KELAS : XI TKJ 1
SOAL
1. PENGERTIAN HAKI
2. SEJARAH PERKEMBANGAN HAKI DI INDONESIA
3. PRINSIP HAKI
4. MANFAAT HAKI
5. DASAR HUKUM HAKI DI INDONESIA
6. RUANG LINGKUP HAKI
7. MACAM-MACAM HAKI
8. HAK CIPTA DAN HAK KEKAYAAN INDUSTRI
9. JENIS-JENIS PELANGGARAN HAK CIPTA
10. HAL-HAL YANG TIDAK BISA DI ANGGAP SEBAGAI PELANGGARAN HAK CIPTA
11. PENTINGNYA HAKI DI DALAM USAHA
12. ALASAN YANG BERSIDAT NON EKONOMIS
13. ALASAN YANG BERSIFAT EKONOMIS
KIRIM KE EMAI
Fetya1105@gmail.com
JAWAB
1 pengertian HAKI
Pengertian Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual.
Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia sudah dikenal sejak tahun 1844. Ketika itu Indonesia
masih di bawah penguasaan Pemerintah Kolonial Belanda, yang artinya hukum yang mengaturnya pun
berasal dari hukum yang berlaku di Belanda. Pada tahun 1910 mulai berlaku UU Paten (Octrooiwet) di
Indonesia (Hindia Belanda) yang kemudian diikuti UU Merek (Industriele Eigendom) dan UU Hak Cipta
(Auteurswet) tahun 1912.
Pada tahun 1888 Indonesia resmi pertama kali menjadi anggota Paris Convention (for the
Protection of Industrial Property Rights), Madrid Convention pada tahun 1983 hingga 1936 dan Berne
Convention (for the Protection of Literary and Artistic Works) pada tahun 1914. Kemudian pada masa
kemerdekaan sebagaimana ditetapkan dalam Ketentuan Peralihan UUD 1945, seluruh peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada masa pendudukan Belanda tetap berlaku. Khusus untuk UU
Paten, walau permohonannya sudah dapat dilakukan sendiri di Indonesia (Jakarta), namun pemeriksaan
harus tetap dilakukan di Belanda.
Setelah kemerdekaan barulah pada tahun 1961 Indonesia memiliki UU Merek sendiri
menggantikan UU produk Belanda, diikuti UU Hak Cipta pada tahun 1982, UU Paten tahun 1989 yang
masing-masing sudah diperbaharui untuk menyelaraskan dengan pemberlakuan Perjanjian TRIPs.
Kemudian pada akhir 2000 berlaku pula UU Rahasia Dagang, UU Desain Industri, UU Desain Tataletak
Sirkuit Terpadu dan UU Perlindungan Varietas Tanaman yang baru efektif tahun 2004.
3. Prinsip HAKI
Prinsip Ekonomi
Dalam prinsip ekonomi, hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif dari daya pikir manusia
yang memiliki manfaat serta nilai ekonomi yang akan member keuntungan kepada pemilik hak
cipta.
Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan merupakan suatu perlindungan hukum bagi pemilik suatu hasil dari
kemampuan intelektual, sehingga memiliki kekuasaan dalam penggunaan hak atas kekayaan
intelektual terhadap karyanya.
Prinsip Kebudayaan
Prinsip kebudayaan merupakan pengembangan dari ilmu pengetahuan, sastra dan seni guna
meningkatkan taraf kehidupan serta akan memberikan keuntungan bagi masyarakat, bangsa
dan Negara.
Prinsip Sosial
Prinsip sosial mengatur kepentingan manusia sebagai warga Negara, sehingga hak yang telah
diberikan oleh hukum atas suatu karya merupakan satu kesatuan yang diberikan perlindungan
berdasarkan keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat/lingkungan.
4. Manfaat HAKI
Bagi dunia usaha: ada perlindungan dari penyalahgunaan atau pemalsuan karya
intelektual dari pihak lain, baik di dalam maupun luar negeri. Perusahaan juga akan
memperoleh citra positif jika memiliki perlindungan hukum bidang HAKI.
Bagi inventor: menjamin kepastian hukum entah itu individu atau kelompok, dan
terhindar dari kerugian karena pemalsuan atau kecurangan pihak lain.
Bagi pemerintah: pemerintah yang menerapkannya akan mendapat citra positif di tingkat
WTO (World Trade Organization) atau Organisasi Perdagangan Dunia. Di samping itu
juga ada penerimaan devisa dari pendaftaran atas hak kekayaan intelektual.
Kepastian hukum untuk pemegang hak dalam melakukan usaha tanpa gangguan pihak
lain.
Berisi tentang hak cipta, pencipta, perlindungan hak cipta, dan juga ciptaan yang dilindungi.
Berisi tentang merek, merek dagang, merek jasa, merek kolektif, dan jangka waktu perlindungan
terhadap merek.
Berisi tentang rahasia dagang, lingkup rahasia dagang, dan juga perlindungan terhadap rahasia
dagang
Hak Cipta
Adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif
setelah sesuattu tercipta
Hak Kekayaan indrusti
Hak kekayaan industry meliputi paten,merek ,desain industry,desain tata letak sirkuit
terpadu , rahasia dagang, indikasi geografis, dan folklore
Mengutip/mengakui sebai ciptaan orang lain dan dimasukan kedalam ciptaan sendiri
seolah-olah ciptaan sendiri.
Mengambil ciptaan orang lain untuk diperbanyak dan diumumkan sebagaimana yang
aslinya tanpa mengubah bentuk isi, pencipa, dan penerbit/perekam.
Dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunan untuk kepentingan komersial.
Membajak karya orang lain
Mengopi/menyalin ciptaan hak cipta
Mengadaptai ciptaan orang lain untuk dibuat hak cipta baru
Penggunaan ciptaan pihak lain untuk keperluan pendidikan, penelitian, penulisan karya
ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik dan tinjauan suatu masalah.
Peganmbilan ciptaan pihak lain baik seluruhnya maupun sebagian guna keperluan.
Pengambilan ciptaan pihak lain baik seluruhnya maupun sebagian guna keperluan
pembelaan di dalam luardan di luar pengadilan
Ceramah dan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan
Pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan tidak
merugikan kepentiangan yang wajar bagi pencipta
Perbanyakan suatu ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra dalam huruf brabile
guna keperluan para tunanetra, kecuali diperbanyakanitu bersifat komersial
Perbanyakan suatu ciptaan selain program komputer, secara terbatas dengan cara atau
alat apapun atau proses yang serupa dengan perpustakaan umum, lembaga ilmu
pengetahuan atau pendidikan dan pusat dokumentasi yang nonkomersial, semata-mata
untuk keperluan aktivitasnya.
Perubahan yang dilakukan atas karya arsitekturseperti ciptaan bangunan berdasarkan
pertimbangan pelaksanaan teknis.
Pembuatan salinan cadangan suatu program computer oleh pemilik program computer
yang dilakukan semata mata untuk digunakan sendiri
Non ekonomis
Perlindungan hokum akan memacu meraka yang menghasilkan karya-karya intelektual
tersebut untuk terus melakukan kreativitas intelektual
Ekonomis
Guna melindungi meraka yang melahirkan karya intelektual tersebut berarti yang
melahirkan karya tersebut mendapat keuntungan material dari karya-karyanya.