Anda di halaman 1dari 8

ESSAY MULTIMEDIA INTERAKTIF

“ ISU HAK CIPTA DALAM MEDIA BARU “

NAMA : FANISSA FEBRILAYLIA

NIM : 1502194236

KELAS : KM 43 E GAB

2020/2021
ISU HAK CIPTA YANG TERJADI DALAM MEDIA BARU

Kita telah memasuki yang namanya era media baru. Dimana terjadi pergeseran kebiasaan
manusia dari yang tradisional ke modern atau digital. Banyak perubahan yang terjadi di tengah
kehidupan manusia. Dari sebuah agraris menuju industry hingga kegiatan sehari-hari manusia
pun mengalami perubahan. Ingat lagu bangun tidur? Liriknya bertuliskan sebuah kebiasaan kita
selepas bangun tidur “bangun tidur ku langsung mandi tidak lupa menggosok gigi” coba hari ini,
apakah kebiasaan itu masih sering terjadi? Biasanya orang-orang sebangun tidur langsung
mengecek gadgetnya. Sekedar mengecek pesan dari orang terkasih atau sekedar ingin tahu berita
aktual hari ini.

Media baru hadir memudahkan aktivitas kita. Dahulunya untuk menonton sebuah tv orang-orang
harus berkumpul bersama di sebuah tempat atau menumpang di tv tetangganya. Tapi kini, tv pun
bisa hadir dalam genggaman. Dulu untuk membaca berita kita menunggu seorang pengantar
koran untuk mengantarkan koran pada kita tapi kini telah beralih ke surat kabar digital.

Karena banyaknya orang yang dapat mengakses media baru. Apalagi karena berbasis digital dan
internet. Maka semakin banyak orang yang dapat melakukan hal-hal tertentu dalam media baru.
Seperti melakukan sharing,download dan mengupload suatu file. Adapun kegiatan
sharing,download dan mengupload file pada hakekatnya berhubungan dengan berbagai karya
digital yang ada di internet.

Karya digital merupakan terjemahan dari istilah digital works. Istilah digital works sendiri bukan
merupakan satu - satunya perisitilahan yang dikenal dalam hal karya digital. Istilah lain yang
dapat ditemukan dan memiliki pengertian yang sama seperti digital content,digital
information,digital copyrights.

Ketika kita mengakses sebuah laman melalui gadget kita, tahukah kamu itu ada sebuah karya
milik dari orang lain? Sama halnya dengan sebuah buku yang diterbitkan. Sebuah web atau karya
yang diterbitkan online juga memiliki sebuah hak cipta.
TENTANG HAK CIPTA

Apa pengertian dari hak cipta ? hak cipta adalah salah satu bagian dari kekayaan intelektual yang
memiliki ruang lingkup objek dilindungi paling luas, karena mencakup ilmu pengetahuan, seni
dan sastra (art and literary) yang di dalamnya mencakup pula program computer.

Salah satu dampak dari adanya perkembangan dari teknologi informasi adalah eksistensi Hak
Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Hak Kekayaan Intelektual merupakan bagian hukum yang
berkaitan erat dengan perlindungan - kreatif dan investasi ekonomi dalam usaha kreatif. HAKI
hadir atas berkembangnya sebuah media baru. Media baru yang hadir kini semakin banyak dan
meluas.

Dari usia anak-anak hingga lansia kita menggunakan media baru. Baik sebagai sarana
hiburan,pemenuhan edukasi hingga memudahkan dalam hal pekerjaan. Maka sangat rentan untuk
terjadinya perampasan sebuah karya oleh orang lain. Menjiplak,klaim atas sebuah karya orang
dan mengambil tanpa izin adalah beberapa pelanggaran yang terjadi. Maka dari itulah Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI) hadir ditengah per-undang-undangan kita.

Bagaimana rasanya jika karya anda yang lahir dari ide anda sendiri lalu diambil tanpa izin
bahkan diklaim sebagai hak milik oleh orang yang tak bertanggung jawab? Disinilah peran Hak
Atas Kekayaan Intelektual hadir Bersama kita.

ISU HAK CIPTA DALAM MEDIA BARU

Hadirnya media baru terutama digital menambah permasalahan baru tentang hak cipta di tanah
air. Buku-buku yang dulu hanya di fotocopy tapi sekarang bisa beredar dalam bentuk softfile
seperti pdf,e-book gratis,dan penyebaran illegal. Tak hanya buku film dan media entertaint pun
tak luput dari penyalahgunaan hak cipta.

Sudah menjadi kewajiban kita terutama pemerintah untuk melindungi hak cipta digital, bukan
berarti kita membatasi sebuah media digital untuk berkembang tetapi lebih mendisiplinkan
masyarakat dengan menyesuaikan suatu aturan dan hukum yang berlaku sesuai denga napa yang
sedang terjadi di lingkungan.
Karena diliat dari segi keefesiensian media baru yang berupa digtal dinilai lebih efisiensi
dibanding dengan media cetak. Pastinya cara mendapatkannya yang mudah dan juga tidak
memakan tempat peletakan.

Tetapi hal inilah yang dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Membajak
hasil karya orang lain sehingga itu dapat merugikan si pencipta. Apalagi ketika kita berdaa dalam
internet kita merasa tidak diawasi secara nyata sehimgga sangat rentan dalam melakukan
kejahatan. Kita merasa tidak diawasi dan barang bukt kejahatan yang tidak berbentuk fisik.
Membuat kita berfikiran bahwa melakukan hal itu tidak akan mendapat pidana.

Dalam berdigital atau internet kita juga dapat memalsukan data pribadi diri. Dengan mengubah
data kita di dalam internet. Banyak orang yang memakai nama samaran. Nama samara yang
dipakai pun sangat jauh dari identitas diri sesungguhnya. Foto profil yang diubah dan alin
sebagainya.

”Dari pengertian Hak Cipta yang diatur dalam Pasal 1 angka 1 Undang – Undang Hak Cipta
No.28 Tahun 2014 dapat diketahui bahwa Hak Cipta merupakan Hak Eksklusif. Keberadaan Hak
eksklusif melekat erat kepada pencipta atau pemegangnya yang merupakan kekuasaan pribadi
atas ciptaan yang bersangkutan. Hak Eksklusif pencipta atau Pemegang Hak Cipta dimaksdkan
bahwa tidak ada orang lain yang boleh melakukan hak itu,kecuali dengan izin pencipta. Hak
cipta mengandung dua macam

hak,yakni hak moral dan hak ekonomi. Hak moral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
merupakan hak yang melekat secara abadi pada diri Pencipta untuk: a. tetap mencantumkan atau
tidak mencantumkan namanya pada salinan sehubungan dengan pemakaian Ciptaannya untuk
umum;

b. menggunakan nama aliasnya atau samarannya;

c. mengubah Ciptaannya sesuai dengan kepatutan dalam masyarakat;

d. mengubah judul dan anak judul Ciptaan; dan

e. mempertahankan haknya dalamhal terjadi distorsi Ciptaan, mutilasi Ciptaan, modifikasi


Ciptaan, atau hal yang bersifat merugikan kehormatan diri atau reputasinya.”

(Fakultas et al., 2014)


”Menurut Usman (2003: 86) secara yuridis, istilah Hak Cipta telah dipergunakan dalam

UUHC (1982) sebagai pengganti istilah hak perorangan yang digunakan dalam Auteurswet 1912.
Dalam Pasal 1 angka 1 UUCH 2002 telah dirumuskan pengertian Hak Cipta, yang jika
diperbandingkan ternyata tidak jauh berbeda dengan yang dirumuskan dalam pasal Pasal 2

Auteurswet maupun maupun Pasal 2 UUCH 1997. Pasal 1 angka 1 UUHC 2002 berbunyi: “Hak
cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi
pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku”. (Haqqi et al.,
2018)

Informasi yang diberikan pencipta di dalam internet harus diberikan perlindungan di dalamya.
Terutama bagi pencpta yang memegang hak cipta dan merubah karyanya ke dalam bentuk
digital. Apakah itu berupa foto,artikel,lagu dan lain sebagainya. Hal ini tercantum dalam
perundang-undangan dalam “ Pasal 5 Undang – Undang Hak Cipta diperjelas dengan Pasal 7
yang menjelaskan bahwa informasi manajemen Hak Cipta meliputi informasi tentang metode
atau sistem yang dapat mengidentifikasi orisinalitas ciptaan serta kode informasi dan kode akses.
Sedangkan informasi elektronik Hak Cipta meliputi suatu ciptaan yang muncul dan melekat
secara elektronik dalam hubungan dengan kegiatan pengumuman ciptaan. Informasi manajemen
dan informasi elektronik Hak Cipta yang dimiliki Pencipta dilarang untuk dihilangkan atau
dirusak.” (Haqqi et al., 2018)

Apa saja pelanggaran yang banyak di era media baru ?

Yang pertama adalah , pembajakan software ini banyak terjadi di indonesia bahkan juga luar
negeri. Pembajakan software CD yang dijual murah di pasaran. CD asli yang dijual hingga jutaan
ketika dibajak oleh orang tak bertanggung jawab bisa menjualnya dengan harga dibawah 100
ribu. Hal ini menyebabkan penciptanya dan penjual original mengalami kerugian. Selain itu,
penyebaran e-book dan media pembelajaran secara pdf tanpa izin atau membelnya juga termasuk
pelanggaran hak cipta dalam media baru.
Film-film yang dinonton dalam link bajakan di situs web juga tindakan pelanggaran hak cipta.
Sudah disediakannya platform untuk menonton film online yang prabayar per bulan, tetapi
menonton film melalui link bajakan lebih sering dipakai oleh masyarakat. Selain lengkap
harganya yang gratis menjadi alas an orang-orang menggunakannya.

Selain pembajakan software melalui CD, di zaman canggih ini software bisa di download secara
online contoh saja Adobe. Ada beberapa platform download aplikasi dan software bajakan yang
tersebar luas di internet. Mereka mendapat keuntungan dari pembajakan yang mereka lakukan

Dunia hiburan juga tidak akan ketinggalan jika membahas tentang media baru. Acara-acara yang
ditampilkan di televsi tentunya membutuhkan tim kreatif yang mengatur tema,topik dan dasar
dalam sebuah acara. Terkadang kita menemukan beberapa acara yang ‘menyontek’ ide dari
sebuah acara lain, baik dalam negeri ataupun luar negeri. Tapi lebih banyak kita temui, bahwa
orang-orang bnayak mencontoh dari acara tontonan dunia Hollywood atau korea selatan. Sebuah
acara juga memiliki hak cipta atas idenya, itu termasuk ke dalam Hak Atas Kekayaan Intelektual
(HAKI). Karena melihat antusiasme dan trendingnya sebuah acara terkadang secara tidak sadar
orang-orang meniru hal yang serupa ke dalam sebuah acaranya. Hal ini sering sekali
terjadi.berbeda jika kita mengambil acara tersebut dengan membayarnya, memnta lisensi atau
terkadang membawanya secara utuh dan disesuaikan dengan budaya dan negara kita.

Hal yang paling kecil yang terkadang tak kita sadari adalah ‘cover lagu’. Lagu dan music juga
mempunyai hak cipta. Tergantung si penciptanya juga. Beberapa penyanyi dan musisi
mendaftrakan lagunya ke dalam hak cipta. Agar mendapat perlindungan bagi sebuah karyanya.
Dalam youtube ada sebuah copyright yang melidungi karya-karya pengunggahnya. Jika kita
menggunakan sebuah musik yang dilengkapi sebuah hak cipta, bisa jadi kita terkena copyright
yang menjadikan viewers kita lambat untuk naik dan masih banyak dampak buruknya. Dalam
mengcover lagu pun terkadang membutuhkan waktu tunggu yang cukup lama untuk mendapat
izin. Begitu terlindunginya sebuah kekayaan intelektual.
HAK CIPTA DALAM PENERAPANNYA DI INDONESIA

Setelah kita membahas apa itu hak cipta, apa saja isu-isu yang ada dalam hak cipta, alangkah
baiknya untuk mengetahui peraturan yang mengatur hak cipta di Indonesia. Saya mengutipnya
dari sebuah jurnal yang saya dapatkan.

(Haqqi et al., 2018) Undang-undang yang mengatur tentang Hak Cipta di Indonesia adalah
Peraturan

tentang hak cipta dalam satu sistem hukum Hak Kekayaan Intelektual. Sebenarnya, Hak Cipta
telah dimulai sejak dekade 80-an dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun
1982 tentang Hak Cipta yang kemudian berturut-turut diamandemen dengan Undang- Undang
Nomor 7 Tahun 1987 dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997 sampai dengan
diberlakukannya Undang-Undang Hak Cipta yang terbaru yaitu Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2002 dan kemudian baru berlaku efektif pada tanggal 23 Juli 2003.

Di Indonesia sendiri sudah ada peraturan tentang hak cipta bahkan sejak tahun 80-an. Betapa
pedulinya pemerintahan kita saat itu dalam menanggap sebauh isu hak cipta. Tetapi baru-baru ini
terjadi pelanggaran hak cipta yang dilakukan dalam pemerintahan sendiri.

Diketahui kemendikbud dan PT Telkom menayangkan film sejauh kumelangkah di TVRI dan
UseeTV sebagai media pembelajaran daring (BRD) pada 25 juni 2020 lalu. Padahal tidak ada
izin kepada Ucu sebagai pencipta karya tersebut. Ucu pun menuntut pihak yang bersalah dan
kemendikbud sudah melayangkan permintaan maafnya tetapi permintaan maafnya tidak disertai
dii dalamnya telang menguba isi bentuk sebuah karya dan menghilangkan beberapa pesan
penting di dalamnya.

Terhitung 220 pekerja seni di Indonesia dari 35 kota di Indonesia ikut menggalang aksi
penuntutan terhadap hak cipta sebuah karya. “Jika ini dilakukan pemerintah, ini bukan saja
ironis. Ini menyedihkan," ucap Joko Anwar. “Produser film Nia Dinata mengatakan, kasus Ucu
merupakan pelajaran yang harus disadari setiap pekerja seni. Setiap peminjam, penyewa, atau
pembeli suatu karya sudah seharusnya menjalankan kedisiplinan yang disetujui bersama dalam
kontrak atau perjanjian.” (validnews, 2020)
Nia dinata juga menambahkan, bahwa negara belum melihat rekan pekerja seni sebagai rekan
untuk membahas suatu hak-hak yang patut dihargai. Dukungan pekerja seni dari pekerja seni di
Indonesia sudah sepatutnya membuat kesadaran bagi pemerintah untuk memperkuat prosedur
dalam perlindungan hak cipta di Indonesia. Memberikan pemahaman dalam menggunakan
sebuah karya karena kesalahn ini dilakukan dari pihak pemerintah tampaknya sedikit
meresahkan.

Tampaknya para penikmat sebuah karya harus memahami secara betul tentang penggunaan
sebuah karya Kembali. Sebuah pelanggaran hak cipta yang terjadi antara hanin dhiya dengan
grup musik payung teduh juga sempat menjadi perbincangan di media social. Dimana hanin
dhiya mengupload coveran lagu dari grup music Payung teduh dan booming dengan lagu
tersebut sayangnya hanin dhiya tidak meminta izin dan copyright dari paying teduh sehingganya
hanin dhiya mendapat tuntutan walaupun tidak ke meja hijau.

Penggunaan sebuah illustrasi,text dan foto dalam sebah desain pun kita juga harus berhati-hati
apalagi terdapat hak cipta di dalamnya, untuk penggunaan secara komersil kita harus benar-benar
melihat secara rinci hak cipta yang terdapat dalam sebuah karya di internet.

Dari beberapa contoh kasus yang menjadi pelanggaran hak cipta di Indonesia bis akita lihat
masih kurangnya pemahaman orang-orang tentang hak cipta terutama dalam media baru ini,
karena semua orang bisa berselancar,mengunggah dan download sebuah karya.

REFERENSI

Fakultas, D., Universitas, H., Pengaman, T., & Cipta, H. (2014). DIGITAL RIGHT
MANAGEMENTS ( TEKNOLOGI PENGAMAN ) DALAM PERLINDUNGAN TERHADAP
HAK CIPTA DI ERA DIGITAL. 28, 382–389.

Haqqi, A., Ipi, S., & Ikom, M. (2018). Hak cipta pada penyebaran informasi di indonesia
athiatul haqqi, s.ipi., m.ikom. 1(1), 17–24.

validnews. (2020). pekerja seni minta negara hargai dan lindungi hak cipta. Validnews.Id.
validnews.id/Pekerja-Seni-Minta-Negara-Hargai-dan-Lindungi-Hak-Cipta-LMO

Anda mungkin juga menyukai