OLEH:
NUR FAIZAL TRI SAPUTRA
THITO NOVA SAPUTRA
MUH. SYAFRIL SYAM
FAIZATUL AWALIAH
MIFTAHUL JANNAH
AULIA ARTALITA
RAHMAT ARFAH
ALMA RAFIFAH
MUH. FARHAN
HUMAIRAH
JELFINA
Contoh pelanggaran HAKI yang pertama tentu saja penjiplakan karya tulis. Sebuah
karya tulis rentan sekali mengalami kasus penjiplakan atau penyalinan, terutama di era
seperti sekarang ini, sangat mudah dalam menyalin dan menjiplak karya orang lain lalu
mengakuinya sebagai karyanya sendiri, misalnya karya tulis seperti buku, essai, artikel, dan
lain sebagainya.
Ciri-ciri yang termasuk dalam ranah penjiplakan atau penyalinan adalah ketika kamu
menerbitkan atau mempublikasikan sebuah karya tulis yang meniru seluruh atau sebagian isi
karya tulis orang lain, tanpa adanya nama penulis.
Bahkan, apabila isi tulisan 70% sama dengan tulisan milik orang lain yang telah
dipublish atau diterbitkan lebih dulu, maka kamu kan dianggap sebagai penjiplak atau
penyalin. Jadi, kamu harus sangat berhati-hati.
3. Pembajakan Software
Contoh pelanggaran HAKI yang terakhir adalah pelanggaran hak cipta lagu. Lagu
juga sering terkena pembajakan atau penjiplakan, misalnya dengan menyediakan fitur link
download atau unduh di sebuah laman atau situs tanpa lisensi. Hal tersebutlah yang akan
merugikan pemilik lagu karena tidak memperoleh royalty dari penjualan lagu mereka.
Untuk menghindari hal ini kamu dapat memakai atau menggunakan layanan
mendengarkan music berlisensi seperti Spotify, Joox, dan masih banyak layanan
mendengarkan musik lainnya. Atau kamu bisa dengan membeli album asli/ori si penyanyi.
Banyak sekali pelaku pelanggaran HAKI atau hak cipta yang tidak sadar bahwa ia sudah
melakukan pelanggaran. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang mengetahui bahwa ia telah
melanggar, namun tetap melakukan dan melanjutkannya karena mengejar keuntungan.
beberapa contoh pelanggaran hak cipta diatas hanyalah beberapa saja dari kasus-kasus nyata
di Indonesia.
Hak kekayaan intelektual mempunyai beberapa manfaat untuk berbagai pihak, yaitu:
- Bagi dunia usaha: ada perlindungan dari pemalsuan atau penyalahgunaan karya intelektual
dari pihak lain, baik itu di dalam negeri maupun luar negeri. Perusahaan juga akan
mendapatkan citra positif jika mempunyai perlindungan hukum bidang HAKI (Hak
Kekayaan Intelektual)
- Bagi inventor: menjamin kepastian hukum entah itu individu atau kelompok dan terhindar
dari kerugian karna kecurangan atau pemalsuan pihak lain.
- Bagi pemerintah: pemerintah yang menerapkannya akan memperoleh citra positif di tingkat
World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia. Di samping itu juga
ada penerimaan devisa dari pendaftaran atas Hak Kekayaan Intelektual. Kepastian hukum
untuk pemegang hak dalam melakukan usaha tanpa adanya gangguan pihak lain. Pemegang
hak dapat memberi izin kepada pihak lain.
1. Pendaftaran dan perlindungan HAKI: Pendaftaran merek dagang, paten, hak cipta,
dan desain industri dilakukan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
(Kemenkumham) atau Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) untuk
mendapatkan perlindungan hukum.
4. Kerja sama internasional: Indonesia juga melakukan kerja sama dengan negara-
negara lain dalam hal penanganan pelanggaran HAKI, baik dalam hal pertukaran
informasi maupun penegakan hukum lintas negara.