Anda di halaman 1dari 12

Cyber Crime

pada HKI
(Hak Kekayaan
Intelektual)
MUTIARA IBA FADILA
2010211320093
APA ITU
CYBER CRIME ?
Cyber crime, atau kejahatan di dunia
maya, adalah jenis kejahatan yang
dilakukan melalui komputer dan jaringan.
Komputer sendiri merupakan alat utama
untuk melakukan cyber crime ini, tetapi
seringkali komputer juga dijadikan sebagai
target dari kejatahan ini. Biasanya, cyber
crime membahayakan seseorang karena
pencurian data hingga keuangan.
Ada banyak sekali masalah privasi yang terjadi
akibat cryber crime ini. Biasanya, informasi pribadi
yang bersifat rahasia yang didapatkan melalui cyber
crime ini seringkali disebarluaskan ke publik atau
bahkan dijual kepada pihak yang menginginkannya.

Secara internasional, baik aktor pemerintah maupun


non-pemerintah, sudah ada banyak yang terlibat
dalam cyber crime, seperti spionase, pencurian
keuangan, dan kejahatan lintas batas lainnya. Bahkan,
beberapa negara sudah banyak yang terlibat ke
dalam serentetan cyber crime atau yang biasa
disebut cyber warfare.
APA ITU HaKi?
Haki, pada dasarnya konsep tentang HaKI
bersumber pada pemikiran bahwa karya
intelektual yang telah diciptakan atau
dihasilkan manusia memerlukan
pengorbanan waktu, tenaga dan biaya.
Pengertian Hak Atas Kekayaan Intelektual
(HaKI) atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
adalah hak untuk menikmati secara
ekonomis hasil dari suatu kreativitas
intelektual.

Berdasarkan pengertian tersebut maka perlu


adanya penghargaan atas hasil karya yang
telah dihasilkan yaitu perlindungan hukum bagi
kekayaan intelektual tersebut. Tujuannya
adalah untuk mendorong dan
menumbuhkembangkan semangat terus
berkarya dan mencipta.
Objek perlindungan hukum yang diatur dalam
HaKI adalah karya-karya yang timbul atau
lahir karena kemampuan intelektual manusia.

Cyber Crime Pada HKI


Pelanggaran hak cipta merupakan salah satu bentuk
dari cybercrime, dimana kejahatannya ditujukan kepada
Hak Kekayaan Intelektual yang dimiliki oleh pihak lain di
dunia internet.
Berbagai bentuk pelanggaran dan perbuatan melawan
hukum sangat memungkinkan dalam praktek dunia cyber.
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) sebagai pilar
utama dalam Hukum Siber (Cyber Law) merupakan
titik yang sangat menjadi perhatian masyarakat
internasional yang diimplementasikan dalam aspek
regulasinya. Di Indonesia antisipasinya melalui berbagai
peraturan perundangan seperti paten dan merek
sedangkan regulasi secara spesifik masih berupa
rancangan yaitu RUU tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (ITE). Hukum Siber (Cyber Law)
sebagai kajian mutakhir merupakan sebuah kebutuhan
atas kecenderungan fenomena peradaban yang serba
komputer.
Beberapa macam bentuk
pelanggaran hak cipta di
dunia siber diantaranya
adalah :
Plagiarisme
Pembajakan
Penyalahgunaan Gambar
Penggunaan Audio tanpa
Mencantumkan Sumber
File Sharing
Contoh Kasus
CyberCrime pada
HKI

Pembajakan Film
Akibat pembajakan film yang dilakukan melalui unduh ilegal dan DVD
bajakan, industri perfilman Indonesia mengalami kerugian hingga Rp
1,495 triliun per tahun. Total kerugian tersebut minimal terjadi di
empat kota, yakni Jakarta, Medan, Bogor, dan Deli Serdang
berdasarkan hasil riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan
Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM
FEB UI).
Pembajakan film sendiri merupakan sebuah tindakan memperbanyak
dan menyebarluaskan sebuah film tanpa izin dari pembuat film.
Terlebih lagi rata rata video bajakan dijual dengan harga yang relatif
murah. Sehingga tentunya banyak masyarakat yang kemudian lebih
memilih video bajakan daripad harus membeli video original dari film
tersebut sebagaimana contoh pelanggaran ham .
Situs Unduh Film
Sangat banyak layanan download film gratis di internet baik lewat blog
ataupun website apakah film terbaru Hollywood, Bollywood, maupun film
indonesia. Contohnya ganool.com adalah blog / situs yang paling di minati
karena ribuan film dari yang tempo dulu sampai yang belum tayang
terkadang sudah dapat di saksikan dan di download disitu, sedangkan di
youtube, film – filmnya terlalu banyak diisi sebagian seperti part 1 , sampai
part 10 atau hanya sebagai alat promosi saja, kebanyakan para downloaders
akan menlihat videoklip yang mereka inginkan atau video unik ketika mencari
atau ingin menontonnya.
Kegiatan mendownload film secara gratis itu adalah tindakan yang melanggar
hukum. Dan mengenai hal tersebut ada pada Pasal 2 ayat (1) UU No.19 Tahun
2002 tentang Hak Cipta (“UUHC”) yang menyatakan hak cipta merupakan hak
ekslusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai