hak cipta yang materiel dan imateriel. Dari segi
disahkan sejak tahun 2002. Pasal
materiel, hal ini mampu berdampak
tersebut dengan jelas telah
mencantumkan ancaman hukuman pada kesejahteraan ekonomi si pemilik
penjara mulai dari satu bulan hingga apabila hak-hak yang dilanggar bersifat
lima tahun serta denda sebanyak komersil seperti barang
lima ratus juta hingga lima miliar
rupiah. Karena masa hukumannya jualan, software, atau film. Sebab minat
tidak main-main, jangan sekali- konsumen pada produk akan menurun
sekali berani untuk melanggar hak secara drastis jika produk tersebut
cipta.
dibajak dan dipasarkan dengan harga
yang jauh lebih murah.
3.Risiko Phising Data-Data 4.Menghasilkan Data
Pengguna Forgery yang Menyesatkan
Khusus untuk kekayaan Istilah data forgery di sini mengacu
intektual dalam bentuk digital pada fabrikasi data palsu untuk
seperti film, program antivirus menutupi tindakan plagiat di
komputer, internet. Ini sangat berbahaya
atau software, pelanggaran hak untuk para pengguna internet
cipta secara langsung juga akan secara umum karena data
berdampak pada keamanan forgery akan memunculkan
data-data Anda. informasi menyesatkan yang tidak
jelas asal-muasal datanya
5.Merusak Kredibilitas Akademik
Dalam dunia akademik, tindakan pelanggaran hak cipta dalam bentuk
plagiarisme karya tulis sangat dilarang. Tindakan ini akan berdampak
langsung pada kredibiltas Anda sebagai seorang civitas akademica serta
merugikan institusi atau kampus Anda secara umum. Angka plagiarisme
bahkan bisa menurunkan tingkat akreditasi lembaga pendidikan. Oleh
karena itu jangan sekali-kali menganggap remeh hal ini.
JENIS – JENIS HAK CIPTA
tahun 2002 tentang hak cipta Jadi, hak cipta adalah hak eksklusif yang diptenkan dan diakui
sebagai kekayaan intelektual seseorang, kelompok, atau
yang ditanda-tangani dan perusahaan. Sejak tahun 2003, kekayaan ini dilindungi
sebagai Hak atas Kekayaan Intelektual(HAKI).
disahkan di Jakarta tanggal 29 Juli Menurut UU Hak Cipta No. 19 tahun 2002 pasal 2 mengenai
hak cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak
2002 oleh Presiden REpublik ciptaannya.
Indonesia. *Undang – Undang Hak Cipta :
a. Pasal 2 ayat 1.
b. Pasal 49 ayat 1 dan 2.
Bagi lembaga yang berwenang c. Pasal 72 ayat 1, 2, dan 3.
Aturan pengutipan dan penyalinan yang tidak melanggar
akan mendapatkan perlindungan Undang – Undang :
hukum. a. Pengutipan ciptaan pihak lain sebanyak 10 % dari ciptaan
yang dikemukan untuk menguraikan masalah.
b. Pembuatan salinan cadangan suatu program komputer
Pada pasal 1 ayat 1 dan 2 dilaksanakan semata – matauntuk digunakan sendiri ( UU No.
7 tahn 1987 ) reserve copy production program komputer.
Undang-Undang Hak Cipta
SEJARAH HAK CIPTA
Pelindungan Hak Cipta dilakukan dengan waktu Hak Cipta sebagai benda bergerak tidak berwujud dapat
lebih panjang sejalan dengan penerapan aturan dijadikan objek jaminan fidusia.
di berbagai negara sehingga jangka waktu Menteri diberi kewenangan untuk menghapus Ciptaan
pelindungan Hak Cipta di bidang tertentu yang sudah dicatatkan, apabila Ciptaan tersebut
diberlakukan selama hidup pencipta ditambah 70 melanggar norma agama, norma susila, ketertiban umum,
pertahanan dan keamanan negara, serta ketentuan
(tujuh puluh) tahun setelah Pencipta meninggal peraturan perundang-undangan.
dunia.
Pencipta, Pemegang Hak Cipta, pemilik Hak Terkait
Pelindungan yang lebih baik terhadap hak menjadi anggota Lembaga Manajemen Kolektif agar dapat
ekonomi para Pencipta dan/atau Pemilik Hak menarik imbalan atau Royalti.
Terkait, termasuk membatasi pengalihan hak Pencipta dan/atau pemilik Hak Terkait mendapat imbalan
ekonomi dalam bentuk jual putus (sold flat). Royalti untuk Ciptaan atau produk Hak Terkait yang dibuat
dalam hubungan dinas dan digunakan secara komersial.
Penyelesaian sengketa secara efektif melalui
Lembaga Manajemen Kolektif yang berfungsi menghimpun
proses mediasi, arbitrase atau pengadilan, serta
dan mengelola hak ekonomi Pencipta dan pemilik Hak
penerapan delik aduan untuk tuntutan pidana. Terkait wajib mengajukan permohonan izin operasional
Pengelola tempat perdagangan bertanggung kepada Menteri.
jawab atas tempat penjualan dan/atau Penggunaan Hak Cipta dan Hak Terkait dalam sarana
pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait di multimedia untuk merespon perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi.
pusat tempat perbelanjaan yang dikelolanya.
Isi Undang – Undang Hak Cipta
1.Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan
diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2.Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara sendiri- sendiri atau bersama-sama menghasilkan suatu
ciptaan yang bersifat khas dan pribadi.
3.Ciptaan adalah setiap hasil karya cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang dihasilkan atas inspirasi,
kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk nyata.
4.Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta, pihak yang menerima hak tersebut secara sah dari
Pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut secara sah.
5.Hak Terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta yang merupakan hak eksklusif bagi pelaku pertunjukan,
produser fonogram, atau lembaga Penyiaran.
6.Pelaku Pertunjukan adalah seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama menampilkan
dan mempertunjukkan suatu Ciptaan.
7.Produser Fonogram adalah orang atau badan hukum yang pertama kali merekam dan memiliki tanggung jawab untuk
melaksanakan perekaman suara atau perekaman bunyi, baik perekaman pertunjukan maupun perekaman suara atau
bunyi lain.
8.Lembaga Penyiaran adalah penyelenggara Penyiaran, baik lembaga Penyiaran publik, lembaga Penyiaran swasta,
lembaga Penyiaran komunitas maupun lembaga Penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan
tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
9.Program Komputer adalah seperangkat instruksi yang diekspresikan dalam bentuk bahasa,
kode, skema, atau dalam bentuk apapun yang ditujukan agar komputer bekerja melakukan
fungsi tertentu atau untuk mencapai hasil tertentu.
10.Potret adalah karya fotografi dengan objek manusia.
11.Pengumuman adalah pembacaan, penyiaran, pameran, suatu ciptaan dengan
menggunakan alat apapun baik elektronik atau non elektronik atau melakukan dengan cara
apapun sehingga suatu ciptaan dapat dibaca, didengar, atau dilihat orang lain.
12.Penggandaan adalah proses, perbuatan, atau cara menggandakan satu salinan Ciptaan
dan/atau fonogram atau lebih dengan cara dan dalam bentuk apapun, secara permanen
atau sementara.
13.Fiksasi adalah perekaman suara yang dapat didengar, perekaman gambar atau keduanya,
yang dapat dilihat, didengar, digandakan, atau dikomunikasikan melalui perangkat apapun.
14.Fonogram adalah Fiksasi suara pertunjukan atau suara lainnya, atau representasi suara,
yang tidak termasuk bentuk Fiksasi yang tergabung dalam sinematografi atau Ciptaan
audiovisual lainnya.
15.Penyiaran adalah pentransmisian suatu Ciptaan atau produk Hak Terkait tanpa kabel
sehingga dapat diterima oleh semua orang di lokasi yang jauh dari tempat transmisi berasal.
Undang – Undang Yang Berlaku
A.semua Ciptaan dan produk Hak Terkait warga negara, penduduk, dan
badan hukum Indonesia;
B.semua Ciptaan dan produk Hak Terkait bukan warga negara Indonesia,
bukan penduduk Indonesia, dan bukan badan hukum Indonesia yang untuk
pertama kali dilakukan Pengumuman di Indonesia;
C.semua Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait dan pengguna Ciptaan
dan/atau produk Hak Terkait bukan warga negara Indonesia, bukan penduduk
Indonesia, dan bukan badan hukum Indonesia dengan ketentuan:
1.negaranya mempunyai perjanjian bilateral dengan negara Republik Indonesia
mengenai pelindungan Hak Cipta dan Hak Terkait; atau
2.negaranya dan negara Republik Indonesia merupakan pihak atau peserta dalam
perjanjian multilateral yang sama mengenai pelindungan Hak Cipta dan Hak
Terkait.
Pasal 31 UU Hak Cipta
hak moral, merupakan hak yang melekat hak ekonomi, merupakan hak
secara abadi pada diri pencipta untuk:
eksklusif pencipta atau
tetap mencantumkan atau tidak pemegang hak cipta untuk
mencantumkan namanya pada salinan
sehubungan dengan pemakaian ciptaannya mendapatkan manfaat ekonomi
untuk umum; atas ciptaan
menggunakan nama aliasnya atau
samarannya;
mengubah ciptaannya sesuai dengan
kepatutan dalam masyarakat;
mengubah judul dan anak judul ciptaan;
dan
mempertahankan haknya dalam hal terjadi
distorsi ciptaan, mutilasi ciptaan, modifikasi
ciptaan, atau hal yang bersifat merugikan
kehormatan diri atau reputasinya.
Pelanggaran Hak Cipta
Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta
untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya yang timbul
secara otomatis setelah suatu ciptan dilahirkan tanpa mengurangi
pembatasan menurut perundang-undangan yang berlaku.
Pencipta dan/atau pemegang Hak Cipta atau karya sinematografi dan
program Komputer memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang
orang lain yang tanpa persetujuannya menyewakan ciptaan tersebut
untuk kepentingan yang bersifat komersial
Ciri – Ciri Hak Cipta
Pewarisan
Wasiat
Hibah
Perjanjian tertulis atau sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan
perundang-undangan
Dasar Hukum Hak Cipta